Bukan rahasia lagi jika Gunung Kidul lebih terkenal karena sering diberitakan menderita kekeringan, tapi sebenarnya Gunung Kidul adalah tanah yang subur loh jinawi, sarwo tukul sing tinandur (asal musim hujan atau ada air).

Ketela dijemur diatas batu sampai kering menjadi GAPLEK
Salah satu komoditas penting Gunung Kidul adalah KETELA, yang hasil akhirnya nanti dijadikan gaplek. Gaplek adalah ketela yang di kupas, lalu dijemur sampai kering, kalau di Gunung Kidul biasanya dijemur diatas bebatuan, jadi jika sekali waktu pas musim panen ketela, saat anda naik kendaraan dan melihat dikejauhan ada sesuatu yang dijemur diatas bebatuan yang warnanya putih, maka itu adalah Gaplek.
Keajaiban tanah Gunung Kidul adalah saat menanam ketela walaupun kelihatan pohon ketelanya kecil-kecil namun jangan heran, saat di cabut saat panen akan menghasilkan ketela yang banyak dan besar-besar. Berbeda dengan kalau menanam ketela di daerah bawah, misal di sleman tempat tinggal saya, maka pohon ketelanya terlihat subur dan besar, daunnya menghijau, namun kadang ketelanya tidak sebanyak dan sebesar ketela yang dihasilkan di Gunung Kidul.
Desa Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, menurut cerita satpam kantor saya, dahulu tekenal penghasil Ketela terbaik, ketela dari Ngoro-Oro akan dibeli oleh pedagang dengan harga tinggi. Tetapi sekarang ini entah kenapa di Ngoro-Oro sudah sangat berkurang hasil ketelanya, sekitar tahun 2002-2003 saya sendiri masih melihat dan mengalami, masih banyak ketela dari Ngoro-Oro.
Salah satu hasil olahan dari Gaplek adalah makanan GATOT. Gatot asalnya dari gaplek lalu ditanak, diberi gula agar manis, lalu dsetelah matang, menghidangkannya dengan di beri parutan kelapa [dikrawu kambil], dengan diberi gram secukupnya, jadilah GATOT berasa, manis, sekaligus gurih. Enak Tenan.

Sebungkus Gatot seharga Rp. 500,00 (murah banget kan)

wujud Gatot yang siap dimakan
Sebenarnya ketela juga ada bermacam jenis dan namanya, tapai sayang saya belum mencatatnya, kapan-kapan saya update lagi nama dan jenisnya.
Update (27/08/2008)
Jenis-jenis Ketela (nara sumber, satpam kantor saya, penduduk asli Ngoro-Oro)
Gatotkoco : Pohon Hitam, ketela ireng telo putih. Gurih kadang langu
Sarikem : Pohon Putih , Telo putih, Gurih
Rengganis : Pohon putih, gurih
Padang Bulan : Pohon warna Putih, rasanya gurih
Hadira : Pohon agak merah, ketela kuning, rasanya gurih
Ketan : Pohon warnanya hijau, rasa ketelanya gurih
Peni:
Karet : diambil daunnya, ketelanya beracun
Marning : Ketelanya warna kuning
Saya menulis ini karena terisnpirasi tadi pagi dibelikan GATOT sebungkus oleh ibu saya di Pasar Menulis dekat rumah saya. Harganya satu bungkus cuma Rp. 500,00 saja. Murah Meriah Wareg, dan Insya Allah jelas Halal.
Filed under: Kuliner
Mas Hadiyanta kueh gatot resepmu dari Gunung kidul sudah ku coba memang mak nyus enak tenan, akan tetapi saya kehilangan resep asli jawa yang bernama KONTENG yaitu sejenis makanan semacam kolak singkong kering, ujudnya masih berupa potongan singkong sepanjang kurang lebih 5 sentimeter, rasanya manis gurih kenil-kenyil, itu jajanan masa lalu tahun 1970 an sampai sekarang makanan tersebut sudah dilupakan orang siapa yang masih mempunyuai resep membuat makanan tersebut tolong kirimi aku resepnya. Terima kasih
wah kelihatannya uenaaak tuh… gurih murah lagi…….jadi laper ney, dah lama gk makan kue dari ketela
kk tolong cara buat GPLEK am potho”nya ok
saya lahir besar dan sekolah bahkan sekarang sebagian besar keinginan sudah terkabul dikarenakan selalu mengkonsumsi TIWUL yang bahan pokoknya dari GAPLEK untuk membuatnya diperlukan SINGKONG/KETELA/POHONG/TELO/UBI KAYU dan mungkin masih banyak istilah lainnya.
untuk membuat gaplek sangat mudah : ketela yang sudah di lepaskan dari batangnya tinggal mengupas dan langsung dijemur +/_ 5-7 hari setelah kering jadilah yang namanya GAPLEK
sukses mas Harun.
Yeah cara buat gaplek ya hanya seperti itu, ketela yang barusan di cabut dari tanah, lalu dikupas kulitnya, lalu dijemur sampai kering. Sudah, seperti itu saja, sederhana kan.
Ooalaah mas, ndelok gambare nggarai tambah ngiler …. Nyari jajanan pasar di jakarta susah buanget. Sekalinya ada embak2 jualan gatot … aah palsu rasanya hahaha
Suwun nggeh, tombo kangen !!
@ nCim
Ha ha ha uenak tenan lho mas sing tak foto kuwi, di dekat rumahku saja hanya ada satu penjual, jadi wajar di jakarta gak ada.
mas kirim ke kebon jeruk gatot nya
@ Ismail. Dolan ndene wae, tak traktir Gatot mengko
hmm,, gatot emang enak,, apalagi lo masaknya mpe empuk bener,,
mas tau gak,, selain dibuat gatot n nasi thiwul, gaplek tu bisa dibikin makanan apa aja?? skalian resepnya c lo bisa,,, hehe,,
matur nuwun,,
kalo gaplek kan bisa dibuat tepung, lalu tepungnya bisa dimanfaatkan untuk bermacam hal, seperti bikin kue dll, sering lho truk tronton besar, bawa gaplek dari daerah gunungkidul terguling di jalan patuk-piyungan karena gak kira-kira tinggi tumpukan gapleknya.
Kayaknya diekpor tuh gapleknya.
gmn cr pemasran tepung gaplek ya bang…….? bisa G bantuin pemasarannya?
maaf saya gak tahu, biasanya gaplek dari gunungkidul dibawa mentah, bukan berbentuk tepung, sayang juga ya.
Makasih postingan gatot dan gapleknya
semoga bermanfaat utk kedepannya
dan saya akan Berusaha memasukkannya kedalan khazanah makanan tradisionil Indonesia
klu tdk segera ntar di klaim ama Malaysia lagi, sebb di Malaysia banyak orang yg bisa buat gaplek
Sahrul”Me&”
Gatot memng maknyussss. aku juga lagi sering beli tuh kalo pas pulang ke rumah
berarti jogja semarangan PP mas?
Aku wong Banyumas je
sip, kalo ke jogja kontak2 aku mas.
cen uenak tenan yo…
Gatot nggunungkidul cen ngangeni tenan….(mmm)
mas, tolong kirim resep terbaru dari bahan gaplek yang modern dan enak. . masalahnya ada lomba masak gitu… tolong ya mas..
duh saya tidak punya, coba invasi saja sendiri ya 🙂
gara gara ada temen yg pengen tau gimana sih bentuknya gatot..jadi mampir deh kesini, postingannya jadi rindu akan Jogja & pengen makan si Gatot hehe…
monggo silahkan berburu gatot jika sudah sampai jogja
salam, saya sdg kesulitan mencari gaplek, apa bisa bantu? tks
saya ada teman yang sering export gaplek, bisa saya hubungkan jika permintaan anda memang banyak 🙂
kak hadiyanto au boleh nanya g’???????
manfaatnya gatot bagi kesehatan tubuh kita tuh apa sich????
tolong d jawab ya kak!!!!!!!!!!
ha ha ha aku bukan ahli gizi, kalau setahu aku, minimal ya bikin kenyang, he he he, maaf lho gak bisa jawab.
wahhhh, saya suka makanan daerah gt
ada lagi gak yah ??? yg aneh2 unik2 gt
saya pernah nulis tentang GEBLEG makanan khas kulonprogo, silahkan dicari dengan keyword GEBLEG 🙂
kalau di daerah saya gaplek tak cuma jadi thitwul dan gathot tp juga ada ceker remes( sejenis krupuk tp dgan bentuk yang unik. Kalo gathot diolah dgan merendam gaplek lalu sesudah lunak trus ditanak, dan thiwul yg gapleknya digiling kasar tp ceker remes yg nb:asli dr lodoyo blitar, gaplek harus digiling smp halus dan dgn proses yg masih panjang lagi. Untuk lbh jelas bisa dtang langsung ke desa kedung bunder kec. Sutojayan kab. Blitar jatim
Mas,klo kita mau bikin sendiri gaplek hitam,yg biasa dimasak mjd gatot,kira2 penjemuran brp lama yah?biar bsa dapat hasil yg hitam.trus klo hujan gtu,hrs diangkat atau dibiarkan saja terpapar air hujan?makasih sblmnya mas.