Kapur tulis bahaya, SPIDOL juga bahaya, lantas mau mengajar pakai apa?

Sekilas tadi di TRANS7 saya lihat ada berita mengenai bahayanya partikel-partikel kapur tulis yang bisa menyebabkan batuk-batuk, meskipun tidak sampai masuk ke paru-paru, karena ukuran partikelnya yang tergolong besar maka hanya nyangkut di bulu-bulu hidung, sehingga efek negatifnya bisa bikin batuk-batuk.

Tak Beda jauh dengan kasus Kapur tulis, untuk SPIDOL white board yang partikelnya termasuk medium, kalau terhirup maka partikelnya bisa ngendon di paru-paru, sehingga dalam jangka waktu yang lama, bisa menyebabkan penyakit paru-paru.

Lantas repot dong jadi GURU…….

Mungkin memang sudah saatnya GURU ngajarnya sudah full multi media dengan “cuma” berbekal LAPTOP saja. Dari rumah sudah dipersiapkan bahan-bahannya yang mau diajarkan dan dipresentasikan di depan murid-muridnya di kelas, nanti sampai di kelas tinggal colokin saja laptopnya ke Proyektor. Bebas debu dah.

Kemarin Istriku sempat penah ikut seminar LESSON STUDY ini cara baru belajar mengajar dengan metode multimedia, artinya GURU harus HIGHTECH tidak GAPTEK (karena banyak loh yang pegang komputer biasa saja enggak bisa) harus punya laptop, kamera video, bisa membuat pelajaran dalam bentuk multimedia. Kalau saat ini mana bisa beli laptop karena istriku masih GTT (guru tidak tetap) yang ibaratnya gajinya hanya cukup untuk transport dan beli bedak saja. Tetapi tuntutan sertifikasi guru sepertinya memang mengharuskan seorang guru harus melek laptop, dan istriku paling tidak sudah kupersiapkan dan kubantu ini-itu untuk ke arah sana.

Sebenarnya Kabupaten Bantul Yaogyakarta, saya akui paling memperhatikan GURU, mana yang dibantu biaya melanjutkan S1, dll. Mungkin suatu saat nanti bagi guru yang memang memenuhi dan lulus kualifikasi tertentu, bisa diberi sebuah laptop dan akses internet guna melancarkan pendidikan yang lebih bermutu di Kabupaten Bantul khususnya, dan bagi bangsa Indonesia seluruhnya.

No Responses Yet

Leave a Reply

%d bloggers like this: