TV analog teresterial, berkacalah pada NOKIA

​Intinya begini lho kenapa kita harus segera beralih ke DVBT2.

Kanal tv analog saat ini adalah kanal 22 sampai 62 UHF, jadi jumlahnya ada 41 KANAL. Masing-masing kanal lebarnya 8 Mhz.

Untuk penyiaran digital teresterial memakai standard eropa yaitu DVB-T2 direncanakan hanya memakai kanal 22-48 UHF, jadi hanya memakai 27 kanal, sehingga sisa 14 kanal. 

Sisa 14 kanal ini disebut Digital Dividend  yang besarnya 112 mhz (14 kanal x 8 Mhz) ini rencananya kelak akan di pakai untuk BROADBAND, misal LTE.

Kenapa Digital Dividend ini mau dipakai untuk broadband? Karena menurut perhitungan, pada tahun 2020, akan kekurangan minus 500 mhz, utk broadband, yang menyebabkan layanan data akan mandeg. Bisa dipahami hal itu karena saat ini saja hampir semua orang sudah memiliki smartphone yang minimal untuk WA dan FB, belum lagi untuk instagram, path, dan tentu saja YOUTUBE yang memakan banyak data.
Youtube dan sebangsanya adalah alasan saya menulis ini, yaitu TV ANALOG jangan mengulangi kesalahan NOKIA yang mengabaikan kedatangan sistem android yang digratiskan kepada vendor perangkat keras HP. Akhirnya orang beralih memakai android, dan melupakan NOKIA, sehingga raksasa HP tersebut tumbang dimakan robot ijo android.

Sekarang ini bisa dilihat, anak muda akan lebih memilih asik dengam smartphonenya ketimbang nonton tv yang hanya disuguhi satu arah. Dengan smartphone maka anak muda akan bisa memilih video yang dia suka di YOUTUBE, satu satunya hambatan anak muda saat ini mungkin hanyalah mahalnya langganan data melalui operator seluler, tapi jika sedang dapat free wifi maka hal itu bukan masalah lagi. 

Artinya bahwa TV analog sudah mulai ditinggalkan anak muda dan juga generasi 40an tahun yang juga sudah melek smartphone. Jika tv analog tidak sadar diri dan merasa tetap hebat dengan menguasai kanal 8 Mhz sendirian dan hanya searah seperti saat ini, saya yakin suatu saat akan gigit jari sendiri, dilibas oleh para content provider tv digital yang bisa dilihat melalui streaming di smartphone.

Jadi contohnya begini, saya membuat program tertentu, dan orang orang harus berlangganan untuk bisa melihat program video bikinan saya ini melalui smartphone. Dan itu sudah terjadi. Cuma skalanya masih kecil, tapi saya yakin akan membesar.

Sebaiknya DVB-T2 memang harus segera berjalan, tahun 2017 kalau bisa analog off. Lalu teknologi tv digital teresterial ini juga dikembangkan interaktif dan integratif dengan sosmed yang sudah ada, misal FB, dan Twitter. 

Suatu saat lembaga rating yang selama ini menguasai jalannya tv dan iklan pun bisa jadi akan tumbang, karena di era digital, jumlah penonton bisa diketahui dengan interaksi dua arah, juga dengan bantuan sosmed.

Untuk isu bahwa sisa kanal akan dipakai broadband, menurut saya di seluler pasti akan ada juga teknologi modulasi yang akan membuat efisien penggunaan kanal, dan hebatnya mampu menampung jalur data lebih besar dan lebih cepat. 

Dan jangan lupa selular itu memakai frequency reuse, karena pada seluler,  jatah frekuensinya sudah ditentukan dan itu berlaku nasional dan digelar nasional, dan itu memang networknya digelar berulang, dengan pola tertentu sehingga tidak interferensi. 

Berbeda dengan pemancar tv yg misal TV A, jatah di Jakarta kanal 22. Jatah di Semarang kanal 35 jatah di Jogja kanal 42. 

Itulah bedanya operator seluler yang menguasai frekuensi untuk digelar nasional, tapi kalau operator pemancar tv adalah per daerah bisa beda beda kanalnya. 

Intinya saya mendukung percepatan DVB-T2, tapi saya MENOLAK SINGLE MUX, misal hanya diserahkan ke TVRI, karena yang kadung membeli dan menggelar pemancar digital dengan biaya yang banyak dan SDM yang banyak tentu akan rugi. 

Marilah kita buka wawasan, kita belajar dari sejarah, teknologi tidak bisa dilawan, dan undang undang akan selalu ketinggalan teknologi. Menghambat tv digital bisa jadi akan mengakibatkan kiamat data seluler, tapi masih ada jalur FIBER OPTIC yang bisa saja digelar oleh google misalnya, dan nanti digratiskan. Maka tv analog akan kiamat sendiri. 

Semoga bermanfaat.

TV DIGITAL? Lupakan STB, yang penting MULTICAST jalan dulu

Nampaknya geliat tv digital teresterial mulai kelihatan lagi didorong oleh kominfo dan TVRI. 

Menurut pandangan saya, hambatan tv digital bukan pada STB ( SET TOP BOX), tapi pada tidak konsistenya pemancar mux digital yang tidak konsisten on air. 

Ektrimnya, lupakan saja soal STB, pemerintah hanya perlu mendorong dan memberikan kepastian hukum agar semua mux yang sudah ada, untuk on air terus, misal mulai 1 September 2016. Artinya MULTICAST analog dan digital jalan bareng.

Bisa saja dibatasi multicast ini hanya berjalan 2 tahun kedepan, jadi 1 September 2018, pemancar tv analog harus OFF.

Saat multicast sudah berjalan, biarlah masyarakat yang akan memilih sendiri akan beli pesawat tv baru yang sudah include receiver DVBT2, atau mau sedikit ribet dengan beli STB.

Dengan cara ini maka pergantian ke tv digital akan berjalan alamiah, bahkan mungkin sekali nanti untuk kota kota besar, belum genab dua tahun multicast, ternyata masyarakat sudah punya pesawat tv yang dvbt2. 

Nantinya industri pasti juga akan berjalan dan bersaing sendiri memberikan produk produk pesawat tv yang include receiver dvbt2. Kepastian berbisnisnya bisa dipegang karena sudah wajib multicast. 

Bagaimana? Anda setuju?

Selamat inspira TV on air perdana DVBT2 via MUX TVRI JOGJA

Kanal analog jogja

Kanal analog jogja

Kanal digital jogja, hanya ada TVRI kanal 29

Selamat untuk inspira TV yang sore ini ON AIR perdana dengan format digital DVB-T2, ikut di MUX TVRI.

Setelah EDP tiga tahun yang lalu, akhirnya on air juga, bisa cek disini untuk EDP nya http://hadiyantablog.com/2013/07/04/edp-inspiratv-sukatv-pandawatv/

MUX TVRI ini ada di kanal 29 UHF, dan memuat 9 content tv digital, dimulai dari :

800 yang ditempati inspiraTV, 

801 TVRI 3

802 TVRI 4

803 kosong

804 TVRI JOGJA DIGITAL

805 TVRI NASIONAL DIGITAL

806 TVRI NASIONAL MPEG4

807 Kosong

808 Kosong
Perlu saya garis bawahi, bahwa inspira TV inilah tv pertama diluar grup grup tv yang pertama kali mengudara di Jogja dengan format DIGITAL DBVT2, karena tv lain biasanya sudah ada sebelumnya dalam format analaognya di jogja, misal kompas TV yang ikut mux transcorp. Mungkin ada CNN INDONESIA yang juga ikut mux transcorp, tapi bagi saya ini wajar saja karena CNN INDONESIA milik transcorp.

Karena formatnya digital, dan TVRI JOGJA ini memakai pemancar bagus, yaitu NEC dengan kekuatan 5 KW (setara 20 KW analog), ditunjang dengan tower tertinggi yaitu 150 meter, sedangkan tower tv swasta yang lain rata-rata hany 100 meter dan kurang dari 100 meter. Jadi hasilnya di rumah saya yang LOS (garis lurus) sekitar 30 km, siaran inspira TV dapat tertangkap dengan baik, sedang tv analog lokal seperti aditv, jogjatv, yang pemancarnya kecil, maka tetap kurang baik dan banyak semutnya.

Saya pribadi masih belum jelas dengan aturan TV digital, tapi saya yakin, teknologi tidak bisa dilawan, kalau nanti sudah banyak yang siaran di digital, maka tv analog lambat laun akan ditinggal penonton, hal yang sama dulu dalam dunia radio dari AM ke FM, kalau dalam tv dari VHF ke UHF, kalau dalam telepon dari AMPS ke GSM, kalau data dari 2G ke 4G. Siapa yang pede nyaman di zona analog, siap siap terlindas dan ditinggal zaman dan penonton.

Adi tv dan jogja tv sebaiknya menyusul inspira tv untuk gabung di mux tvri digital, masih ada tiga slot belum siaran, yang analog tetap pertahankan apa adanya sekedar untuk syarat siaran saja. 

Untunglah saya beli tv samsung yang sudah support digital DVBT2, jadi tidak perlu repot pasang STB. Bagi anda yang mau beli tv baru, wajib beli yang sudah include receiver DVB-T2, agar nanti saat tv digital berkembang dan ramai, tidak bingung untul menikmatinya. 

Sekali lagi selamat untuk inspiraTV. ANDA HEBAT!

InspiraTV di slot 800 MUX TVRI JOGJA

Kritik dan saran langsung ke inspiraTV di 0838 2204 6668, WA only.

Akhirnya membeli TV yang include DVB-T2 receiver

image

Sore ini selepas pulang dari kantor, saya mampir ke toko elektronik At Takrib Putera di jalan Kyai Mojo Jogja guna membeli sebuah pesawat televisi.

Saya ingin membeli pesawat televisi LED yang ukuran 32 inch dan sudah include receiver DVB-T2. Karena selama ini saya nonton tv pakai monitor komputer yang saya beri TV TUNER, dan saat mau menonton tv digital harus pakai SET TOP BOX.

Sesampainya di toko, saya langsung disambut deretan pesawat televisi berbagai ukuran, merek dan teknologi. Setelah saya bilang bahwasaya mau beli TV yang bisa menangkap siaran digital, ternyata pramuniaga paham juga dan saya langsung diajak dan ditunjukkan kepada TV yang sudah include receiver DVB-T2, antara lain ada merk LG dikisaran 2,8 juta, ada merek Toshiba dikisaran 2,9 juta, dan yang paling saya lihat siap dan paham DVB-T2 adalah Samsung, karena ada semacam petunjuk bahwa sudah ready DVB-T2 pada display beberapa TV nya. Akhirnya saya ambil samsung UA 32J4100 yang harganya kisaran 3,7 ljuta.

Akhirnya TV ini saya bawa pulang dengan saya gendong seperti membawa tas punggung, karena saya hanya pakai motor saja ke toko ini.

Dengan memiliki TV ini maka saya sudah bisa melihat siaran TV Digital Teresterial DVB-T2 Free to Air, dirumah tanpa Set Top Box lagi.

Jadi bagi yang mau beli TV baru, pastikan saja yang sudah ada label DVB-T2. Meskipun saat ini siaran DVB-T2 belum jelas arah dan ketentuan hukumnya, tapi saya yakin pada hukum alam bahwa teknologi yang baik dan efisien pasti suatu saat akan dipakai juga. Jadi tidak ada salahnya membeli tv yg sudah include receiver DVB-T2.

Semoga berguna.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Grup FB TV digital Jogja – Jateng, monggo gabung

Ini adalah salah satu grup di FACE BOOK yang saya ikuti yang sangat bermanfaat bagi saya sebagai pekerja televisi di pemancar tv analog dan digital DVB-T2.

Nama grupnya adalah TV DIGITAL JOGJA-JATENG. Tentu saja ini tempat sharing bagi penikmat tv digital teresterial free to air dengan teknologi DVB-T2 yang sudah mulai bersiaran dan kelak Insya Allah akan siaran full, menggantikan siaran tv analog yang boros kanal frekuensi dengan kualitas audio video yang kurang bagus dibanding tv digital.

https://www.facebook.com/groups/575744862504530?refid=18&__tn__=C

Itu link ke grup FB.

image

Berbagai macam informasi seputar tv  digital di share di grup ini, misal penerimaan di daerah member grup, STB apa yang bagus kualitasnya, antena model apa yang bagus, letak letak pemancar tv digital, jumlah mux tv digital yang sudah siaran. Dll.

Grup ini digawangi oleh Mbah Hanib dan Pakdhe Di Di, keduanya sangat antusias dalam dunia pertelevisian digital.

Meskipun namanya Jogja – Jateng tapi yang dibahas kayaknya ya seindonesia.

Jadi sumonggo yang pingin tahu tentang perkembangan tv digital bisa gabung ke grup ini. Terbuka kok grupnya.

Semoga bermanfaat.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Globaltv DVBT2 sudah on air di jogja

image

Dapat telpon dari teman, saat ini globaltv sebagai salah satu pemenang NETWORK PROVIDER di ZONA JATENG DIY, tengah melakukan on air perdana pemancar digitalnya.

Berhubung hanya kisaran dibawah 500watt, maka mungkin tidak akan terpancar sampai jauh, kalau di rumah saya mungkin tidak akan sampai. Tapi tenang saja, kelak akan dinaikkan powernya sampai kisaran 2500 watt.

Bagaimanapun harus diakui bahwa penonton RCTI, Global dan MNC lebih banyak, sehingga jika pemancar digital globaltv jogja yang mana RCTI dan GlobalTV include di dalamnya, maka nanti bisa untuk lebih memantabkan para penjual STB DVB-T2 untuk segera berjualan, karena pasti kemungkinan akan banyak yang beli. Oke kita tunggu saja.

Terlihat di gambar paling atas, sudah di set ada 6 kanal digital, 1 sampai 3 sudah terpakai, 4, 5, 6 bisa disewa tv lain.

image

image

image

image

%d bloggers like this: