Turing ADV 150 melihat langsung pemberdayaan petani KOPI MERBABU, program CSR Astra Motor Yogyakarta di Desa Nagrong Ampel Boyolali Jateng

Pada tanggal 29 Februari 2020, saya ikut acara yang diselenggarakan oleh ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, bersama dengan rekan blogger dan vlogger di Jogja dan sekitarnya. Acara intinya adalah turing ke Desa Nagrong, Ampel, Boyolali, Jateng yang letaknya di lereng Gunung Merbabu sisi timur, di ketinggian sekitar 1.200 dpl.

Marketing Region Head Astra Motor Yogyakarta Jeffry Mei Gamastra Runawang, memberikan kata sambutan sekaligus pamit akan pindah tugas ke Bengkulu.

Turing kali ini kita memakai Honda ADV 150, semua motor disediakan oleh ASTRA MOTOR YOGYAKARTA. Kebetulan saya sendiri bisa dikatakan pembeli dan pemakai honda ADV 150 paling awal di wilayah Jogja, yaitu motor ADV saya terima 1 Agustus 2019, unit pertama yang sampai ke pembeli kalau saya tidak salah. Sehingga saya pribadi telah memakainya selama 7 bulan, dan KM saat ini sudah melampai 13.670 KM, sebelum melakukan turing tanggal 29 Februari 2020 ini, tentu saja saya sudah hapal dan menyatu dengan karakter Honda ADV 150. Paling saya suka dan memang sesuai kebutuhan saya adalah fitur shock depan yang tinggi dan diameternya besar, sama dengan standar motor sport 150 cc honda yang ada. Keunggulannya adalah saya tidak was-was dengan jalanan yang kadang jelek berlubang, atau bahkan saat harus turun ke badan jalan yang berupa tanah dan kerikil, maka saya tetap merasa aman dan percaya diri, saat ketemu jalan full tanah off road juga bisa dibawa enak ridingnya dengan ADV 150, berbeda dengan motor saya PCX 150 yang memang motor priyayi, lebih cocok hanya untuk alusan di jalan aspal halus. Inilah keunggulan utama ADV sebagai motor matic yang saya sendiri sudah rasakan.

Full safety gear

Saya memilih membeli honda ADV 150 ABS Red, alasan utama karena fitur ABS, saya rasakan fitur rem ABS ini sangat saya butuhkan, sudah sekitar 3 kali saat memakai honda ADV saya ini fitur ABS terpakai, andai saya saat itu tidak pakai ADV ABS, mungkin sudah menabrak di depan. Jadi fitur rem ini memang terbukti bisa menahan laju motor dengan pakem tapi aman tidak ngesot. Lebih senang lagi karena ABS hanya di rem depan, sehingga saya bisa bebas rem belakang dan bisa saya sengaja untuk rem untuk sliding dan lain lain, yang ini jangan ditiru kalau belum hapal karakter ADV 150.

Intinya memang pemilihan unit honda ADV 150 untuk turing kali ini adalah tepat dengan medan yang akan dituju, nanti saya akan ceritakan lebih lanjut buktinya saat jalur pulang.

Seperti biasa acara turing dimulai jam 8:00 WIB, kumpul di Astra Motor Yogyakarta, semua blogger dan vlogger setelah berkumpul kemudian diberikan beberapa pengarahan dari HC3 Region Head Astra Motor Yogyakarta, Ibu Djamilah. Dilanjutkan refresh safety riding dan penjelasan rute yang akan dilalui.

ADV 150 yang siap digeber blogger dan vlogger
Saat start di 1.648 KM

Kami berangkat dari halaman Astra Motor Yogyakarta pada jam 9:35 WIB, dengan 1.648 KM posisi total kilometer ADV yang saya pakai, sengaja saya memilih juga ADV ABS RED seperti milik saya, agar tidak perlu penyesuaian lagi misal jika saya pilih yang ADV CBS. Rute melewati Jalan Magelang menuju Blabak, sampai lampu Trafick Light Blabak, ambil ke kanan menuju arah Ketep Pass, jalanan mulai menarik karena lumayan ada nanjak nanjaknya sebelu sampai mendekati Ketep Pass. Kita ambil kanan sebelum Ketep Pass, menuju SELO.

HC3 Region Head Astra Motor Yogyakarta, Ibu Djamilah, ikut turing jadi boncenger. Salut.

Perjalanan mulai benar-benar asik ketika dari Ketep Pass menuju arah Selo, karena jalanan naik turun berkelok-kelok, jalanan relatif halus karena di cor semen, tetapi memang ada beberapa titik yang berpasir sehingga harus ekstra hati hati. Perlu waspada juga di pinggir kalau bukan jurang, ada juga selokan, kalau corneringnya off set bisa masuk selokan. Khas jalur ini banyak kendaraan mengangkut sayuran.

Pemandangan syahdu sepanjang Ketep Pass sampai Selo
Gerbang selamat datang SELO

Akhirnya kita tiba di SIMPANG PB VI SELO, istiharat beberapa saat di sini, ingatan saya melayang ke masa lalu pernah naik gunung Merapi atau Merbabu dari lokasi ini.

Perjalanan dilanjutkan ke tujuan akhir tanpa istirahat lagi, dari Selo ini menurun jalannya lalu kembali naik lagi saat akan sampai di lokasi yang 1.100 dpl. Kondisi hujan rintik-rintik, tapi kami tetap lanjut tanpa memakai mantrol yang sudah disediakan, karena tanggung hujannya.

Sesaat sebelum sampai lokasi
Lokasi tujuan
Rumah tujuan kami, adalah Sekretariat Relawan MERBABU DAN PECINTA ALAM REMPALA
1.731 KM sampai di lokasi tujuan

Kita tiba di tujuan sekitar jam 12:00 WIB, yaitu Base Camp REMPALA, posisi di 1.731 KM motor ADV saya, sehingga dikurangi KM saat start di 1.648 KM. adalah 83 km. Hujan masih turun rintik-rintik saat kami tiba di lokasi. Kami langung makan siang dengan sajian khas dusun Nagrong. Ternyata makanannya cocok banget dengan selera saya yang suka makan sayuran dan telor dadar, ditambah wanginya seduhan Kopi Damalung, kopi yang diseduh model tubruk, inilah tujuan utama turing kita kesini, yaitu melihat langsung hasil CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA yang memberdayakan kopi merbabu yang secara sporadis ditanam penduduk di sekitar rumahnya. Damalung adalah nama Merbabu sebelumnya.

Sempurna, makan kegemaran saya, sayuran dan kopi Damalung, lupakan nasi putih.
Disini tertulis dihasilkan oleh pohon kopi di ketinggian 1.100 sampai 1.300 mdpl

Selepas makan siang, kita mendapatkan penjelasan dari punggawa Komunitas Petani Kopi Merapi Merbabu Muhammad Luqman Taufiq yang menjelaskan bahwa dahulu sebelum ada program CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, biji kopi hanya laku Rp. 6.000 per kilogram dibeli oleh pedagang yang datang ke desa Nagrong. Pada akhirnya setelah dilakukan pendampingan dari hilir sampai hulu digarap, maka sekarang kopi merbabu bisa bersaing secara rasa, aroma dan harga lebih terangkat, dan dijual di warung warung kopi di wilayah Jogja, karena ada sekitar 1.200 warung kopi di Jogja, ini adalah pasar yang sangat menjajikan bagi petani kopi. Biasanya saya beli kopi Gayo Arabica Bener Meriah, satu ons nya Rp. 13.000, sehingga kalau satu kilogram adalah Rp. 130.000,- Kopi Damalung perlahan tapi pasti, harganya juga akan naik sesuai kwalitas dan makin banyak penggemarnya.

Punggawa Komunitas Petani Kopi Merapi Merbabu : Muhammad Luqman Taufiq

ASTRA MOTOR YOGYAKARTA melakukan CSR tidak sekedar membantu uang lalu ditinggalkan, akan tetapi benar-benar all out dari pembibitan, pemeliharaan tanaman kopi, pemanenan yang benar, pasca panen, sampai pada penjualan. Jangan heran jika anda ngopi saat servis motor di dealer-dealer Honda, mendapati kopi yang beraroma enak, itu adalah kopi Damalung. Mantab.

Memang disamping ditanam di lahan lahan penduduk secara sporadis, tapi ada juga perkebunan yang bisa dikatakan tidak terlalu luas, yang ditanami kopi, kita juga langsung melihat dan memang kopi arabica ini hanya akan enak jika ditanam minimal di ketinggian 1.100 dpl.

Bibit kopi dari biji kopi ini akan berbuah dikisaran umur minimal 2 tahun.
Kopi di pekebunan khusus sangat subur dan berbuah lebat dan menunggu masak untuk dipetik.

Akhirnya saya pribadi bersyukur sebagai pecinta kopi, bisa melihat langsung kiprah CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA ini yang tentu menambah khasanah dunia perkopian yang selama ini mungkin hanya dikenal kopi Lampung, Gayo, Kintamani dll. Saya yakin kedepan akan lebih bisa dikenal dan dicintai oleh para pecinta kopi, khususnya yang berada di Jogja. Bahkan impian saya kedepan, kawasan Nagrong akan berubah semua menjadi sentra kopi, menggantikan tanaman tembakau yang saat ini lebih dominan, saya yakin hal ini kelak bisa terwujud. Satu hal lagi anugerah dari kopi ini adalah madu dari nektar bunga kopi, jadi kelak jika kebun kopinya luas, akan ada peternah lebah yang menggembalakan box-box rumah lebahnya di area kebun kopi yang sedang berbunga, lebah akan menyedot nektar bunga kopi, sehingga akan menghasilkan madu KOPI. Kopi berbunga sekali setahun pada bulan Desember.

Akhirnya sampai waktunya untuk kita pulang dalam kondisi hujan lumayan deras, karena rute pulang kita lewat Boyolali, maka kita tidak lupa mampir ke soto seger. Ternyata memang seger dan enak.

Saat pulang dari lokasi soto, kebetulan saya agak lama mempersiapkan memakai mantrol dan meyiapkan HP andoid saya yang saya bungkus plastik lalu saya taruh di holder di setang ADV yang saya pakai, ini karena kondisi hujan. Tidak lupa saya pasang colokan charger lighter untuk HP saya karena tadi baterainya tinggal sedikit, baru ingat inilah salah satu lagi kelebihan dari ADV yang setangnya telanjang sehingga bisa dipasang holder HP yang biasanya untuk dipasang di sepeda gowes, kelebihannya lagi ada fitur colokan 12 Volt yang bisa untuk charger HP saat mesin hidup, sehingga sangat berguna saat turing jauh begini, tidak takut HP kehabisan baterai di jalan. Bayangkan saja saat butuh tracnking maps jalanan karena buta wilayah, tapi hp mati karena kehabisan baterai, saya pernah mengalami hal ini saat pakai motor laki yang tanpa colokan charger.

Saya sengaja pakai GPS untuk tracking dari lokasi soto segar Boyolali, Hajah Fatimah, sampai ke Astra Motor Yogyakarta di kawasan Jombor Jogja. Rombongan utama sudah jalan duluan, kami tertahan saat mau menyeberang jalan sehingga ketinggalan rombongan utama, untunglah saya sudah antisipasi dengan tracking jalur dengan GPS HP tadi. Walau kondisi hujan tapi layar hp masih bisa terlihat dari balik pembungkus plastik. Saya benar-benar mengandalkan fitur GPS di HP ini, dan ternyata beberapa jalan ada yang lumayan berlubang dan jelek, tapi dengan santai dan yakin, bisa dilalui oleh tangguhnya ADV 150, benar-benar jalur pulang ini secara tidak sengaja sangat sesuai untuk ADV 150. Saya secara ektrem melewati jalan jelek dan jika ketemu lubang yang tidak terlalu dalam, maka saya trabas saja, jujur asyik banget saat melibas jalanan lubang yang banyak airnya, kenakalan masa kecil jadi timbul, tapi saat mendadak ketemu lubang yang berbahaya, maka dengan rem depan ABS, dan belakang yang pakem juga, saya sangat percaya diri mendadak mengerem, lalu manuver menghindari lubang, ban ADV yang dual purpose sangat mumpuni untuk kondisi ini. Saya menjadi semacam road captain di depan, dengan tiga ADV yang mengikuti. Andai saya sendirian, saya bisa lebih cepat dan ganas melalui jalan pulang ini, berhubung punya tanggungan tiga ADV di belalang, maka sering kali saya terpaksa harus pelan menunggu, agar tidak meninggalkan mereka. Perlu saya tegasakan bahwa bukan juga hal mudah jalan memakai GSP, saya dulu sering berlatih di jalanan yang bahkan saya lalui sehari hari, agar saya paham apa dan matching dengan yang dimau oleh maps. Paling aman pilih mode MOBIL, sehigga hanya akan disarankan oleh maps untuk jalan yang bisa dilalui oleh mobil saja, kalau pilihannya MOTOR, maka bisa jadi akan ada lebih banyak jalan alternatif, ini yang akan bikin bingung jika belum pernah latihan memakai GPS saat riding.

Akhirnya Alhamdulillah sekitar jam 17:33 WIB saya dan tiga ADV dibelakag saya, tiba dengan selamat di ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, ternyata kami lebih dulu sekitar 25 menit dari rombongan utama yang tadinya meniggalkan kami. Ternyata mereka agak tersesat dan muter-muter di sekitar Klaten, karena road captain tidak melengkapi dengan tracking maps GPS.

1.798 KM sampai kembali ke posisi start di ASTRA MOTOR YOGYAKARTA.
Alhamdulillah sampai dengan selamat, inilah ADV ABS RED yang saya pakai hari ini.

Posisi finish di 1.798 KM, dikurangi posisi di Desa Nagrong 1.731 KM, jadi jarak pulangnya adalah 67 KM, lebih pendek dari jarak berangkat yang 83 KM. Sehingga total perjalanan ini adalah 150 KM.

MOTUBA JOGJA PEDULI BANJIR BANTUL

Sebagaimana kita ketahui pada hari Ahad,  17 Maret 2019, wilayah jogja diguyur hujan lebat dan berlangsung lama sejak pagi,  akibatnya banyak jalan di perkotaan jogja tergenang air, wilayah Kabupaten Bantul di beberapa wilayah terkena banjir sampai masuk ke rumah,  bahkan ada longsor di sekitar komplek makam Raja-Raja di Imogiri yang mengakibatkan korban jiwa.  Wilayah Gunungkidul juga beberapa pantai rusak,  seperti Pantai Baron dan Pantai Ngrenehan.

image

Kumpul di rumah mbah Sariyanto Laser

MOTUBA JOGJA,  alias MOBIL TUA BANGKA wilayah Jogja,  yang sebagian anggotanya terwadahi di grup whatsap,  tergerak untuk mengumpulkan dana bantuan.  Akhirnya uang terkumpul sebanyak Rp. 1.850.000, –

Kemudian uang tersebut dibelanjakan alat-alat kebersihan sebanyak 1jt, seperti sapu, pel,  serok sampah,  dll.
sisannya dibelanjakan sabun, sampo, dll.

image

Penyerahan simbolis di BPBD KAB BANTUL

Jumat petang,  22 Maret 2019,  beberapa simbah- simbah perwakilan MOTUBA JOGJA,  menyerahkan bantuan tersebut langsung ke Kantor BPBD KABUPATEN BANTUL.

Bahasa panggilan akrab kami di MOTUBA adalah SIMBAH, sesui dengan mobil mobil kami yang sudah SEPUH, alias TUA.

Inilah simbah-simbah dengan MOTUBA nya, yang datang langsung menyerahkan bantuan di Kantor BPBD BANTUL :

Sariyanto –  ford laser
Nur Hidayat – panther
Londo –  pesot
Joko – chered
Indra – zebra
Bayu – civic wonder
Sonni – blaser
Sigit – kijang
Bayu – civic verio
Agus – classy
Manto – chered
Hadiyanta –  vantrend
Irawan –  taft

image

image

image

image

image

image

image

Bantuan di data

image

image

Bersama komandan Irawan, yang sebenarnya juga punya motuba TAFT

image

Akhirnya MOTUBA JOGJA bisa andil dalam kegiatan kemanusiaan ini,  semoga bisa meringankan beban saudara saudara kita yang sedang ditimpa kesusahan.  Dan menjadi tabungan amal kebaikan bagi simbah-simbah motuba yang sudah urunan dan sudah datang menyerahkan langsung.

Turing Kemerdekaan mengenang jasa pahlawan, bersama Astra Motor Jogja

image

Persiapan upacara di halaman Astra Motor Jogja

image

Pengibaran Bendera Merah Putih HUT RI 73

Pada tanggal 17 Agustus 2018,  blogger,  vlogger,  dan club motor sport honda 150cc didukung oleh Astra Motor Jogja,  mengadakan acara turing keliling kota Jogja,  dengan tujuan ke TAMAN MAKAM PAHLAWAN KUSUMA NEGARA di Semaki. 

Tujuan kita ke TMP KUSUMANEGARA,  adalah untuk mengenang dan lebih menghargai jasa jasa para pahlawan yang telah gugur berjuang demi kemerdekaan RI. 

Kami melakukan doa dan tabur bunga di Pusara Jendral Besar Soedirman,  juga di pusara pusara para pahlawan yang lain.

image

Taman Makan Pahlawan Kusumanegara

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Selanjutnya kami melakukan kunjungan ke LVRI DIY dan mendapatkan penjelasan dari VETERAN langsung,  apa itu veteran,  dan bagaimana bisa disebut veteran,  siapa saja yang bisa jadi veteran.  Selengkapnya bisa disimak pada link video yang saya sertakan di bawah.

Kami juga memberikan tali kasih kepada para veteran.

image

image

image

image

image

Turing pakai CRF250Rally dan CRF150L berburu duren di Wonosobo

image

Saya dari rumah, verza 8.394 km posisinya

Pada hari minggu tanggal 25 Maret 2018, kami koboys melakukan turing hore hore santai dengan tujuan ke Selomerto Wonosobo Jateng untuk berburu duren langaung di sentra penghasil duren. 

Kebetulan kami diberi pinjam 3 unit motor oleh Astra Motor Jogja,  yaitu dua unit CRF150L  dan satu unit CRF250Rally.  Sementara itu yang ikut turing ini adalah sbb
1. hadiyantablogdotcom
2. warungDOHCdotcom
3. proleevo channel
4. 5osialdotcom
5. Kusnanto

Sehingga motor pinjaman dipakai gantian,  saya sendiri berangkat pakai verza 150 tanpa ganti motor.

Peserta masih ditambah dua biker yaitu Om Prapto yang mengendarai HONDA FORZA 300cc, dan Mas Indra yang memakai PCX150 Vietnam.

Kami juga dikawal oleh mas Anton HC3  Jombor,  dan mekanik Dwi yang keduanya naik mobil.

image

Kumpul di Astra Motor Jogja

image

3 unit CRF yang kami pinjam

image

Mencoba dulu di halaman Astra Motor

Perjalanan start di halaman Astra Motor Jogja dan dilepas oleh Pak Ery (Manager HC3  JOGJA),  yang sebentar lagi pindah ke HSO SEMARANG.

Rute yang kami lalui adalah dari Astra Jombor ke barat arah Cebongan, lalu Seyegan, lalu Bligo Ancol, lalu Candi Borobudur,  lalu ke arah Wonosobo.  Tujuan kami ke rumah teman kuliah saya dulu yang tinggal di Wonosobo,  dan teman saya ini sudah pesan 20 durian kepada temannya yang petani durian di Selomerto. 

Sebenarnya sejak pagi hari hujan deras,  tapi Alhamdulillah pas berangkat dlsampai di rumah teman saya,  tidak kehujanan,  hujan turun saat kami riding dari rumah teman saya menuju lokasi nduren. 

image

Proleevo channel mencoba Forza 300 cc, milik om Prapto

image

Om Prapto

image

Terhalang evakuasi truk yang masuk jurang

image

Om Prapto

image

Akhirnya ketemu om Ipung, teman kuliah yang terakhir ketemu pas nikahan dulu

image

Om Ipung mencoba FORZA 300

Tiba di lokasi nduren,  kami bahagia banget,  karena ada dua tumpuk duren yang tersedia,  alhasil ada 10 duren kami makan bareng,  dan rata rata tiap kami membungkus 4 duren dibawa pulang,  dibelah lalu diwadahi plastik atau tuperwer. Saya belah 3 duren,  total harga 60.000 saja,  lalu bawa duren utuh seharga 20.000.

Pulangnya saya riding memakai CRF250Rally. Motor ini tinggi banget,  saya yang tinggi 176 cm dan berat kisaran 80 kg saja,  harus jinjit,  tapi saat sudah naik diatasnya ya nyaman banget,  ini karena shock depan belakang sangat enak dan empuk,  tenaga motor juga sangat badak dan responsif,  enaknya pakai motor ini,  saya tidak memikirkan jalan yang akan saya lalui,  jalan berlubang libas saja.  Jika ada motor yang pingin saya memilikinya dan membelinya,  CRF250Rally ini adalah salah satu yang saya inginkan.  Tinggal dikasih top box di belakang,  pas di boncenger,  jadi tidak perlu diberi ruang untuk boncenger,  biar enak bawa bawa barang bawaan.

image

Tiba di lokasi nduren

image

Gora emon bahagia

image

Juaraaaa

image

Untuk jadi ikut turing dapat duren kuning

image

Mantab

image

Bikin ngiler

image

Ini yang bahagia habis duren macem macem

Pulangnya hujan turun dan kami mampir ke rumah teman saya,  mas ipung,  karena sudah dimasakkan untuk makan sore sebelum kami pulang ke Jogja. 

Pokoknya puas banget berburu duren kali ini,  dengan motor CRF dan Verza.  Semoga tahun depan bisa kami ulang.

image

Aziz sampai klenger

image

image

Antri buka duren dibawa pulang pakai plastik

image

Selamat tinggal duren

image

8.606 km sampai di rumah kembali.

Lebih Intim dengan Honda CRF150L Honda Fun Offroad Touring Jelajahi Kaki Gunung Merapi

image

Yogyakarta – Astra Motor Yogyakarta selaku Main Dealer Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas untuk pertama kalinya menghelat gelaran Fun Offroad Touring. Kali ini bersama dengan Honda CRF150L, awak media beserta blogger dan motovlogger dari Yogyakarta dan sekitarnya diajak menjelajahi kaki Gunung Merapi (3/2) yang menyajikan berbagai jenis rintangan alam.

Marketing Region Head Astra Motor Yogyakarta Budi Hartanto mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wahana bagi peserta untuk mengenal lebih dekat motor sport adventure terbaru Honda di kelas 150cc, terutama dengan menghadirkan pengalaman berkendara yang menantang sekaligus menyenangkan.

image

“Akhir tahun lalu bersamaan dengan regional public launching yang digelar di kota Purbalingga kami telah mengajak awak media beserta blogger dan motovlogger untuk melakukan riding test dalam lintasan yang dilengkapi dengan rintangan buatan. Kali ini melalui Honda Fun Offroad Touring kami ingin memberikan pengalaman langsung yang menyenangkan menggunakan Honda CRF150L di ‘habitat’ aslinya.”

image

Sepanjang perjalanan, mesin 150cc SOHC PGM-FI yang disematkan dalam Honda CRF150L mampu memberikan respon yang baik bagi pengendaranya saat melibat tanjakan yang cukup tinggi ataupun kubangan air yang banyak terdapat di area Kali Kuning dan Kaliadem. Semakin istimewa kombinasi antara Long Travel Inverted Front Fork, ban dual purpose dan velg ukuran besar, serta Wavy Disc Brake menghadirkan pengendalian yang sempurna saat digunakan untuk menjelajah.

image

image

Saat ini Honda CRF150L dipasarkan dengan warna Extreme Red dengan harga OTR Rp 31.970.000,- untuk wilayah D.I. Yogyakarta serta Rp 33.070.000,- untuk area Kedu dan Banyumas. Melengkapi gaya saat berkendara pecinta petualangan, Honda turut hadirkan custom parts berupa Excel Rim berwarna hitam untuk velg depan dan belakang dan juga Honda Genuine Accessories (HGA) berupa Bar Pad, Heel Guard, Skid Plate dan Rear Rack yang tersedia dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 100.000,- hingga Rp 850.000,- . Sementara itu untuk menunjang gaya pengendara yang berani untuk memacu adrenalin tersedia Apparel Honda yakni Honda CRF Jersey & pants, Honda CRF Helmet, Knee & Elbow Protector, Honda CRF Printing Glove dan Honda CRF Snapback yang tersedia dalam 2 warna Merah dan Hitam dengan kisaran harga HET Rp 95.000,- hingga Rp 750.000,.

image

image

image

“Kami optimis bahwa produk kami di segmen sport adventure kelas 150cc ini mampu menjadi sahabat setia bagi mereka yang ingin menyalurkan jiwa petualangnya untuk mengeksplorasi tempat-tempat baru yang memiliki medan yang menantang.” tutup Budi Hartanto.

Berburu duren di KALIGESING

image

Sebagai penggemar duren,  kami koboys tidak lupa mengadakan acara turing santai ke KALIGESING untuk berburu duren.

Start dari KOTA WATES,  kami sengaja lewat jalan agak memutar,  mencari jalan yang tidak begitu ekstrim nanjaknya.  Karena kami pakai motor matic empat orang,  dan hanya om aziz yang pakai motor sport NSR. 

Ternyata PCX 150 saya kalah dengam vario dan suzuki skywave,  maklum saja PCX ini motor iritnya puooolll,  seliter bisa 50km, sedangkan skywave tentu lebih boros.

Yang horor adalah justru jalan menurun di KALIGESING,  terbukti rem depan PCX saya blong,  karena kepanasan dipakai terus,  dan saya memang memboncengkan anak saya,  padahal dulu pernah lewat pakai PCX dan aman aman saja.  Untungnya PCX ini rem belakangnya tromol,  jadi pelan pelan saya masih berani turun sampai tujuan.

Memang terlihat banget di Kaligesing ini panen raya durian, dan kalau saya lihat hampir 90% adalah jatuh alami,  ini sangat masuk akal karena pohon duren disini tinggi tinggi banget. 

Asal bisa dan pintar memilih maka kita bisa dapat duren enak dengan harga yang lebih murah sekitar sepuluh ribuan dari harga di pedagang duren yang berdagang di kota jogja. 

Saya kemarin membawa tuperwer dan muat dua buah duren yang langsung saya kupas,  keuntungannya kita jadi langsung tahu kualitas duren yang kita beli, dan bisa dikembalikan ke penjual jika ternyata tidak enak.

Kita semua membawa pulang duren,  dan puas sekali bisa berburu duren langsung ke Kaligesing. 

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Test drive WULING melintasi tanjakan Cino Mati, finish di Embung Nglanggeran

image

image

Siapa saat ini yang tidak mengenal fenomena mobil WULING,  beruntung saya dan rekan blogger KOBOYS mendapat kesempatan untuk testdrive dua buah Wuling Confero.

Kami jam 7:00 WIB sudah berada di Dealer Wuling yg letaknya di ringroad timur yang di utara Jalan Solo,  ada di sisi barat ringroad. 

Acara pertama adalah pengenalan lebih dekat dengan Wuling,  point utama yang saya dapat adalah,  wuling ini telah investasi hampir 7 trilyun,  untuk membuat pabrik seluas 60 ha, jadi memang faktor keseriusan bisa kita lihat dari hal ini.

Wuling juga berprinsip menantang arus,  yaitu mobil di produksi dahulu,  baru kemudian dipasarkan,  jadi hampir tidak ada indent kalau beli wuling,  kecuali mungkin minta warna tertentu yang tidak umum.  Tadi sempat di jelaskan,  untuk jogja ada kisaran 300 unit ready untuk dipinang konsumen.

Test drive dimulai start dari dealer wuling menuju Embung Nglanggeran,  dengan melewati ringroad,  lalu jalan pleret,  lalu menuju tanjakan Cino Mati,  selanjutkan menuju Patuk Gunungkidul,  lalu ke Gunung Purba Nglanggeran. 

Kami merasakan redaman getaran mobil di ringroad sangat nyaman,  juga lebih PD saat mau mendahuli mobil lain di depan karena performa mesin 1500 cc nya yang mumpuni. 

Sengaja kami liwat tanjakan Cino mati,  untuk mengetes performa mobil,  apakh dengan full diisi 8 orang termasuk sopir,  bisa lolos dari Tanjakan Cino Mati,  yang lebaran 2017 ini sempat menjadi viral di sosmed bahkan menjadi berita di tv tv jakarta. Sering sekali mobil tidak kuat nanjak dan harus ditolong pafa sukarelawan.

Kami sengaja mengisi full 8 orang,  lalu disengaja berhenti di tanjakan,  lalu kita coba jalan lagi,  sempat gagal dua kali karena faktor driver yang belum hapal karakteristik mesin wuling,  terutama saat melepas koplingnya.  Tapi justruckami mendapati bahwa HANDBRAKE Wuling ternyata memang mumpuni dan pakem,  mobil bisa benar benar berhenti tanpa mlorot,  padahal kondisi diisi 8 orang. 

Akhirnya pada percobaan ketiga,  kami berhasil melaju keatas. 

Memang di Tanjakan Cino Mati ini perlu skill pengemudi dan mumpuni dan sudah menyatu dengan mobil,  tidak kalah pentingnya untuk mengikuti rambu rambu perintah di tanjakan cino mati ini,  salah satunya adalah rambu perintah untuk masuk gigi 1, sehebat apapun mobil kita,  lebih bijak kalau menuruti perintah untuk masuk gigi satu.  Lalu ada perintah untuk mematikan AC,  ikuti saja,  karena memang AC mengurangi tenaga mesin,  padahal ini sedang diperlukan untuk fight naik sampai atas.

Tidak kalah pentingnya,  semacam aturan tidak tertulis,  bahwa kendaraan motor atau mobil dari atas harus mengalah dan memberikan jalan bagi kendaraan yang dsri arah bawah,  agar jangan sampai berhenti di tengah jalan,  berakibat bisa mlorot,  resikonya bisa masuk ke jurang. 

Akhirnya kami bisa lolos dari Tanjakan Cino mati,  sampai di Pohon Beringin yang di tengah jalan,  lalu kami belok kiri ke arah Patuk Gunungkidul melewati tempat wisata Puncak Pengger,  dll. 

Jam 11 kami tiba di parkiran Gunung Purba Nglanggeran,  lalu koordinasi dengan pengelola wistasa dan menuju embung Nglanggeran.

Kami bisa mencoba wuling di parkiran embung Nglanggeran yang luas dan dikeraskan dengan Paving Block,  ada juga jalan tanah di sisi utara,  sehingga bisa explore wuling confero di berbagai jalan.

Setelah puas test drive dan membuat dokumentasi,  akhirnya kami menuju GRIYA COKLAT NGLANGGERAN,  sebuah rumah tempat penduduk asli,  membuat olahan coklat menjadi berbagai macam hasil makanan dan minuman coklat yang enak sekali rasanya. 

Lalu kami makan siang dua tambir ingkung ayam jowo berikut nasi gurih,  nasi merah dan gudangan. 

Jam 14 kami akhirnya start dsri Griya Coklat Nglanggeran,  balik menuju Dealer Wuling. 

Alhamdulillah testdrive berjalan lancar tanpa kendala berarti. 

image

Nyiapin alat tempur

image

image

image

image

Tinggi 175cm duduk di kursi belakang

image

image

Otw Tanjakan Cino Mati

image

Parkiran Gunung Purba Nglanggeran

image

Mampir kantor

image

Kedua Wulingcyang kita test

image

Diakhiri makan siang di Griya Coklat Nglanggeran

Fun Riding Blogger & Vlogger bersama Astra Motor Jogja ke Banjarnegara, Part 2

image

image

Etape kedua adalah dari Honda Tunas Jaya Magelang menuju Waroeng Joglo di Kledung.

Perjalanan relatif lancar dan mulai terasa hawa dingin menerpa karena memang melalui tempat yang tinggi.

Akhirnya kami sampai ke Waroeng Joglo di Kledung untuk istirahat, makan siang dan sholat.

Perjalanan tinggal sekali lagi menuju Serayu Adventure di Banjarnegara.

image

image

Rehat di Cafe One Heart

image

KM saat mau meninggalkan Magelang

image

Berangkat dari Honda Tunas Jaya Magelang

image

image

image

Blogger beriman

image

Banyak makan biar kuat riding

image

Pisang dan kopinya enak

image

image

KM sampai di Waroeng Joglo

Fun Riding Blogger & Vlogger bersama Astra Motor Jogja ke Banjarnegara, Part 1

image

Supra GTR150 untuk fun riding


image

Astra motor jogja sampai Honda Tunas Jaya Magelang

Hari ini tanggal 5 dan 6 Agustus 2017, blogger dan vlogger di sekitar Jogja, mengikuti acara Fun Riding yang diadakan oleh HC3 Astra Motor Jogja.

Blogger dan vlogger yang hadir adalah :
# Muhammad Hadiyanta
# Taufik Yugo Pamungkas Ardianto
# Aziz Majid Jauhari
# Muhammad Luthfie Irfana
# Kusnanto
# Faizzin
# Danan Gora Sasangka
# Alvian Pribadi
# Gatra Satria Pratama
# Rizqy Cahyo Utomo
# R. Satriabarata C.Y.
# Affan Ainurrahman
# Sutopo
# Putut Wijanarko

Dengan rute utama Jogja ke Purbalingga.

image

118 KM, kurang lebih 3,5 jam rute dari Astra Motor Jombor sampai Serayu Adventure Banjarnegara

Mayoritas motor yang dipakai adalah HONDA SUPRA GTR 150. Motor bebek dengan DNA sport.

Kami memang benar benar fun riding, jalan apa adanya sesuai dengan kondisi jalanan yang ada, saat jalanan krodit maka kami ikutan krodit, saat jalanan lancar, maka kami juga bisa ngegas lebih cepat. Intinya sekalian kampanye riding CARI AMAN.

Etape pertama ini kami start dari Astra Motor Jombor dan berhenti di Dealer Honda Tunas Jaya Magelang.

Disini kami rehat sejenak menikmati sajian yang ada. Yaitu juice stowbery dan kentang goreng, serta buah buahan melon dan semangka.

image

Saya

image

Saya dan dokter Alvian

image

Sarapan dulu

image

Akhirnya pakai CB150R

image

Ini motor yang saya pakai

image

Sampai bangjo lapangan Denggung

image

Bangjo Tempel

image

Saya dan warungDOHC

image

Tampak pertamax7 pakai jaket ijo, di bangjo Artos Magelang

image

Sampai di dealer honda Tunas Jaya Magelang

image

Rehat di one heart cafe

image

5osialdotcom dan proleevodotcom

image

Motornya rehat juga

image

41,6 KM dari Astra Motor Jombor sampai Honda Tunas Jaya Magelang

Buka Bersama Astra Motor Yogyakarta dengan BLOGGER dan VLOGGER KOBOYS di Panti Asuhan Al-Dzikro, Wukirsari Imogiri Batul

image

Alhamdulillah pada romadhon tahun ini, Astra Motor Yogyakarta mengajak buka bersama blogger dan vlogger Koboys di sebuah Panti Asuhan.

Letak panti asuhan ini ada di Wukirsari Imogiri Bantul Jogja, namanya Panti Asuhan Al-Dzikro.

Pada kesempatan ini Astra Motor Jogja juga memberikan berbagai macam sumbangan yang diperlukan oleh Panti Asuhan, dengan terlebih dulu koordinasi dengan pengurus panti asuhan.

Sungguh kenikmatan tiada tara bisa berbuka puasa dan berbagi kebahagiaan dengan anak anak yang ada di panti asuhan ini. Trenyuh hati ini saat ada anak kecil yang tiba tiba menempel pada om Aziz pemilik warungDOHCdotcom. Seakan seperti berada di pangkuan ayahnya sendiri.

Banyak doa dipanjatkan dan kami berkhusnudhon bahwa doa doa dari anak yatim ini di ijabah oleh Allah. Aaaamiiin.

image

image

image

WarungDOHC

image

image

image

image

image

Nasi gudeg untuk buka bersama

image

Pengurus Panti Asuhan

image

Bapak Eri HC3 bersama blogger koboys

image

Doa bersama menjelang buka puasa

image

Alhamdulillah makanan untuk berbuka puasa melimpah

image

image

image

Daftar nama anak anak di Panti Asuhan

image

%d bloggers like this: