Sebelumya marilah kita lihat dulu alasan kenapa SUPRA GTR150 ini dilahirkan. Ada 4 kwadran peta pemakai motor sebagai berikut.
1. Pemakai motor untuk jarak jauh, tetapi dengan kecepatan rendah. Ini rasanya memang kecil sekali pasarnya, mungkin contohnya saat ini orang masih pakai Honda C70 original mesinnya, untuk jarak harian lebih dari 50 km sekali jalan.
2. Pemakai motor dengan jarak dekat, dan dengan kecepatan rendah. Jarak kisaran 5 km saja. Contohnya pakai konvensional cup (bebek pada umumnya), konfigurasi dengan mesin tidur. Contoh adalah Honda Supra Fit.
3. Pemakai motor jarak dekat, dengan kecepatan tinggi. Ini golongan Light sport. Contohnya CBR 250 dll.
4. Pemakai motor harian dengan jarak jauh, dan kecepatan tinggi. Contoh pemakai sport CB150.
Supra GTR 150, ada pada kwadran 4 ini, yaitu untuk pemakai harian jarak jauh dan kecepatan tinggi, tapi kenapa pilih bebek? Kenapa tidak pilih Sport saja?
Alasan kenapa tidak beli motor sport adalah karena Image dan kenyataan bahwa motor sport antara lain seperti ini :
1. Harga motor sport lebih mahal dari bebek.
2. Body motor sport lebih besar, berat, kurang praktis karena ada fuel tank di depan.
3. Motor Sport imagenya motornya anak muda banget.
4. Image sport adalah lebih boros BBM dibanding motor bebek.
5. Bebek yang ada saat ini mayoritas pada umumnya CC nya kecil, tenaga kurang kuat, dan kurang macho.
Jadi akhirnya dibuatlah Supra GTR150 ini, mendapat keuntungan dari bentuk bebek, dan keuntungan power dari mesin 150 cc motor sport.
Keuntungan bentuk bebek adalah, lebih praktis karena relatif kecil dan lebih pendek, tidak begitu berat, tidak begitu tinggi posisi JOK nya. Bagi yang ingin membawa barang bawaan, bisa ditaruh diantara setang dan jok yang ini tidak bisa dilakukan oleh motor sport. Bagi yang ingin kapasitas lebih besar, bisa pasang side box. Atau bahkan top box sekalian.
Sedangkan keuntungan dari mesin sport, tentu saja tenaga yang lebih besar setara motor sport 150 cc yang memakai mesin yang sama persis, yaitu ALL NEW CBR150R 2016, SONIC, dan NEW CB150R, betul sekali bahwa mesin SUPRA GTR150 ini sama dengan ketiga motor tersebut, bedanya hanya pada mapping ECU dan pada gear belakang.
Saya pernah memakai Honda Karisma tahun 2005 sampai 2010, untuk harian PP 80 dari Rumah ke Kantor ke Rumah lagi, yang saya rasakan adalah punggung jadi sakit karena goncangannya. Tenaga juga biasa saja umumnya motor bebek, padahal saya naik turun gunung sampai ketinggian 450 dpl, sehingga pasrah naik gunung asal sampai.
Untuk SUPRA GTR150 saat kemarin saya mencoba dari Bandung melewati Tangkuban Perahu, lalu ke SITU WANAYASA dan finish di Plan AHM KARAWANG, yang jalurnya di perkotaan, lalu naik turun dan berkelok kelok juga, lalu mencoba jalur off road yang harusnya dilalui motor sekelas trail dengan ban off road.
Supra GTR150 bisa melibas semua jalanan tersebut dengan enak dan tidak kedodoran dalam tenaga saat naik. Untuk jalur off road tergantung kelihaian yang mengendarainya dalam merasakan pancalan ban belakang dan manajemen mengatur tenaga motor, kalau dipaksakan tarik gas pol, yang ada malah ban belakang hanya berputar saja. Kalau saya kemarin main kopling dan menghentak hentakkan tenaga motor sambil kaki kiri kanan membantu menapak di tanah. Saya pribadi bukanlah orang yang pengalaman off road pakai motor.
Jadi jika anda menginginkan keuntungan dari bentuk motor bebek, dilain pihak juga ingin tenaga motor yang mumpuni, pilihan itu ada pada SUPRA GTR150.
Filed under: AHM Honda, mitra, Sepeda Motor Tagged: | alasan lahirnya SUPRA GTR150, bentuk supra gtr150, kelebihan supra gtr150, SUPRA GTR150
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.