Alhamdulillah saat puasa hari ketiga, saya berkesempatan untuk buka bersama istri di Gubuk makan “IWAK KALEN” di daerah Godean. Saya datang kisaran jam 17:10 menit, tetapi ternyata tempatnya hampir penuh, tinggal tersisa dua bangku. Ada tempat lesehan disisi barat tetapi sudah dipesan oleh rombongan.
IWAK KALEN secara arti adalah iwak atau ikan yang berasal dari KALEN, kalen adalah sungai kecil di pedusunan yang lebarnya hanya kisaran 1 meteran, kebetulan samping rumah saya ada KALEN, tapi tidak ada ikannya lagi. Tetapi saya kok tidak yakin iwaknya dari kalen beneran, kalaupun memang hasil tangkapan, pasti dari sungai besar. Yang saya masih heran, kok bisa tiap hari mendapatkan stok wader dan udang sebegitu banyak, atau mungkin sudah ada petani khusus wader dan udang untuk mensupplay warung ini. Untuk ukuran wader dan udang memang relatif kecil kecil.
Saya memesan menu seperti foto dibawah ini, tetapi sampai adzan maghrib berkumandang, ternyata menu belum disajikan ke meja saya, untungnya minuman pesanan segera datang untuk membatalkan buka puasa, menunggu kisaran sepuluh menit dari saat azdan maghrib berkumandang, barulah menunya datang. Langsung saja disikat.
Wader gorengnya enak dan renyah, dan cukup banyak jumlahnya, begitu pula denga udangnya. Semua disajikan dengan sambel dan lalapan. Tetapi ternyata Mangut Nila pesanan kami, tidak dibuatkan sampai kami selesai makan. Bahkan saat mau membayar, ternyata kertas pesanan kami tidak ada. Memang kondisi saat mau buka puasa sangat sibuk, saya sampai kasihan melihat pelayan yang cuma sekitar 4 orang, hilir mudik mengantarkan pesanan, belum lagi para pelanggan yang terlihat tidak sabar menanti pesanan datang, ada yang aktif ambil sendiri ke dapur, meja sebelah saya malah uring-uringan, katanya mending buka di rumah saja lebih nikmat, batin saya, lha ini kan di warung melayani banyak orang, jadi memang kudu sabar. Kalau saya sih saya anggap ini cobaan orang puasa untuk bersabar 😀
Menu gubuk makan ini lumayan komplit dan murah meriah, silahkan bisa dilihat pada foto menu dibawah ini.
Dan ini adalah menu berbagai macam minumannya
Oh iya, gubuk makan ini jika pas bulan puasa, buka dari jam 11 siang sampai habis kira-kira jam 8 malam. Kalau hari biasa, buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Letak gubuk makan ini mudah kok dicari, patokannya dari Perempatan bangjo Pasar Godean, ke timur kearah kota, kira kira 1.600 meteran, yang pasti melewati kantor Kecamatan Godean yang letaknya di selatan jalan, dan juga melewati DEALER YAMAHA (Perempatan Godean-Dealer Yamaha kira kira 1,2km) diutara jalan depan kecamatan, ketimur kira-kira 400 meteran, nanti ada pertigaan menuju utara, di pojok pertigaan ini sudah ada plakat iklan gubuk makan IWAK KALEN. Ambil belok kiri atau arah utara, melewati jalan aspal yang berlubang-lubang, dikanan kiri masih dominan sawah dan beberapa rumah. Terus keutara kira-kira 250 meteran, nanti akan sampai di Gubuk makan yang terletak di kiri jalan, tepatnya ada di pertigaan di selatan jalan dusun. Letak bangunan gubuk makan IWAK KALEN ini memang di pinggir dusun dan di pinggir sawah, jadi dulunya pastilah sawah yang disulap menjadi bangunan semi permanen untuk gubuk makan ini, saat didalam gubuk, maka begitu melihat ke selatan, adalah hamparan sawah.
Kalau dari timur, dari arah jogja, nanti lihat TOKO WS yang ada di utara jalan, lanjut kebarat 200 meteran ketemu perempatan yang kalau keselatan menuju SMA GODEAN, terus lurus kebarat kira-kira 200 meteran, melewati TOKO SEPEDA PEDRO PIT SHOP yang ada di kanan jalan atau utara jalan, mulai ancang-ancang agak ketengah, nanti ketemu pertigaan dengan plakat IWAK KALEN, tinggal ambil belok kanan atau arah utara.
Kami selesai makan jam 18:15 dan masih antri juga saat membayar, anehnya kertas pesanan saya tidak ada, untung saja saya jujur dan saya bilang pesanan saya ke kasir, memang kesannya untuk lonjakan pelanggan saat buka puasa, warung ini belum begitu siap dan belum begitu pengalaman, yang jelas kurang tenaga kerjanya. Untuk pesanan mungkin tiap menu dibuat kode, jadi pelanggan tinggal menuliskan kodenya saja, tidak terlalu ribet kan. Misal URANG GORENG IWAK KALEN kodenya M1 (makanan 1), untuk minuman misal TEH PANAS kodenya W1P (Wedang 1 panas), W1D (untuk teh dingin). dan seterusnya. Lalu kertas pesanan yang sudah diambil harusnya diberi catatan jam saat diambil, ini untuk mengurutkan pesasan, sebab bagi konsumen, dilewati antrian oleh yang datang belakangan itu sungguh bikin jengkel dan mangkel.
Mungkin saat buka puasa seperti sekarang ini, mending beli dibawa pulang saja, untuk beberapa item makanan, sudah ready kok, tinggal dibungkus saja.
Monggo untuk pecinta kuliner iwak kali khususnya udang dan wader, bisa dicoba, saya pribadi sangat puas dengan makanan dan harganya serta suasana lingkungan gubuk makan ini yang di tengah sawah.
Oh iya kemarin saya habis Rp. 31.500,- untuk wader goreng dua porsi, udang goreng 1 porsi, ca kangkung satu posri, trancam 1 porsi, jahe merah satu gelas, susu kopi satu gelas, dan mangut belut satu porsi. silahakan cek saja harga per itemnya.
Semoga bermanfaat bagi anda pecinta kuliner, besok kalau ke IWAK KALEN bilang saja tahu dari hadiyanta.com ya he he 😀
Filed under: Keluarga, Kuliner, Relijius, Seputaran Jogja Tagged: | belut, godean, gubuk makan iwak kali, gubukmakan iwak kalen, iwak kalen, iwak kali, kuliner ndeso, mangut belut, udang goreng, wader goreng, welut
weehh….
murah kui om
lak nang jakarta iso entek 80.000 ++ 🙁
pancen enak urip neng jogja 😀
sili goreng, iwake cuilik banget kok iso digorengya.. hehehe.. 😀
aku malah rung pernah mangan sili, bentukke koyo iwak cucut yo mas
iyo mas, jaman aku ish sd, aku nduwe akuarium isine mung tanaman air, jaman saiki ngetrend meneh sing disebut aquascape, iwake mung tak isi gupi, sili karo urang kali sing capite gede sebelah kanan tok, asli langsung golek soko kalen/ kali cilik deket rumah.. disawang-sawang pas lagi santai marai ayem tentrem, hehe.. 😀
walah…nek wader ora doyan mas….soale ditempatku ada yang suplai…golekke ning peceren…(kalen 1meteran) aliran limbah….airnya pancen bening…tapi kan aliran limbah buangan rumah tangga….hiiiiii….pilih nila bakare wae….hehehehehehe….
ya begitu mas, lhah sebelah rumahku juga kalen, paling sekarang isinya ikan sapu sapu. kalau wader hasil nyari di KALI PROGO kayaknya enaka mas.
hmmm mirip dengan pecel wader
https://remcakram.wordpress.com/2011/04/20/sepeda-waduk-cengklik-solo-dan-pecel-wader/
woh
http://pertamax7.wordpress.com/2012/07/23/stoplamp-new-honda-blade-kelihatan-renggang-bawaan-atau-akibat-pemakaian/
b’arti meja sebelah sampeyan membatalkan puasa dgn misuh2 ya pak ? 😀
Jolzss mantab iwak wader
kutuk itu apa om?
kayaknya boleh juga kapan2 kesana 😀
Kutuk = ikan gabus
mending dibuat pempek 😀
wader plastikan bening neng pasar murah mas, tinggal bikinin sambel ma ibu’ …maknyuuussss
Ning jakarta 15 ewu mung enthuk tahu tempe thok 🙁
wah menggoda pakde , insya Allah kalau jadi tanggal 2 aja, soale tanggal 3 sore aku balik karawang lagi 🙂
Waduuuh wader kesukaanku, umpama ora adoh langsung tak parani.. tp wadere kok cilik2 yo..jik anakan ketok’e.
Sip.. Mari kita test rasa..
Minggu lalu (15/07/2012) barusan mampir kesini, Iwak Kalen Resto :D.Menunya sederhana, tapi enak & bikin ketagihan. soal harga, dijamin murah…. kalo mudik ke jogja, insya allah mampir lagi… apalagi kalo ada yang mau nraktir….hehehehe…
wahahaha… telat baca mas, kemarin baru saja kesana, rame nyooo pas menjelang buka 😀
Mantab mas Hadi
Iki yo podo…mambu Yogya
http://nyobamoto.wordpress.com/2012/08/01/kuliner_waroeng-penyet-jl-bogor-malang/
😀
Iki yo golongané iwak²an 😀
http://nyobamoto.wordpress.com/2012/08/01/kuliner_waroeng-penyet-jl-bogor-malang/
Terimakasih infonya…..ini sekarang kami di TKP santap dan bawa iwaaaaakkk………dari jakarta modal gps akhirnya kwtemu spotnya.
makasih infonya pak! nambah referensi kuliner 😀
Iseh dho percoyo iwak kalen? wader sing disajikan jebule wader goreng plastikan seko toko-toko. urang e daur ulang seko urang sing ra payu di dol neng pasar, ca kangkung ireng ngono sing ngolah seko esok, dadi malah dadi racun timbang vitamin. Yen golek kuliner ki sing seger-seger wae dab, ojo neng iwak kalen. Wis jenes, ngapusi, ngracuni maneh. Wong Jogja wis dho kapok dab neng iwak kalen.
kalu lg kangen makanan godean mampir ke blog ini… cukup bikin ngiler
Hihi