Seri Umroh : Penerbangan langsung dari Jakarta ke Jeddah pakai Garuda

IMG_20150523_171747

Umroh ini adalah penerbangan lintas negara pertama saya, kami memakai jasa penerbangan Garuda Indonesia, dan beruntung ini adalah penerbangan secara langsung dari Jakarta ke Jeddah tanpa transit.

Jam 16:30 WIB kami sudah naik ke pesawat milik Garuda yaitu Boeing 747-400 yang muat 400 penumpang, menempati nomer masing-masing, tapi ada juga yang dari awal sudah heboh maunya duduk dengan pasangan atau dengan keluarga, misal anak dengan ayah. Saya dan ayah saya duduk di tempat duduk masing-masing yang berjauhan, tapi ayah akhirnya ditempatkan di dekat saya oleh pembimbing umroh, hanya terpisah lorong. Ternyata setelah saya lihat lihat di belakang, penumpangnya tidak full, masih tersisa sekitar 4-5 baris kursi, sehingga akhirnya karena sumpek, saya pindah ke paling belakang kanan dekat jendela sehingga bisa foto foto. bahkan ada penumpang yang bisa tiduran bagai di kelas VIP, tiga kursi di bagian belakang dipakai sendirian untuk tidur.

Pada setiap kursi penumpang ada semacam monitor sebesar tablet 10″, dan yang paling saya suka adalah fitur INFORMASI PENERBANGAN, sehingga kita tahu sedang berada dimana, ketinggian berapa, kecepatan berapa, jarak tempuh masih berapa jauh, jarak yang ditempuh sudah berapa KM, cuaca luar, sehingga bisa membayangkan sedang terbang diatas daerah mana.

Jarak yang akan kami tempuh dari Jakarta ke Jeddah adalah 7.994 KM, pesawat ini kalau menurut informasinya bisa terbang langsung 15.000 km.

jam 17:00 WIB kami take off dari Jakarta dan landing di Jeddah pada jam 02:38 WIB (jam hp dan jam tangan masih WIB), jadi kami terbang langsung selama 9 jam 38 menit.

Kami terbang di ketinggian sekitar 10.972 meter, yaitu hampir 11 KM diatas permukaan bumi, dengan kecepatan rata-rata 900 km/jam. Tapi kalau didalam pesawat tidak terasa betapa cepatnya kita terbang, karena begitu luasnya langit yang seperti tiada bertepi.

Menurut pendapat saya, penting untuk terbang langsung saat berangkat umroh, karena kita tidak perlu memikirkan transit dan menunggu saat transit, sehingga pikiran kita akan lebih santai, dan badan juga tidak lelah.

Memang agak aneh saat kita terbang dari Jakarta ke Jeddah ini karena ada selisih waktu 4 jam, yaitu lebih dulu Jakarta 4 jam.

Beberapa hal yang membuat enak terbang dengan Garuda adalah, pramugarinya pasti orang Indonesia, sehingga bisa komukasi lancar dengan penumpang. Pelayanan juga ramah. Makanan selalu datang silih berganti selama penerbangan, sehingga membuat perut jadi penuh makanan. Yang saya rasakan saat landing di Jeddah adalah pilotnya canggih sekali, landing sangat sangat soft, hampir tanpa goncangan, mulus, membayangkan pesawat segede itu landing pada awalnya saya ngeri juga, setahu saya kecepatan pesawat saat landing pada kisaran 250 KPJ.

Jadi begitulah pengalaman saya terbang umroh, saran saya pastikan kalau umroh untuk penerbangan dari Indonesia ke Arab, usahakan yang langsung, yang tanpa Transit. Kemarin sempat ketemu jamaah umroh dari Surabaya, kataya pakai pesawat Arab dan take off dari Surabaya, katanya sih lebih murah.

Bocorannya tiket Garuda ini kisaran 6,3 juta sekali terbang Jakarta Jeddah. Ini untuk kelas Ekonomi.

Sekian terimakasih, semoga berguna bagi yang ingin umroh.

tiket jkt jdh

IMG_20150523_171755

IMG_20150523_185500

IMG_20150523_185704

IMG_20150523_213410

IMG_20150523_213719

IMG_20150524_010056

IMG_20150524_004801

IMG_20150523_182201

IMG_20150524_021401

pingin travelling, tiket pesawat yang murah apa ya?

Sejak kecil saat SD saya ini sudah pesiar kesana kemari, biasalah sebagai anak guru SD, maka saya sering diajak pesiar oleh bapak atau ibu ikut rombongan SDnya, yang saya ingat sih seperti Cilacap, Pantai Ayah, Gua Jatijajar, Gua Lawa, Baturaden, Borobudur, Prambanan, Waduk Gajahmungkur, dan Tawangmangu. Pastinya pakai BIS, dan kalau diingat ingat gaya plesiran pakai bis ini adalah lebih lama saat naik bis dari pada saat di tempat wisatanya 😀 Padahal dulu tahun 80an kendaraan masih masih jarang, jalanan masih sepi, sehingga perjalanan lumayan lancar, tapi tetap saja perjalanan menyita waktu banyak.

Kemuadian gaya pesiar saya beralih turing kelompok dengan teman teman blogger, atau kadang sendirian cuma dengan istri, tentu saja naik motor, bedanya kalau naik motor kita bisa sesuka hati berhenti disembarang tempat yang kita anggap asyik disepanjang perjalanan menuju tempat wisata utama yang kita kehendaki, jadi dalam proses perjalanannya juga sudah merupakan wisata tersendiri. Lumayan pulau Madura pernah saya sambangi pakai motor, lalu kopdar blogger di Magetan, ke Semarang ke Purwokerto, asyik asyik saja dijabani dengan motor.

Tetapi memang hidup tuntutannya makin naik saja, termasuk urusan pesiar, rasa-rasanya saya suatu saat pingin pesiar misal ke Pulau Bali, seperti yang dilakukan dua teman saya kemarin, mereka pesan tiket pesawat pulang pergi terlebih dahulu jauh-jauh hari sebelumnya. Oh iya jadi ingat, saya pernah lho liburan ke BALI ikut rombongan SD juga, dan lagi-lagi naik BIS juga, seingat saya dari Jogja agak siang gitu, lalu sampai pelabuhan penyeberangan pagi, lantas menyeberang dengan fery ke Bali, intinya tetap saja kelamaan naik bis.

Wah jadi penasaran pingin banget pergi lagi ke BALI tapi menggunakan pesawat sehingga perjalanan bisa dipangkas waktunya sangat banyak dibanding naik BIS, lalu nanti di BALI tinggal sewa mobil dan muter-muter sesuka hati, ini saya coba lihat  jika  beli tiket pesawat murah menggunakan sriwijaya airlines kayaknya menarik sekali, kebetulan ada juga BALI sebagai tujuannya, untuk amannya mungkin direncakan sekalian beli tiketnya PP, nanti saat pulang tinggal pulang saja.

image

Nah itu baru dalam negeri, kalau keluar negeri sebenarnya saya ingin ke Singapura, bukan sekedar pesiar, tapi saya mau lihat pameran Broadcast Asia, maklumlah sebagai pekerja televisi, tentu pameran ini seperti layaknya syurga bagi saya, bisa melihat-lihat perkembangan dunia broadcasting, khususnya mungkin perkembangan pemancar tv digital DVB-T2, pamerannya sih tanggal 17-20 Juni 2014, lumayan masih lama, tapi tentu lebih baik lihat-lihat ke Singapura mau naik pesawat terbang apa, tentu bukan naik bis 😀

Mungkin saja ya ke Singapura naik kapal laut… tapi ya makan waktu, mending juga naik pesawat, berhubung masih lama tentu lebih baik booking tiket dulu kan. Pandangan saya sih kalau terbang keluar negeri ya naik Garuda saja, untunglah ada internet, sehingga bisa booking pesawat online dengan garuda indonesia, makin mudah saja nih.

image

Pesiar adalah kebutuhan dan pemuasan dahaga rohani agar bisa santai dan bisa lebih mensyukuri nikmat Sang Pencipta karena telah menciptakan tempat-tempat yang indah untuk kita kunjungi, kita nikmati, dan akhirnya kita akui kebesaran dan kehebatan Sang Pencipta, saya juga punya tujuan yang lebih rohani lagi yaitu pergi berhaji dan umroh, tentu bukan pakai kapal laut, tapi pakai kapal udara. Semoga Allah memberikan panggilan dan izin bagi saya sekeluarga untuk kesana. Amin.

%d bloggers like this: