Manyambung tulisan pertama, dari Sony Art Galery, perjalanan dilanjutkan menuju sentra kerajinan gerabah, tentu saja masih di daerah Magelang. Perjalanan lumayan jauh, dengan jalur yang dilalui kombinasi antara jalur di kebun-kebun jalan setapak, jalur semen, dan jalan aspal biasa.
Saya sendiri hampir tidak pernah naik sepeda onthel, tetapi lumayan kuat juga gowes bareng anak-anak muda, padahal belum makan pagi 😀 Walaupun akhirnya kepala terasa pening juga, akibat kelelahan, tetapi dengan kombinasi istirahat sebentar sambil foto-foto, lelahnya bisa berkurang, dan lagi melihat pemandangan sepanjang perjalanan, membuat hati riang dan melupakan penat yang ada.
Tiba di tempat pembuatan gerabah, langsung saja teman-teman koboys menyerbu untuk praktek membuat gerabah, diawali oleh blogger kondang pertamax7, lalu saya terakhir yang ikut praktek.
Ternyata bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah gerabah, walau hanya sederhana berbentuk seperti stupa atau berbentuk asbak rokok, tetap perlu teknik khusus agar hasilnya bagus dan baik.
Senengnya saya bisa membuat semacam stupa atau apalah, dan saya bisa beri nama blog saya ini, entah besok itu dibakar atau enggak oleh yang punya kerajinan, semoga saja dibakar sehingga kapan-kapan saya bisa mengambilnya.
Gerabah dibakar dengan dua cara, yang tradisional hanya dibakar dengan dipendam pada daun mambu kering, saya melihatnya pas perjalanan, tapi sayang lupa untuk memfotonya.
Cara kedua dengan teknologi di oven, dengan bahan bakar gas, dan suhunya bisa sampai kisaran 900 derajat celcius. Wuah panas juga ya.
Puas membuat gerabah, akhirnya jam 11 kami cabut menuju RIK ROK Handycraft, tempat pembuatan kerajinan pensil gaul dengan bahan pensil dan buah nyamplung.
Filed under: AHM Honda, Koboys, Travelling Tagged: | ahm, ahm jombor, astra jombor, cara membuat gerabah, gerabah, koboys, onthel, pit, sepeda
[…] Pasang EG lagi di black coyote wisata onthel dan praktek membuat gerabah di magelang […]
perawan
ajib kang 😀
wah ono aku