Inilah yang akan saya lakukan pada pemilu legislatif besok, karena ada saudara saya yang masih satu TRAH maju caleg di tingkat kabupaten, maka saya besok akan memilih dia, memang pertimbangan pertama adalah karena masih terhitung saudara, kedua saya memang tahu benar akhlak dan pribadinya, dan sebuah kebetulan pula partai dia adalah PKS, yach partai yang sejauh ini saya condong mempercayainya, artinya jika saya memberikan amanat suara saya, maka caleg tersebut tidak akan menghianati saya, dengan korupsi, dll yang merugikan bangsa secara keseluruhan.

temenku yang IJO dong, yang pake PECI, caleg no 2 DIY
Pilihan yang kedua adalah teman main yang saat ini maju caleg propinsi DIY dengan nomer urut dua, sebagai teman, saya selalu memilih dia, meskipun kadang saya berubah pilihan partai dari dia. Dulu pertama kali milih partai, saya pilih PPP, setelah ada PAN, saya beralih ke PAN karena saya pikir saat itu pilihan terbaik adalah mendukung PAN dan AMIN RAIS, lalu muncul PKS, dan inilah partai terakhir saat ini yang saya cenderung lebih sesuai dengan hati nurani saya, tapi saya hanya sekadar pemilih pasif, bukan aktifis dan sama sekali tidak terdaftar sebagai anggota. Apapun partai yang saya cenderung dukung, tetap saja saat teman saya ini maju sebagai caleg dari PPP, maka saya tetap memilihnya. Namanya juga teman.

Nah ini saudaraku, jagonya PKS (partai kepunyaan saudaraku)
Nah baru terakhir ketika Saudara, dan teman sudah dipilih dan tidak ada lagi teman atau saudara yang lain, maka pilihan saya tinggal satu saja, saya sih cari yang realistis dan aman saja, yaitu ketika saya memilih seseorang yang tidak saya kenal dengan baik, misal jika dibandingkan ketika saya memilih saudara atau teman saya sendiri karena memang tahu benar akhlak dan pribadinya yang baik, maka pilihan saya hanya pasti adalah saya akan memilih caleg PKS, siapapun saya anggap sama saja, karena saya yakin dengan akhlak dan pribadi para caleg PKS yang Insya Allah akan amanah dan tidak akan menghianati kepercayaan atas saya memilihnya. Lagi pula saya tahu bahwa caleg PKS diberi pembekalan khusus, sehingga memang ngerti ilmunya sebagai wakil rakyat. OK saya tegaskan lagi bahwa saya bukan anggota PKS, dan saya bukan kampanye untuk PKS.

Rame benar nebar bendera
Saya pikir untuk masuk bilik suara, kita dari rumah memang sudah harus mengerti siapa nanti yang harus kita pilih, dengan begitu banyaknya partai dan begitu banyaknya caleg, jika kita tidak bulatkan hati dan tekad untuk mantap memilih caleg, bisa jadi nanti di bilik suara, kita malah jadi bingung dan bengong, bisa salah pilih caleg.

M. Yazid S.Ag. caleg PPP DIY no 2 dan M. Zuhdan caleg DPRD Sleman Dapil VI no 4
Soal pilihan presiden, itu lain lagi, saya pilih berdasar orangnya, bukan partainya. Saya juga menganut ABS, yaitu Asal Bukan Si itu tuh.
Like this:
Like Loading...
Filed under: General | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.