Satu Hati Bela Rasa Hadapi Pandemi COVID-19 Astra Motor Yogyakarta Inisiasi Program Honda Berbagi

Yogyakarta – Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang dikenal luas sebagai virus Corona telah ditetapkan sebagai pandemi yang efeknya dirasakan secara global. Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pun tak luput dari dampak pandemi COVID-19, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Tak hanya dalam bidang kesehatan, pandemi ini juga dampak yang besar pada bidang sosial dan ekonomi.


Merespon hal itu, Astra Motor Yogyakarta selaku Main Dealer Honda di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas berkolaborasi dengan 89 Dealer Honda dan 7 perusahaan pembiayaan (finance company) menggelar program bertajuk Honda Berbagi. Program ini merupakan bentuk partisipasi aktif sekaligus bela rasa jaringan bisnis Honda dalam menghadapi pandemi COVID-19 bersama-sama.


“Setiap elemen masyarakat yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya merasakan dampak meluasnya pandemi ini. Oleh karena itu perlu partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk mencegah penyebaran virus ataupun meminimalisir dampaknya. Program Honda Berbagi kami harapkan dapat membantu mencegah penyebaran virus ini khususnya di ruang publik”. ungkap Kepala Wilayah Astra Motor Yogyakarta Ronny Agustinus.


Melalui program Honda Berbagi Astra Motor menggandeng jaringan dealer Honda dan perusahaan pembiayaan untuk mengalokasikan sebagaian biaya dari setiap transaksi sepeda motor Honda di bulan April 2020 ini untuk didonasikan dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19. Diproyeksikan, di akhir program ini akan terakumulasi dana tak kurang dari Rp 300.000.000,-.


Pada tahap pertama, diserahkan 14 paket tempat cuci tangan portabel, 250 paket hand soap, 1.800 paket hand sanitizer, dan 9.000 paket masker kain. Penyerahan tahap pertama ini dilakukan pada tanggal 18 April 2020 di beberapa ruang publik yang tersebar di 14 kabupaten di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas.


“Program ini adalah wujud kepedulian dan bela rasa keluarga besar Honda untuk nyengkuyung dan bersama-sama melakukan tindakan pencegahan pandemi di area Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas. Semoga program Satu Hati Honda Berbagi dapat bermanfaat dalam upaya kita menghadapi pandemi COVID-19.” pungkas Ronny Agustinus.

Honda Scoopy Matte red untuk anak wedok

Pada tanggal 14 Maret 2020, bertambah lagi satu motor honda di keluarga kami, yaitu Honda Scoopy Matte red, atau bahasa awamnya merah doff. Motor ini untuk dipakai anak perempuan saya yang selama ini pakai Vario 150 velg emas, sejak 2017 lalu. Karena Vario 150 ini terlalu powerfull untuk anak saya, jadi ganti Scoppy biar tidak begitu kencang dan motornya juga agak kecil.

Jadi Scoppy ini besok dipakai untuk kuliah, karena pas lulus tahun ini, lulusan generasi Corona, karena pas ada wabah covid 19 di berbagai wilayah.

Scoopy ini harganya Rp. 18.050.000,- saya beli tunai di Astra Motor Centre Jogja di Jombor.

ADV 150 ABS ganti ban belakang

Pada tanggal 21 Maret 2020, pagi hari jam 8:26 WIB, saat menyiapkan motor ADV 150, saya kaget ternyata ban belakang sudah gundul dan terlihat serat benang putih pada tiga bagian, jadi mungkin karena efek ban tidak bulat sempurna. Saya lihat sudah 14.921 KM, dan karena ADV 150 ini saya pakai sejak 1 Agustus 2019, sehingga sudah saya pakai selama 7,5 bulan.

Akhirnya pada tanggal 1 April 2020, saya ganti ban belakang ADV 150 saya di Sitepat Tamansiswa, dengan ban Michelin Pilot Street ukuran 140/70 ring 13. Aslinya adalah 130/70 -13. Memang agak lebar dan mepet banget dengan shock breaker kiri kanan. Ban ini saya tebus Rp. 538.000 sekaligus ongkos pasangnya. Garansi ban 3 bulan kalau melembung diganti, dengan catatan tiap bulan dibawa ke Sitepat untuk di cek.

Setelah saya pakai beberapa hari ini, memang rasanya ban ini agak membebani mesin, jadi agak berat pada tarikan, jadi saran saya kalau ada yang mau ganti ban belakang ADV 150, tetaplah pakai ukuran standar saja, silahkan saja misal ganti batikan atau alur ban atau jenis ban yang berbeda dengan bawaanya. Saya ganti pilot street karena memang lebih banyak jalan di aspal dan jalan saya naik turun berkelok, sehingga type ban ini lebih saya suka karena lebih menggigit saat miring miring cornering.

%d bloggers like this: