Beli P135 atau P180 atau P220 atau P200 bekas

image

image

pak hadiyanta maaf saya mau tanya, sekarang kalau harga on the road Pulsar 180 UG4 jogja itu berapa ya? soalnya saya bingung mau beli yang 180 apa 135, karena katanya hanya selisih 1 juta. Maturnuwun pak :

Ada yg bertanya via comment di blog saya yg lalu saya copas seperti diatas.

Dan jawaban saya pasti banget. Pilih Pulsar DTS-i 180. Harganya 17,350juta, silahkan beli di dealer karisma Jombor.

Atau sekalan beli Pulsar 220 harganya 19,8juta On The Road.

Kalau mau murah meriah berkualitas mending cari Pulsar 200 bekas, rentang hatga 8-12juta tergantung tahun pembuatan.

bro Kentas mampir ke garasi saya

Pada tanggal 4 Januari 2011, kisaran jam 12:30, bro Kentas dan sis Ai Chan, akhirnya sampai juga ke garasi saya, bro Kentas lagi menjalani test masuk ke UPN, mau ngambil jurusan tambang minyak, kita doakan saja semoga dapat lolos masuk ke UPN. Tapi ada joke yang saya pernah dengar, bahwa masuk jurusan perminyakan itu “mudah”, tapi keluarnya yang “seret” ha ha ha, padahal minyak kan licin ya.

Bro Kentas riding pakai Pulsar 200 yang sudah dimodif monoshock, dan knalpotnya diganti dengan knalpot ABBYS buatan bro Seldiez dari Bandung, lumayan keras juga suara knalpotnya saat saya jajal testride keliling kampung saya. Tapi ternyata monoshocknya benar-benar tidak nyaman karena terasa keras, tidak seempuk aslinya yang dualshock nitrox. Lagi pula jok bagian depan dipapas, sehingga busanya tidak empuk lagi, gak rekomended lah modif kayak gini menurut saya.

Kisaran jam 15:30 kita akhiri dengan makan-makan mie ayam dan bakso di warung dekat rumah saya, dan akhirnya jam 14 lebih dikit, bro Kentas dan sis Ai lanjut perjalanan menuju ke Malioboro.

Sayang banget bro martini dan blackcat tidak bisa datang kerumah saya, padahal siangnya kami habis ketemuan ambil hamster di rumah Al Rozi.

Inilah indahnya koboys, jadi banyak sedulur 😀 Insya Allah saya besok akan balas dolan ke Solo, dan pingin juga dolah ke daerah banyumasan, ketemu sedulur sedulur kulon Jogja, kepriben kiye.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Ai

test ride PZOO bro Joker 999

Tanggal 25 November 2010, saya servis Black Coyote, Pulsar UG4 saya ke bengker resmi bajaj milik bro joker 999. Singkat kata bro joker menawarkan saya untuk tukeran motor, biar saya bisa merasakan sendiri performa dan ubahan-ubahan yang ada di pulsar 200 milik bro joker.

Apa saja yang dirubah pada Pulsar merah ini ?
1. Kelistrikannya menjadi FULL DC.
2. Lampu depan sudah aplikasi HID
3. Mesin sudah diupgrade
4. Cakram depan diganti lebih lebar
5. Breket Kappa untuk top box dan side box.

Untuk point 1 sampai 3 bisa dibaca disini, sedangkan untuk point 4 saya sendiri lupa menayakan lebar dan merek cakramnya, tetapi yang saya rasakan adalah memang lebih pakem, sayangnya shock depan sudah tidak enak, tidak bisa smooth saat direm, kesannya nyentak-nyentak responnya saat tuas rem depan ditarik, sehingga saya jadi kurang pede saat memakai, memang shock depan P200 lebih kecil dari pada BC saya yang sudah mengaplikasikan shock depan punya P220.

Soal mesin, memang terasa rapat dan bersih, tidak ada suara-suara gesekan yang mengganngu seperti BC punya saya, ini karena memang sudah diganti beberapa komponen dalemannya. Yang agak berbeda adalah tuas kopling saya rasakan lebih keras punya P200 dari pada BC punya saya, alamat pegel kalau pas jalanan merambat macet untuk narik-narik tuas koplingnya.

Saat saya ke bengkel, motor ini masih dalam kondisi diperbaiki, dan saat saya riding sempat kendor baut pada setang, dan ternyata baut knalpot juga ilang, entah memang dari bengkel atau pas saya pakai di jalan, untung saja knalpotnya tidak copot.

Saya tidak pernah memakai gigi 4, apalagi 5, untuk gigi 3 sampai kecepatan 80-85 kpj masih enak, saya memang enggak berani lebih cepat dari itu, karena faktor rem depan dan shock depan seperti yang saya tulis diatas.

Kelistrikan DC bisa dilihat pada pergantian panel di setang kiri dan kan yang memakai punya vixion.

Top Box pulsar ini memakai GIVI, yang monokey, lebih mahal dari box saya yang kappa 42. Kalau breketnya memakai kappa, tapi saya sendiri kurang senang dengan breket dan top box yang tidak menempel dengan fix, goyang-goyang karena tidak matching. Lagi pula dudukan top box dan breket hanya ada di tengah, disekrup kiri kanan, jadi kurang yakin nih, beda dengan breket saya yang buatan Bro Yudi, simple dan murah tentunya, dan menurut saya kokoh banget karena ada 4 sekrup untuk ngunci dudukan box ke breketnya.

Akhirnya jumat sore motor saya kembalikan, karena saya kurang pede saat memakainya.

Untuk urusan mesin motor bro joker memang enak sekali, juga posisi riding juga enak karena setangnya diganti punya setang Pibo UG3 yang lebih tinggi. Akhirnya saya pada suatu kesimpulan bahwa UG4 saya si BC, lebih enak, karena saya memang tidak bisa membawa motor negbut lebih dari 80kpj, yang penting motor enak dipakai dan nyaman saja.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Ini

%d bloggers like this: