Solusi gaji buruh adalah berdasar harga emas LM

image

Saya juga buruh. Sekedar usul solusi saja. Cukup minta upah dengan standar emas antam, LM (LOGAM MULIA). Misal minimal 6 gram emas antam per bulan. Jadi tidak perlu demo tiap tahun mengejar kenaikan harga kebutuhan pokok.

Upahnya didasarkan harga emas antam tanggal 1 per bulan berjalan. Sehingga nanti langsung bisa dihitung di akhir bulan berapa upahnya kalau dirupiahkan.

Misal tanggal 1 bulan Mei 2015 harga emas Rp. 550.000 maka kalikan 6 menjadi Rp. 3.300.000 upah yang akan diterima tanggal 31 Mei 2015.

Begitu seterusnya. Gaji akan naik atau turun mengikuti harga emas antam. Emas itu NILAI nya tetap. Emas itu uang sesungguhnya, bisa menyimpan NILAI.

Misal tahun 2000 anda jual kambing kurban, lalu dibelikan emas, lalu disimpan, dan tahun 2015 ini simpanan emas itu dijual lagi, insya Allah tetap bisa untuk beli kambing qurban. Tahun 2000 harga kambing kisaran Rp. 340.000, sedang harga emas perhiasan (bukan LM) berkisar Rp. 63.000

image

Coba kurs dengan harga emas diatas, tahun 2000 berapa gaji anda jika di kurs emas. Misal gaji tahun 2000 adalah Rp. 718.750 itu artinya setara 10 gram emas.

Dan coba gaji sekarang dibagi harga emas sekarang yang kurang lebih Rp. 550.000/gram. Berapa hasilnya? Apakah lebih dari 10 gram? Kalau lebih dari 10 gram berarti NILAI gaji anda naik. Kalau setara tetap 10 gram atau kurang dari 10 gram. Berarti selama ini gaji anda tidak naik NILAI nya. Cuma kelihatan naik ANGKA rupiahnya.

Jadi mari kita kenali akar permasalahnya. Sehingga tidak perlu lagi demo minta naik gaji tiap tahun, tapi ternyata NILAI nya tetap.

Selamat hari buruh.

jika punya uang 50 juta, untuk daftar haji sekarang atau dibelikan emas logam mulia ?

Saya pernah menulis disini

http://hadiyantablog.com/2013/05/01/harga-bbm-harga-emas-demo-buruh-upah-buruh-dan-uang-kertas-apa-hubungannya/

Saya mencoba balik ke tahun 2001 bulan november, yaitu saat anak pertama saya lahir, diberi hadiah sepasang anting oleh simbahnya, seberat 1/2 gram dan harganya adalah Rp. 39.000,- jadi perhiasan emas saat itu adalah kisaran Rp. 78.000/gram. Kalau emas murni logam mulia yang batangan tentu harganya lebih mahal, sepertinya dikisaran Rp. 85.000/gram. Dan siapa kira hari ini emas LM harganya kisaran Rp. 513.000/gram

=========================================================================================

sumbernya disini http://bisnis.liputan6.com/read/612316/harga-emas-antam-terus-bertengger-di-rp-513-ribu-selama-5-hari

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni

Posted: 14/06/2013 09:09

Berikut daftar harga emas yang dirilis Antam, pukul 08.06 WIB:

* Pecahan 1 gram Rp 513.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.420.000
* Pecahan 10 gram Rp 4.790.000
* Pecahan 25 gram Rp 11.900.000
* Pecahan 50 gram Rp 23.750.000
* Pecahan 100 gram Rp 47.450.000
* Pecahan 250 gram Rp 118.500.000
* Pecahan 500 gram Rp 236.800.000

==========================================================================================

Jadi dari tahun 2001 sampai tahun 2013 alias 12 tahun, harga emas lipat 6 kali. Itungannya sbb : 513.000/85.000 = 6 lebih sedikit.

Sekarang mari ke pokok persoalan. Jika misal saya punya uang 50juta, maka saat ini saya bisa mendaftar untuk naik haji berdua dengan istri, karena untuk satu orang calon haji harus setor 25juta, maka untuk dua orang kudu setor 50juta. Tapi antrinya di SLEMAN, yang saya terakhir dengar sudah 13 tahun, mungkin sekarang sudah 15 tahun dan tadi ada berita kuota haji untuk Indonesia disunat 20%, itu setara 42.000 calon jamaah haji batal berangkat tahun ini, padahal mereka sudah melunasi ONH tahun 2013 ini. Ini berarti pula antrian makin mundur saja, makin lama. Kalo umur saya sekarang 40 tahun, dan harus antri 15 tahun, maka pada umur 55 tahun baru bisa berangkat haji. Masalah besar untuk yang umur 50 tahun baru bisa daftar, maka umur 65 tahun baru bisa naik haji. Sudah tua, sudah tidak sehat secara fisik, walaupun memang naik haji juga urusan kita sama Allah, bisa saja yang usia tua diberi kemudahan saat berhaji, sehingga sehat dan bisa menunaikan semua rukun haji. Tapi secara itung-itungan manusia biasa, umur 65 keatas jelas bukan pilihan bijak untuk menunaikan haji.

Masalah timbul lagi bahwa pada saatnya nanti tiba giliran naik haji, misal antri 15 tahun dari sekarang, maka jangan bayangkan ONH nya adalah kisaran 35juta seperti saat ini, bisa jadi lipat 2 atau lipat 3, misal lipat dua maka menjadi sekitar 70juta, padahal kita baru bayar 25juta, ini artinya saat tahun 2028 kita harus melunasinya dengan membayar 45 juta. Apakah kita tahu hal ini apakah kita sudah menabung  15 tahun kedepan sehingga punya uang 45juta untuk melunasi ONH kita?

Okelah sekarang berpikir lain, bagaimana kalau uang 50juta sekarang ini kita belikan Logam Mulia saja (emas batangan bersertifikasi), contoh emas antam. Maka dengan uang 50juta, saat ini kita bisa membeli 110 gram emas antam. Artinya Rp. 454.545/gram harga LM saat ini.

Kalau limabelas tahun lagi kita kalikan 6 saja kenaikan harga emas, maka Rp. 454.545/gram X 6 = Rp. 2.727.272/gram.

Maka tahun 2028 dengan menjual emas 110 gram, akan mendapatkan uang Rp. 299 juta.

Andai tahun 2020 perkiraan harga emas lipat tiga dari sekarang berarti menjadi Rp. 1.363.636/gram X 110 gram = Rp. 149 juta. Andai tahun 2020 ONH nya 70juta per orang, maka malah bisa untuk naik haji dua orang saja masih sisa 9 juta. Padahal tahun 2013 hanya bisa untuk daftar dua orang saja dan masih kurang , karena tahun 2013 ONH nya adalah 35.000/orang.

———————————————————————————————————————————————————————-

baiklah ini versi lain, kalau misal uang 50 juta ditabung di bank, misal bunga per bulan 500.000/bulan,  maka dalam satu tahun sbb  12 bulan X Rp 500.000 = Rp. 6juta

kalau 7 tahun berarti 7 tahun X 6 juta = 42juta. 

jadi tahun 2020 uang yang terkumpul kisaran 50juta (pokok) + 42 juta (bunga) = 92 juta.

kalau ditabung emas LM padahal 149juta pada tahun 2020. 

149juta – 92juta =57juta lebih banyak jika ditabung dalam bentuk LM 😀

Semoga bisa mencerahkan, walaupun ini perlu dibuktikan tahun 2020 kelak.

———————————————————————————————————————————————————————–

Baiklah besok tahun 2020 tulisan ini kita lihat, atau nanti tiap bulan atau tiap tahun saya update dengan perhitungan harga emas LM saat itu. Tulisan saya diatas tidak ada saya ubah dan edit.

salah nabung? kayaknya iya!

Sejak kelas dua SD, anak-anak saya ikutkan tabungkan pendidikan (tidak perlu saya sebut saya ikut apa), intinya adalah tiap bulan autodebet dari rekening saya. Awalnya saya memang hanya Rp. 100.000/bulan, karena dua anak maka otomatis tiap bulan langsung kepotong Rp. 200.000 dari rekening saya. Semula dengan berjalannya tahun dan naiknya gaji saya, maka saya ingin menaikkan nominal tabungan pendidikan kedua anak saya, tetapi setelah baca-baca tentang uang kertas dan uang elektronik, niat tersebut saya urungkan, mengapa? oke mari kita coba kupas perlahan-lahan.

Saya mendapat tabel perkiraan harga emas dari

http://www.ayo-investasi.com/prediksi-harga-emas-2010-2015.html sebagai berikut :

ARGE PER GRAM Tahun ke Tahun
360,000.00 2009
432,000.00 1 2010
518,400.00 2 2011
622,080.00 3 2012
746,496.00 4 2013
895,795.20 5 2014
1,074,954.24 6 2015
1,289,945.09 7 2016
1,547,934.11 8 2017

Mari kita mulai. Anggap saja mulai Januari 2009 saya menabung Rp. 360.000 dan ini autodebet, sehingga sampai Desember tahun 2014 saya tiap bulan akan selalu nabung sebanyak Rp. 360.000 tiap bulannya. Oh ternyata Rp. 360.000 ini setara dengan harga emas murni 24 karat seberat 1 gram.

Selanjutnya biar mudah dilihat, mari saya tampilkan tabel tabungan saya sebagai berikut :

A

B

C

D

E

F

G

No

Bln

Thn

Emas/gram

Nabung/bulan

Gram

Gram

1

1

2009

360.000

360.000

1,00

1

2

2

2009

360.000

360.000

1,00

1

3

3

2009

360.000

360.000

1,00

1

4

4

2009

360.000

360.000

1,00

1

5

5

2009

360.000

360.000

1,00

1

6

6

2009

360.000

360.000

1,00

1

7

7

2009

360.000

360.000

1,00

1

8

8

2009

360.000

360.000

1,00

1

9

9

2009

360.000

360.000

1,00

1

10

10

2009

360.000

360.000

1,00

1

11

11

2009

360.000

360.000

1,00

1

12

12

2009

360.000

360.000

1,00

1

13

1

2010

432.000

360.000

0,83

1

14

2

2010

432.000

360.000

0,83

1

15

3

2010

432.000

360.000

0,83

1

16

4

2010

432.000

360.000

0,83

1

17

5

2010

432.000

360.000

0,83

1

18

6

2010

432.000

360.000

0,83

1

19

7

2010

432.000

360.000

0,83

1

20

8

2010

432.000

360.000

0,83

1

21

9

2010

432.000

360.000

0,83

1

22

10

2010

432.000

360.000

0,83

1

23

11

2010

432.000

360.000

0,83

1

24

12

2010

432.000

360.000

0,83

1

25

1

2011

518.400

360.000

0,69

1

26

2

2011

518.400

360.000

0,69

1

27

3

2011

518.400

360.000

0,69

1

28

4

2011

518.400

360.000

0,69

1

29

5

2011

518.400

360.000

0,69

1

30

6

2011

518.400

360.000

0,69

1

31

7

2011

518.400

360.000

0,69

1

32

8

2011

518.400

360.000

0,69

1

33

9

2011

518.400

360.000

0,69

1

34

10

2011

518.400

360.000

0,69

1

35

11

2011

518.400

360.000

0,69

1

36

12

2011

518.400

360.000

0,69

1

37

1

2012

622.080

360.000

0,58

1

38

2

2012

622.080

360.000

0,58

1

39

3

2012

622.080

360.000

0,58

1

40

4

2012

622.080

360.000

0,58

1

41

5

2012

622.080

360.000

0,58

1

42

6

2012

622.080

360.000

0,58

1

43

7

2012

622.080

360.000

0,58

1

44

8

2012

622.080

360.000

0,58

1

45

9

2012

622.080

360.000

0,58

1

46

10

2012

622.080

360.000

0,58

1

47

11

2012

622.080

360.000

0,58

1

48

12

2012

622.080

360.000

0,58

1

49

1

2013

746.496

360.000

0,48

1

50

2

2013

746.496

360.000

0,48

1

51

3

2013

746.496

360.000

0,48

1

52

4

2013

746.496

360.000

0,48

1

53

5

2013

746.496

360.000

0,48

1

54

6

2013

746.496

360.000

0,48

1

55

7

2013

746.496

360.000

0,48

1

56

8

2013

746.496

360.000

0,48

1

57

9

2013

746.496

360.000

0,48

1

58

10

2013

746.496

360.000

0,48

1

59

11

2013

746.496

360.000

0,48

1

60

12

2013

746.496

360.000

0,48

1

61

1

2014

895.795

360.000

0,40

1

62

2

2014

895.795

360.000

0,40

1

63

3

2014

895.795

360.000

0,40

1

64

4

2014

895.795

360.000

0,40

1

65

5

2014

895.795

360.000

0,40

1

66

6

2014

895.795

360.000

0,40

1

67

7

2014

895.795

360.000

0,40

1

68

8

2014

895.795

360.000

0,40

1

69

9

2014

895.795

360.000

0,40

1

70

10

2014

895.795

360.000

0,40

1

71

11

2014

895.795

360.000

0,40

1

72

12

2014

895.795

360.000

0,40

1

Rp. 25.920.000

47,89 gram

72 gram

Rp. 25.920.000

Rp. 42.897.246

Rp. 64.497.240

28,94 Gram

Rp. 16.977.246

Rp. 38.577.240

Dari tabel diatas terlihat saya menabung selama 72 bulan (lihat kolom A)

Ternyata jumlah uang tabungan pendidikan saya total adalah Rp. 360.000 X 72 bulan = Rp. 25.920.000,-

Pada Akhir bulan Desember 2014, ketika uang Rp. 25.9200.000,- ini saya ambil dan misal saya belikan emas, ternyata hanya dapat untuk membeli emas sebanyak 28,94 gram, karena harga emas saat itu adalah Rp. 895.795,- per gram. (lihat kolom E)

Masih mending sebenarnya jika uang Rp. 360.000 itu tiap bulan saya ambil lalu saya belikan emas murni, maka setelah 72 bulan, maka emas saya terkumpul sebanyak 47,89 gram, dan jika ini saya uangkan maka akan menjadi 47,89 gram X Rp. 895.795 = Rp. 42.897.246,- Lumayankan dengan cara begini ternyata hasil akhirnya saya punya jumlah uang lebih banyak ketimbang saya nabung uang Rp. 360.000 dalam wujud uang. (lihat kolom F)

Sekarang coba kita hitung selisih menabung uang tunai dibanding dengan menabung dengan emas.

Nabung Emas kolom F (Rp. 42.897.246) dikurangi Tunai kolom E (Rp. 25.920.000) = Rp. 16.977.246

wow ada selisih sebanyak Rp. 16.977.246 lhooooo, lantas kemana larinya uang sebanyak itu?

Sekarang lihat kolom G, ini metode menabung emas, jadi tiap bulan saya menabung emas 1 gram, tidak perduli berapa harganya karena pasti tiap bulan akan berbeda dan cenderung naik. Maka setelah 72 bulan otomatis saya punya emas murni sebanyak 72 gram, dan ketika bulan Desember 2014 saya jual untuk biaya pendidikan anak saya, maka 72 gram X Rp. 895.795 = Rp. 64.497.240.

===========================================================================
Sekarang coba dibalik, misal tahun 2009 saya punya yang Rp. 64.497.240,- dan uang ini saya tabung saya biarkan saja, nanti tahun 2014 bulan desember baru saya ambil.

64.497.240

uang ditabung tahun 2009

360.000

harga emas 2009

179,159

gram

Jadi uang saya tahun 2009 jika saya kurs emas dengan harga Rp. 360.000/gram akan didapatkan emas 179,159 gram emas murni.

Saat akhir desember 2014 uang saya tersebut saya ambil, dan saya kurs emas, maka hasilnya sbb :

64.497.240

uang tahun 2014

895.795

harga emas 2014

72

gram

wow selisihnya 179 – 72 = 107 gram raib.

Sengaja dalam tulisan ini saya tidak memperhitungkan BUNGA BANK, karena acuan saya adalah EMAS MURNI yang tidak mungkin beranak. Artinya saat tahun 2009 saya punya emas misal 10 gram, dan saya simpan di rumah atau di bank atau di safety box, maka emas tersebut tetap saya 10 gram saat tahun 2014 saya ambil dan saya jual, yang berbeda adalah saat tahun 2009 harga emas adalah Rp. 360.000/gram, sedangkan pada 2014 harga emas kira-kira Rp. 895.795/gram.

Jadi anda pilih nabung cara bagaimana? monggo saja. oh iya kira kira tahun 2014 punya uang 64 juta dibanding dengan tahun 2009 punya uang dengan jumlah yang sama, kira kira bisa beli berapa ekor kambing ya? dengan jenis dan besar yang kurang lebih sama lho.

Berikut ini ada beberapa tulisan menarik dari kompasiana semoga bisa makin memberikan pencerahan tentang apa itu UANG KERTAS, RIBA, dan UANG SUNAH.

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/02/22/kekeliruan-umum-tentang-uang-kertas-536111.html

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/02/22/runtuhnya-uang-kertas-536219.html

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/02/23/makin-banyak-nonmuslim-gunakan-dirham-dan-dinar-536295.html

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/02/22/cara-bebas-dari-hutang-537167.html

%d bloggers like this: