Mau berhenti merokok? cari saja pengalihan lain yang lebih menarik.

Mau ada fatwa MUI atau tidak tentang haramnya merokok, saya memang termasuk orang yang merasa terganggu dengan asap rokok, dan celakanya banyak orang-orang disekitar saya yang dengan santainya dan tanpa merasa berdosa “mengasapi” saya dengan rokoknya. Ironisnya dampak terburuk justru lebih kepada perokok pasif seperti saya ini. Tobat tobat.

Tiap orang pastinya mempunyai hal-hal yang tidak dia sukai dalam hidupnya, misal saya yang tidak suka asap rokok mengenai saya, ada lagi orang yang tidak suka mendengarkan suara keras yang berlebihan, misal volume radio yang keras, ada juga yang tidak suka pada bau tertentu yang bagi orang lain malah enak, misal bau buah durian. Dan lain-lain. Intinya kita harus berpikir dan berperasaan, bahwa yang kita sukai belum tentu disua]kai oleh orang lain, apalagi jelas-jelas seperti asap rokok yang sebenarnya fitrah manusia itu ya menghirup oksigen untuk pernafasannya, bukan asap, apalagi asap rokok terbukti banyak mengandung racun.

Berhenti merokok apakah berat? Saya yakin sebenarnya hanya berat pada GENGSInya saja, pada HARGA DIRI saja, seolah kalau berhenti merokok, seperti orang yang kalah saja, kalah oleh saran dari orang-orang disekitar perokok yang pasti pada menyarankan untuk berhenti merokok, itulah yang mungkin paling berat dirasakan para perokok, berat dari rasa KALAH. Padahal dari saat pertama orang itu merokok, itulah kekalahan hakiki yang dideritanya secara nyata.

Saya bangga tidak merokok! Sehari merokok mungkin habis Rp. 10.000,- Jika sebulan maka sudah Rp. 300.000,- bayangkan apa yang bisa kita dapatkan dengan Rp. 300.000,- per bulan jika kita alihkan untuk membiayai hal yang lain yang lebih menyenangkan bagi kita, ketimbang untuk merokok. Membeli buku misalnya, sepertinya berat banget ya membeli buku sebulan dengan anggaran Rp. 300ribu, padahal tidak untuk rokok. Kecuali jika merokok adalah kegiatan paling menyenangkan bagi anda, wow benarkah seperti itu?

Saya sendiri hanya menghabiskan Rp. 110.000,00 (edit 16/09/2012, sekarang saya cuma Rp. 50.000/bulan untuk langganan internet unlimited indosat) untuk membiayai langganan internet Indosat Matrix Broadband saya. Ini pengalihan yang kecil dari Rp. 300.000,- jika mungkin saya merokok. Ngenet sungguh bisa menghabiskan waktu saya, hobby membaca saya bisa terpuaskan dengan langganan Indosat Matrix broadband untuk akses internet ke laptop (edit 16/09/2012, sekarang pakai tablet dan Hp android) saya, dimanapun, kapanpun asal ada sinyal indosat.

Saya yakin para perokok juga punya hobby masing-masing, yang lebih menyehatkan dan mungkin malah akan menghasilkan uang. Tidakkah untuk mencoba mengalihkan biaya merokok anda untuk lebih menghidupkan hobby anda, dan bersiap memperoleh hasil tambahan dari hobby anda.

Selalu ada jawaban klise dari perokok, yaitu “Ah aku berhenti merokok juga tidak akan kaya”, Benarkah? Saya yakinkan bahwa jika anda berhenti merokok maka anda akan lebih sehat, dan kesehatan adalah kekayaan yang tidak ternilai, sulit sekali dinilai.

Sayapun percaya bahwa “Merokok tidak akan mengurangi umur”, hanya saja bisa berarti anda tetap saja akan mati sesuai takdir anda tetapi dengan menderita lebih dahulu dengan berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh rokok.

Uf, mungkin saya terlalu bersemangat menulis ini, mungkin saya terlalu subyektif, dan maafkanlah saya untuk anda para perokok yang mungkin ini menyinggung perasaan. Kebanyakan maksud baik memang tidak selamanya ditanggapi dengan baik.

Setidaknya sadarilah bahwa ketika anda merokok, itu akan  membuat pemilik pabrik rokok nangkring pada daftar orang-orang terkaya di negeri ini. Sedangkan buruh pabrik rokok tetap miskin saja, nanti kalau kaya, pasti tidak mau jadi buruh di pabrik rokok.

No Responses Yet

  1. Ya disamping memang kecanduan mereka ini memang pada umumnya GENGSInya masih besar Pak..

    Seolah-olah dalam mindset mereka itu seseorang yang tidak merokok itu dianggap Banci…

    Wah apalagi mindset ini sudah menyebar pada anak anak SMA bahkan SMP kacau dech…

    Mencari kesibukan atau kesenangan lainnya adalah cara yang paling manjur..Dan yang lebih manjur lagi jangan sering2 main dengan perokok berat kalau ingin terbebas dari rokok, paling ga frerkuensinya lah yang dikurangi..

    Salam…

  2. @ bocah bancar
    Jadi memang benar ya mas, secara mental dan hati sudah terjajah dahulu, merasa “enggak banci” jika merokok, dan merasa “gengsi” kalau berhenti merokok.

  3. .. gak cuman anak smp dan sma saja kok om … di daerah ku malah anak sd aja dah doyan yang namnya merokok …. knp ya rokok tu mudah banget di jangkau ama anak2x … biarpun pedagang ngelarang anak di bawah umur merokok …. tetep aja di jual dengan alasan di suruh bli ama bapaknya kek , buat kakaknya kek ….

  4. mas saya seorang perokok, sehari bisa habis 5 sampai 20 batang tergantung situasi. menurut saya merokok bukan sebuah ajang gengsi tapi sudah kebutuhan. Mengingat usia saya masih muda (22th) mungkin 3 tahun lagi saya baru berpikir masalah rokok. so pending dulu berhenti merokoknya.

  5. @ kaka
    Yach kalo sudah kebutuhan, mau gimana lagi, tapi baguslah kalau sudah punya niat untuk berhenti, walaupun masih 3 tahun lagi.
    PIS bro.

  6. Bro n sis yang susah ninggalin rokok.. nih gw ada info cara ngilangin kecanduan rokok.

    Ada tehnik yang mudah dan sangat cepat untuk berhenti merokok yakni SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin bersama PT. LoGOS Institute. Dengan menggunakan ketukan pada titik energy meridian hanya dalam waktu 5-50 menit, seorang yang kecanduan rokok tidak mau merokok lagi.

    Adapun tahapannya adalah :

    1. Menghilangkan rasa enaknya rokok. efeknya sangat cepat, rokok rasanya sudah tidak enak, hambar, bahkan bisa sampai muntah jika merokok.

    2. Menghilangkan background emosi yang menyertai. Supaya kebiasaan merokok tidak kembali lagi, maka emosi (faktor psikologis) yang menyertai misal : Jika tidak merokok tidak bisa konsentrasi, setelah makan harus merokok, merokok karena stress dll. maka emosi2 itu dihilangkan juga dengan tehnik SEFT. jika 2 tahapan ini selesai maka perokok akan meninggalkan rokok secara permanent.

    3. Menghilangkan rasa kehilangan kebiasaan merokok (yang sudah menemani bertahun-tahun). ada orang yang punya kebiasaan lain karena hilangnya kebiasaan merokok, misal sering minum yang manis2, dll. Maka hal ini juga bisa diatasi dengan SEFT.

    Sudah ribuan orang yang menggunakan tehnik ini, dan berhasil sangat cepat menghilangkan kecanduan merokok. LoGOS Institute bersama BAZNAS juga pernah memecahkan rekor MURI untuk terapi rokok terbanyak sekitar 1500 pelajar perokok dengan menggunakan tehnik SEFT. dan hasilnya sangat luar biasa.

    Tehnik ini sangat mudah dan bisa dipelajari sendiri oleh setiap orang. Tanpa obat sehingga tidak ada efek samping. Berdasarkan riset ilmiah. Bahkan ada bukunya juga yang ditulis oleh Ahmad Faiz Zainuddin.

    Info SEFT dan buku SEFT

Leave a Reply

%d bloggers like this: