Sekarang ini sedang musim durian, di pinggir-pinggir jalan besar banyak pedagang durian yang menggelar dagangannya. Tapi kalau kita cermati, kebanyakan durian yang dijual tersebut, bukan durian yang masak dan jatuh secara alami dari pohonnya. Cirinya yang paling mudah adalah gagangnya terlihat tidak mulus permukaannya, kadang malah terlihat dengan jelas bekas potongan benda tajam saat memetiknya dengan paksa. Kalau buah durian yang jatuh alami, gagangnya terlihat mulus bekas copotnya dari ranting tempat buah durian itu menggantung.

Durian masak pohon Rp. 25ribu, asli Patuk GunungKidul

Contoh gagang durian yang dipetik paksa

Kumpulan durian petik paksa

Durian petik paksa
Nah ini kabar gembiranya, bagi maniak durian yang tinggal di Jogja dan sekitarnya, anda bisa hunting durian di sekitar Komplek Pemancar TV di Patuk Gunungkidul. Saya yakin tempat ini belum begitu dikenal oleh para pecinta durian, biasanya yang dikenal adalah wilayah Kalibawang dan Samigaluh di KulonProgo, atau yang lebih jauh lagi dari KaliGesing di Purworejo.

Jangan ditiru, sayap motor jadi baret-baret.

Durian Rp. 25.000,-
Untuk menuju sentra durian di Kecamatan Patuk GunungKidul, inilah rute yang harus anda ikuti dari Jogja, yaitu ke Jalan Wonosari, naik sampai di Radio GCD, lalu maju dikit sekitar 20 meter sampai depan Kantor Polisi Lalu Lintas Patuk GunungKidul, dan ambil ke KIRI (kalau kekanan akan sampai Dlingo). Ikuti jalan aspal hotmix kecil kira-kira sampai 1 kilometer. Anda akan mendapati pedagang durian di pinggir jalan sebelah kanan, di dusun Sumbertetes, pedagang ini membeli dan menampung dari dusun-dusun di sekitar wilayah desa Ngoro-Ngoro dan Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten GunungKidul.
Agak ketimur 50 meteran dari pedagang diatas, masih di Dusun Sumbertetes, akan didapati rumah penduduk yang menjual durian hasil dari pohon miliknya sendiri. Dari penjual yang diatas tadi, terus saja ke timur 50 meter, nanti di kiri jalan ada kuburan satu-satunya, trus ketimur 20 meteran akan terlihat dua pohon durian besar di kiri jalan, nah rumah di bawah pohon tersebut yang menjual durian asli jatuh dari pohonnya. Rumahnya memang agak di bawah, jadi motor/mobil parkir saja di jalan, lalu turun jalan kaki ke rumah yang ada dibawah pohon durian. Dijamin 100% durian masak dan jatuh sendiri dari pohon, Si Embok penjualnya punya 4 pohon durian, dengan rasa yang berbeda pula satu dengan yang lainnya.

Dua pohon durian yang tingginya 6 meteran, tapi sudah berbuah

Biasanya cuma ada 2 sampai 4 buah yang dipajang di warung

Pohon Durian dan Rumah pemiliknya kelihatan sedikit gentingnya.

Ini sepasang Rp. 50.000,-

Ciri GAGANG durian masak pohon dan jatuh sendiri, bukan petik paksa.
Bisa juga terus ke arah komplek pemancar TV yaitu terus saja ke arah timur, menuju ke desa Salaran, di dekat pemancar TransTV nanti anda bisa tanya setelah sampai disini, banyak yang punya pohon durian di sekitar sini. Duriannya asli masak pohon, dan saat dipohon ditali rafia, sehingga saat sudah masak dan jatuh, tinggal diambil oleh pemiliknya. Harganya berkisar Rp. 10-30 ribu, tergantung besar kecilnya, kalau anda bisa mengira-ira PONGGE nya (ponggo adalah isi buah durian dalam bahasa jawa), maka untuk 1 pongge 1000-1500 itu adalah harga yang wajar.

Yang masih utuh itu ada 5 pongge.

yummy
Tapi kadang memang harus bersaing dulu-duluan dengan pedagang, tetapi kalau pengalaman saya membeli, karena sudah kenal, maka indent dulu [walah beli durian saja indent] sore harinya, karena biasanya malam ada yang jatuh tapi aman tetap di pohon karena ditali dengan rafia, sehingga pagi diambil dari pohon oleh yang empunya.

Salah satu Durian asli jatuh sendiri dari Dusun Salaran, Patuk, GunungKidul
Sekarang sepertinya banyak warga Kecamatan Patuk yang mulai bahkan sudah punya pohon durian, minimal satu rumah satu pohon, bisa jadi 5 tahun mendatang Kecamatan Patuk akan lebih dikenal dengan Kecamatan Durian di GunungKidul. Semoga saja.
Anda pecinta Durian? Silahkan coba.

Pohon Durian di Dusun Sumbertetes, Kec. Patuk. GunungKidul
Like this:
Like Loading...
Filed under: Kuliner | Tagged: daerah penghasil durian, duren, Durian, durian asli, durian masak pohon | 20 Comments »
You must be logged in to post a comment.