Pulsar 135LS pakai slebor Vixion??????? BISA!

Ramai juga yang pada mau test ride

hadiahnya kok nonton F1 bukan nonton motoGP ya????

tuh yang lagi test ride

Dunia memang tidak luas, buktinya hari ini saat saya servis rutin Black Coyote UG4 saya pada KM 12.500, eh saat selesai dan mau pulang disapa seseorang yang barusan datang dengan pulsar 135 LS warna merah.

“mas hadiyanta ya, yang ngeblog?” tanya orang itu. Wedew punya penggemar juga ternyata, batin saya bungah. Mungkin beliau tahu saya dari stiker TMC atau stiker tvOne di batok BC saya.

“iya, benar” jawab saya. “Njenengan siapa ya?” lanjut saya balik bertanya.

“saya yang koment di blog mas hadi tentang pulsar 135, yang biasanya pakai nama JAYA UTAMA” jawabnya.

“oh yang terakhir koment tentang PANTAI KUWARU itu ya?” saya kejar tanya lagi.

“iya mas” jawabnya.

Akhirnya cair sudah suasananya dan kita akhirnya ngomong seru banget, terutama mengenai motor barunya pulsar 135 LS, dan tiba-tiba saja saya heran, lhoh kok motornya ada slebor belakangnya??? padahal semua pulsar 135 LS yang dijual di Dealer Bajaj di Jogja pada trondol, tidak ada spatbordnya, karena saya yakin motor ini masih asli bawaan dari indihe sana yang slebornya klasik bin culun itu.

buritan ditemploki punya vixion 🙂

tampak samping

yang empunya

“mas itu kok ada slebornya? tanyaku heran.

“iya mas itu punya yamaha v-ixion, karena kemarin di tegur ibuku, motor kok trondol” jawabnya.

Hah, punya v-ixion, heran juga saya, lalu saya amati dari dekat, tak lupa saya foto-foto sekalian minta ijin nanti saya jadikan bahan tulisan di blog ini, rapi juga masangnya, dibawah diberi plat besi untuk menahan agar kuat, baru kemudian disekrup, sayang sekali tadi saya lupa tidak memfoto secara detail. Tapi saya yakin jika ada pemilik 135 LS yang pingin masang slebor belakang punya vixion di pulsarnya tentu bisa. Karena sudah terbukti.

Sebetulnya tadi saya juga melakukan test ride ulang pada Pulsar135 LS, kali ini saya pakai helem lengkap, dan saya jalankan sampai depan TVRI jogja lalu balik lagi ke Dealer, ya kira kira ada kalau 1 KM PP. Pulsar 135 ini pakai setang jepit, tapi dudukannya lebih tinggi dari setang jepit pulsar saya UG4, jadi tidak begitu menunduk, saat gas saya bejek, responsif sekali, dan motornya yang enteng enak banget untuk selap selip di keramaian jalan.

Oh iya kata salesnya di dealer sudah terjual sekitar 18 Pulsar 135 LS, lumayan juga, makin banyak serigala berkeliaran di Jogja. Auuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuwwwww.

kepantai KUWARU Bantul yuuuukkk

Pagi ini saya ikutan acara sekolahan istri saya, yaitu wisata kelas 5 dan 6 ke PANTAI KUWARU. Dimanakah pantai Kuwaru itu? Pantai ini letaknya di dusun Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Rute kesini amat mudah, yaitu dari jogja cari jalan Parangtritis, nanti sampai perempatan Manding yang terkenal dengan kerajinan dari kulit, terus saja sampai ke perempatan berikutnya yang ada traficklight nya, lalu belok kanan arah ke barat, nah ikuti terus sampai tembus jalan Bantul, terus kebarat menuju jurusan Brosot KulonProgo, anda akan ketemu KALI PROGO dan jembatan yang panjang, eit tunggu dulu, anda harus belok kiri sebelum jembatan, ambil jalan aspal di pinggiran timur Kali Progo, nah tinggal ikuti saja terus jalan keselatan ini sampai kira2 6 KM, nanti akan sampai pinggir laut, akan ada papan petunjuk arah ke PANTAI BARU KUWARU di pertigaan paling akhir, kalau belok kanan akan sampai ke pantai lama yaitu pantai Pandansimo.

Pohon Cemara Udang

parkiran

Saya sendiri tidak ikut rombongan dua BIS yang membawa anak anak SD, saya membawa pulsar saya berikut memboncengkan anak lanang saya saat berangkat, jarak rumah saya ke pantai Kuwaru memang tidak begitu jauh, yaitu sekitar 35KM, saya tempuh sekitar 30menit. Sampai di Pantai Kuwaru saya terhenyak, kagum dan salut, ini adalah pantai yang berbeda sama sekali dari mindset saya saat mau berangkat kesini. Ini adalah pantai yang sengaja dibuat, yaitu dengan menanam pohon Cemara Udang, yang sepertinya memang cocok di lahan pasir.

Efek dari adanya pohon cemara udang yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai ini adalah, pengunjung bisa berteduh di bawah pohon sambil bisa melihat deru ombak pantai selatan yang ganas, dan merasakan sepoinya angin bertiup bercampur uap air hasil ombak yang pecah saat menghantam bibir pantai.

Saya memarkir motor diparkiran yang paling dekat dengan pantai, biar tidak berjalan terlalu jauh, jarak parkiran ke pantai kira kira cuma 50meteran. Tapi jadi kepikiran motor kena uap air garam, duh harus dicuci nih motor biar gak karatan.

inilah pantainya

Saya langsung kepantai sama anak-anak saya, eh tiba-tiba ada ombak besar datang, kami terkejut dan basah, anak perempuanku sampe nangis, lha saya sendiri juga kaget. Untung tidak terjadi apa-apa, akhirnya anak-anak saya agak menjauh ke atas, biarlah mereka takut sedikit dengan ombak, dari pada sok berani yang bisa bikin celaka. Setelah foto-foto di bibir pantai lalu kami naik ke jajaran pohon-pohon cemara di atas pantai, dan makan bekal yang dibawa, ada yang makan nasi, roti, dan tentu saja minuman.

Rodanya empat dinaiki 4 orang pula

Tiba-tiba ada anak yang melintas pakai sepedamotor roda empat, ATV buatan china kayaknya. Langsung saja anak saya merengek minta naik, yach akhirnya kami naik, sewanya Rp. 25ribu untuk 15 menit. Wah curang, aku diberi motor lemot, gak bertenaga gak bisa diajak lari, tapi ya gak apa-apa karena anak perempuanku dah teriak-teriak terus takut karena jalannya yang berpasir dan bergelombang. Jadi saya naikknya nyantai saja, motor saya naiki 4 orang, tambah satu orang anak temannya istri saya. Di rute ATV sempat dikejar oleh ATV yang dinaiki 4 siswa SD yang ngebut, tapi naas, mereka nabrak pohon dan terjungkal, mesin ATV mati dan kayaknya bumper depan rusak kena pohon, untuk mereka tidakk terluka, karena saya lihat pada jatuh koprol, tapi empuk karena di pasir. Mereka langsung kabur meninggalkan ATV yang rusak.

meriah

meriah

Setelah rampung naik ATV, gantian nyerbu ke kolam renang mini khusus untuk anak-anak, ada banyak bola besar dan kecil yang bsia dimainkan dan untuk saling lempar, dijamin heboh dan sangat disukai anak kecil. Biayanya Rp. 4000 per anak untuk renang,  untuk cuci kaki kamar mandi Rp. 1000, mandi Rp. 2000. Serba uang.

berdua

Jam 11 siang saya diundang ikut makan siang bareng guru-guru, ya okelah sikat saja karena memang pancen lapar. Selanjutnya jam 12 kita pulang. Puas, jadi pingin kapan2 ke KUWARU berdua saja dengan istri 🙂

Test Ride Scoopy di Yogyakarta

Hari ini adalah hari yang kami tunggu, oleh para member indomotoblog di Jogja dan Jateng, yaitu acara test ride Honda Scoopy di Yogyakarta, tepatnya di Pelataran bekas hotel Ambarukmo, atau tepat di sebelah timurnya Ambarukmo Plaza (AmPlaz). Kami janjian jam 9:50 sampai di cek point pertama, yaitu di depan persis Amplaz. Saya sendiri sampai di cek point pertama pas jam 10. Disini sudah ada MIG, Skyrider, Martini, Bagus Propus, lalu datang pula Mercon dan Moko. Selanjutnya datang bang One08 dan terakhir Alrozi coolriderII. Lengkap sudah, maka kami segera parkir di gang depan Amplaz, lalu menyeberang ke arah amplaz dan menuju ke tempat test ride Scoopy. Sebelumnya kami memang sepakat memakai kaos KOBOI.

Baliho dipinggir jalan solo masuk ke lokasi test ride

honda gitu lhoh

Foto di pintu gerbang arena test ride

uniquely happy

Sampai di TKP masih agak sepi, kami tidak lupa foto-foto dulu, tidak lupa pada jelalatan melihat bidadari bersayap putih. Kami langsung menuju tempat Test Ride, lebih dulu mengambil formulir untuk test ride, setelah diisi lalu mendaftar dan mendapatkan helem berbentuk retro, baru kemudian test ride satu persatu, kebetulan ada 3 unit yang dipakai untuk test ride, yaitu hitam, putih dan pink.

direction

susunan acara dan petanya

tiga Scoopy siap dijajal

Sebenarnya saya dari awal sudah kecewa dengan lintasa testride yang pendek banget, cuma ada belokan kekanan sekali, lalu ada rintangan semacam gronjalan dari besi, yang teramat pendek, harusnya rintangannya sama dengan kenyataan yang ada, yaitu minimal seperti polisi tidur bentuk dan tingginya. Tidak seperti saat test ride pulsar 200 disini dulu yang melintasi seluruh jalan yang melingkar di pelataran bekas hotel ambarukmo ini. Lihat foto yang ada petanya lokasi dan acara diatas, test ride Scoopy hanya di sepanjang depan Hotel, kalau Test Bajaj Pulsar 200 mengelilingi jalan yang melingkar di depan hotel.

yang punya warung siap tempur dengan si Pinky

Tiba giliran saya untuk test ride, ritual pertama tentu menghidupkan kunci kontak, lalu standar samping dilipat, lalu salah satu rem diposisikan ngerem, lalu starter dipejet, jreng hidup. Jika salah satu hal tadi dilewati, kayaknya Scoopy tidak bakalan hidup, karena memang itu adalah standar keamanan yang dicangkokkan pada Scoopy. Baru narik gas belum seberapa sudah dapet tikungan pertama dan satu-satunya, lalu tarik lagi melewati rintangan macam polisi tidur, saya geber saja, ya ngronjal-gronjal, jika jalanan jelek berlubang dan panjang dan lama tentu akan pegel boyok/pinggang karena tentu tidak seempuk jika naik Pulsar saya :-), terus terang saya malah tidak ngerem kayaknya, karena gas dilepas saja sudah melambat, dan memang arena test ridenya kurang panjang, bahkan hanya boleh muter sekali, kecuali alrozi yang tadi kulihat nekat dua atau tiga kali muter muter.

kemayu

mesraaaaaaaaaa

dingklik detected (asyik istriku gak jadi minta tuker suprafitnya dg Scoopy)

libaz rintangan yang tidak begitu extrem

Balap Liar

Alrozi siap tempur dengan MIG

Setelah selesai test ride, kita diberi kuis dan suruh ngisi, setelah kusi dikumpul baru dapat kenang-kenangan PIN Scoopy, oh iya dapat pula ARUMMANIS setelah tadi testride, lumayan untuk oleh-oleh anak dirumah. Yang saya sayangkan bahwa tidak ada sekedar minum air putih di arena testride, padahal panas juga kondisinya, akibatnya baru terasa saat pulang saya pusing-pusig kayaknya dehidrasi.

SkyriderHood

Mig33Hood

Mig33Hood

BagusDewe

Adipati Karna dari Awangga

Raden Abimanyu sedang membidik sasaran

Akulah Arjuna...........

Ksatria dari Pantai Selatan

inilah yang harus dibidik, minimal tepat dua anak panah

ini yang lebih jelas

Usai testride kita lalu ngegame menjadi RobinHOOD, yaitu memanah angka 1000, dan minimal harus memanah pas di lingkaran sebanyak dua kali, dengan diberi 5 anak panah, saya bidikan sekali langsung tepat kena, bidikan kedua meleset 1 cm, bidikan ketiga kena lagi, sudah selesai, saya lalu mendapatkan CD dari bintang iklan honda yang bilang JADUL AH itu lho. Berisi lagu-lagu.

Selanjutnya kita muter saja, sampai barisan both honda lawas, berisi honda pitung dan CB. Lalu muter lagi ke arah panggung utama, sayang belum ada band yang main, dan kita beristirahat agak lama dibawah pohon.

panggung Utama

Kilau Biru diantara dua Kilau KUUUUUNIIINGGGG

wuih Alrozi Coolride 2, mendapat doorprize skupik ireng

Alrozi sempat ikutan doorprize dan mendapat hadiah.

Akhirnya kita pulang, alrozi ada kegiatan lain, saya pulang sendiri, sedang Kilau Biru, MIG dan Skyrider lanjut ke test ride KAWASAKI D-TRACKER di dealernya jalan Magelang.

Ex. Hotel Ambarukmo yang merana

Kesimpulannya, saya yang setinggi 175cm ternyata kaki saya tidak mentok setang kok, nyaman saja tadi saat testride, saya tidak begitu paham mesin dan performanya, tapi saya yakin yang mencoba Scoopy pun kebanyakan tidak akan peduli dengan hal tersebut, mereka lebih terterik Scoopy karena ke retroannya tersebut, yang lain gak dipikirin. Sekarang tinggal bagaimana para salesnya bisa memanfaatkan momentuk keretroan ini untuk mendongkrak penjualan, apalagi belum ada saingan dari Yamaha dan Suzuki dengan bentuk retro seperti Scoppy ini.

Untung istri saya tidak merengek minta ganti suprafitnya dengan Scoopy.

Sein otomatis Pulsar yang kadang menjengkelkan

Sein pada motor Bajaj Pulsar 180 dan 200 memang otomatis mati setelah belok. Benarkah??? Tunggu dulu, kalau beloknya tidak tajam, alias pas belok kita tinggal doyongkan motor tanpa setang bergerak, maka dijamin sein tidak akan mati. Kenapa???? Karena sein pulsar, mekanisme otomatisnya berdasarkan gerak dari setang, kalau terdeteksi gerak dengan sudut yang besar, maka sein akan mati, kalau tidak terdeteksi, mak sein akan hidup terus.

Kebalikannya, kadang saya harus mejet tombol sein berulang karena belum sempat belok, eh sein sudah mati duluan, karena pas mau belok dan kadang karena kecepatannya kurang, maka setang belak belok sedikit untuk mempertahankan keseimbangan motor, nah disaat seperti inilah maka sein akan mati dengan sendirinya, jadi bisa merepotkan dan membahayakan pengguna sendiri, juga pengendara dari arah depan dan belakang. Padahal perasaan yang bawa pulsar, tadi sudah menghidupkan sein.

Itulah masalahnya, dan kalau saya pikir-pikir, mungkin solusi terbaik adalah mematikan seinnya pakai timer, jadi misal timer di set 15 detik lalu mati sendiri, sehingga mau beloknya tajam atau sudat beloknya lebar, sein tetep bisa mati, dan sein tetep bisa pula dimatikan dengan manual.

Oh iya ada tip jika sein pas belok dengan sudut lebar tidak mau mati, maka cara paling tepat mematikannya adalah tekan searah dengan beloknya, misal jika tadi kita belok kanan, dan setelah belok sein tidak mati, maka sebaiknya sein detekan kanan seperti mau menghidupkan, maka nanti sein akan mati. Tombol sein pulsar beda dengan dengan tombol sein motor bebek yang untuk men OFF kan dengan cara ditekan, pulsar tidak ada mekanisme seperti ini. Nah kalau tadi belok kanan, tpai tidak mati, lalu bermaksud mematikannya tuas saklar sein ditekan kekiri malah tidak tepat, karena kalau kebablasan malah jadi menghidupkan sein yang kiri. begitulah, jadi untuk mematikan manual, disesuaikan/disamakan arah menekannya sein sesuai sein yang yang hidup.

Semoga berguna.

setelah Pulsar UG4 ku telah mencapai 10.000KM lebih.

Pulsar saya saya serviskan dan ganti olie pada 9.957KM, karena jatah servisnya ada di KM 10.000. Saya juga memakai pelumas baru, yaitu enduro 4T Racing, katanya bakule lebih bagus, tapi enggak tahu juga, karena saya kurang paham soal performa motor.

servis di 10.000KM

10.000 KM

Mungkin karena cara riding saya selama ini yang kurang benar atau karena terlalu-hati-hati, maka saya enggak biasa memacu motor secara berlebihan. Setelah saya pikir-pikir, ternyata saat riding saya terlalu sering melihat spedometer dan menjaga RPM benar-benar di angka yang aman, yaitu sekitar 5-6 ribu RPM, ini mungkin terbawa oleh anjuran inreyen pulsar yang tidak boleh digeber dulu.

Akhirnya sekarang saya mencoba untuk riding dengan cara yang lain sama sekali, yaitu tidak lagi sering melihat spedometer, sekarang konsentrasi mata benar-benar saya arahkan ke jalan, sedangkan untuk memonitor kecepatan dan RPM, lebih ke indera pendengaran dan perasaan getaran mesin, hasilnya sekarang saya rata-rata nyemplak pulsar di kisaran Gigi 4 dengan RPM 6000, dan keceptan rata-rata 70 KPJ. Jangan heran kalau saya naik dengan kecepatan 70 kpj itu sudah saya rasakan banter bagi saya. Masuk gigi 5 jika jalanan benar-benar lapang dan aman sehingga bisa digeber diatas 80 kpj.  Hasilnya saat saya pakai riding ke kantor bisa tembus sekitar 50 menit saja, padahal biasanya ya 60-70 menit dalam kondisi normal. Dan jalur yang saya ambil adalah lewat RingRoad selatan, yang walaupun kadang ramai juga, tapi masih lumayan lancar, dan lampu bangjonya lebih sedikit dibanding lewat tengah kota.

Saya dulu heran kalau lihat cewek-cewek naik mio bisa berani ngebut-ngebut, mungkin jalan kisaran 80 kpj, tapi setelah saya pikir-pikir, mungkin mayoritas cewek kalau naik motor enggak pernah lihat spedometer ya, asal tarik saja mang……

Kesimpulan saya pakai pulsar setelah lebih dari 10.000 km ini adalah, semakin enak dan menyatu, mesin juga halus, konsumsi bensin tetap pakai premium biasa dan masih tetap konstan di kisaran 40 KM/liter. oh ya lampu eyeswolf yang kiri sekarang mati, kemarin barusan ganti kok mati lagi, entah apa sebabnya, kayaknya pas tak pakai diatas 80 kpj, terus mati. mau ganti yang model led belum ada dana.

%d bloggers like this: