Sate Klathak kang Jito Oye

image

image

Setelah beberapa waktu lalu saya gagal nyate klathak di kang Jito sesuai petunjuk teman saya om dhenny, malah kesasar sampai
sate klathak pak Bari, tapi pas maghrib ternyata belum buka, akhirnya waktu itu terdampar di sate klathak bu jazim.

Akhirnya kemarin sore saya kembali mencari warung kang Jito di Jalan Imogiri Timur km 9. Depan persis SMK 1 PLERET, ada di kiri jalan kalau kita dari arah utara, yaitu dari ringroad selatan di perempatan terminal Giwangan, kita keselatan saja sekitar 5-8 menitan nanti akan sampai.

Sate klathak kang jito ini buka jam 18:00 saat saya sampai di warung jam 17:35 ternyata masih siap siap.

Sebagaimana umumnya sate klathak, maka sunduknya memakai ruji ruji sepeda. Entah kenapa bukan pakai sunduk dari bambu. Mungkin ruji sepeda tidak perlu bikin tiap hari dan dipanggang juga akan panas sehingga bagian daging yang tertusuk ruji juga akan matang.

Kemarin saya pesen dua porsi. Satu porsi mendapat dua tusuk sate, sehingga dua porsi mendapatkan empat tusuk sate. Tentu saja dihidangkan dengan kuah khusus seperti kuah gulai.

Lidah saya cocok dengan sate kang Jito ini. Saya makan empat tidak neg.

Kemarin saya habis Rp. 47.000 dengan rincian, sate klathak dua porsi, wedang jeruk gula batu satu gelas, nasi satu piring, dan tongseng dibawa pulang tanpa nasi.

Murah amat ya.

image

image

image

image

image

Leave a Reply

%d bloggers like this: