Hanya tvOne yang saya lihat menyiarkan langsung keputusan Menteri Agama RI untuk awal puasa yang jatuh besok tanggal 01 September 2008. Penandatanganan dan Pembacaan keputusan ini sekitar jam 19:20 WIB.
Alhamdulillah, sepertinya secara mayoritas awal puasanya sama. Tinggal nunggu lagi besok keputusan 1 Syawal. Kalau saya lihat sih pasti lebih banyak yang ikut 1 Syawal duluan [puasa hanya 29 hari], ketimbang 1 Syawal yang 30 hari puasanya, atau lebih lama sehari.
Puasa Ramadhan memang jumlah harinya berdasar perhitungan peredaran bulan, sedang untuk buka dan sahurnya berdasarkan perhitungan matahari, yaitu fajar dan maghrib. Puasa Ramadhan bisa mengalami semua musim, karena tahun hijriah tentu harinya lebih maju tiap tahun ketimbang tahun Masehi. Jadi jika beberapa tahun yang lalu puasa Ramadhan di musim hujan [sekitar bulan november desember 2007], tetapi besok-besok kita akan menjalani puasa di musim kemarau. Tentunya akan berbeda tingkat kesulitannya dalam menahan haus dan lapar di kedua musim tersebut. Itulah keagungan Ramadhan, kita dilatih untuk survive di semua kondisi/musim. Kesimpulannya Ramadhan adalah ibadah yang secara perhitungan pengerjaaanya terukur dan pasti. Memang ada dua cara perhitungan menentukan awal dan akhir ramadhan. Hisab yaitu dengan matematika, dan rukyat dengan melihat langsung, semua ada dasarnya, tetapi secara pribadi, saya sendiri lebih yakin dengan perhitungan Hisab, islam itu agama yang pasti, yang masuk akal, dan alam semesta ini berjalan dengan perhitungan yang pasti. sebagai contoh, gerhana matahari saja bisa dihitung jauh-jauh hari, sampai ke hitungan detik. Disaat cuaca mendung, polusi udara yang mengotori atmosfer sehingga mengganggu pandangan mata telanjang, juga mungkin cahaya lampu yang terang benderang di sore menjelang malam yang juga mengganggu pandangan, semua itu adalah kekurangan dari metode rukyat. Memang ada yang mengatakan metode rukyat itu ibadah, lalu apakah kita berhitunga dengan matematika bukan ibadah? saya yakin itu ibadah, itulah makna sesungguhnya dari perintah Allah agar kita MEMBACA, yach membaca alam semesta, tentu dengan ilmu pengetahuan dan perhitungan astronomi.
Bismillah. Besok mulai puasa ramadhan, dan saya harus menjalaninya di kantor, karena masuk shift malam, pulang besok pagi, sahurnya cukup segelas susu dan roti, maklum kantor pemancar saya di pucuk pegunungan Patuk-Gunung Kidul, jauh dari rumah makan padang. Beda dengan pemancar tv di Gombel Semarang yang ada di tengah kota, semuanya ada, termasuk makanan untuk santap sahur. Jika niat sudah bulat, apapun sahurnya, tidak menjadi masalah, dan alhamdulillah diberi rizqi untuk sahur.
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1429 H.
Filed under: Relijius
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.