jago SEMPOA kesulitan hitung matematika

Ini pengalaman anak saya yang saat ini kelas 1 SD, dia ikut SEMPOA sejak TK, sehingga kalau melahap soal-soal itungan sempoa sih enak saja. Tapi berhubung dia belum bisa sempoa tanpa sempoa, artinya ngitungnya tetap masih harus dipraktekkan di alat sempoa, maka saat sekarang ada pelajaran matematika dengan soal cerita, anak saya mengalami kesulitan menghitungnya secara manual, mungkin caranya GUNGGUNG SUMSUM, ha ha ha ini adalah istilah yang saya dapat sejak saya SD, yaitu penambahan dengan cara kolom.

Memang sempoa sekadar mengajarkan cara MENGHITUNG, sedangkan matematika lebih mengajarkan cara memecahkan persoalan nyata menjadi jawaban yang benar.

Misal soal seperti ini : Dian punya 68 kelerang, lalu diminta adiknya 24 butir, maka berapa kelerang Dian sekarang?

Begitulah kadang bisa Sempoa ternyata masih sulit juga mengerjakan matematika.

No Responses Yet

  1. assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    sekedar berbagi saja, pak. ini pengalaman dari teman yang menjadi pembimbing (mentor) anak2 di suatu SD yang mau ikut olimpiade matematika tingkat SD.

    latar belakang anak2 yang dibimbingnya itu beragam, ada yang ikut sempoa, mental aritmatik (sempoa juga, ya?), dan ada yang ikutan kursus kumon.

    dari segi kecepatan berhitung, semua cepat. namun dari segi penalaran membaca soal cerita, yang unggul itu yang ikutan kumon.

    kalau yang ikutan sempoa dan mental aritmatik itu, kebingungan setiap membaca soal. begitu oleh pembimbingnya diantar satu2 untuk mengetahui operasi hitung apakah yang terjadi di sana, dan setelah menemukan operasi hitungnya… proses ngitungnya jadi cepat sekali. tapi ya itu, penalaran membaca soalnya masih harus dibimbing.

    kalau pas lomba kan tidak mungkin dibimbing terus…

    wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

  2. @ Rani
    wah masukan yang bermanfaat, sayang KUMON kayaknya di jogja pernah denger, tapi jauh dari rumah saya, kacian anak saya kalo harus naik motor jauh2.

  3. haha…

    kalau ingat jaman kita masih sekolah SD dulu, ga ada tu sempoa2an, kumon2an… tapi alhamdulillah, soal cerita masih bisa dilahap juga.

    tetap semangat, pak!

    oiya, terima kasih atas kunjungan ke blog saya (yang masih nebeng di fs)

  4. Memang betul untuk penalaran soal cerita agak lambat.

  5. anak saya (TK) jg bs berhitung sampai limit 100, karena ikut kursus sempoa. cuma sampai sekarang saya tetap ragu-ragu apakah ia benar2 cerdas, karena ia cuma bisa berhitung tapi kurang nalar dlm variasi soal matematika.

Leave a Reply

%d bloggers like this: