Malam ini kebetulan ada teman satu SMP dan juga satu SMA pula yang ulang tahun, dan kita rencana mau reunian dan ketemuan dengan makan di warung bakmi.
Warung bakmi tujuan pertama ternyata libur. Lalu saya coba ke warung bakmi langganan saya, ternyata juga libur.
Akhirnya saya teringat ada warung bakmi baru di Parkiran Museum Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Akhirnya saya jam 20:00 survey kesana dan Alhamdulillah buka, lalu sekalian saya pesan 6 porsi bakmi godog yang akan kami santap nanti jam 21:00, lalu saya balik ke masjid untuk tadarus.
Akhirnya jam 21:00 saya dijemput teman dan bareng menuju Bakmi Wonosari “PAK YANTO” di komplek Parkir Museum Soeharto.
Posisi warung memang di dalam komplek parkir, jadi harus masuk ke selatan ke lapangan parkir. Ini adalah salah satu kelebihan dari Bakmi Pak Yanto, karena parkirnya luas. Saya kira mobil 30 lebih bisa muat. Jadi buat komunitas/club mobil bisa banget tempat ini dijadikan tempat kopdar sekaligus kuliner bakmi, akan lebih enak kalau bawa tikar sendiri lalu bisa digelar tinggal pilih saja tempatnya karena memang luas. Kalau tempat resminya cuma ada tiga bangku.
Ternyata bakmi dimasak sendiri-sendiri, sehingga kualitas RASA akan terjaga, tetapi resikonya jadi lama antrinya, kalau misal satu bakmi 10 menitan maka 6 bakmi sudah satu jam. Tadi kami bertujuh, saat bakmi nomer 4 masak, bakmi pertama sudah habis dilahap.
Bakmi Pak Yanto ini enak menurut standard lidah saya dan teman teman, bakminya juga full memenuhi piring, dan telornya juga telor bebek. Sampai tandas kami tadi menyantapnya.
Untuk minuman juga enak, karena memakai GULA BATU. Kadang warung bakmi ada lho yang kurang memperhatikan perkara minuman ini, padahal sangat penting juga.
Untuk kebersihan tempatnya juga baik, luas dan lapang.
Untuk harga saya malah lupa tidak tanya, karena tadi saya cuma ditraktir. Tapi saya yakin kisaran Rp. 13.000,- per porsi.
Yang pernah ke Museum Soeharto kalau siang hari, dan tahu parkirannya yang luas, disitulah warung bakmi ini berada, jadi bisa dicoba kalau malam mbakmi disini.
Sebetulnya kalau dari rumah saya ke bakmi Pak Yanto ini melewati dua buah warung bakmi yang telah lebih dulu ada. Padahal jarak rumah saya ke Museum Soeharto kisaran 1,5 km saja atau kisaran 3 menitan naik motor. Jadi iklim persaingan kuliner BAKMI JOWO memang sudah sangat tinggi di daerah saya. Jika dihitung dari bangjo POLSEK PEDES malah akan melewati 5 warung bakmi, padahal itu hanya berjarak sekitar 3 km. Jadi disekitar rumah saya ada 7 warung bakmi. Hanya dua warung yang sesuai selera lidah saya, dan standar kebersihan saya, yaitu warung bakmi pak Dodo dan Warung bakmi Pak Yanto ini.
Filed under: klub, Kuliner, Seputaran Jogja, Temanku | Tagged: bakmi jowo, bakmi jowo pak Yanto, bakmi jowo wonosari, kuliner bakmi jowo, museum soeharto | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.