Ryan ingin masuk SMK

Ryan adalah anak kedua saya, laki-laki, baru TK, besok mau nol besar. Tadi sore saya dibilangin oleh bunda (anak-anak saya menyebut ibunya dengan bunda), bahwa Ryan besok mau masuk SMK. Agak kaget juga saya, bukan kaget kerena anak saya pilih SMK, tetapi kaget karena anak sekecil itu saja sudah bisa memplanning kehidupan masa depannya nanti. Saya langsung teringan iklan Tantowi Yahya yang gencar menganjurkan anak-anak SMP untuk melanjutkan ke SMK.

Rupanya Ryan mungkin juga sering melihat iklan itu, dan kebetulan juga Ryan cita-citanya jadi Arsitek. Kalau saya tanya Arsitek itu apa? Ryan jawabnya adalah tukang bikin rumah, rupanya awalnya Ryan terinspirasi tukang yang membangun dapur kami, dan saat ini rumah Paman saya (embahnya Ryan), juga sedang bangun rumah baru, dan Ryan langsung menghilang selepas pulang sekolah, tentu saja untuk menonton para tukang kayu dan batu membangun rumah paman saya.

Senjata paling ampuh untuk membujuk anak belajar adalah mengingatkan pada cita-citanya, Ryan kalau lagi males biasanya langsung mau bila ingat keinginannya mau jadi arsitek.

Membandingkan saya saat kecil dulu, saat ditanya mau jadi apa, paling top jawabannya tentu mau jadi Pilot, atau Insinyur atau dokter. Kalaiu anak sekarang mungkin lebih ke IT yang menjadi tren tujuan cita-cita masa depannya.

Leave a Reply

%d bloggers like this: