Turing ADV 150 melihat langsung pemberdayaan petani KOPI MERBABU, program CSR Astra Motor Yogyakarta di Desa Nagrong Ampel Boyolali Jateng

Pada tanggal 29 Februari 2020, saya ikut acara yang diselenggarakan oleh ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, bersama dengan rekan blogger dan vlogger di Jogja dan sekitarnya. Acara intinya adalah turing ke Desa Nagrong, Ampel, Boyolali, Jateng yang letaknya di lereng Gunung Merbabu sisi timur, di ketinggian sekitar 1.200 dpl.

Marketing Region Head Astra Motor Yogyakarta Jeffry Mei Gamastra Runawang, memberikan kata sambutan sekaligus pamit akan pindah tugas ke Bengkulu.

Turing kali ini kita memakai Honda ADV 150, semua motor disediakan oleh ASTRA MOTOR YOGYAKARTA. Kebetulan saya sendiri bisa dikatakan pembeli dan pemakai honda ADV 150 paling awal di wilayah Jogja, yaitu motor ADV saya terima 1 Agustus 2019, unit pertama yang sampai ke pembeli kalau saya tidak salah. Sehingga saya pribadi telah memakainya selama 7 bulan, dan KM saat ini sudah melampai 13.670 KM, sebelum melakukan turing tanggal 29 Februari 2020 ini, tentu saja saya sudah hapal dan menyatu dengan karakter Honda ADV 150. Paling saya suka dan memang sesuai kebutuhan saya adalah fitur shock depan yang tinggi dan diameternya besar, sama dengan standar motor sport 150 cc honda yang ada. Keunggulannya adalah saya tidak was-was dengan jalanan yang kadang jelek berlubang, atau bahkan saat harus turun ke badan jalan yang berupa tanah dan kerikil, maka saya tetap merasa aman dan percaya diri, saat ketemu jalan full tanah off road juga bisa dibawa enak ridingnya dengan ADV 150, berbeda dengan motor saya PCX 150 yang memang motor priyayi, lebih cocok hanya untuk alusan di jalan aspal halus. Inilah keunggulan utama ADV sebagai motor matic yang saya sendiri sudah rasakan.

Full safety gear

Saya memilih membeli honda ADV 150 ABS Red, alasan utama karena fitur ABS, saya rasakan fitur rem ABS ini sangat saya butuhkan, sudah sekitar 3 kali saat memakai honda ADV saya ini fitur ABS terpakai, andai saya saat itu tidak pakai ADV ABS, mungkin sudah menabrak di depan. Jadi fitur rem ini memang terbukti bisa menahan laju motor dengan pakem tapi aman tidak ngesot. Lebih senang lagi karena ABS hanya di rem depan, sehingga saya bisa bebas rem belakang dan bisa saya sengaja untuk rem untuk sliding dan lain lain, yang ini jangan ditiru kalau belum hapal karakter ADV 150.

Intinya memang pemilihan unit honda ADV 150 untuk turing kali ini adalah tepat dengan medan yang akan dituju, nanti saya akan ceritakan lebih lanjut buktinya saat jalur pulang.

Seperti biasa acara turing dimulai jam 8:00 WIB, kumpul di Astra Motor Yogyakarta, semua blogger dan vlogger setelah berkumpul kemudian diberikan beberapa pengarahan dari HC3 Region Head Astra Motor Yogyakarta, Ibu Djamilah. Dilanjutkan refresh safety riding dan penjelasan rute yang akan dilalui.

ADV 150 yang siap digeber blogger dan vlogger
Saat start di 1.648 KM

Kami berangkat dari halaman Astra Motor Yogyakarta pada jam 9:35 WIB, dengan 1.648 KM posisi total kilometer ADV yang saya pakai, sengaja saya memilih juga ADV ABS RED seperti milik saya, agar tidak perlu penyesuaian lagi misal jika saya pilih yang ADV CBS. Rute melewati Jalan Magelang menuju Blabak, sampai lampu Trafick Light Blabak, ambil ke kanan menuju arah Ketep Pass, jalanan mulai menarik karena lumayan ada nanjak nanjaknya sebelu sampai mendekati Ketep Pass. Kita ambil kanan sebelum Ketep Pass, menuju SELO.

HC3 Region Head Astra Motor Yogyakarta, Ibu Djamilah, ikut turing jadi boncenger. Salut.

Perjalanan mulai benar-benar asik ketika dari Ketep Pass menuju arah Selo, karena jalanan naik turun berkelok-kelok, jalanan relatif halus karena di cor semen, tetapi memang ada beberapa titik yang berpasir sehingga harus ekstra hati hati. Perlu waspada juga di pinggir kalau bukan jurang, ada juga selokan, kalau corneringnya off set bisa masuk selokan. Khas jalur ini banyak kendaraan mengangkut sayuran.

Pemandangan syahdu sepanjang Ketep Pass sampai Selo
Gerbang selamat datang SELO

Akhirnya kita tiba di SIMPANG PB VI SELO, istiharat beberapa saat di sini, ingatan saya melayang ke masa lalu pernah naik gunung Merapi atau Merbabu dari lokasi ini.

Perjalanan dilanjutkan ke tujuan akhir tanpa istirahat lagi, dari Selo ini menurun jalannya lalu kembali naik lagi saat akan sampai di lokasi yang 1.100 dpl. Kondisi hujan rintik-rintik, tapi kami tetap lanjut tanpa memakai mantrol yang sudah disediakan, karena tanggung hujannya.

Sesaat sebelum sampai lokasi
Lokasi tujuan
Rumah tujuan kami, adalah Sekretariat Relawan MERBABU DAN PECINTA ALAM REMPALA
1.731 KM sampai di lokasi tujuan

Kita tiba di tujuan sekitar jam 12:00 WIB, yaitu Base Camp REMPALA, posisi di 1.731 KM motor ADV saya, sehingga dikurangi KM saat start di 1.648 KM. adalah 83 km. Hujan masih turun rintik-rintik saat kami tiba di lokasi. Kami langung makan siang dengan sajian khas dusun Nagrong. Ternyata makanannya cocok banget dengan selera saya yang suka makan sayuran dan telor dadar, ditambah wanginya seduhan Kopi Damalung, kopi yang diseduh model tubruk, inilah tujuan utama turing kita kesini, yaitu melihat langsung hasil CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA yang memberdayakan kopi merbabu yang secara sporadis ditanam penduduk di sekitar rumahnya. Damalung adalah nama Merbabu sebelumnya.

Sempurna, makan kegemaran saya, sayuran dan kopi Damalung, lupakan nasi putih.
Disini tertulis dihasilkan oleh pohon kopi di ketinggian 1.100 sampai 1.300 mdpl

Selepas makan siang, kita mendapatkan penjelasan dari punggawa Komunitas Petani Kopi Merapi Merbabu Muhammad Luqman Taufiq yang menjelaskan bahwa dahulu sebelum ada program CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, biji kopi hanya laku Rp. 6.000 per kilogram dibeli oleh pedagang yang datang ke desa Nagrong. Pada akhirnya setelah dilakukan pendampingan dari hilir sampai hulu digarap, maka sekarang kopi merbabu bisa bersaing secara rasa, aroma dan harga lebih terangkat, dan dijual di warung warung kopi di wilayah Jogja, karena ada sekitar 1.200 warung kopi di Jogja, ini adalah pasar yang sangat menjajikan bagi petani kopi. Biasanya saya beli kopi Gayo Arabica Bener Meriah, satu ons nya Rp. 13.000, sehingga kalau satu kilogram adalah Rp. 130.000,- Kopi Damalung perlahan tapi pasti, harganya juga akan naik sesuai kwalitas dan makin banyak penggemarnya.

Punggawa Komunitas Petani Kopi Merapi Merbabu : Muhammad Luqman Taufiq

ASTRA MOTOR YOGYAKARTA melakukan CSR tidak sekedar membantu uang lalu ditinggalkan, akan tetapi benar-benar all out dari pembibitan, pemeliharaan tanaman kopi, pemanenan yang benar, pasca panen, sampai pada penjualan. Jangan heran jika anda ngopi saat servis motor di dealer-dealer Honda, mendapati kopi yang beraroma enak, itu adalah kopi Damalung. Mantab.

Memang disamping ditanam di lahan lahan penduduk secara sporadis, tapi ada juga perkebunan yang bisa dikatakan tidak terlalu luas, yang ditanami kopi, kita juga langsung melihat dan memang kopi arabica ini hanya akan enak jika ditanam minimal di ketinggian 1.100 dpl.

Bibit kopi dari biji kopi ini akan berbuah dikisaran umur minimal 2 tahun.
Kopi di pekebunan khusus sangat subur dan berbuah lebat dan menunggu masak untuk dipetik.

Akhirnya saya pribadi bersyukur sebagai pecinta kopi, bisa melihat langsung kiprah CSR dari ASTRA MOTOR YOGYAKARTA ini yang tentu menambah khasanah dunia perkopian yang selama ini mungkin hanya dikenal kopi Lampung, Gayo, Kintamani dll. Saya yakin kedepan akan lebih bisa dikenal dan dicintai oleh para pecinta kopi, khususnya yang berada di Jogja. Bahkan impian saya kedepan, kawasan Nagrong akan berubah semua menjadi sentra kopi, menggantikan tanaman tembakau yang saat ini lebih dominan, saya yakin hal ini kelak bisa terwujud. Satu hal lagi anugerah dari kopi ini adalah madu dari nektar bunga kopi, jadi kelak jika kebun kopinya luas, akan ada peternah lebah yang menggembalakan box-box rumah lebahnya di area kebun kopi yang sedang berbunga, lebah akan menyedot nektar bunga kopi, sehingga akan menghasilkan madu KOPI. Kopi berbunga sekali setahun pada bulan Desember.

Akhirnya sampai waktunya untuk kita pulang dalam kondisi hujan lumayan deras, karena rute pulang kita lewat Boyolali, maka kita tidak lupa mampir ke soto seger. Ternyata memang seger dan enak.

Saat pulang dari lokasi soto, kebetulan saya agak lama mempersiapkan memakai mantrol dan meyiapkan HP andoid saya yang saya bungkus plastik lalu saya taruh di holder di setang ADV yang saya pakai, ini karena kondisi hujan. Tidak lupa saya pasang colokan charger lighter untuk HP saya karena tadi baterainya tinggal sedikit, baru ingat inilah salah satu lagi kelebihan dari ADV yang setangnya telanjang sehingga bisa dipasang holder HP yang biasanya untuk dipasang di sepeda gowes, kelebihannya lagi ada fitur colokan 12 Volt yang bisa untuk charger HP saat mesin hidup, sehingga sangat berguna saat turing jauh begini, tidak takut HP kehabisan baterai di jalan. Bayangkan saja saat butuh tracnking maps jalanan karena buta wilayah, tapi hp mati karena kehabisan baterai, saya pernah mengalami hal ini saat pakai motor laki yang tanpa colokan charger.

Saya sengaja pakai GPS untuk tracking dari lokasi soto segar Boyolali, Hajah Fatimah, sampai ke Astra Motor Yogyakarta di kawasan Jombor Jogja. Rombongan utama sudah jalan duluan, kami tertahan saat mau menyeberang jalan sehingga ketinggalan rombongan utama, untunglah saya sudah antisipasi dengan tracking jalur dengan GPS HP tadi. Walau kondisi hujan tapi layar hp masih bisa terlihat dari balik pembungkus plastik. Saya benar-benar mengandalkan fitur GPS di HP ini, dan ternyata beberapa jalan ada yang lumayan berlubang dan jelek, tapi dengan santai dan yakin, bisa dilalui oleh tangguhnya ADV 150, benar-benar jalur pulang ini secara tidak sengaja sangat sesuai untuk ADV 150. Saya secara ektrem melewati jalan jelek dan jika ketemu lubang yang tidak terlalu dalam, maka saya trabas saja, jujur asyik banget saat melibas jalanan lubang yang banyak airnya, kenakalan masa kecil jadi timbul, tapi saat mendadak ketemu lubang yang berbahaya, maka dengan rem depan ABS, dan belakang yang pakem juga, saya sangat percaya diri mendadak mengerem, lalu manuver menghindari lubang, ban ADV yang dual purpose sangat mumpuni untuk kondisi ini. Saya menjadi semacam road captain di depan, dengan tiga ADV yang mengikuti. Andai saya sendirian, saya bisa lebih cepat dan ganas melalui jalan pulang ini, berhubung punya tanggungan tiga ADV di belalang, maka sering kali saya terpaksa harus pelan menunggu, agar tidak meninggalkan mereka. Perlu saya tegasakan bahwa bukan juga hal mudah jalan memakai GSP, saya dulu sering berlatih di jalanan yang bahkan saya lalui sehari hari, agar saya paham apa dan matching dengan yang dimau oleh maps. Paling aman pilih mode MOBIL, sehigga hanya akan disarankan oleh maps untuk jalan yang bisa dilalui oleh mobil saja, kalau pilihannya MOTOR, maka bisa jadi akan ada lebih banyak jalan alternatif, ini yang akan bikin bingung jika belum pernah latihan memakai GPS saat riding.

Akhirnya Alhamdulillah sekitar jam 17:33 WIB saya dan tiga ADV dibelakag saya, tiba dengan selamat di ASTRA MOTOR YOGYAKARTA, ternyata kami lebih dulu sekitar 25 menit dari rombongan utama yang tadinya meniggalkan kami. Ternyata mereka agak tersesat dan muter-muter di sekitar Klaten, karena road captain tidak melengkapi dengan tracking maps GPS.

1.798 KM sampai kembali ke posisi start di ASTRA MOTOR YOGYAKARTA.
Alhamdulillah sampai dengan selamat, inilah ADV ABS RED yang saya pakai hari ini.

Posisi finish di 1.798 KM, dikurangi posisi di Desa Nagrong 1.731 KM, jadi jarak pulangnya adalah 67 KM, lebih pendek dari jarak berangkat yang 83 KM. Sehingga total perjalanan ini adalah 150 KM.

Ajak Pecinta Honda PCX Rasakan Sensasi Perjalanan Berkelas Astra Motor Gelar PCX Luxurious Touring Yogyakarta

Yogyakarta – Astra Motor Yogyakarta selaku Main Dealer Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas kembali menggelar kegiatan bersama pecinta skutik premium Honda PCX 150. Bertajuk “PCX Luxurious Touring”, kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu (12/8) ini diikuti oleh lebih dari 60 anggota Honda PCX Club Indonesia (HPCI) chapter Yogyakarta, HPCI chapter Klaten, HPCI chapter Solo, HPCI chapter Magelang, dan HPCI chapter Banyumas serta diikuti juga oleh perwakilan media, blogger, dan motovlogger Yogyakarta.

image

Safety Riding & Community Development Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal mengungkapkan bahwa kegiatan PCX Luxurious Touring ini dilaksanakan untuk mengajak pecinta Honda PCX semakin intim dengan sepeda motor kesayangannya sekaligus menikmati sensasi perjalanan berkelas dengan skutik premium Honda.

“Dalam PCX Luxurious Touring kali ini Kami mengajak peserta untuk melintasi rute dengan karakter yang cukup beragam dimulai dari Yogyakarta, perbukitan Menoreh, Borobudur, hingga Ketep Pass sebagai lokasi gathering. Bersama skutik premium Honda ini Kami mengajak setiap peserta untuk merasakan sensasi berkendara yang berkelas, nyaman, dan menyenangkan.”

image

Perjalanan menuju Ketep Pass ditempuh dengan kecepatan jelajah sedang. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi masyarakat di sekitar jalan yang dilewati untuk lebih mengenal Honda PCX 150 beserta komunitas HPCI sebagai wadah bagi sesama pecinta Honda PCX untuk berbagi pengalaman dan menikmati hobi yang sama.

Sebagai model global yang diproduksi oleh putra bangsa Indonesia, Honda PCX 150 ini telah lama ditunggu kehadirannya khususnya oleh pecinta skutik premium yang mendambakan sepeda motor canggih, nyaman, elegan, dan tampil dengan desain yang mewah.

image

Bersama dengan Honda PCX 150, pengendara dapat langsung merasakan kenyamanan berkendara yang menyenangkan melalui kehadiran fitur baru yakni Anti-Lock Braking System (ABS) khusus di tipe ABS, desain velg baru dan ban yang lebih lebar dan menjanjikan mantapnya pengendalian / handling, jarak antar sumbu roda yang lebih pendek berukuran 1.313mm yang membuat Honda PCX 150 semakin lincah dalam bermanuver, serta pencahayaan yang mewah dengan hadirnya Full LED Lighting System.

image

“Terima kasih untuk rekan-rekan HPCI yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan PCX Luxurious Touring. Semoga HPCI terus eksis dengan beraneka ragam kegiatan positif.” pungkas Muhammad Ali Iqbal.

Turing pakai CRF250Rally dan CRF150L berburu duren di Wonosobo

image

Saya dari rumah, verza 8.394 km posisinya

Pada hari minggu tanggal 25 Maret 2018, kami koboys melakukan turing hore hore santai dengan tujuan ke Selomerto Wonosobo Jateng untuk berburu duren langaung di sentra penghasil duren. 

Kebetulan kami diberi pinjam 3 unit motor oleh Astra Motor Jogja,  yaitu dua unit CRF150L  dan satu unit CRF250Rally.  Sementara itu yang ikut turing ini adalah sbb
1. hadiyantablogdotcom
2. warungDOHCdotcom
3. proleevo channel
4. 5osialdotcom
5. Kusnanto

Sehingga motor pinjaman dipakai gantian,  saya sendiri berangkat pakai verza 150 tanpa ganti motor.

Peserta masih ditambah dua biker yaitu Om Prapto yang mengendarai HONDA FORZA 300cc, dan Mas Indra yang memakai PCX150 Vietnam.

Kami juga dikawal oleh mas Anton HC3  Jombor,  dan mekanik Dwi yang keduanya naik mobil.

image

Kumpul di Astra Motor Jogja

image

3 unit CRF yang kami pinjam

image

Mencoba dulu di halaman Astra Motor

Perjalanan start di halaman Astra Motor Jogja dan dilepas oleh Pak Ery (Manager HC3  JOGJA),  yang sebentar lagi pindah ke HSO SEMARANG.

Rute yang kami lalui adalah dari Astra Jombor ke barat arah Cebongan, lalu Seyegan, lalu Bligo Ancol, lalu Candi Borobudur,  lalu ke arah Wonosobo.  Tujuan kami ke rumah teman kuliah saya dulu yang tinggal di Wonosobo,  dan teman saya ini sudah pesan 20 durian kepada temannya yang petani durian di Selomerto. 

Sebenarnya sejak pagi hari hujan deras,  tapi Alhamdulillah pas berangkat dlsampai di rumah teman saya,  tidak kehujanan,  hujan turun saat kami riding dari rumah teman saya menuju lokasi nduren. 

image

Proleevo channel mencoba Forza 300 cc, milik om Prapto

image

Om Prapto

image

Terhalang evakuasi truk yang masuk jurang

image

Om Prapto

image

Akhirnya ketemu om Ipung, teman kuliah yang terakhir ketemu pas nikahan dulu

image

Om Ipung mencoba FORZA 300

Tiba di lokasi nduren,  kami bahagia banget,  karena ada dua tumpuk duren yang tersedia,  alhasil ada 10 duren kami makan bareng,  dan rata rata tiap kami membungkus 4 duren dibawa pulang,  dibelah lalu diwadahi plastik atau tuperwer. Saya belah 3 duren,  total harga 60.000 saja,  lalu bawa duren utuh seharga 20.000.

Pulangnya saya riding memakai CRF250Rally. Motor ini tinggi banget,  saya yang tinggi 176 cm dan berat kisaran 80 kg saja,  harus jinjit,  tapi saat sudah naik diatasnya ya nyaman banget,  ini karena shock depan belakang sangat enak dan empuk,  tenaga motor juga sangat badak dan responsif,  enaknya pakai motor ini,  saya tidak memikirkan jalan yang akan saya lalui,  jalan berlubang libas saja.  Jika ada motor yang pingin saya memilikinya dan membelinya,  CRF250Rally ini adalah salah satu yang saya inginkan.  Tinggal dikasih top box di belakang,  pas di boncenger,  jadi tidak perlu diberi ruang untuk boncenger,  biar enak bawa bawa barang bawaan.

image

Tiba di lokasi nduren

image

Gora emon bahagia

image

Juaraaaa

image

Untuk jadi ikut turing dapat duren kuning

image

Mantab

image

Bikin ngiler

image

Ini yang bahagia habis duren macem macem

Pulangnya hujan turun dan kami mampir ke rumah teman saya,  mas ipung,  karena sudah dimasakkan untuk makan sore sebelum kami pulang ke Jogja. 

Pokoknya puas banget berburu duren kali ini,  dengan motor CRF dan Verza.  Semoga tahun depan bisa kami ulang.

image

Aziz sampai klenger

image

image

Antri buka duren dibawa pulang pakai plastik

image

Selamat tinggal duren

image

8.606 km sampai di rumah kembali.

Pecinta Honda PCX Lestarikan Destinasi Wisata Indonesia

image

Jakarta – Ratusan pemilik Honda PCX ramai-ramai bersama melestarikan berbagai destinasi wisata di 9 kota besar Indonesia melalui rangkaian acara bertajuk Honda PCX Vacation. Kegiatan ini menjadi wujud kecintaan para pecinta Honda PCX terhadap berbagai destinasi wisata yang khas dari setiap daerah sekaligus memperkuat persaudaraan sesama bikers Honda. 

Gelaran Honda PCX Vacation dimulai sejak 23 Desember 2017 lalu di kota Medan, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Jakarta, Denpasar, Banjarmasin dan diakhiri di kota Makassar pada 3 Februari 2018. Kegiatan ini diikuti bikers dari Honda PCX Community Indonesia dan para pecinta Honda PCX dari berbagai komunitas dengan total peserta mencapai 512 bikers. 

image

Menuju berbagai destinasi spesial daerahnya, para bikers menikmati perjalanan yang nyaman dan aman bersama motor skutik premium Honda PCX kebanggaannya. Di lokasi wisata, mereka mengadakan berbagai kegiatan aktraktif seperti gatheringoutbondserta bertukar ilmu yang semakin menambah keakraban dan memperkuat solidaritas sesama pengguna motor skutik premium Honda ini. Tidak hanya itu, para bikers Honda ini juga menunjukkan kepedulian lingkungan melalui aksi penanaman pohon di setiap kota penyelenggaraan.

Berbagai destinasi wisata yang dikunjungi sekaligus dilestasikan pecinta Honda PCX antara lain Puncak Bogor, Berastagi Medan, Tirta Empul Tampak Siring Bali, Titik 0 Kilometer Banjarmasin, Taman Banjarbaru Banjarmasin, Duyung Hills Tawas Surabaya, Windy Point of Punclut Bandung, Pemancingan Dewandaru Semarang, Gunung Mungker Bantul, Gunung Api Purba Nglanggeran Yogyakarta, dan Padivalley Golf International Club Makassar.

image

General Manager Marketing Planning and Analysis Division PT Astra Honda Motor (AHM) A. Indraputra mengatakan kegiatan bersama para pecinta Honda PCX ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk semakin mencintai kekayaan destinasi wisata yang ada di dalam negeri. Dengan kegiatan ini, lokasi wisata domestik dapat semakin dikenal dan menjadi destinasi favorit wisata masyarakat, seperti halnya upaya pecinta Honda PCX yang berhasil menularkan rasa bangga memiliki dan berkendara sehingga motor premium Honda ini terus dicintai dan menjadi motor favorit di segmen skutik premium.  

“Kami ingin kekompakan dan kesolidan pecinta Honda PCX yang terjalin selama ini dapat juga memberi manfaat untuk masyarakat luas. Oleh karena itu, kami menggelar Honda PCX Vacation ke berbagai destinasi wisata diiringi aksi sosial penghijauan. Kedepannya, para pecinta Honda PCX akan terus menggelar berbagai kegiatan yang bermanfaat lainnya untuk masyarakat,”ujar Indraputra. 

image

image

Para pencinta Honda PCX asal Bali memasuki kawasan pariwisata Tirta Empul, Tampak Siring dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan aktraktif yang memperkuat keakraban sesama pengguna motor skutik premium Honda.

Produksi Indonesia

Dalam rangkaian kegiatan Honda PCX Vacation, para bikers Honda bersama masyarakat di setiap destinasi wisata juga berkesempatan melihat langsung secara perdana motor skutik premium All New Honda PCX 150 produksi Indonesia yang mulai diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Kehadiran skutik premium Honda ini disambut antusias masyarakat di lokasi acara Honda PCX Vacation.  

Model global All New Honda PCX 150 produksi anak bangsa ini telah lama ditunggu kehadirannya oleh para pecinta skutik yang menyukai kenyamanan, desain elegan dan tampilan mewah. Model ini hadir dengan pilihan dua tipe, yaitu ABS dan CBS. Kehadirannya semakin spesial seiring disematkannya fitur baru yakni Rear Disc Brake pada kedua tipenya.

Community event PCX vacation, Astra Motor Jombor ke Gunung Mungker.

image

Registrasi peserta, mendapat nomer undian door prize dan kaos.

Hari ini saya mengikuti acara
Community event PCX vacation yang diadakan oleh ASTRA MOTOR JOGJA,  acara ini dihadiri  oleh anggota HPCI JOGJA,   ditambah dengan beberapa pemilik PCX lainya,  kurang lebih ada 30 an PCX,  terdiri dari yang 125,  150 thailand dan 150 vietnam.

Tentu saja acara ini bertujuan untuk lebih membuat akrab para pecinta Honda PCX,  dan mengenalkan lagi pada masyarakat luas bahwa sebenarnya matic gambot honda ini sudah ada kisaran 5 tahun yang lalu hingga sampai tahun 2018 ini akan muncul PCX150 LOKAL. 

Tour kali ini dimulai dengan registrasi jam 8 sampai jam 9,  dilanjutkab briefing jalur yang akan dilalui yaitu dari astra motor jombor,  menuju ringroad barat lalu terus sampai ringroad selatan,  di perempatan Dongkelan Ringroad Selatan,  ambil kanan ke Jalan Bantul,  lalu traffik light setelah kasongan,  ambil kiri tembus ke Jalan Paris.  Jalan paris keselatan sampai Bangjo BAKULAN ambil kiri sampai imogiri,  lalu naik menuju Mangunan,  melewati hutan pinus mangunan,  Kakuli Langit,  Pintu Langit,  Puncak Becici,  terus sampai pohon beringin Dlingo kalau yg ke kiri sampai cino mati,  kita lurus ke arah Patuk,  lalu menuju titik perhentian pertama di GUNUNG MUNGKER.

Kita melakukan CSR dengan memberikan bantuan 300 bibit pohon sengon dan diserahkan kepada pengelola wisata Gunung Mungker untuk ditanam di tempat tempat yang tepat.

Wisata Gunung Mungker ini memang masih baru,  dan masih dalam tahap penyempurnaan,  meskipun begitu,  kita sudah bisa naik ke puncak Gunung Mungker pakai motor.  View di puncak sangat menawan,  karena kita bisa melihat ke seluruh penjuru aras,  di utara akan terlihat puncak puncak merapi dan sumbing,  ke arah lain juga tidak kalah cantik pemandangannya.

Gunung Mungker ini lebih enak dan dekat jika kita lewat jalan Jogja Wonosari, sampai pos lalu lintas Patuk ambil ke selatan,  nanti akan melewati Hutan Pinus Pengger di kanan jalan,  terus saja nanti Gunung Mungker ada di kiri jalan.

image

HPCI JOGJA

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Perwakilan dari ASTRA MOTOR JOGJA menyerahkan bantuan pohon ke Pihak Gunung Mungker

image

Perwakilan HPCI JOGJA

image

image

Penanaman pohon di puncak Gunung Mungker

image

Kuliner duren dan ingkung ayam di warung Duren Pak Gito

image

Duren fresh baru saja diambil dari pohon pohon petani di seputaran Kecamatan Patuk, Gunungkidul

Saat ini buah durian memang sudah menjadi kegemaran hampir semua orang,  meskipun banyak juga yang tidak doyan duren,  bahkan mencium aromanya saja bisa mabuk.

Bicara tentang duren,  di Kabupaten Gunungkidul yang gambaran selama ini adalah daerah yang tandus dan sering ditimpa kekeringan,  ternyata di salah satu kecamatan adalah penghasil buah duren,  tepatnya di kecamatan Patuk, kecamatan Patuk ini memang terletak di sisi utara berbatasan dengan wilayah kabupaten Bantul.

Musim duren di tahun 2017 ini ternyata maju daei biasanya,  karena sudah mulai ada duren jatuh di bulan Oktober 2017, padahal biasanya baru kisaran akhir desember musim duren tiba.  Mungkin ini karena musim duren 2016 yang tidak jadi,  alias hampir tidak ada duren yang berbuah.  Kalaupun ada cuma satu dua dan buahnya jelek,  kalau tidak cacat dimakan semacam ulat,  maka buahnya anyep.

image

Pak Gito sedang memilihkan duren untuk konsumen

Memang duren di kecamatan Patuk Gunungkidul ini hampir semuanya masak pohon dan jatuh alami,  dan jangan kuatir jika mau berburu duren Patuk,  silahkan datang ke WARUNG DUREN PAK GITO, saya rekomendasikan karena pak gito sudah jualan duren selama 8 tahun,  sehingga hapal pohon duren mana yang buahnya enak,  pohon mana yang buahnya manis,  tebal dagingnya,  kecil ponggonya,  pait rasanya dll.

Perlu diketahui bahwa duren itu tiap pohon pasti beda beda rasa dan tebalnya, bahkan satu pohon saja bisa beda rasanya, untuk itulah pengalaman pak gito selama ini terbukti mampu memuaskan para pecinta duren, jika ada satu dua yang ternyata tidak enak, wajar terjadi, dan itupun akan diganti oleh pak gito.

Kelebihan warung duren pak gito adalah buah duren selalu fresh tiap hari,  duren jatuh malam,  paginya dijual oleh pak gito.

Soal harga bervariasi dari 30.000 sampai yang 100.000 lebih juga ada,  tapi rata rata adalah kisaran 50.000, mahal?  Bagi pecinta duren,  uang yang dibayarkan akan setara dengan nikmat duren yang memang enak dan fresh.  Lagi pula duren di warung pak gito ini garansi,  kalau tidak enak akan diganti,  atau tidak usah dibayar.

image

salah satu duren yang dijual pak gito

image

Biarlah foto yang berbicara, betapa banyaknya duren yang sudah dibelah oleh para pecinta duren, belum lagi yang dibawa pulang

Dan sekarang mulai tahun ini ternyata pak gito sudah siap dengan gazebo,  jadi makan duren bisa nyaman di gazebo,  atau duduk di teras,  dan ada po ula gazebo yang ada meja kursinya,  dan lebih enak lagi ternyata sekarang pak gito juga menyediakan menu INGKUNG AYAM JOWO,  yang kemarin saya juga pernah pesan dan dimakan bareng dengan teman teman INFO BIKER JOGJA,  sebuah grup WA yang berisi biker.  Ingkung Rp.  150.000 lengkap dengan nasi gurih,  sambel pete dll bisa dimakan untuk 6 sampai 7 orang.  Jadi kalau mau rombongan liburan asik,  bisa pesan dulu duren berapa buah dan ingkung berapa paket,  nanti bisa dimakan ramai ramai bertujuh dengan teman teman.

image

Ingkung Bu Gito

image

Sambel Jengkol

image

Menu lengkap Ingkung Bu Gito, bisa dimakan barengan tujuh orang

image

blogger juga manusia yang butuh narsis, haha

image

Ini nomer HP pak Gito

Mencari lokasi duren pak gito amatlah mudah.  Saya anggap anda dari arah KOTA JOGJA,  maka menuju saja jalan Jogja – Wonosari,  nanti sampai lampu bangjo Piyungan,  lurus naik keatas melewati,  BUKIT BINTANG,  lalu terus naik melewati GERBANG GUNUNG KIDUL,  lalu masih naik sedikit sampai perempatan Patuk.  Ada pos polisi lalu lintas di kanan jalan,  maka anda ambil ke kiri,  lalu ikuti jalan aspal kurang lebih 1,6 kilometer,  sampailah nanti ke warung pak gito di kanan jalan.  Warungnya seperti foto foto saya ini,  kalau tidak seperti foto foto saya ini,  berarti bukan warung pak gito,  karena saat ini ada 3 warung duren pendatang baru didekat warung duren pak gito.  Lebih tepatnya warung pak gito sebelah persis bagian barat dari KOPI LIMO.

image

Halaman dan Gazebo yang luas, untuk memanjakan para pecinta duren di warung Pak Gito

image

Para goweser mampir makan diren dan makan pagi dengan ingkung

image

Pak Gito yang sudah pengalaman 8 tahun jualan duren, siap membantu anda mencari duren sesuai selera anda

image

Rumah pak Gito

image

Makan siang IBJ di gazebo warung duren pak Gito, setelah tadi habis 10 duren

image

mogehhhh

Berburu duren di KALIGESING

image

Sebagai penggemar duren,  kami koboys tidak lupa mengadakan acara turing santai ke KALIGESING untuk berburu duren.

Start dari KOTA WATES,  kami sengaja lewat jalan agak memutar,  mencari jalan yang tidak begitu ekstrim nanjaknya.  Karena kami pakai motor matic empat orang,  dan hanya om aziz yang pakai motor sport NSR. 

Ternyata PCX 150 saya kalah dengam vario dan suzuki skywave,  maklum saja PCX ini motor iritnya puooolll,  seliter bisa 50km, sedangkan skywave tentu lebih boros.

Yang horor adalah justru jalan menurun di KALIGESING,  terbukti rem depan PCX saya blong,  karena kepanasan dipakai terus,  dan saya memang memboncengkan anak saya,  padahal dulu pernah lewat pakai PCX dan aman aman saja.  Untungnya PCX ini rem belakangnya tromol,  jadi pelan pelan saya masih berani turun sampai tujuan.

Memang terlihat banget di Kaligesing ini panen raya durian, dan kalau saya lihat hampir 90% adalah jatuh alami,  ini sangat masuk akal karena pohon duren disini tinggi tinggi banget. 

Asal bisa dan pintar memilih maka kita bisa dapat duren enak dengan harga yang lebih murah sekitar sepuluh ribuan dari harga di pedagang duren yang berdagang di kota jogja. 

Saya kemarin membawa tuperwer dan muat dua buah duren yang langsung saya kupas,  keuntungannya kita jadi langsung tahu kualitas duren yang kita beli, dan bisa dikembalikan ke penjual jika ternyata tidak enak.

Kita semua membawa pulang duren,  dan puas sekali bisa berburu duren langsung ke Kaligesing. 

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Test ride Yamaha TMAX 530cc

image

Alhamdulillah diberi kesempatan oleh mas Ahsan pemilik YamahaTmax 530cc untuk testride motornya. 

Karena posisi saya di kantor,  maka saya coba testrideckwluar dan mencoba jalan baru yang baru selesai dibangun di dekat kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran,  Gunungkidul,  kearah utara melintasi Curug Gede tembus ke wilayah Sleman.

Kesan pertama tentu motor ini terlihat bongsor dan panjang, HONDA PCX 150 saya sandingkan jadi kelihatan imut.  Okelah saya coba naik dan kaki saya kiri kanan masih bisa napak walau agak jinjit, beda dengan PCX yang saya bisa napak sempurna kiri kanan. 

Menggotong mesin 530cc tentu bayangan saya akan menaiki motor yang buas,  tapi kesan tersebut langsung mentah,  karena nyaman banget motor ini tetap bisa kita naiki pelan pelan dan mesin tidak galak.  Kata mas Akhsan,  tenaga akan keluar di RPM atas.

Selanjutnya posisi riding dan gaya riding mirip naik PCX.  Hanya karena saya tidak hapal medan jalan karena baru sekali ini mencoba,  maka saya tidak berani narik gas,  lagi pula tadi rencana memang hanya mau riding santai.

Dengan mesin 530cc memang tidak ada beda jalan naik atau datar rasanya jalan terasa datar terus. 

Di Jogja baru ada satu Tmax ini.  Jadi memang spesial banget.  Oh iya lupa tadi harganya kisaran 200juta kalau tidak salah.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Test drive WULING melintasi tanjakan Cino Mati, finish di Embung Nglanggeran

image

image

Siapa saat ini yang tidak mengenal fenomena mobil WULING,  beruntung saya dan rekan blogger KOBOYS mendapat kesempatan untuk testdrive dua buah Wuling Confero.

Kami jam 7:00 WIB sudah berada di Dealer Wuling yg letaknya di ringroad timur yang di utara Jalan Solo,  ada di sisi barat ringroad. 

Acara pertama adalah pengenalan lebih dekat dengan Wuling,  point utama yang saya dapat adalah,  wuling ini telah investasi hampir 7 trilyun,  untuk membuat pabrik seluas 60 ha, jadi memang faktor keseriusan bisa kita lihat dari hal ini.

Wuling juga berprinsip menantang arus,  yaitu mobil di produksi dahulu,  baru kemudian dipasarkan,  jadi hampir tidak ada indent kalau beli wuling,  kecuali mungkin minta warna tertentu yang tidak umum.  Tadi sempat di jelaskan,  untuk jogja ada kisaran 300 unit ready untuk dipinang konsumen.

Test drive dimulai start dari dealer wuling menuju Embung Nglanggeran,  dengan melewati ringroad,  lalu jalan pleret,  lalu menuju tanjakan Cino Mati,  selanjutkan menuju Patuk Gunungkidul,  lalu ke Gunung Purba Nglanggeran. 

Kami merasakan redaman getaran mobil di ringroad sangat nyaman,  juga lebih PD saat mau mendahuli mobil lain di depan karena performa mesin 1500 cc nya yang mumpuni. 

Sengaja kami liwat tanjakan Cino mati,  untuk mengetes performa mobil,  apakh dengan full diisi 8 orang termasuk sopir,  bisa lolos dari Tanjakan Cino Mati,  yang lebaran 2017 ini sempat menjadi viral di sosmed bahkan menjadi berita di tv tv jakarta. Sering sekali mobil tidak kuat nanjak dan harus ditolong pafa sukarelawan.

Kami sengaja mengisi full 8 orang,  lalu disengaja berhenti di tanjakan,  lalu kita coba jalan lagi,  sempat gagal dua kali karena faktor driver yang belum hapal karakteristik mesin wuling,  terutama saat melepas koplingnya.  Tapi justruckami mendapati bahwa HANDBRAKE Wuling ternyata memang mumpuni dan pakem,  mobil bisa benar benar berhenti tanpa mlorot,  padahal kondisi diisi 8 orang. 

Akhirnya pada percobaan ketiga,  kami berhasil melaju keatas. 

Memang di Tanjakan Cino Mati ini perlu skill pengemudi dan mumpuni dan sudah menyatu dengan mobil,  tidak kalah pentingnya untuk mengikuti rambu rambu perintah di tanjakan cino mati ini,  salah satunya adalah rambu perintah untuk masuk gigi 1, sehebat apapun mobil kita,  lebih bijak kalau menuruti perintah untuk masuk gigi satu.  Lalu ada perintah untuk mematikan AC,  ikuti saja,  karena memang AC mengurangi tenaga mesin,  padahal ini sedang diperlukan untuk fight naik sampai atas.

Tidak kalah pentingnya,  semacam aturan tidak tertulis,  bahwa kendaraan motor atau mobil dari atas harus mengalah dan memberikan jalan bagi kendaraan yang dsri arah bawah,  agar jangan sampai berhenti di tengah jalan,  berakibat bisa mlorot,  resikonya bisa masuk ke jurang. 

Akhirnya kami bisa lolos dari Tanjakan Cino mati,  sampai di Pohon Beringin yang di tengah jalan,  lalu kami belok kiri ke arah Patuk Gunungkidul melewati tempat wisata Puncak Pengger,  dll. 

Jam 11 kami tiba di parkiran Gunung Purba Nglanggeran,  lalu koordinasi dengan pengelola wistasa dan menuju embung Nglanggeran.

Kami bisa mencoba wuling di parkiran embung Nglanggeran yang luas dan dikeraskan dengan Paving Block,  ada juga jalan tanah di sisi utara,  sehingga bisa explore wuling confero di berbagai jalan.

Setelah puas test drive dan membuat dokumentasi,  akhirnya kami menuju GRIYA COKLAT NGLANGGERAN,  sebuah rumah tempat penduduk asli,  membuat olahan coklat menjadi berbagai macam hasil makanan dan minuman coklat yang enak sekali rasanya. 

Lalu kami makan siang dua tambir ingkung ayam jowo berikut nasi gurih,  nasi merah dan gudangan. 

Jam 14 kami akhirnya start dsri Griya Coklat Nglanggeran,  balik menuju Dealer Wuling. 

Alhamdulillah testdrive berjalan lancar tanpa kendala berarti. 

image

Nyiapin alat tempur

image

image

image

image

Tinggi 175cm duduk di kursi belakang

image

image

Otw Tanjakan Cino Mati

image

Parkiran Gunung Purba Nglanggeran

image

Mampir kantor

image

Kedua Wulingcyang kita test

image

Diakhiri makan siang di Griya Coklat Nglanggeran

Kuliner sate kambing khas Blora

Salah satu makanan favorit saya adalah SATE KAMBING, maka kesempatan saat berada di kota BLORA ini saya mencari kuliner sate kambing.

Ketemu Warung Sate Pak Karmani, ini koordinat GPS nya jika anda mau juga mencoba kesini.

-6.973901,111.474782
Khas sate kambing Blora adalah ada 4 piring terdiri dari :

1. Piring berisi kecap dan sambal

2. Piring berisi irisan tomat

3. Piring berisi irisan jeruk dan brambang.

4. Piring berisi SATE KAMBING.

Kalau cara makan saya adalah ambil piring berisi kecap dan sambal, lalu tuang irisan tomat, irisan brambang, lalu kasih satu peras jeruk potong, lalu ambil 10 tusuk satu, lepaskan sate dari sunduknya dan campurkan jadi satu dengan bumbu tadi, lalu taburkan merica halus diatas campuran sate ini. Selanjutnya tinggal makan. 

Sate Blora ini akan terus direfill sama penjualnya sampai kita bilang CUKUP atau BERHENTI. Jadi nanti yang dihitung adalah bekas sunduk satenya. Satu sunduk adalah Rp. 4.000, nasi Rp.3.000, teh panas Rp. 3.000. Kami berenam habis hampir Rp. 300.000

Sate Blora ini di lidah saya, jika langsung dimakan tanpa bumbu, maka tidak enak, beda dengan SATE KLATHAK di Jogja yang jika dimakan begitu saja sudah kerasa enak karena ada bumbu garam dan bawang saat dibakar.


Gule kepala kambing

Warung sate kambing khas blora, satunya lagi yang saya cicipi adalah warung SATE KAMBING MUDA DAN GULE CIPTA RASA di Jepon, ke timur 1 km dari warung Karmani, ada di utara jalan. Kalau karmani ada di selatan jalan.

Menuju warung sate, riding pakai Ninja250


Piring Kecap dan sambal

Irisan tomat, brambang dan jeruk

Sate khas Blora

Biar strong

%d bloggers like this: