Guru yang dicintai murid muridnya

image

Indahnya menjadi guru yang dicintai murid muridnya. Hari ini istri saya ultah ke 37 tahun, dan di sekolahan tadi diberikan surprise oleh murid muridnya, di beri kue dan dirayakan. Ini adalah murni dari murid murid yang memang mencintai ibu gurunya.

Biasanya istri juga saya minta untuk gantian memberikan traktiran kepada murid muridnya. Saling memberi atas dasar cinta dan mengasihi.

Selamat ulang tahun istriku, murid muridmu yang mencintaimu adalah hadiah terindah untukmu.

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : Gelora TV dan BBS TV 7

image

Ini adalah rangkainan EDP calon pemancar TV analog di wilayah Jogja-Solo untuk penambahan kanal analog 55, 57, 61 UHF. Total yang sudah EDP adalah 12 TV.

Tadi saya hanya menekankan usul bahwa kalau memang niat mendirikan TV maka harus mau pasang pemancar di Ngoro-Oro,Patuk, Gunungkidul. Yaitu di desa pemancar TV layanan area Jogja Solo. Butuh modal 4-5 Milyar untuk mendirikan pemancar TV, kalau point ini saja tidak bisa memnuhi, maka harus lapang dada jika kalah dengan yang lebih siap.

Penilainan dari segi pemacar jika 0-10 maka nilai 10 adalah punya tanah sendiri di Desa Ngoro-oro, lalu bikin tower 100 meter, install pemancar bagus yang 20 KW, punya genset yang bagus, punya UPS yang bisa backupa sebentar saat PLN mati dan pergantian ke Genset, dan tentunya karyawan yang berkualitas, minimal lulusan D3 teknik Elektro.

Jika 12 TV yang EDP ini dirangking secara pemancarnya, maka KPID DIY tinggal pertimbangkan saja point point penilaian seperti yang sudah saya sampaikan diatas. Jadi pemenangnya terukur secara teknis pemancar.

Ibarat mau lomba balapan motor 500 CC, kalau dari awal cuma punya motor 150 cc maka bagai mana akan bisa bersaing, yang ada hanyalah akan selalu dioverlap terus dan berulang. Maka penting dan harga mati untuk dari awal punya pemancar sendiri yang bagus. Berkacalaha pada kasus RBTV yang dulu di jalan Jagalan Jogja, lalu dulu juga RCTI, SCTV, GlobalTV, MetroTV sebelum tahun 2003 berada di Dlingo, maka penonton harus geser geser antena untuk melihat ke arah Dlingo atau arah Ngoro-oro, repot. Atau lihat TVRI VHF dan lihat RBTV saat di jagalan Jogja, maka harus lurus kearah antena di Jagalan atau di TVRI jalan Magelang. Repot.

Jadi saya sebagi orang teknik pemancar tentu mendukung yang siap mendirikan pemancar bagus di Ngoro-Oro, meskipun nantinya itu jadi pesaing TV tempat saya kerja juga, tapi ini kan fair, bersaing program acara, kalau dari awal pemancar jelek, radius 20 km sudah bersemut banyak, bagaimana mau bersaing walau programnya bagus. Ini sekarang terjadi pada ADITV, saya menyukai program acara cak Nun, tapi kadang menyebalkan ketika tiba tiba suaranya hilang, atau malah gambar hilang, atau malah pemancar mati karena listri PLN mati dan gensetnya ADITV tidak bisa backup.

Semoga nanti yang menang rebutan 3 kanal analog tambahan ini punya dana 5 milyar untuk membangun sendiri tower dan pemancarnya di Ngoro-Oro. Amin.

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : TV TEMPO dan NET YOGYAKARTA

image

image

Hari ini kembali digelar EDP PEMANCAR TV ANALOG di KPID DIY, yaitu TV TEMPO dan NET YOGYAKARTA, sehingga total sudah 10 TV yang EDP.

Untuk TV Tempo, intinya TV ini akan kurang lebih sama bentuknya dengan TEMPO yang kita kenal melalui edisi cetak yaitu investigasi yang mendalam dan lengkap, akan tetapi nantinya tentu dalam bentuk tayangan TV audio video.

Sedangkan NET memaparkan bahwa akan melawan arus dengan tidak menayangkan misal gosip perselingkuhan dan kawin cerai artis. NET membuat acara yang jika ditonton tidak merusak budaya.

Kedua tv yang EDP hari ini menyatakan diri tidak berafiliasi dengan pengusaha media besar manapun dan tidak berafiliasi ke partai politik apapun. Mendukung pemerintah jika program pemerintah bagus. Mengkritisi jika program pemerintah tidak bagus.

Untuk NET sudah pengalaman mengelola TV selama dua tahun di Jakarta dengan 1.600 karyawan.

Kabarnya NET sudah survey tanah di Ngoro Oro untuk mendirikan tower dan penempatan pemancarnya.

Kedua tv ini adalah tv berjaringan tetapi bersedia membangun studio di kota Jogja.

image

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : Blangkon TV dan Yogya Channel

image

Ini adalah rangkaian EDP oleh 12 calon TV ANALOG di KPID DIY untuk memperebutkan entah dua atau tiga kanal analog UHF tambahan, yaitu kanal 55, 57 dan 61.

Hari ini yang EDP adalah Blangkon TV dan YOGYA CHANNEL.

Tadi saya melihat paparannya untuk Blangkon TV katanya mau membuat tower TV di kota Jogja dengan ketinggian 75 meter. Acuannya adalah tinggi BTS di dekat tanah yang akan dibangun tower adalah 75 meter. Jadi dipandang tidak masalah.

Akan tetapi Blangkon TV mungkin belum tahu secara teknis bahwa kanal analog yang akan diperebutkan ini adalah untuk wilayah coverage Jogja dan Solo bahkan sampai Boyolali, Sragen, Karanganyar, Magelang, Muntilan dan Temanggung. Sehingga mau tidak mau harus memancar dari desa Ngoro-Oro, Patuk, Gunungkidul, tempat dimana semua pemancar TV analog dan digital area coverage Jogja-Solo berada.

Perkara tower dan gedungnya mau sewa kepada pemancar yang sudah ada atau mau beli tanah lalu dibangun sendiri, itu terserah saja. Tetapi sebagai gambaran bahwa untuk mendirikan pemancar sendiri dengan lengkap paling tidak habis 3-5 Milyar.

Sebagai gambaran harga tanah kisaran Rp. 750.000/meter.
Biaya pembuatan tower mungkin 500 juta sampai 1 Milyar.

Pemancar harusnya yang 20 KW dan sebaiknya jangan main main dengan pemancar yang belum terbukti kehandalannya. Untuk pemancar bisa 2-4 Milyar sendiri harganya.

Belum lagi membuat Gedung, beli Genset 200 KVA, beli UPS.

Jadi memang urusan membuat pemancar analog ini bukan hal yang ringan.

Ironi jika program siaran secara konten bagus dan menarik tetapi terkendala pemancar yang jelek sehingga diterima di pemirsa kualitasnya jelek banyak semut dan suara kemresek. Karena ini analog.

Sebenarnya saya salut pada paparan dari Blangkon TV karena menyasar budaya kepada generasi muda Jogja. Hanya saja perlu dipertimbangkan tentang letak pemancarnya.

Untuk Yogya Channel saya anggap biasa saja paparan EDP nya tadi tidak ada yang istimewa dari pada EDP tv sebelum sebelumnya.

Kedua tv analog ini tadi komitmen menjadi MURNI TV LOKAL.

Oke deh kita tunggu saja besok bagaimana hasil akhirnya. Karena masih ada EDP untuk 4 tv analog lagi pada hari Rabo dan Kamis besok.

TV digital bagaiman? Sudah ada 22 yang lolos EDP digital di KPID DIY, seharusnya ke 22 tv digital ini diwajibkan siaran dan sewa mux kepada 5 mux swasta. Harusnya era SIMULCAST sudah jalan, sehingga warga jogja yang ingin melihat tv berkualitas maka saya yakin warga akan rela membeli pesawat TV baru yang sudah include receiver DVB-T2 atau cukup beli STB kisaran harga Rp. 350.000

image

image

image

image

image

Musim duren 2015 di kec PATUK GUNUNGKIDUL dimulai

image

Duren merah pak Gito

Musim durian 2015 di warung duren pak Gito di dusun Sumbertetes, kecamatan Patuk, kab Gunungkidul ternyata sudah dimulai selama 5 hari ini.

Warung duren pak Gito ini menjual hanya DUREN JATUH ALAMI KARENA MASAK DI POHON, dari pohon pohon duren di sekitar warung.

Tiap hari bisa 100 duren sold out jika pas puncak panen raya duren.

Wis monggo kalau mau makan duren asli jatuh alami dari pohonnya dan garansi diganti kalau jelek, silahkan cari di warung pak Gito ini. Telp saja kalau bingung jalan menuju kesini.

Duh meski dompet saya mbrambangi mrebes mili tapi sayq tidak tahan ini tadi untuk beli duren pertama kali di musim panen duren 2015 ini. Ini tadi saya beli 30.000 dan langsung dibelah sendiri oleh pak Gito.

Awal februari adalah wordads for duren bersama sedulur koboys. Hahaha.

Semoga bermanfaat. Khususnya bagi pecinta duren.

image

Duren pakdhe Sagi

image

Duren pakdhe Sagi

image

Duren merah pak Gito

image

Duren merah pak Gito

image

Warung duren masak di pohon pak Gito

image

Duren pakdhe Sagi dusun Salaran

image

Duren pak Gito dusun Sumbertetes Patuk

image

Warung pak Gito. Jalan Patuk - Langgeran Km 2

image

Pohon duren merah pak Gito

image

Pohon duren merah pak Gito

image

Duren digaransi belah di warung

Koordinat warung pak GITO

http://goo.gl/maps/BZ75f

EDP TV ANALOG : KRESNA TV, Kompas TV, My Tv di KPID DIY

image

image

image

Hari ini kembali EDP untuk tv analog memperebutkan dua kanal tambahan. Total ada 12 calon pemancar tv analog yang EDP untuk memperebutkan 2 kanal tambahan analog.

Untuk hari ini ada
KompasTV
MY TV
KRESNA TV

Jadi sudah 6 tv ini yang edp dengan kemarin.

Sebenarnya belum jelas ada 3 kanal yang diperebutkan atau hanya dua. Tetapi secara teknis tidak bisa kanal 55, 56, 57 on air dalam satu area. Kanal 56 seharusnya untuk guard band.

Yang paling gigih adalah kresna tv karena ini tv angkatan ADI TV, nusa tv, tugu tv, kurang lebih sejak 2007-2008 berjuang untuk dapat IPP.

Kalau kompas tv saat ini sudah siaran nebeng kanal RBTV, juga sudah siaran digital DVB-T2di mux transcorp.

Ya sudah mari kita tunggu saja perkembangannya.

image

image

image

image

image

image

EDP TV ANALOG : Citra TV, O CHANNEL YOGYAKARTA, Inspira TV

image

Jadi EDP kali ini adalah EDP untuk pemancar TV analog.

Saat ini yang EDP analog adalah O Channel, Citra TV, Inspira TV.

Untuk Inspira TV ini beda dengan Inspira TV yang dulu EDP digital

www.hadiyanta.com/2013/07/04/edp-inspiratv-sukatv-pandawatv/

Untuk O Channel sudah punya ijin siaran digital di jogja, seharusnya tinggal sewa kepada salah satu MUX DIGITAL lalu siaran. Tapi entah kenapa sampai sekarang belum siaran digital.

Sebenarnya akan ada 11 yang EDP untuk memperebutkan ketiga kanal diatas.

Info dari BALMON DIY yang hadir di acara ini, bahwa kanal analog tambahan adalah 55, 57 dan 61 UHF. Salah satu dari kanal tersebut untuk RTV yang saat ini ada di kanal 56 UHF milik magelang. KPID JATENG minta kanal 56 dikembalikan. dan spt logika teknis saya kmrn jika ada kanal 55, 56, 57 berurutan maka tidak ada guardband, karena kanal 56 adalah kanal guardband untuk kanal 55 dan 57. Jadi tinggal dua kanal analog tambahan yang diperebutkan oleh 11 pemohon.

image

Bapak Nugroho Balmon DIY

Komitmen ketiga tv ini adalah akan menjadi TV LOKAL, sehingga akan punya studio tv sendiri yang akan menyerap SDM lokal Jogja.

Lantas bagaimana nasib tv digital DVB-T2? au ah.

Kita tunggu saja siapa besok yang akhirnya siaran.

image

image

image

image

image

Ganti kampas rem depan pulsar UG4

image

Hari ini saya paksakan ganti kampas depan motor saya karena kemarin saya lihat memang sudah tipis, bahkan menggerus piringan.

Benar saja setelah dibongkar di bengkel WIWID MOTOR yang letaknya di utara dusun MENULIS, tampak kampas rem depan ini tinggal tipis banget, hampir hanya tersisa besinya saja.

Ternyata kampas rem merk ZSW yang saya bawa tidak cocok dengan kampas pulsar UG4. Sepertinya itu kampas untuk pilsar 220. Padahal kemarin sudah tanya tanya di facebook katanya semua varian pulsar untuk kampas depan sama saja.

Untunglah bengkelnya kreatif diganti punya GL atau apa, dengan resiko harus digerinda besinya disesuaikan dengan aslinya, dan alhamdulillah berhasil.

Tadi sekalian ganti oli. Ternyata kemarin saya olinya tidak sesuai. Ditarik gasnya motor seperti tersendat. Setelah tadi ganti olie mesran ternyata normal lagi.

Spedometer pulsar saya sudah mentok di 99999 dan tidak bisa nol otomatis seperti honda karisma saya dulu.

Inilah repotnya punya motor india yang sparepartnya susah dicari.

image

image

image

image

image

image

image

image

Hari pertama premium Rp. 6.600 yang menjengkelkan

image

SPBU SEDAYU. Jl wates km 10

image

Premium habis. Pertamax habis

Ceritanya pagi ini saya bawa AZUL yaitu vantren biru saya untuk ngantor karena pulsar saya habis kampas rem cakram depan, jafi bahaya kalau dipaksa naik turun gunung yang perlu rem depan pakem. Karena memang bensin azul habis maka saya menuju pom bensin sedayu di jalan wates km 10, sekalian ambil uang di ATM.

Tetapi ternyata semua BBM di pom ini habis. Ada mobil tangki sedang mengisi stok ternyata itu solar. Padahal Azul tadi pagi sudah saya sedotkan bensin pulsar dua gayung mandi, lalu satu gayung untuk beat istri. Alhasil saya pulang sambil berniat belikan bensin eceran untuk azul. Tapi sepanjang dari pom sampai rumah saya yang berjarak 4 km, tidak ada penjual bensin eceran yang buka.

Akhirnya azul sampai kandang. Untung tidak kehabisan bensin di jalan.

Saya keluarkan BLACK COYOTE pulsar 180 UG4, tapi bensinnya juga habis. Dan paling parah adalah kampas rem cakram depan juga habis dan belum sempat ganti karena memang belum ada waktu luang ke bengkel berhubung senin – jumat kerja pagi. Sabtu libur tapi tugas negara ngantar keluarga kesana kemari.

Akhirnya saya ke rumah mertua untuk pinjam revo. Alhandulillah masih ada bensinnya separo bar. Mungkin 2 literan. Cukuplah untuk naik turun gunung. Tapi tadi saya kembali ambil bensin dari pulsar dapat dua gelas lalu saya tuang ke revo. Karena saya takut tidak ada yang jual bensin eceran sepanjang jalan dari rumah sampai kantor. Kalau beli di pom pasti antri mengular. Padahal sudah telat ngantor.

Baru 3 km arah kota jogja, yaitu di desa Gancahan ternyata ada penjual bensin eceran. Tidak mau ambil resiko maka saya beli seliter dan tangki revo jadi full. Tetapi harganya Rp. 7.500,- wah belum muve on ini penjualnya.

Begitulah kisah saya pagi ini. Dan ternyata memang sepanjang jalan tadi pom bensin pada antri banyak, khususnya sepeda motor. Semoga sore ini sudah normal.

image

Bensin pulsar saya juga habis

image

Kampas depan habis

image

Kampas pengganti belum dipasang

image

Pinjam revo mertua

image

Masih setengah ini tangkinya

image

Bensin pulsar saya kuras untuk mengisi revo

image

Nambah dua gelas daru pulsar

Prediksi saya, Vario 150 bakal disediakan sparepart modifikasi oleh AHM

image

image

Dapat foto foto ini dari mazped.com ternyata ini modifikasi vario 150 oleh ahm. Sebagai orang yang kepincut pada PCX maka saya merasa ini vario 150 sengaja dibikin opsi oleh AHM untuk bisa dimodifikasi seperti foto foto ini.

Jadi saya punya feeling ahm akan menyediakan part part untuk modifikasi ini secara resmi. Sehingga pemilik vario 150 bisa mendandani vario 150 miliknya menjadi lebih cantik.

Saya pribadi juga tertarik sama vario 150 ini, coba dimodif windshield, setang jepit dan speedometernya mungkin habis kisaran 3-5 jutanan sudah ciamik.

Kalau kaki kaki dan knalpot mungkin lebih baik standar saja. Kalau ban terlalu gambot saya kira bisa menurunkan performa. Bisa jadi keren di tampilan tapi enggak enak dipakai harian.

Atau kalau knalpot mungkin okelah diganti yang agak cakep.

Setuju?

image

image

%d bloggers like this: