TV DIGITAL? Lupakan STB, yang penting MULTICAST jalan dulu

Nampaknya geliat tv digital teresterial mulai kelihatan lagi didorong oleh kominfo dan TVRI. 

Menurut pandangan saya, hambatan tv digital bukan pada STB ( SET TOP BOX), tapi pada tidak konsistenya pemancar mux digital yang tidak konsisten on air. 

Ektrimnya, lupakan saja soal STB, pemerintah hanya perlu mendorong dan memberikan kepastian hukum agar semua mux yang sudah ada, untuk on air terus, misal mulai 1 September 2016. Artinya MULTICAST analog dan digital jalan bareng.

Bisa saja dibatasi multicast ini hanya berjalan 2 tahun kedepan, jadi 1 September 2018, pemancar tv analog harus OFF.

Saat multicast sudah berjalan, biarlah masyarakat yang akan memilih sendiri akan beli pesawat tv baru yang sudah include receiver DVBT2, atau mau sedikit ribet dengan beli STB.

Dengan cara ini maka pergantian ke tv digital akan berjalan alamiah, bahkan mungkin sekali nanti untuk kota kota besar, belum genab dua tahun multicast, ternyata masyarakat sudah punya pesawat tv yang dvbt2. 

Nantinya industri pasti juga akan berjalan dan bersaing sendiri memberikan produk produk pesawat tv yang include receiver dvbt2. Kepastian berbisnisnya bisa dipegang karena sudah wajib multicast. 

Bagaimana? Anda setuju?

Salah kaprah antena digital untuk menerima siaran TV Digital Teresterial.

Sering kali saya membaca status di facebook yang mempertanyakan dimana bisa beli antena digital? Tentu saja yang dimaksudkan oleh penanya adalah antena yang dipakai untuk menerima siaran TV digital teresterial DVB-T2.

Wajar saja pertanyaan pertanyaan seperti diatas muncul, jadi dalam tulisan kali ini saya coba untuk menjelaskan bahwa kita tidak perlu membeli antena baru untuk menangkap siaran tv digital DVB-T2, karena gelombang pembawa masih sama yaitu UHF, sedangkan antena TV kita dirumah adalah antena UHF.

Jadi kalau ada toko atau penjual online menawarkan antena digital, sebenarnya itu semacam dagelan saja.

Yang lebih diperlukan adalah punya tiang antena yang baik, tinggi, dan tidak goyang goyang, maka nanti tangkapan sinyal UHF dari pemancar akan lebih bisa ditangkap dengan baik oleh antena UHF yang letaknya lebih tinggi.

Semoga berguna.

Piala Dunia 2014 Brasil hanya di FTA UHF ANALOG

Dulu saya pernah menulis bahwa salah satu pemicu terbaik meluasnya FTA UHF DIGITAL adalah siaran piala dunia 2014 ini. Tetapi memang ternyata hal itu meleset karena siaran sepakbola piala dunia hanya disiarkan melalui FTA ( free to air) UHF ANALOG saja.

image

Yang mau melihat tayangan digital bahkan sampai kualitas HD, saran saya cuma satu, via tv satelit VIVA+.

image

Berbagai kendala tv digital memang sampai saat ini masih banyak. Dari segi regulasi, teknis pemancar dll.

Jadi monggo yang mau melihat piala dunia FTA ANALOG UHF, antenanya mungkin bisa ditinggikan, perarahan cari yang terbaik untuk tvOne atau antv, penerimaan tv yang lain jelek tidak apa.
Kita syukuri saja bahwa untung masih bisa lihat piala dunia 2014 dengan gratis.

Mungkin saja piala dunia 2018 besok sudah tidak ada lagi siaran gratis. Harus lewat berbayar semua.

Oke deh saya jagoin JERMAN, anda jagoin mana?

Optimalisasi pemanfaatan kanal TV Digital untuk menjaga keistimewaan DIY

image

Hari ini saya mengikuti DISKUSI PUBLIK dengan tema seperti judul postingan saya diatas.
Intinya bagaimana content tv digital lokal jogja bisa eksis dalam era penyiaran tv digital.
Isu utama penyiaran digital adalah sewa MUX ke NETWORK PROVIDER. Sudah ada wacana kisaran Rp. 50juta per bulan bagi content privider yang mau menyewa.

Apakah 50juta per bulan mahal?
Sangat murah ketika kita berpikir sebagai berikut :
Jogja solo hanya punya 14 kanal frekuensi UHF untuk TV free to air. Ketika kita memakai teknologi analog sebagai mana selama ini, maka 14 kanal tersebut hanya bisa dipakai oleh 14 tv untuk siaran.
Tetapi jika kita memakai teknologi digital, maka 1 kanal frekuensi yang dulunya hanya bisa dipakai 1 tv, maka saat digital bisa dipakai bersama kurang lebih 10 tv digital siaran bareng.
Karena ada 6 MUX di tiap area, maka dalam satu area akan bisa ada 6 x 10 = 60 tv digital siaran bareng bisa dinikmati.

Untuk membuat tv analog berkekuatan 20 KW, setidaknya memakan biaya 5 milyar. Dan harus ditunggu minimal 4 operator, 2 satpam dan 1 OB. Jadi perbulan harus menggaji 8 karyawan dan juga membayar listrik kisaran 70-100 juta perbulan. Dengan perhitungan ini maka jika sewa mux tv digital kisaran 50juta perbulan adalah sangat murah. Karena tv penyewa tinggal setor content ke MUX. Tidak mengurusi pemancar digital dan karyawan, juga iuran ini itu yang pasti ada masuk ke pemancar.

image

image

image

image

image

image

image

image

GlobalTv Digital DVB-T2 Magelang sudah on air Channel 42 UHF

gtv dig magelang

 

Hari ini pemancar digital DVB-T2 milik salah satu pemenang tender tv digital wilayah Jateng DIY, yaitu GlobalTV, telah memulai on air. Untuk sementara baru ada globalTv saja, kemungkinan besok akan menyusul RCTI, MNCTV ikut MUX di Network Provider GlobalTV ini.

Pemancar ini ada di koordinat 7°25.172’S 110°23.678’E yaitu daerah Ngablak, arah Kopeng, kira kira antena TV harus diarahkan ke utara jika dari kota Magelang.

Sebenarnya pemancar tv digital tvOne di magelang juga sudah ada, yaitu di radio GKL FM, tetapi karena kanal yang dipakai bentrok dengan Globaltv analog di jogja, maka tidak bisa on air sebelum analog off, atau mungkin nanti ganti kanal untuk tvone digital di magelang.

Monggo yang tertarik tv digital yang jernih, silahkan beli STB. Oh iya untuk STB bisa beli di Mbah Hanib, silahkan klik foto JUAL STB di sisi kanan blog saya, nanti akan menuju ke penjual STB.

Semoga berguna.

*Foto pemancardiatas dari sahabat saya yang mbahu rekso pemancar globaltv magelang.

 

Grup FB TV digital Jogja – Jateng, monggo gabung

Ini adalah salah satu grup di FACE BOOK yang saya ikuti yang sangat bermanfaat bagi saya sebagai pekerja televisi di pemancar tv analog dan digital DVB-T2.

Nama grupnya adalah TV DIGITAL JOGJA-JATENG. Tentu saja ini tempat sharing bagi penikmat tv digital teresterial free to air dengan teknologi DVB-T2 yang sudah mulai bersiaran dan kelak Insya Allah akan siaran full, menggantikan siaran tv analog yang boros kanal frekuensi dengan kualitas audio video yang kurang bagus dibanding tv digital.

https://www.facebook.com/groups/575744862504530?refid=18&__tn__=C

Itu link ke grup FB.

image

Berbagai macam informasi seputar tv  digital di share di grup ini, misal penerimaan di daerah member grup, STB apa yang bagus kualitasnya, antena model apa yang bagus, letak letak pemancar tv digital, jumlah mux tv digital yang sudah siaran. Dll.

Grup ini digawangi oleh Mbah Hanib dan Pakdhe Di Di, keduanya sangat antusias dalam dunia pertelevisian digital.

Meskipun namanya Jogja – Jateng tapi yang dibahas kayaknya ya seindonesia.

Jadi sumonggo yang pingin tahu tentang perkembangan tv digital bisa gabung ke grup ini. Terbuka kok grupnya.

Semoga bermanfaat.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

LTE bisa saja membunuh DVB-T2

Saat ini teknologi data selular di dunia sudah masuk tahap 4G dengan teknologi LTE yang bisa digelar di berbagai frekuensi pembawa seperti 700MHz, 900MHz, 1800MHz, 2100Mhz dan 2,3GHz. Sudah ada sekitar 200 negara di dunia yang menggelar layanan LTE. Tapi indonesia masih tahap uji coba di Bali saat ini.

LTE bisa 35-150Mbps dalam kecapatan downloadnya. Banyak teman teman saya yang kadang terpaksa harus melihat tayangan live misal motoGP, sepakbola dll melalui streaming dengan smartphone androidnya, yang tentu saja baru bisa 3G, itupun sudah cukup nyaman untuk melihat tayangan live. Jadi saat nanti LTE benar-benar telah digelar, maka streaming video menjadi sesuatu yang nyaman dan biasa.

Gambaran saya kedepan jika LTE sudah digelar di indonesia dan dengan biaya langganan data unlimited sama dengan saat ini, maka kita akan disuguhi altenatif menonton live streaming berbagai tayangan pertandingan olahraga secara nyaman. Minimal kita bisa langsung akses youtube yang menyediakan video sangat sangat banyak dan beragam sesuai minat kita. Biasanya saya download dulu video youtube ke harddisk, baru kemudian saya putar sewaktu waktu, ini butuh waktu download dan buruh media simpan, kedepan dengan LTE maka kita cukup menonton langsung di HP secara streaming.

Kedepan saya kira orang orang akan membuat acara sendiri lalu dijual sendiri. Contoh misal ada presenter kondang maka dia memproduksi acara sendiri dan kita bisa langganan untuk melihatnya secara streaming.

Dengan teknologi tv analog saat ini, maka kanal analog yang terbatas hanya bisa satu tv per kanal, sungguh sangat membatasi kreasi pertumbuhan tv dan kontennya. Teknologi DVB-T2 pengganti teknologi pemancar tv analog juga belum jelas digelar. Maka selalu ada jalan bagi air bah untuk meluapkan energinya, yaitu melalui LTE. Cukup bikin konten konten acara yang menarik, lalu jual sendiri secara online.

Simple.

EDP rainbowTV dan SportOneTv di KPID DIY

Hari ini saya kembali menghadiri undangan acara EDP di KPID DIY, sedangkan yang akan EDP adalah dua tv yang akan bersiaran dengan mode siaran digital DVB-T2, yaitu rainbowTV dan sportOneTV.

adp150513a

RainbowTV lebih seperti umumnya TV tetapi dengan konten yang dijanjikan akan tidak ada unsur porno, dan konten siarannya akan berisi hal hal mengenai lingkungan hidup dan pendidikan.

Program acaranya antara lain

– Pelangi Jogja

– Lunch Breack

– Go Green

– Resto resto

– Blusukan

– Wanita Perkasa

– Benny Show

– Quick Cooking

edpc

RainbowTv

Sedangkan untuk sportOne adalah tv dnegan konten siaran full acara olah raga, yang antara lain nanti program acaranya adalah

– Olah raga Tradisinonal (seperti panahan, lomba egrang, dll)

– Olahraga Komunitas

– Olahraga Kesehatan

– Berita Olahraga

– Arena Olahraga

– Gaya Hidup

– Film Olahraga

– Diskusi olehraga

– Kartun Olahraga

– Bio Tokoh olahraga

– Golden Moment

– Sport Game

edpb

SportOneTV

EDP genTV, emotionTV, RepublikaTV di KPID DIY

Hari ini ada undangan acara EDP tiga content provider TV baru yang siap mengudara di Jogja, ketiganya adalah sebagai berikut :

1. GenTV
2. E-motion TV
3. Republika TV

Acara dimulai pada jam 9:38, molor seperti biasa dari undangan yang tertulis jam 09:00.

image

Setelah dibuka dan sambutan dari ketua KPID DIY, acara dilanjutkan EDP (evaluasi dengar pendapat) atau istilah gampangnya ketiga TV ini presentasi untuk minta tanggapan dan masukan serta ijin untuk bersiaran di jogja.

GenTV adalah TV yang menembak sasaran generasi muda sebagai pemirsanya, tentu saja nanti acaranya khas anak muda. Dan di Jogja sudah berkolaborasi dengan radio JIZZ FM yang alamatnya di Sonosewu, apa ini dulunya radio BIKIMA itu ya? (oh iya baru ingat Rasia Lima, kalau Bikima kan yang di dekat Jalan Pramuka dekat Umbulharjo itu ya)

edp2013b

E-motion TV adalah awalnya PH (production house) yang memasok acara-acara ke TV, dan sekarang mencoba untuk menyiarkan sendiri program yang dibuatnya. Sehingga sasarannya adalah hiburan. Musik dan sinetron sepertinya menjadi menu andalan dari tv ini.

RepublikaTV tentu kita bisa tebak, basisnya adalah koran republika, mungkin seperti kompasTV yang basisnya adalah koran kompas, tentu saja RepublikaTV ini sumber daya untuk isi siaran bisa berkiolaborasi dengan koran Republika. Untuk Republika ini program utamanya adalah MENCERAHKAN DUNIA DAN AKHERAT.

edp2013d

Nantinya ketiga tv baru yang sedang dalam proses EDP dan perijinan ini, tentu saja dalam siarannya sudah dalam format DVB-T2, sehingga nanti tinggal menyerahkan penyiarannya kepada NETWORK PROVIDER yang mereka ininkan, ada 5 Network Provider, yang masing-masing bisa menampung 6-12 siaran sekaligus, sehingga bisa banyak pilihan mau bergabung di NETWORK PROVIDER yang mana.

Jadi kita tunggu saja apakah dalam waktu dekat ini mereka akan segera mengudara di jogja.

edp2013c

apakah tv digital teresterial DVB-T2 harus terhambat fitur EWS di STB nya?

Perlu pembaca tercinta sekalianketahui, bahwa untuk wilayah jogja solo dan tentu kota besar lainnya yang sudah ditenderkan untuk network provider pemancar digital teresterial DVB-T2, semua pemenangnya sudah install pemancar digital dan sudah siap siaran. Hanya saja saat ini untuk jogja sedang OFF AIR dulu karena terhambat ijin ISR yaitu frekuensi untuk siaran. Misal tvOne pakai kanal 35 UHF, ini harus dapat ijin ISR dari Balai Monitor di Jogja. Tetapi secara teknis semua pemancar sudah siap siaran kapanpun diminta ON AIR.

Belum kelar kendala diatas, ternyata ada lagi kendala lanjutan, yaitu STB DVB-T2 harus punya fitur EWS (early warning system) yaitu peringatan dini terjadinya bencana, misal stunami.

Pertanyaannya perlukah STB punya fitur ini? toh umur STB mungkin hanya kisaran 2-3 tahun saja, karena sejatinya STB ini adalah perangkat antara sebelum nantinya semua tv yang dijual sudah include receiver DVB-T2 nya.

Dan dalam kenyataannya seberapa bergunakah fitur EWS ini? dan kenapa harus ditanamkan pada STB, sebenarnya ada perangkat lain yang tiap orang mayoritas membawanya, yaitu HANDPHONE, kenapa tidak di HP saja fitus EWS ini ditanamkan, atau gunakan saja fitur SMS yang tiap HP pasti ada, jadi nantinya dibebankan kepada operator untuk SMS ke semua perangkat HP yang ada di wilayah terjadinya potensi bencana, hal ini bisa dideteksi oleh HLR (home location register) dan VLR (visited location register) pada sistem seluler. Jadi misal saya nomer jogja kebetulan sedang berada di Cilacap, lalu ada gempa dan berpotensi ada stunami, maka operator akan otomatis mendeteksi saya berada di cilacap, dan mengirikan pesan ke HP saya.

Bahwa tidak tiap waktu orang akan menyetel atau melihat TV, jadi belum tentu TV itu hidup terus, sehingga saat misal terjadi bencana, maka fitur EWS juga tidak begitu berguna.

Saat ini bahkan kabar baiknya adalah sudah ada satu dua penjual STB DVB-T2 dan anda sudah bisa membelinya. Dan sepertinya fitur EWS nya juga tidak ada, apakah nanti STB yang sekarang sudah pada dijual dan tidak ada fitur EWS akan disita oleh pemerintah?

Sekarang informasi gempa, stunami, tabrakan mobil, dll rasanya lebih cepat kita dapat seketika melalui twitter, karena di twitter biasanya langsung diupdate oleh orang orang yang mengalaminya atau yang melihatnya.

Jadi masih perlukah fitur EWS pada STB? saya kira kalau masyarakat diberi pilihan, adalah pilih segera bisa mendapat STB gratis tanpa atau dengan EWS agar bisa melihat tv dengan kualitas audio video yang lebih baik dari pada sekarang saat masih analog.

%d bloggers like this: