Alhamdulillah saya bisa mengikuti acara PELATIHAN PEMASANGAN PAPAN HUBUNG BAGI (PHB) dan GAWAI PENGAMAN ARUS SISA (GPAS / ELCB) yang digawangi oleh Schneider Electrik bekerja sama dengan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia bekerja sama dengan UMY Teknik Elektrodan Fakultas teknik Elektro UMY, bertempat di Plasza Masjid UMY.
Saya bisa ikut acara ini karena saya adalah alumni FT Elektro UMY angkatan pertama, tahun masuk 1992 😀 sudah tua ya, tapi saya semangat untuk mencari ilmu dan menambah ilmu agar tidak ketinggalan jaman.
Pelatihan ini pada intinya untuk melatih merangkai ELCB yaitu sebuah alat untuk memutus tegangan jika terjadi arus bocor ketanah karena misal ada anak kecil yang main main colokan stop kontak sehingga anak tersebut kesetrum, lalu alat ELCB yang bekerja berdasar hukum Kirchoff, yaitu bila arus input sama dengan arus output, maka alat ELBC ini normaly close, tapi begitu ada orang kesetrum sehingga arusnya bocor ke tanah sehingga arus input lebih besar dari arus output, maka ELBC langsung open, tegangan listrik putus, sehingga orang yang kesetrum bisa selamat.
Alat ini beda fungsinya dengan MCB, kalau MCB hanya memutus jika terjadi konsleting, kalau ELBC ini memutus jika terjadi kebocoran arus lebih besar atau sama dengan 30 mA.
pada PUIL 2011 peralatan ini sudah distandarkan, tidak peduli untuk rumah mewah atau rumah sederhana, seharusnya semua instalasi listrik harus ada ELBC ini, terutama untuk peralatan listrik yang terhubung ke manusia, misal stop kotak untuk mesin cuci, setrika, dll.
Bagaimanapun preventif lebih baik, alat bisa berharga mahal jika kita tidak sayang pada nyawa keluarga kita, meskipun nyawa dan kematian adalah urusan Tuhan.

Mulai praktek dengan adik adik angkatan Teknik Elektro UMY, kayaknya angkatan 2010, saya sendiri angkatan masuk 1992
Filed under: Dunia Kerja, Hoby, Seputaran Jogja, Teknik Elektro UMY 1992 Tagged: | elcb, elektro, mcb, schneider electric, UMY
wah msang kuiw