Umroh ini adalah penerbangan lintas negara pertama saya, kami memakai jasa penerbangan Garuda Indonesia, dan beruntung ini adalah penerbangan secara langsung dari Jakarta ke Jeddah tanpa transit.
Jam 16:30 WIB kami sudah naik ke pesawat milik Garuda yaitu Boeing 747-400 yang muat 400 penumpang, menempati nomer masing-masing, tapi ada juga yang dari awal sudah heboh maunya duduk dengan pasangan atau dengan keluarga, misal anak dengan ayah. Saya dan ayah saya duduk di tempat duduk masing-masing yang berjauhan, tapi ayah akhirnya ditempatkan di dekat saya oleh pembimbing umroh, hanya terpisah lorong. Ternyata setelah saya lihat lihat di belakang, penumpangnya tidak full, masih tersisa sekitar 4-5 baris kursi, sehingga akhirnya karena sumpek, saya pindah ke paling belakang kanan dekat jendela sehingga bisa foto foto. bahkan ada penumpang yang bisa tiduran bagai di kelas VIP, tiga kursi di bagian belakang dipakai sendirian untuk tidur.
Pada setiap kursi penumpang ada semacam monitor sebesar tablet 10″, dan yang paling saya suka adalah fitur INFORMASI PENERBANGAN, sehingga kita tahu sedang berada dimana, ketinggian berapa, kecepatan berapa, jarak tempuh masih berapa jauh, jarak yang ditempuh sudah berapa KM, cuaca luar, sehingga bisa membayangkan sedang terbang diatas daerah mana.
Jarak yang akan kami tempuh dari Jakarta ke Jeddah adalah 7.994 KM, pesawat ini kalau menurut informasinya bisa terbang langsung 15.000 km.
jam 17:00 WIB kami take off dari Jakarta dan landing di Jeddah pada jam 02:38 WIB (jam hp dan jam tangan masih WIB), jadi kami terbang langsung selama 9 jam 38 menit.
Kami terbang di ketinggian sekitar 10.972 meter, yaitu hampir 11 KM diatas permukaan bumi, dengan kecepatan rata-rata 900 km/jam. Tapi kalau didalam pesawat tidak terasa betapa cepatnya kita terbang, karena begitu luasnya langit yang seperti tiada bertepi.
Menurut pendapat saya, penting untuk terbang langsung saat berangkat umroh, karena kita tidak perlu memikirkan transit dan menunggu saat transit, sehingga pikiran kita akan lebih santai, dan badan juga tidak lelah.
Memang agak aneh saat kita terbang dari Jakarta ke Jeddah ini karena ada selisih waktu 4 jam, yaitu lebih dulu Jakarta 4 jam.
Beberapa hal yang membuat enak terbang dengan Garuda adalah, pramugarinya pasti orang Indonesia, sehingga bisa komukasi lancar dengan penumpang. Pelayanan juga ramah. Makanan selalu datang silih berganti selama penerbangan, sehingga membuat perut jadi penuh makanan. Yang saya rasakan saat landing di Jeddah adalah pilotnya canggih sekali, landing sangat sangat soft, hampir tanpa goncangan, mulus, membayangkan pesawat segede itu landing pada awalnya saya ngeri juga, setahu saya kecepatan pesawat saat landing pada kisaran 250 KPJ.
Jadi begitulah pengalaman saya terbang umroh, saran saya pastikan kalau umroh untuk penerbangan dari Indonesia ke Arab, usahakan yang langsung, yang tanpa Transit. Kemarin sempat ketemu jamaah umroh dari Surabaya, kataya pakai pesawat Arab dan take off dari Surabaya, katanya sih lebih murah.
Bocorannya tiket Garuda ini kisaran 6,3 juta sekali terbang Jakarta Jeddah. Ini untuk kelas Ekonomi.
Sekian terimakasih, semoga berguna bagi yang ingin umroh.
Filed under: Keluarga, Relijius, Travelling, Umroh | Tagged: 747-400, GA982, Garuda, penerbangan yang bagus untuk umroh, terbang langsung jakarta jeddah, tips umroh, umroh | 1 Comment »
You must be logged in to post a comment.