Jangan bayangkan Hargodumilah itu sebuah puncak gunung yang tinggi, karena Hargodumilah hanyalah bukit kecil di sebelah kanan jalan Jogja-Wonosari, jika kita melaju dari arah Jogja mau ke Wonosari, GunungKidul. Tetapi justru inilah kelebihan Hargodulmilah.
Jika akan “naik” ke Kabupaten Gunung Kidul, mungkin mau ke Wonosari, Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Krakal, atau mau menikmati wisata kuliner SEGO ABANG SAYUR LOMBOK IJO di Karangmojo (saya ceritakan tentang hal ini di tulisan yang lain), maka jalanan naik menanjak berkelok yang sesungguhnya adalah mulai dari Pertigaan Piyungan sampai di Depan Polsek Patuk yang lama dekat Radio GCD, Adrenalin akan terpacu jika melewati jalan ini, tetapi bagi yang belum hapal jalan ini harus ektra hati-hati, dan tidak boleh sembarangan mendahului kendaraan yang didepannya, dan yang lebih penting untuk para pengendar motor, wajib menyalakan lampu utama. Letak Hargodumilah kurang lebih 700 meter sebelum Radio GCD, tepatnya sebelum Tugu Perbatasan antara Bantul dan GunungKidul, jadi Hargodumilah ini masih di wilayah Kabupaten Bantul. Semoga saya tidak salah.

Sore yang ramai

Hati hati jurang sedalam10 meteran lhoh
Akhir 2001 ketika saya mulai rutin melewatinya, bagian utama dari dataran bukit Hargodumilah ini sudah berupa reruntuhan seperti bekas rumah atau mungkin pendopo. Dahulu tahun akhir 2001, selepas maghrib saja ngeri kalau lewat, tetapi mulai sekitar tahun 2006 seiring dengan makin banyaknya orang yang punya motor di Jogja, maka jalanan Jogja Wonosari pun semakin ramai dan aman, sehingga Hargodumilah pun semakin ramai disinggahi para pengendar motor atau mobil.
Sewaktu gempa dahyat mengguncang jogja dulu, jalan raya Jogja-Wonosari di dekat Hargodumilah ini retak melintang memotong jalan raya, tetapi terus di perbaiki, dan kemarin di akhir 2007 malah jalan diperlebar dengan mengepras tanah di lereng bukit, lalu dibuatkan pagar bumi setinggi sepuluhan meter dan sepanjang bukit Hargodumilah, jalan yang diperlebar sekitar 5 meter juga di cor, jadilah sekarang Hargodumilah benar-benar nyaman untuk disinggahi, karena baik parkir motor atau mobil bisa terakomodir dengan baik dan mudah sekali.
Bisa dipastikan tiap sore hari menjelang magrib, banyak sekali orang yang menikmati pemandangan dari Hargodumilah, dari atas sini bisa dilihat bangunan-bangunan tinggi di Kota Jogja, jika beruntung cuaca sedang cerah, maka bisa terlihat bangunan Monumen Jogja Kembali yang seperti tumpeng, juga terlihat jelas lalu lintas sepanjang jalan jogja wonosari. Lebih jauh ke utara, bisa dilihat Gunung Merapi yang megah. Lebih ramai lagi jika malam minggu, banyak rombongan muda mudi yang mampir di Hargodumilah ini. Menikmati tenggelamnya matahari di hargodumilah, juga merupakan pemandangan yang sungguh sayang jika dilewatkan.
Dimana ada keramain, disitu akan tumbuh geliat ekonomi, begitu pula Hargodumilah, disekeliling bukit sudah berdiri warung-warung aneka macam, yang menambah semarak dan hidup Hargodumilah sampai malam. Tetapi saya tidak tahu status tanah Hargodumilah, status warung-warung yang berdiri disekelilingnya, apakah legal atau tidak. Pernah dengar bahwa kepemilikan Hargodumilah ini di bawah Kraton Ngayojokarto Hadiningrat.
Jadi jika sekali waktu anda naik ke GunungKidul, sempatkanlah mampir di Hargodumilah.

Asyik juga ngenet di Hargodumilah
Filed under: General, Hoby, Travelling | Tagged: bukit bintang, hargodumilih, view jogja dari bukit bintang | 33 Comments »
You must be logged in to post a comment.