Punya anak yang berprestasi, orang tua mana yang tidak senang dan bangga. Sebaliknya punya anak yang sekolahnya tidak jelas, kegiatannya cuma berkumpul kesana kemari dengan teman sebaya atau malah lebih dewasa, bisa jadi mabuk mabukan dan kegiatan negatif lainnya, tentu orang tua akan pusing dan malu.

Saya yakin kedua type anak yang berhobby positif dan tanpa hooby positif, semuanya sama-sama memakan biaya. Penjelasannya sebagai berikut, untuk anak yang punya hobby positif, misal ikut SSB (sekolah sepak bola) ikut les piano, gitar, drum dll. Tentu butuh biaya. Tetapi mari sebagai orang tua kita coba untuk membandingkan dengan jika anak tanpa hoby positif hanya mainan HP, game online, motor motoran kesana kemari, mabuk, narkotika, tentu keluar biaya juga untuk hal negatif tersebut, malah mungkin lebih besar biayanya. Bisa jadi malah anak mencuri barang-barang orang tuanya untuk dijual atau digadaikan demi mendapatkan uang untuk memuaskan hobby negatifnya.

Jadi masihkan anda sebagai orang tua ragu untuk mensupport hobby positif anda?

Saya sendiri, Insya Allah mensupport penuh sekarang ini dan sampai selesai hooby anak saya yang positif, yaitu ikut klub voly, sebenarnya murah kok, sebulan hanya 10.000 iurannya, sepatu juga tidak perlu yang bagus-bagus amat.

Oke apapun hobby positif anak kita, mari sebagai orang tua kita dorong, kita semangati dan kita biayai, syukur-syukur nanti bisa berprestasi dan mendapat hadiah materi dan kepuasan rohani adalah bonus bagi kita sebagai orang tua dan tentu saja utnuk anak itu sendiri.

Filed under: Keluarga Tagged: | biaya, hobby, peran orang tua, peran orang tua dalam prestasi anak