Scorpio rasa Pulsar atau Pulsar rasa Scorpio

image

image

image

Tadi sore pas berangkat kerja (malam tahun baru tetep kerja nih), saya di Ringroad selatan daerah Kasihan disalip pulsar, lho kok diem saja nih bikernya, gak toet-toet menyapa, yo wis paling penunggangnya tidak tahu kalau antar pemakai pulsar sudah lazim saling toet-toet.

Agak mangkel juga, aku kuntit, dan pas berhenti di lampu merah aku amati, walah jebul pulsar abal-abal, setelah saya perhatikan, bajunya saja yang pulsar, lengkap dari kepala sampai buritan, tapi mesin, knalpot, dan rangka, asli ini adalah yamaha scorpio, uffff segitunya ya, ada-ada saja scorpio men! diganti baju pulsar.

mana yang pulsar asli?????

Saat mau berhenti di lampu merah ada pulsar beneran yang kayaknya tadi toet-toet saya, plat nya D, turing jauh bener nih, sendirian pula.

Aneka Sayur, lauk & Jajajan sore PASAR GODEAN

image

image

image

image

image

image

image

image

Warung ini berada di selatan pasar godean, agak ke timur disebelah timur deretan penjual kripik belut. Buka tiap hari kisaran jam 3 sore. Aneka sayur, gorengan & jajanan pasar bisa dibeli disini.

cerai sama telkomselflash

image

image

image

Hari ini saya resmi cerai dengan layanan telkomselflash, setelah sempat memakai beberapa bulan, lalu pernah pula dicoba pakai oleh dua orang teman saya, dan akhirnya kembali ke saya lagi. Sebenarnya saya memang ingin mengawinkan android saya dengan telkomselflash unlimited internet, sehingga android saya bisa untuk nelpon, sms, dan internet sak puasnya, sebab selama ini saya pernah nyoba mengawinkan android dengan kartu matrix, dengan mencoba langganan Broadband On Request yang model Quota, tapi ternyata jebol melebihi quota sehingga saya malah harus bayar tagihan lumayan banyak.

Paling enak memang android saya kawinkan dengan indosat M2, koneksinya stabil meskipun hanya dapat 2G atau EDGE, tapi celakanya gak bisa untuk sms dan telpon, hanya khusus untuk internetan saja. Saat android saya kawinkan dengan kartu halo telkomselflash, yang saya alami adalah sinyal dirumah handover terus dari EDGE, 3G sampai HSDPA, berubah-ubah terus tidak stabil, saya kan maunya akses yang cepat, makanya android tidak saya setel hanya untuk 2G, akibatnya internetnya malah gak lancar, batre lebih boros dan panas. Yang agak sebel adalah saat di kantor kadang bisa dipakai, kadang tidak bisa dipakai. Untuk blogger kayak saya ini kan sangat mengganggu, mau posting malah gak bisa.

Karena billing cycle kartu halo saya adalah tiap tanggal satu, maka saya tadi resmi menceraikan paket internetnya, tetapi kartunya tetap saya pelihara, kartu halo saya adalah yang minimal pemakaian Rp. 25,000 per bulan, sama persis dengan matrix saya.

Jadi saya pribadi setelah cerai dengan telkomselflash, maka untuk urusan internet dan telpon saat ini habis Rp. 100.000 untuk m2, untuk matrix Rp. 25.000 dan untuk Kartu Halo juga Rp. 25.000 sehingga total Rp. 150.000,- sebenarnya masih ada kartu CDMA flexi, tapi saya isi kalau hampir habis masa aktifnya saja. Saya anggap ini bagian dari hobby saya, inilah biaya hobby saya yaitu bisa internetan dan telpon-telponan sebulan minimal habis Rp. 150.000, bisa nambah sedulur dan mendekatkan tali silaturahmi, bisa menulis dan posting di blog berbagi pengalaman dan berbagi ilmu.

Jika nanti matrix indosat ada paket unlimited yang sebulan, tentu saya akan pilih paket ini, biar android saya bisa untuk SMS dan telpon juga.

Servis ketiga di bengkel Joker 999

Sebenarnya saya ingin servis pulsar saya sebelum ke Magetan kemarin, tetapi waktu tidak luang juga, akhirnya saya hanya mengganti olie sendiri dan berharap si BC saya tidak rewel, dan Alhamdulillah BC tidak neko-neko, tidak rusak dan tidak rewel, tetapi memang terlihat baret-baret di cakram si BC, yang tentunya karena kampas sudah aus, karena memang si BC naik turun gunung selama 11 bulan ini, dan sudah mengaspal sekitar 25.000 km

Jadi saat saya servis, saya minta cek kampas rem depan belakang, yang ternyata memang sudah aus terkikis semuanya.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Untuk servis kali ini saya ganti kampas rem cakram yang ternyata memang sudah tipis.

Magetan – Cemorosewu – Tawangmangu, jalur penyiksa motor

Saat mendapat undangan kopdar di istana Bonsai, saya sempat ngangsu kawruh dengan Begawan Kolor Ijo, intinya Begawan kasih nasehat kalau naik ke Cemorosewu dari Tawangmangu, akan sangat menyiksa motor, apalagi untuk motor matic sangat tidak direkomendasikan. Bisa TOTALAN kata Begawan, wah opo iki maksudnya, ternyata totalan rusaknya dan totalan biaya utnuk memperbaikinya, alias dedel duwel turun mesin habis biaya banyak.

KilauBiru, BlackCoyote, Mercon Al4y, Adhani, Moko @ POM Jatisrono Wonogiri

Okelah saya sih percaya, karena Begawan kan orang Solo yang sudah malang melintang di dunia permongtoran sejak lama, lalu Begawan menyarankan lewat jalur selatan saja, yaitu lewat Wonosari tembus ke Wonogiri, dan nantinya tembus Magetan dari arah selatan, alias memutari Gunung Lawu dari arah selatan.

Berhubung KilauBiru memakai Skywave, maka usulan Begawan saya terima, dan akhirnya kami serombongan, yaitu saya dan istri memakai Pulsar UG4 BlackCoyote, Moko memakai Apache, Mercon-C memakai Honda Blade, dan  Kilau Biru numpak Skywave, pada hari Sabtu tanggal 25 Desember 2010 berangkat kami dari kantor saya di kawanan Patuk GunungKidul, mengambil jalan ke jurusan Sambipitu melewati Gunung Nglanggeran, lanjut ke Siyono, saya isi bensin Rp. 20.000 aka 4,4 liter di POM Siyono. Selepas alun-alun Wonosari, kami belok kiri menuju arah Karangmojo melewati Jatiayu, lalu ambil kanan melewati Semin, lalu sampai Bulurejo ambil kanan (timur), melewati Pagutan, Manyaran, lalau lewat Mplopoharjo, dan sampai di Wuryantoro, kami mulai menyusuri tepian Waduk Gajahmungkur di sisi barat, menuju utara ke arah Wonogiri, dari Wonogiri kami ambil belok ke timur sampai ke POM Bensin Ngadirejo. Kilau biru dan Mercon memberi minum motornya, kami beristirahat sekitar 15 menit disini, di POM bensin di bawah pohon Durian, tidak lupa Mercon dan Adhani sholat luhur di masjid seberang jalan POM bensin, saya dan moko memutuskan untuk nanti saja sholatnya di jamak sama asyar saja, karena ribet harus ucul-ucul riding gear. Dari data di aplikasi android MY TRACKS terlihat jarak yang kami tempuh 89,44 km, total waktu tempuh 2 jam 20 menit, dan maksimal kecepatan kami adalah 73,80 kpj, kecepatan minimal adalah 38,20 kpj, dan rata-rata kecepatan adalah 43,39 kpj. Ketinggian maksimum 434 dpl, ketinggian minimal 148 dpl.

Kami meneruskan perjalananjalan dari POMPA Bensin di Ngadirejo ke arah timur jalannya berkelak-kelok naik turun, melewati Kedunggupit lalu Pandeyan, lalu sampai di Jatisrono, kami berhenti di sebuah warung untuk makan siang. Dari data di aplikasi MY TRACKS terlihat jarak tempuhnya 21,65 KM, ditempuh dalam 35 menit, maksimal kecepatan 69,84 kpj, kecepatan minimal 36,41 kpj dan kecepatan rata-rata 42, 38 kpj. Sedangkan ketinggian maksimal adalah 441 dpl dan minimal adalah 237 dpl.

Selepas makan maka perjalanan kami lanjutkan, dari Jatisrono kami lurus ketimur kearah Slogohimo, Purwantoro, Bulukerto dan akhirnya mendapati jalan naik turun pegunungan di selatan Gununglawu, ngerinya dikiri jalan adalah jurang yang sangat dalam, saya bayangkan bila terpeleset atau motor tergelincir dan masuk jurang, akan tamat dah riwayatnya. Setelah melewati semua pemandangan indah dan jalanan yang cukup menantang, akhirnya kami tiba di Plaosan. Data dari MY TRACKS jarak yang kami tempuh 46 km, dengan waktu tempuh 1 jam 10 menit. Kecepatan maksimal kami adalah 66, 24 kpj dan kecepatan minimal adalah 39,50 kpj dan rata-rata kecepatan kami adalah 43,61 kpj. Ketinggian tempat maksimal adalah 1.112 dpl dan ketinggian minimal adalah 335 dpl, jadi dapat jelas terlihat kami naik terus dari ketinggian 335 meter ke 1.112 meter. Cukup menantang bukan.

Tiba di Plaosan, bawah Sarangan

image

Kami tiba di Plaosan jam 15, lalu disuruh langsung naik ke Cemorosewu, karena rombongan Bonsai sudah ada di Cemorosewu sejak siang. Kami langsung naik, dan sempat salah ke arah Telaga Sarangan. Uedan jalannya naik terus, pulsar saya yang 180cc rasanya susah payah naik ke Cemorosewu, saya hanya pake gigi satu sampai 9.000 rpm, hanya kadang-kadang saja gigi 2.

image

Setelah puas di Cemorosewu, lalu rombongan turun ke Telaga Sarangan, tetapi Begawan Kolor Ijo, Mig dan Jahe pulang duluan, turun via Tawangmangu. Saat turun ke Sarangan,  kami melalui jalan alternatif, yang minta ampun turunannya, saya sempat nyium bau kampas kopling terbakar.  Kami keluar masuk jalanan sempit lewat pasar, dan yang pasti kami kok tidak lewat loket karcis, alias gratissss. Maklum yang cari jalan kan penguasa Danau Sarangan. Insiden mercon ilang sempat terjadi di Tlogo Sarangan, tapi untung bisa ketemu lagi 🙂 bener-bener deh anak alay satu ini.

image

Puas berfoto-foto, kami pulang, dan mampir ke masjid dulu, karena Bonsai belum sholat asyar, nah di masjid ini saat belok masuk masjid, pulsar saya malah jatuh karena ada urug yang berupa batu-bata sehingga motor saya oleh dan jatuh, dan akibatnya spion kiri saya patah, untung EngineGuard sudah saya pasang sehingga tangki dan bodi yang lain tidak rusak. Bagian belakang juga tertolong BOX kappa 42 saya, walaupun agak buret-buret, tapi tidak mengapa, dan untungnya box juga tidak rusak pecah atau patah pada kunciannya ke breket.

image

Sekarang giliran turun dari masjid, benar-benar jalan menyiksa motor, mungkin 45 derajat, turun tajam belok kanan lalu belok kiri tajam, benar-benar membuat tangan saya kerja keras menahan beban, apalagi istri saja otomatis jadi mepet kedepan menambah beban ke badan saya. Saya memang berhati-hati banget karena tadi sudah jatuh duluan di masjid. Untunglah kita semua sampai kerumah bonsai dengan selamat, meskipun ada insiden mbah Wir digondol gendruwo. WKWKWKW.

image

Minggu pagi kami semua pamitan dari istana bonsai. Saya, mercon, dan kilaubiru naik lagi ke Cemorosewu dan turun lewat Tawangmangu menuju Karanganyar, tetapi sebelumnya kami bertiga memberi minum tunggangan masing-masing di pompa bensin dekat rumah bonsai, sekitar 2 km dari rumah bonsai. Jalannya dari Cemorosewu turun ke Tawangmangu sungguh ekstrem, turun tajam dan sempit, masih ditingkahi dengan dengan turunnya kabut, sehingga jarak pandang hanya sekitar 5 meter kedepan, eh si alay Mercon masih sempat motret-motret. Saya ektra hati-hati, karena membawa beban box yang full muatan, juga boncengin istri, motor pulsar saya berat, dan sekali kepeleset pasti akan sangat fatal akibatnya, bisa ndlosor sendlosor ndlosornya. Saya sarankan untuk yang pakai pulsar dan tidak menapak tanah, alias dingklik detectect, pikir-pikir dah kalau mau naik atau turun via jalan ini, saya saja yang bisa napak masih juga jatuh saat kegronjal batu. Dari data di MY TRACKS terlihat ketinggian maksimal adalah 2.124 dpl dan ketinggian minimal adalah 123 dpl. Dapat saya lihat bahwa dari ketinggian 2.124 meter ke ketinggian 400 meter, jaraknya adalah 25 km, dan jalan turun kisaran 40-45 derajat, sungguh jalan yang sangat curam.

Dijalan sempat papasan rombongan Ninja250r yang kelihatannya enak saja naik ke arah Tawangmangu, hemmmm suara knalpotnya yang hampir semuanya diganti, lebih keras dan khas stereo, keras tapi enak didengar dikuping, jian bikin pingin saja.

Saya memisahkan diri dari Kilau biru dan mercon di sekitar Tasikmadu. Saya berencana mampir ke rumah pakdhe saya di Bulu Sukoharjo, tapi malah muter-muter gak karuan, meski bawa android ber GPS, tapi tetep susah juga, karena saya tidak bisa melihat layar android saya secara langsung, kan saya pakai pulsar, koplingan, pakai sarung tangan pula, sehingga tidak bisa mengusap-usap android. Akhirnya saya balik lagi ke arah jalan Solo-Jogja, dan pulang.

Kalau saya total perjalanan saya dari rumah – Magetan – rumah kira-kira 365 KM, ditambah muter-muter di sekitar Sarangan mungkin ada 20KM jadi total ada sekitar 385 KM, dan saya hanya habis bensin Rp. 40.000,- aka 8,8 liter, sehingga 385 km dibagi 8,8 liter samadengan 43,75 km/liter. Yup betul ini adalah konsumsi BBM si blackcoyote saya, di kisaran 40 km/liter.

Pagi harinya saat saya mau nyuci BlackCoyote, lho kok  cakram saya baret-baret, waduh apa mungkin kampasnya dah habis, atau karena dari Cemorosewu sampai di bawah nekan rem terus??? Memang Begawan kolor Ijo enggak bohong, bahkan kemarin Begawan bilang kampas kopling suprafitnya juga kobongan. waduh.

image

image

Demikian sepenggal kisah perjalanan liburan saya ke Magetan, bertemu dengan sedulur-sedulur blogger dan komengtator, menikmati jalanan yang ekstrem, menemukan peseduluran yang indah. Trimakasih untuk mas Bonsai dan mbah Wir, serta teman-teman semuanya. Kapan-kapan kita ulangi lagi.

Kisah dari blogger yang lain bisa anda simak di www.koboys.wordpress.com

Bonsai’s home

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Suasananya

Tlogo Sarangan with sedulur blogger & komengtator jateng jatim jogja

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Silahkan nikmati foto2 kami

Cemorosewu with sedulur blogger & komentator

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Sampai di magetan

“MIZTERI ANAK KLUB MOTOR ” tulisan mas PRASETYO ketua PMHY.

(Tulisan ini milik mas PRAS, di facebooknya. Dan saya sudah minta ijin beliau untuk saya tayangkan di blog ini. Semoga bisa dibaca dan direnungkan oleh banyak lagi pembaca)

Ada klub yg baru terlahir, ada
yang sudah 10 th, ada yg lebih lama
umurnya .
Akan tetapi omongan &
celotehannya masih tetap sama,
apa pun jawababnya.
Anak Klub Motor jelas dari awalnya
sudah bermodal beli / dibelikan
motor .
Dalam perjalanannya jelas-jelas duit
buat BBM , kerjaan / keluarga
ditinggalkan / bagi yg kerja /
keluarga.
Hal lain ternyata Klub adalah
organisasi yg didalamnya siap
gax siap pasti ada beda
pendapat .
Semakin panjang jalanan ,
semakin komplit godaan &
gezekannya.
“Materi & Rasa” hal pertama yg
dikorbankan, diatas embel2
“Persaudaraan”.
Disadari/ tidak, anak klub motor
wajib “Korban” lahir & batin.
Sisi gelap jalanan , hanya disadari
ketika gesekan itu
menerjangnya.. . .
Gaya Jalanan itulah dunianya,
& nyata adanya survei
membuktikan minim beresiko
sendirian .
Jiwa yang masih bangga akan
“Koncoisme”, alhasil
terbelenggu Jiwanya .
Andai ada pendapat “Karena
Jalanan Kita Dipertemukan “,
menurutku indah nian. . ..
“Koncoizme” murni jalanan
namun berat cobaannya .
Sekumpulan orang dari berbagai
daerah dengan berbagai karakter &
karyanya, siap melibas
kejamnya jalanan .
Sekumpulan orang dari satu
daerah namun mati gaya,
emozi luruz, minim reziko &
aman.
Dua gaya 12 tahun jalananku ,
yang masih banyak penasaranku &
cukup tux sementara waktu .
Pendapatku : 70% dijalanan
bukan karena jiwanya , 15% nekat
jiwanya, 10 % mati jiwanya, 5 %
ilang dijalanan .
Persentaseku. .. . persentaze
jalanan .
2011. .. .???

Tips jika spedometer pulsar UG4 error atau mati

image

image

image

image

image

Jangan panik jika tiba-tiba spedometer pulsar UG4 tidak stabil, kadang 0 kadang 199kpj dan kadang mati total.
Itu semua karena sensornya kotor dan basah. Maka cukup bongkar dan bersihkan ujung sensornya, bentuknya untuk UG4 beda lho dengan yg pzoo dan pibo ug3.
Bersihkan dan lap dengan kain, terus untuk dalamnya bersihkan pakai cotton but.
Nah selamat mencoba.

%d bloggers like this: