Puasa Ramadhan, puasa lahiriah mudah, puasa batiniah yang susah.

Ramadhan selalu istimewa bagi kaum muslimin, bagi saya pribadi, bagi keluarga saya, bagi jama’ah masjid di kampung saya.

Kegiatan rutinnya dimulai dari persiapan oleh panitia di masjid, jadi memang dibentuk panitia khusus untuk bulan ramadhan. Panitialah yang mengatur jadwal dan segala sesuatunya, sehingga kegiatan mengisi dan memakmurkan bulan ramadhan menjadi lancar. Biasanya seminggu sebelum 1 ramadhan diadakan kerja bhakti bersih-bersih masjid dan lingkungan sekitar masjid, lalu mempersiapkan tempat tambahan kalau dirasa nanti masjid tidak akan mampu menampung jamaah.

Sholat Tarawih pertama, pastinya ramai dan full masjid, bahkan sampai luber di halaman.

Tadarus usai Sholat tarawih

Tadarus usai Sholat tarawih

Setelah Tarawih dilanjutkan Tadarus Al Qur’an, membaca Al Quran secara bergantian. Pasti akan lebih hebat jika kita bisa “membaca” yang tersirat dalam tiap ayat dan surah Al Qur’an.

Paginya dilanjutkan Jamaah shubuh (maklum memang saya termasuk orang malas, hampir tidak pernah Sholat Shubuh jamaah di Masjid).

Sorenya menjelang buka puasa adalah acara rutin Takjilan sambil mengantar anak saya. Itu kalau saya tidak pas kerja.

Menjelang buka puasa

Menjelang buka puasa

Begitulah, kegiatan Ramadhan saya. Yang jelas kegiatan saya bukan menjadi imam dan penceramah, belum sampai tataran itu.

Menjelang buka puasa juga

Menjelang buka puasa juga

Secara pengalaman pribadi, puasa yang menahan lapar dan haus itu rasanya sudah bukan masalah, bukan suatu beban yang teramat berat, yang berat bagi orang diusia 30an seperti saya tentunya menahan semua NAFSU menahan panca indera untuk ikut berpuasa, yang ini saya belum mampu.

Jadi marilah kita memahami untuk menghormati diri pribadi kita sendiri dengan cara berpuasa yang baik dan benar, puasa lahir dan batin. Apakah orang puasa butuh dihormati, saya rasa justru kita berpuasa itu untuk belajar menghormati orang lain, terutama kaum miskin yang “puasa” menjadi pakaian keseharian mereka dengan lapar dan haus dan puasa dari tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya secara layak.

No Responses Yet

  1. Sante tok.Metuku bar idul fitri

Leave a Reply

%d bloggers like this: