black coyote, pertamax keluar kandang

black coyote : nama motor Bajaj Pulsar UG4 milik saya.

Pertamax : pertama kali, first time

Kandang : Kandang nya di DIY.

Jumat tanggal 26 Maret 2010, setelah penantian hampir 2 bulan (hanya kurang dua hari), akhirnya STNK “black coyote” Pulsar UG4  jadi juga. Selama hampir dua bulan ini saya hanya bersenjatakan SURAT JALAN yang malah sebenarnya hanya berlaku selama sebulan, dan pada bulan kedua saya hanya memakai SURAT JALAN yang diperpanjang dengan mengganti tanggal berlakunya.

nomer sementara bawaan SURAT JALAN

Nomer dan STNK asli

Dari rumah di NOL kan dulu

Karena SURAT JALAN tersebut hanya berlaku dipakai nyemplak black coyote di wilayah DIY, sehingga saya tidak bisa mengendarainya sampai keluar dari wilayah DIY. Wilayah DIY ada 4 kabupaten dan satu kota madya, yaitu SLEMAN, BANTUL, KODYA YOGYA, GUNUNGKIDUL dan KULONPROGO. Karena rumah saya di wilayah sleman, sedangkan tempat kerja saya ada di GUNUNGKIDUL, maka saya harus melewati wilayah Kodya Jogja dan Bantul, hanya KULON PROGO saja yang Pulsar UG4 saya belum pernah menginjakkan kakinya.

Kebetulan tanggal 27 Maret 2010 ada undangan mantenan dari Bro Snalpot99 yang rumahnya di PURWOREJO, maka inilah kesempatan pertama dari black coyote untuk menapakkan kakinya di KULONPROGO, lalu keluar wilayah DIY, yaitu ke Purworejo, sungguhpun sebenarnya dari tugu perbatasan DIY dan PURWOREJO, rumah bro snalpot99 hanya kurang lebih berjarak 500 meter saja, jadi black coyote hanya keluar tidak terlalu jauh dari wilayah DIY.

sampai di rumah bro Snalpot99 : 37.1 KM

sampai rumah lagi : 74.3 KM

Dalam acara kopdar sekalian rangkaian acara mantenan bro snalpot99, yang hadir adalah : mig, buletin, alrozi, one08, dan saya sendiri.

Serius banget, lagi ngorek produk HONDA terbaru dari “orang dalam”

belah kado

Thunder, Pulsar, Jupi MX, Smash

Jadi inilah riding “black coyote” pertama kali keluar dari wilayah DIY.

Akhirnya saya ucapkan selamat menempuh hidup bersama bagi bro snalpot99, semoga menjadi keluarga yang mawaddah warrohmah, sakinah, barokkah. amin.

Alhamdulillah, mbak Salwa Juara I lomba Jarimatika

Alhamdulillah, mbak Salwa, anak pertama saya, dapat menjadi juara pertamax di lomba JARIMATIKA yang diadakan di beteng VREDEBURG jogja. Memang kelebihan anak perempuan adalah ketekunannya, sebab sudah dua hari sebelum lomba sudah tekun untuk latihan menghitung cepat soal-soal matematika dengan jari jemarinya, dan terbukti juga akhirnya mendapat Juara pertama, adiknya yang juga ikut lomba, ternyata belum bisa mendapat juara, karena memang kalah tekun dalam latihan.

Di depan Vredeburg

Anak saya dulu semuanya saya ikutkan sempoa sejak TK, tetapi ternyata sempoa untuk dipraktekkan di kelas agak mengalami kendala, beda dengan jarimatika yang memang menggunakan jari jari tangan kanan dan kiri, karena dimanapun bisa menghitung angka-angka tanpa perlu alat tambahan semisal alat sempoa. Sekarang anak-sanak saya tidak lagi takut dan kesulitan pada pelajaran berhitung/matematika, malah menjadi suka pada matematika.

dibuka oleh Ibu Walikota Yogyakarta

Panggung Utama

berkumpul menuju tempat lomba

Lomba jarimatika ini ada beberapa kategori, jika saya tidak salah ada Ia, Ib, IIa, IIb, dan III, sedangkan mbak Salwa ikut kategori Ib, dia baru ikutan jarimatika kurang lebih 5 bulan. Tadi yang juara II di kategori Ib setahu saya murid kelas 5 SD, sedangkan mbak Salwa baru kelas 2 SD. Bisa dilihat difoto yang juara, mbak Salwa paling pendek 🙂

Symbol Jarimatika, Jempol kiri 50, dua jari kiri adalah 20 = 70

mbak Salwa menerima Piala juara pertama

foto bersama juara 1 sampai 3

Mbak Salwa dan Pialanya

piala dari walikota

Mbak Salwa memang sudah banyak  koleksi piala  juaranya, dari melukis, sempoa, dan sekarang  ditambah dari jarimatika, tetapi menurut saya Lomba jarimatika ini benar-benar lebih enak, karena penilaian akan lebih mudah dan fair, orang tua tidak bisa mempengaruhi dan membantu anaknya disaat sang anak sedang lomba. Beda dengan lomba melukis atau mewarnai yang kadang bikin jengkel, dan memang sulit untuk mengukur nilai seni suatu lukisan. Sedangkan lomba jarimatika adalah eksax.

free hotspot

pengarang kabar

Halaman tengah yang luas, lapang dan sejuk

NAMPANG DI “KEDAULATAN RAKYAT” tanggal 23 Maret 2010.

sayang namanya kurang betul, harusnya Kaltsum.

moto dari KR

halaman

tanggal terbit

motor-motor kemengtator kopdar koboi jogja jateng

Inilah motor-motor yang kemarin dibawa para komentator ke rumah bro JA, silahkan simak.

Saya sendiri nyemplak Pulsar UG4 yang masih kinyis-kinyis.

hadiyanta with “black coyote”

Bro Al Rozi

Bro Al Rozi dengan Honda Supra dan BOX kebesarannya

Jomlo Ati

Bro JA and SIS dengan Honda Astrea Prima

jahe

bro supraXX

dari angle lain

apache

BEAT bro Tongsam

bro one08 dengan motor anehnya

dilarang berburu spesies langka ini, dilindungi undang-undang

tampak depan

Kilau Biru

bro Aji dengan Pzoo nya

yang punya harap absen

gado gado

Kopi Darat KOBOI Jateng/DIY di rumah JombloAti

Kalau dipikir-pikir sungguh keajaiban banget, dari asalnya kenal di indomotoblog dengan sama-sama menjadi komengtator,  dilanjut kenal lebih personal di fesbuk, hingga kemarin tanggal 14 Maret 2010, bisa kopi darat di rumah Nyonyanya Jomblo Ati di Desa SuruKidul, Kecamatan GedangSari, Kabupaten GunungKidul. Berawal dari guyon-guyon di fesbuk bahwa bro JA mau ke Jogja, sehingga saya usulkan untuk kopdar, dan langsung disambut antusias oleh banyak komengtator wilayah jogja jateng. Hanya tiga orang yang saya sudah pernah jumpa sebelumnya, yaitu Sudaryanto Adp, Tongsam, dan KilauBiru, yang lain saya belum pernah kopdar.

Cek Point Pertamax, depan Supermarket RIO jalan Wonosari

Dari kontek-kontek di fesbuk, disepakati ketemuan jam 9:00 WIB di cek point pertamax (CP 1) bertempat di perempatan ringroad selatan yang bersilangan dengan jalan Wonosari, tepatnya di depan Supermarket RIO. Saat saya sampai di cek point pertama jam sudah menunjukkan pukul 8:55 WIB, okelah saya berarti on time, dan rupanya sudah pada berkumpul, dan itulah pertemuan pertama saya dengan komengtator yang selama ini hanya bercanda di indomotoblog dan di fesbuk, akhirnya setelah bro KilauBiru bersama UG-nya dan bro Widyo datang, selanjutnya kita menuju cek point keduax, yaitu di pertigaan bangjo Piyungan, disini sudah menunggu bro dan sis dari wilayah Solo dan sekitarnya. Oh iya sebelumnya saya sempat briefing, untuk jalan satu-persatu saja, dan saat riding di jalan nanjak Piyungan sampai nanti ke rumah bro JA untuk hati-hati dan ambil jarak yang aman antar motor, karena saya sering lihat rombongan yang terlalu epet-epetan, saat salah satu jatuh atau senggolan, semua jadi jatuh. nanti terbukti menjelang sampai rumah bro JA, karena terlalu dekat saat nanjak, ada yang krodit, sehingga harus keluar dari lintasan balap 🙂

Sampai di cekpoint kedua, kita beramah tamah dan saling kenalan lagi, selanjutnya menuju cek point ketigax yaitu tempat kerja saya, harus mampir disini karena saya harus mengambil durian indent seminggu yang lalu yang khusus untuk oleh-oleh bro JA. Lagi pula banyak yang ke kamar kecil mumpung pas mampir ke kantor saya. Kebetulan saat ini lagi panen rambutan 3 pohon, jadi saya persilahkan untuk mengicipi rambutan.

Cek Point keduax, rombongan Solo sudah menunggu

beramah tamah di di cek point keduax

Cek point ketigax, di kantor saya

foto bareng di cek point ketigax

Setelah beberapa saat istirahat di kantor saya, selanjutnya menuju cek point keempat, yaitu di rumah Bro Sudaryanto Adp (pendatang baru), jadi dari komplek pemancar TV menuju arah timur melewati utara Gunungpurba Nglanggeran, terus naik turun dan jalan berkelok, melewati pemandangan indah dan batu-batu besar segede rumah, akhirnya sampai juga di rumah bro Sudaryanto Adp, Alhamdulillah disini sudah disediakan Teh panas dan macam-macam panganan.

batu segede rumah dipinggir jalan ke cek point ke empat, tiang listrik kalah tinggi

Tampak di sebelah barat kumpulan tower TV dan BTS

apem segede piringan cakram di rumah bro Sudaryanto Adp

Akhirnya setelah beberapa saat istirahat, perjalanan dilanjut untuk cek point kelimax, yaitu Kantor Kecamatan Gedangsari, karena disinilah janjian penjemputan bro JA untuk nantinya terus ke rumah nyonya JA. Perjalanan melalui jalan aspalan yang kadang mulus, kadang ada yang rusak, kadang ada penduduk yang menjemur damen/batang padi/jerami di jalan, yang jelas jalannya naik turun, sebenarnya kalau bisa santai akan sangat indah menikmati pemandangan disepanjang jalan, karena jalan yanga kurang lebih selebar 3 meter yang dilalui ini benar-benar diatas bukit, kiri kanan jurang yang dalam, bahkan ada beberapa ruas jalan yang sepi jauh dari rumah penduduk. Jalan ini adalah jalan perbatasan antara Sleman, Gunungkidul, dan Klaten.

start from CP4 ke CP 5, naik turun gunung

jalan satu satu melintasi bukit, kiri kanan jurang

sayapnya kalo separo bisa untuk terbang sampe Klaten tidak ya?

klaten dikejauhan dilihat dari atas bukit

Black Coyote dan Vario dalam perjalanan pulang dari rumah JA

tuh jalannya terus belok kemana ya????

Jalan aspal berlapis batang padi jerami

hairpin

Pertigaan, kiri sampai WEDI KLATEN, kanan sampe Kecamatan Gedangsari

Kecamatan Gedangsari, Kabupaten GunungKidul

dah kayak naik moge saja gayanya

Black Coyote di depan Kecamatan Gedangsari, kardus isi duren 3

Setelah riding naik turun gunung, akhirnya sampai juga di cek point kelimax, yaitu di depan Kantor Kecamatan Gedangsari Kabupaten GunungKidul, disini bro JA dan calonnya nyonya JA sudah menunggu. Akhirnya setelah saling sapa dan berhenti untuk foto-foto, perjalanan di lanjutkan ke cek point keenam, yaitu rumah nyonya JA. Sebenarnyalah disini ketrampilan riding benar-benar diujui, karena jalan naik turun dan jalannya belum aspal, hanya cor-coran semen berbentuk jalan setapak di kiri dan kanan. Ada kejadian menarik, sempat ada yang hampir jatuh saat nanjak, ini karena jarak kendaraan yang terlalu dekat. Ada pula kejadian lucu saat BOX Gippi punya bro Alrozi bisa flexibel dan melorot :-).

detik-detik menjelang box mlorot

box gippy mlorot ha ha ha

ada yang minat? hubungi bro al rozi langsung ya :-))

flakes rumput laut, juara pertamax lho. Reseller? hub Bro Al Rozi

Saya sempat tertinggal bersama tiga orang, yaitu Tongsam, Alrozi, Sudaryanto dan saya sendiri, karena menunggu perbaikan box gippi yang hampir jatuh mlorot, dan kami sempat kebablasen, untunglah saat bertanya ke penduduk, dapat juga tahu rumah nyonya JA, inilah hebatnya kalau tinggal di dusun, ibaratnya satu desa saja masih kenal semua.

jerami mau overtake, yang diatas malah mau mlorot

maju terus pantang mundur

begitu sampai langsung buka oleh oleh dan serah terima ke JA

JombloAti lagi heran sama matic Daihaeyo made in Berbah Sleman

Black Coyote saya ikat dipohon, dekat kandang sapi, biar gak lepas.

Srabi from solo dari Bro Irawan

Akhirnya sampai juga di rumah nyonya JA, Alhamdulillah.

Acaranya pertama ya langsung minum air es yang sejuk segar, lalu beramah tamah dengan keluarga nyonya JA, selanjutnya acara yang agak resmi, kita semua kenalan satu-persatu dan tidak pula juga menulis absensi dadakan.

yang hadir

Acara dilanjut dengan BAKAR BAKARAN tapi bukan di indomotoblog, yang dibakar adalah 3 ekor ayam kampung, dan untuk bakar-bakaran ini, bro Alrozi adalah pakarnya.

bakar bakaran di warung JA

Usai makan siang dilanjutkan bagi-bagi doorprize, berupa kaos KOBOI 5 buah, saat undian pertama, sayalah yang mendapat, tapi berhubung saya sudah punya kaos KOBOI, maka dengan penuh bijaksana, hadiah saya kembalikan, untuk diundi lagi 🙂 biar yang lain kebagian.

hadiahnya

hadiahnya kaos koboi 5 lembar

Acara terakhir adalah BELAH DUREN, dua buah, lagi-lagi Alrozi yang pakar makanan bisa membelah duren hanya dengan tangannya, tanpa bantuan pisau.

duren calon dibelah bro Alrozi

Waktu menjelang jam 15, dan akhirnya kita pamitan dengan bro JA dan keluarganya. Sungguh moment yang menyenangkan.

biker memang ganteng-ganteng ya

narsis di rumah bro JA dengan kaos hadiah Juragan Warung Ijo 🙂

foto bareng sebelum pamitan

hitung mundur meninggalkan rumah bro JA

satu setengah bulan memakai pulsar UG4 “black Coyote”

Saya beli pulsar tanggal 28 Januari 2010, dan sekarang sudah tanggal 13 Maret 2010, yang boleh dikatakan sudah ada 1,5 bulan. Lalu apa saja pengalaman saya selama waktu tersebut. Berikut akan saya sharing di blog ini.

Black Coyote

MESIN.

Saat awal-awal inreyen, memang hari-hari yang menyebalkan, karena harus memakai pulsar di kisaran 4000 rpm pada semua gigi, padahal saat itu UG4 langsung saya pakai kerja di gunung, tentu saja di jalan saya tersiksa harus disalip-salip motor lain demi putaran mesin 4000 RPM yang harus saya jaga di semua gigi. Saat mencapai 305 KM, olie mesin saya ganti sendiri, karena saya ingin membuang gram-gram hasil gesekan komponen mesin yang masih baru sehingga tidak merusak mesin. Pada 2.470 KM masuk pada tahap servis dan ganti olie, nah setelah servis kedua ini mesin terasa lebih enak, saya bisa masuk gigi 4 dan saya geber pada range kecepatan  55-65 KM dengan suara mesin masih halus (sesuai perasaan saya, mungkin beda dengan standard perasaan orang lain tentang kehalusan mesin).

KONSUMSI BENSIN

Pada awal dulu saya pernah test bensin bisa mencapai 50 KM/Liter, tapi setelah servis pertama di pencapaian 650KM, konsumsi bensin sampai saat ini berkisar kurang lebih 40KM/liter, sebagai data saya sudah habis 77,6 liter bensin dengan jarak tempuh mencapai 3.335 KM, yang artinya rata-rata tiap liter bisa mencapai 43 KM.

Menempuh 3.335 KM, dan habis 77,5 Liter bensin

BAN DEPAN GODEK-GODEK

Saat servis pertama di 650 KM, saya minta mekanik untuk mensetting setang, karena terlalu kaku untuk belok belok, sehingga bikin berat saat jalan diperkotaan, dan terbukti setelah itu setang jadi tidak kaku lagi. Tapi saya jadi curiga kayaknya ban depan kok agak godek-godek goyang, lalu saya coba di kecepan 50KM pada gigi 4 lalu saya lepas setang, betul juga setang ban godek-godek menari jaipongan, wah gawat nih. Setelah saya pikir-pikir, maka kesimpulannya mungkin setang terlalu kebanyakan kemarin kendornya, ok selanjutnya saya kencangkan sendiri pelan-pelan dengan sebelumnya saya tandai posisi awalnya, setelah itu saya coba, sampai beberapa kali sehingga saya dapatkan hasil yang optimal dimana setang tidak terlalu kaku, tapi juga tidak godek-godek, kayak nyetem gitar lah, pakai perasaan.

Shock Besar, ban besar tapi kok godek-godek?

Menyetel kekencangan laker setang agar tidak godek-godek lagi

CAT BODY

Memang susah beli motor baru saat musim hujan, dan saya tiap hari harus nyuci pulsar, karena eman-eman kalau kena air hujan tidak dicuci. Cat pada tangki saya ada yang sedikit baret-baret halus, entah mungkin kesalahan lap saat mencuci atau memang karena catnya memang tidak keras. Ada lagi yaitu lubang sekrup di bodi dekat klakson, kalau tidak diberi olie, maka bisa karatan, maka punya saya ini saya tetesi olie biar tidak karatan, saya belum tahu lubang dudukan sekrup ini untuk nyekrup apa sih.

Lubang dudukan sekrup bisa karatan jika tidak ditetesi olie

LEHER

Nah ini yang sebulan pertama menyiksa saya, yaitu karena pulsar UG4 memakai setang jepit yang membuat posisi rding jadi menunduk dibanding cara riding motor saya yang sebelumnya yaitu honda karisma, maka hasilnya leher saya menjadi sering sakit. Tapi setelah satu setengah bulan ini, rasanya sudah biasa, leher tidak sakit lagi.

BOYOK

Boyok atau tulang belakang diatas pantat sakit saat nyemplak honda karisma, tidak terasa lagi setelah saya nyemplak pulsar UG4, sekarang jalan yang kurang rata, berlobang bahkan polisi tidur bisa disabet pulsar dengan enak, tidak bikin boyok jadi sakit dan pegel.

istirahat bukan karena boyok pegel, tapi lihat pemandangan indah

STIKER

Motor tanpa stiker, gak rame lah, dan inilah beberapa stiker yang nempel di motor saya.

Stiker tvOne di batok depan

stiker tvOne di box Kappa 42 bagian kiri 🙂

stiker KUCAY penjual box dan KOBOI ultah pertamax, di sisi kanan box

stiker keramat warung Ijo, di kiri motor

Demikian sedikit review setelah kurang lebih satu setengah bulan saya nyempak pulsar UG4 black coyote punya saya. Nanti jika ada yang terlewat akan saya susulkan.

%d bloggers like this: