Budaya malu dan menghargai sesama pemakai jalan harus selalu dipupuk dan dipraktekkan

Pada kisaran tahun 2001, pemilik dan pengendara motor di Yogyakarta tentu tidak sebanyak saat ini. Saya tidak mempunyai angka pasti untuk membandingkannya, tetapi ini adalah pengalaman saya, karena sejak SMA tahun 1989 sudah naik motor ke sekolah, saat itu pakai Honda Astrea Star produksi tahun 1988, sehingga sampai sekarang saya lebih senang naik motor dari pada naik mobil, alasan praktis dan kecepatan menjadikan naik motor lebih menyenangkan bagi saya, bahkan sampai sekarang usia diatas 44 tahun, tiap hari saya rata-rata riding 100 km sampai 120 km.

Motor lengkap, riding gear lengkap, siap riding pula dengan tertib

 

Motor lengkap dan standar serta helm full face

Tentu saja dahulu orang jarang memakai helm, generasi seumuran saya pasti tahu yang namanya HELM CIDUK, tapi perlahan kampanye pemakaian helm yang baik dan aman digencarkan, sehingga ada helm Standard dan juga saya mulai mengenal Helm Cakil alias Helm Full Face. Saat SMA saya selalu pakai helm Full Face kemanapun pergi, ini gara-gara saya melihat di depan mata sendiri kecelakaan lalu lintas tabrakan motor sehingga mengakibatkan pengendaranya luka parah di kepala, ada pula tetangga saya yang hidungnya tergerus aspal gegara tidak pakai helm, dari situlah saya memilih tertib untuk memakai helm. Saat ini saya mengajarkan tertib memakai helm pada anak-anak saya, jadi kalau pagi saya antar pakai mobil, tetapi tetap bawa helm, karena saat pulangnya dijemput pakai sepeda motor. Kebetulan sekolahnya juga care terhadap siswa yang membawa helm, yaitu disediakan rak khusus untuk menaruh helm.

Motor Standard yang lengkap dengan helm Full Face

Saya pernah mendengar sendiri dari petinggi Astra Motor tentang perjuangan beliau bahwa setiap penjualan motor Honda, harus disertai dengan helm, seingat saya dulu ada helm TRX, lalu berkembang menjadi helm-helm yang semakin baik bentuknya. Jadi tidak heran kalau dijalanan banyak sekali orang naik motor memakai helm bawaan Honda, bahkan kadang naik motor selain Honda, helmnya tetap helm Honda, disinilah salah satu keberhasilan Astra Honda Motor dalam kepeduliannya terhadap konsumen pembeli sepeda motor Honda.

Memakai helm hanyalah salah satu dari tertib berkendara motor, tentu ada lagi yang lain, yaitu harus memakai jaket, memakai sepatu, malah kalau bisa yang sepatu bisa melindungi mata kaki, memakai celana panjang, memakai kaos tangan, protektor, minimal jika semua itu dipakai, maka kita akan lebih aman dalam berkendara motor, meminimalkan resiko kecelakaan parah jika misal terjadi kecelakaan. Karena bisa jadi kita sudah hati-hati, akan tetapi terimbas oleh kecerobohan dan ketidaktertiban pengendara lain, dan ini sering kali yang terjadi. Konyol dan menggemaskan.

Mayoritas wong Ngayojokarto tentu punya unggah ungguh, tepo seliro, punya adat budaya, malu jika berbuat melanggar hukum atau pranatan, ketika budaya tersebut diaplikasikan di jalan yang terjadi adalah bisa saling menghargai sesama pemakai jalan. Boleh dikatakan sebagian besar pengendara motor di Jogja ini tertib dalam berlalu lintas, akan tetapi tidak menampik jika ada oknum-oknum yang tidak tertib, misal keluar dari gang kecil menuju jalan besar langsung KLUWER, tidak mau berhenti dan menengok kekanan dahulu, sehingga sering timbul kecelakaan dari hal ini. Melanggar lampu merah, jalan di trotoar, berhenti tidak di marka yang seharusnya, dll.

Saat lampu merah, pilih berhenti di bawah rimbunan pohon agar tidak kepanasan, meskipun didepan masih lega, dan jarang ada pengendara dibelakang yang klakson klakson protes.

 

Uniknya Jogja, pilih berhenti di tempat yang teduh di bawah pohon beringin Gedung Agung, di depan adalah NOL KM.

Ada pula oknum pelanggar lalulintas yang seolah pinter mensiasati lampu lalu lintas, walau jelas-jelas sedang merah, tetapi melanggar dengan memanfaatkan waktu sekian detik sebelum yang hijau jalan. Kadang memang ada yang sengaja melanggar dan tidak merasa malu melakukannya. Akan tetapi ada juga yang unik di Jogja, kita akan bisa menemukan lampu bangjo ternyata masih jauh di depan sekitar 10 meter, tapi motor-motor sudah pada berhenti, ternyata saat siang panas menyengat, banyak pengendara motor yang pilih berhenti dibawah bayang-bayang pohon yang rimbun dan teduh, dan uniknya lagi hampir semua orang memaklumi hal ini dan tidak ada yang marah-marah misalnya membunyikan klakson secara terus menerus.

MALU, budaya ini masih lekat di Jogja, tapi pelahan akan terkikis juga kalau tidak kita pupuk dan kita praktekkan juga kita beri hukuman sosial dan hukuman legal bagi pelaku-pelaku pelanggar lalu lintas. Misal hukuman sosial bagi pelanggar lampu merah adalah kita sorakki dan hukuman bagi pelanggar lalu lintas yang menyebabkan celakanya orang lain adalah dengan malas menolongnya, artinya korban yang terimbas biasanya kita tolong dulu, sementara korban penyebab yang merupakan pelanggar awal biasanya kita biarkan, atau kalaupun kita tolong mesti dengan agak malas.

Teknologi selalu berkembang, begitupun media sosial, saat ini sangsi sosial bagi pelaku pelanggar lalu lintas, biasanya akan terexpose di media sosial terpopuler yaitu Facebook. Hampir tiap orang punya hp berkamera, maka jika kita melanggar aturan hukum dan tatanan sosial dan adat budaya, bisa banget kita akan difoto atau divideo oleh orang lain dan diupload di grup facebook, maka sangsi sosial dengan di hujat, dicaci dll akan diterima oleh pelanggar lalu lintas.

Gedung Astra Motor Safety Riding Centre di Jogja

 

Blogger koboys mengikuti kelas teori safety riding

 

Inspirasi 60 Tahun Astra yang menyentuh pondasi dasar dalam usaha tertib berlalu lintas adalah dengan berdirinya Astra Motor Safety Riding Centre di Jogja, sebab dari sini bisa terus dipupuk dan ditularkan kepada generasi muda khususnya tentang tata cara berkendara motor yang baik, benar, aman dan nyaman sesuai aturan. Budaya malu untuk melanggar hukum, budaya menghargai orang lain, pengendara lain di jalan bisa diajarkan terus menerus berkesinambungan. Ketertiban memang harus diajarkan, selalu dipraktekkan dan selanjutnya mendarah daging dan membudaya.

 

blogger koboys sebelum update tentang keselamatan berkendara di AMSRC Jogja

 

Latihan mengendarai kendaraan dengan baik dan benar memakai simulator seperti ini amat menyenangkan, walau tidak bisa dikatakan mudah juga

 

Menguasai Teori dalam safety riding juga diperlukan.

 

Simulator sepeda motor yang mengasyikan, menghibur, tetapi mendidik.

 

 

Praktek safety riding dengan baik dan benar di AMSRC Jogja

 

Lokasi praktek safety riding di AMSRC Jogja

 

Miris saat ini melihat anak-anak dibawah umur yang belum memenuhi syarat mendapat SIM yaitu 17 tahun, sudah naik kendaraan bermotor. Kesadaran dan peran orang tua tentulah menjadi pokok penentunya, jadi jika anak muda dilatih tertib berlalu lintas, maka untuk orang tua perlu diberikan kesadaran untuk tidak memberikan sepeda motor kepada anaknya yang belum punya SIM, karena bisa membahayakan orang lain, terlebih bagi anak itu sendiri.

Pelatihan safety riding gratis

Pelatihan Safety riding

Contact person Pelatihan Safety Riding di Astra Motor

Astra Motor sudah menempuh berbagai cara untuk mengkampanyekan tertib berlalu lintas, dan salah satunya melalui para blogger otomotif yang diajak mengikuti acara Pelatihan Safety Riding di Astra Motor Safety Riding Centre Jogja. Blogger diberikan pelajaran secara lengkap meliputi teori dan praktek langsung, setelah mengalami semua pelajaran dan pengalaman tersebut, maka blogger bisa berbagi dengan teman dan sahabat melalui blog masing-masing, melalu kanal youtube, instagram, twiter, dan tentu saja facebook, dengan demikian pesan-pesan keselamatan dan ketertiban berlalu-lintas ini menyebar dan semoga bisa mengajak pula para pembaca, teman dan sahabat para blogger untuk ikut pula mempraktekkan dalam keseharian tertib berlalul lintas.

Pencapaian yang tidak kalah hebat dari Astra Motor adalah program Mudik Bareng Honda, yang tujuan utamanya untuk lebih membantu para pemudik agar tidak riding membawa motor dari misal Jakarta ke Jogja dikendarai sendiri, bahkan kadang sampai 3 atau 4 orang boncengan satu motor yang tentu sangat tidak nyaman, dan sangat berbahaya. Astra Honda mengajak pemudik naik bis sampai tujuan, dan sepeda motornya diangkut truk tersendiri juga sampai tujuan pula, sehingga pemudik tinggal riding sebentar sudah sampai ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran, bekumpul bersama sanak saudara, sungguh ini adalah Inspirasi 60 Tahun Astra yang membanggakandan sangat mendukung budaya lokal Jogja dan sekitarnya.

Mudik bareng honda

 

Mudik lebih menyenangkan bersama Astra

 

Bis Mudik Honda

 

Motor Mudik Bareng Honda sudah sampai dulu di tujuan

 

PR terbesar saat ini di jalanan jogja adalah masih adanya pelanggar lampu lalu lintas. Kecelakaan sebagian besar berawal dari pelanggaran lalu lintas. Hukuman memang harus diberikan, bukan hal yang sulit saat ini sebenarnya dengan berkembangnya teknologi, sebagai contoh tiap traffick light dipasang CCTV, sehingga bisa memantau kendaraan yang melanggar, bisa mendeteksi nomor polisi kendaraan yang melanggar, atau kedepan mungkin sepeda motor dilengkapi RFID, sehingga bisa dideteksi dari jauh, tanpa harus melihat plat nomernya. Hasil pantauan pelanggaran tersebut lalu diupload di portal khusus, sehingga bisa diakses oleh publik dan tentu saja pelaku yang sudah teridentifikasi nomer polisi kendaraannya maka di SMS dan jikapun tidak segera mau membayar, tetap saja kelak saat kendaraan tersebut pajak tahuhan, maka bukti video dan foto pelanggaran  diperlihatkan lagi, dan tetap harus membayar denda pelanggaran. Sepertinya arah tilang online ini sudah mulai berjalan di Kepolisian RI. Tinggal mengembangkan saja.

 

Pemandangan umum di palang pintu kereta api, semua lajur jalan full.

 

Budaya malu dan antri untuk berhenti tertip di lajur kiri yang mulai luntur

 

Setelah kereta api lewat, dan palang pintu dibuka, maka siap-siap berebut jalan.

 

Satu lagi PR besar adalah di perlintasan REL Kereta Api, yang saat ini sudah umum kita lihat ketika palang pintu kereta api turun, semua sisi jalan raya di kedua sisi rel KA akan terisi penuh, salah satu sebab adalah karena palang pintu KA membuka yang kanan terlibih dahulu, sehingga para pelanggar di sisi kanan bisa lolos terlebih dahulu, sementara yang tertip di sisi kiri jalan, pasrah tidak bisa maju sebelum palang KA benar benar posisinya tegak keatas. Salah satu solusi teknis bisa dicoba palang pintu dibalik, AS nya di sisi kanan, sehingga nanti yang terbuka dahulu adalah sisi kiri yang tertib, dan sisi kanan yang tidak tertib menjadi terhambat palang pintu. Solusi kedua adalah tilang dan denda dengan melihat rekaman CCTV.

Jalan raya adalah tanggung jawab kita bersama, mari mulai dari diri kita sendiri untuk tertib, lalu tularkan kepada orang lain, dan dari pihak berwenang juga memberikan aturan dan hukuman yang pasti bagi pelanggar. Semoga kita akan semakin nyaman dan aman di jalan.

 

Jarang kita jumpai perlintasan KA selenggang ini

 

Berikut ini video singkat, tentang bagaimana indahnya kalau mau saling mengalah dan berbagi di perlintasan KA.

Pihak SMP sebaiknya menyediakan tempat HELM

image

Helm hanya digeletakkan dilantai di dekat pos satpam.

Kedua anak saya kebetulan sudah SMP dan keduanya di SMP yang sama yaitu SMP GODEAN 3. Jarak Rumah ke SMP adalah 7 KM, sehingga tiap pagi saya mengantarnya barengan pakai motuba saya si Azul.

Untuk pulang dijemput pakdhenya tiap siang pakai motor. Saya sudah membiasakan anak saya untuk selalu pakai helm saat membonceng motor, sehingga saat berangkat pagi saya minta helm dibawa sehingga siang saat dijemput pakai motor bisa tertib memakai helm. Helm dipakai bukan karena takut ditilang polisi, tapi demi usaha untuk lebih menjaga keselamatan diri sendiri.

image

Tiga motor dengan pembonceng anak sekolah yang tidak pakai helm, diambil hari ini

image

Anak SMP kelas 1 bawa motor

Tetapi sayang sekali bahwa memang tidak ada tempat helm khusus di SMP tempat anak saya sekolah, dan kemungkinan besar juga di SMP SMP yang lain juga sama kondisinya.

image

Orang tuanya kenapa tega memberikan motor ke anaknya

Dimulai dari tulisan ini saya ingin memberikan awal penyadaran bagi berbagai pihak yang terkait dalam masalah ini.

Pertama adalah kesadaran orangtua untuk menanamkan nilai nilai ketertiban dalam membonceng sepeda motor harus pakai helm.  Kalau kasusnya seperti saya bahwa pagi diantar mobil dan siang dijemput motor, maka anak harus membawa helm dan ditaruh di SEKOLAH sehingga pulang dijemput motor, tetap pakai helm. Kalau yang antar jemput pakai motor tentu yang antar jemput harus mau terus membawakan helm.

image

Anak saya bawa helm putih

Kedua adalah pihak sekolah, bahwa sebaiknya pihak sekolah juga menyadari arti penting tertib lalulintas demi keselamatan anak didiknya. Akan lebih baik jika disedikan rak khusus untuk menaruh helm. Mungkin dengan perbandingan kapasitas seperempat dari jumlah murid. Misal murid ada 4 kelas, maka harus ada kapasitas sebesar 30-40 untuk menaruh helm dengan baik dan aman. Tidak hanya digeletakkan begitu saja dekat pos satpam seperti di SMP anak saya seperti foto diatas.

Ketiga adalah pihak kepolisian yang bisa masuk kampanye tertib lalu lintas ke sekolah sekolah SMP, jika dirasa SDM kurang maka pihak kepolisian bisa menggandeng berbagai pihak, misal teman teman klub motor yang concern kepada safety riding, teman teman blogger otomotif yang juga concern pada safety riding, di jogja ada komunitas blogger koboys yang siap diajak serta dalam kampanye ini jika memang dibutuhkan. Ada pula pihak pabrikan motor, saya lihat ASTRA MOTOR JOMBOR sangat concern pada safety riding dan bahkan punya tempat khusus untuk latihan safety riding di sebelah barat Galeria Mall depan RS BETHESDA, sehingga siswa SMP bisa dilatih untuk safety riding, dengan begitu saat mereka punya SIM, sudah mengerti aturan naik motor dengan aman.

http://hadiyantablog.com/2015/05/08/pembukaan-dan-peresmian-safety-riding-centre-pertama-astra-motor-di-yogyakarta/

http://hadiyantablog.com/2015/05/09/melihat-tempat-safety-riding-astra-motor/

 

image

image

image

image

image

Mari kita bersama wujudkan hal ini.

Satu lagi bahwa anak SMP tidak boleh naik motor sendiri ke sekolah, untuk itulah yang rumahnya jauh biasanya diantar pakai motor atau mobil jika tidak naik sepeda sendiri. Tapi ada juga anak-anak SMP yang naik motor ke sekolah, biasanya mereka menitipkan motor di sekitar sekolah, bisa dicek disekitar sekolah SMP mesti ada penitipan sepeda motor. Harusnya pihak orang tua sadar diri bahwa sangat bahaya memberikan sepeda motor pada anak dibawah 17 tahun yang belum punya SIM, dan biasanya mereka juga naik motor masih dengan emosi tinggi dan ngawur, bahkan kebanyakan tanpa helm. Pihak sekolah SMP seharusnya juga tegas dengan merazia anak yang ke sekolah pakai sepeda motor yang dititipkan disekitar sekolah.

Semoga berguna. Amin.

image

Suasana kelas anak lanang

Helm baru untuk istri

Helm istri yang lama rusak kemarin saya pegang bagian kacanya jadi pecah, setelah saya bongkar, eh ternyata helemnya juga sudah pecah, ya sudah saya janjikan untuk beli baru.

Dan akhirnya beli helm baru pad atanggal 5 Februari 2012 di Jalan Kusumanegara, warna helmnya putih biar mathcing dengan helm saya. Harganya Rp. 150.000 merk VOG, kayaknya mahal ya, karena saat saya lihat helm NHK terminator yang sama persis dengan milik saya, di toko ini harganya Rp. 450.000, padahal saya belinya Rp. 380.000, dan teman saya beli di Kotabaru hanya Rp. 350.000 he he

Pas beli helm ini pas ada pawai supporter bola yang pulang dari Mandala Krida. Kayak kampanye saja, bleyer-bleyer motor. Sehabis beli, saya lanjut ke JEC untuk lihat pameran komputer.

lagi ada pawai pendukung sepakbola yang pulang dari Mandalakrida

Lapangan dibawah TURGO lereng Merapi

iklan pulsar 135 dan 220 vs supra pancen ora septi blas

Heboh bener soal iklan Bajaj Pulsar di beberapa blog sedulur koboys dua hari ini, dan saya baru sempat lihat videonya sekarang.

http://tigeritem.wordpress.com/2012/01/13/kalau-mau-al4y-beli-pulsar/

http://bennythegreat.wordpress.com/2012/01/12/iklan-baru-bajaj-pulsar-cewek-duluan-deh-tidak-mendidik/

http://dwidhaswara.wordpress.com/2012/01/13/iklan-pulsar-l4y-sukses-mencuri-perhatian-khalayak-ramai/

http://asmarantaka.wordpress.com/2012/01/12/tvc-bajaj-pulsar-yg-imajinatif-sekali-untuk-rider-bebek-cewek-duluan/

http://pertamax7.wordpress.com/2012/01/14/iklan-terbaru-bajaj-pulsar-butuh-pulsar-untuk-mengalahkan-supra-x-125/

http://yudibatang.wordpress.com/2012/01/13/image-supra-x125-ambrol-oleh-tvc-bajaj-pulsar/

http://lovemybike.wordpress.com/2012/01/13/bc-nya-iklan-iklan-y-dan-h-ga-separah-iklan-ini-d/

http://adicuzzy.wordpress.com/2012/01/14/ketika-iklan-pulsar-mulai-ng4l4y-bin-seruntulan/

Saat kemarin blogger mengusung tema sirbo dan tema safety riding dan riding dengan santun, eh tahu-tahu BAI bunuh diri dengan iklan yang nggateli, numpak motor nyalip saling silang sok banget.

Yang paling heran adalah kenapa di iklan tersebut rider pulsar pakai helm halfface semua, karena menurut saya tetap lebih safety pakai yang fullface, yang sudah biasa pakai helm fullface pasti tahu rasanya merasa kurang aman jika memakai helm halfface. Saya sejak SMA kelas 2 seingat saya sudah pakai helm fullface, padahal saya dulu pakai Honda Astrea Star, sampai sekarang saya sudah mempunyai 4 helm fullface. Terakhir NHK Terminator.

helm halfface dan tali helm sepertinya belum diikat pada rider paling kanan

Yang lebih parah, kok sepertinya yang pakai pulsar 220 tali helmnya tidak ditalikan ya, semoga saya tidak salah lihat. Parah deh kalau memang benar seperti itu.

image

ini helemku 😀

http://hadiyantablog.com/2012/01/09/helm-baru-nhk-terminator/

http://hadiyantablog.com/2012/01/11/impresi-memakai-helm-nhk-terminator/

Lanjut di sepatu. Mosok sepatunya seperti sepatu ninja yang fleksibel bisa untuk lari dan bertempur dengan ringan dan nyaman kayak gitu ya? Padahal tahu sendiri kan, kalau rider pulsar baik anak klub atau komunitas, atau pengguna biasa pasti mayoritas pakai sepatu yang kuat dan sebisa mungkin yang melindungi mata kaki. Contoh saya sendiri pakai safety shoes, KINGs yang memang kuat dan nyaman, naik pulsar pakai srandal atau sepatu ala kadarnya sungguh sangat berisiko, karena motornya berat, kalau kepeleset karena sandal atau sepatu tidak bagus menapak di tanah atau aspal pasti jatuh, saya saja pernah jatuh saat berhenti gara-gara dapat kerikil, itupun sudah pakai sepatu KINGS.

sepatu apaan tuh???

http://hadiyantablog.com/2011/01/25/safety-shoes-kedua-untuk-riding/

image

ini sepatu KINGS punyaku

image

Mata kaki terlindungi

impresi memakai helm NHK Terminator

Saya mau cerita pengalaman setelah memakai helm NHK Terminator.

Saya memang butuh helm yang bisa dipakai nyaman untuk siang dan malam hari sekaligus. Selasa tanggal 9 Januari 2012, saya pulang jam 18:15 dari kantor, kondisi hujan lebat, hebatnya helm NHK ini saat dipakai dalam kondisi hujan, terasa nyaman, air hujan tidak masuk ke muka, dan kacanya meski kena air hujan, tapi tidak begitu menganggu pandangan ke depan, cahaya dari lampu mobil atau motor dari lawan arah tidak buyar dan tidak mengganggu pandangan. Artinya helm ini sesuai banget dengan keinginan saya saat membelinya 😀
image

Saat dipakai siang hari tinggal nurunin kaca gelapnya maka jadi adem deh pandangan ke jalan raya, inilah enaknya helm double visor, saat siang terik maka tidak perlu kaca mata hitam, karena ada visor gelap disebelah dalam, cara menurunkannya tinggal tarik kebawah tuas di sisi kiri helm.

Ternyata helm NHK terminator ini memang enteng, saya tidak merasa aneh dan tidak ada perubahan dalam memakainya, tidak pusing dll. Karena helmnya pas bener dikepala, bahkan singset, tapi tidak sampai sesak, saat diajak riding agak kencang nyaman-nyaman saja. Bahkan menurut saya sangat nyaman, tentu saja dibanding helm lama saya.

Soal suara berisik di dalam helm saat dibawa riding, ternyata helm ini juga silent banget, minim suara angin bersuitan di telinga. Sehingga jadi lebih enak ridingnya.

Soal sirkulasi udara juga mumpuni, karena ada penangkap angin di atas helm berjumlah dua buah, tentu saja bisa dibuka tutup, saat hujan ya ditutup, saat siang terik ya dibuka, alhasil kepala dingin tidak keringetan.

Yang agak aneh adalah tali pengikat helmnya, bentuknya bukan D ring atau bentuk klik, tapi seperti sabuk pakai rel, sehingga gampang dipasang, gampang dilepas, dan gampang disesuaikan kekencangannya.

Yach begutulah penilain saya pada helm NHK Terminator. Hampir 99% memuaskan.

Helm baru, NHK TERMINATOR

image

Seingat saya ini adalah helm fullface ke empat yang sama miliki. Pertama saat SMA, helm fullface tapi agak kotak kotak gitu bentuknya, lalu saat 2001 mulai kerja di gunung kayaknya saya beli helm fullface warna merah dan saya pakai selama kurang lebih 5 tahun, lalu sekitar tahun 2005 saya beli lagi helm fullface yang bisa ditarik keatas bagian cakilnya, helemnya berat banget berarti saya pakai sudah sekitar 6 tahun. Terus ini helm NHK Terminator adalah benar helem fullface yang keempat, jadi wajar bila saya beli helm baru untuk pengganti helm saya yang lama.

Kenapa saya pilih NHK, mungkin karena sudah SNI, dot dan snell. Bentuknya saya juga suka, dan yang paling demen adalah adanya double visor, yang luar kaca bening anti gores, yang dalamnya kaca agak gelap, jadi kalau pas siang hari panas menyengat sangat terasa manfaatnya kaca yang gelap.

Tokonya terletak di perempatan ringroad selatan yang berpotongan dengan jalan Parangtritis. Ada di pojok utara ringroad, barat jalan. Pas di lampu bangjo. Saya pilih toko ini karena tiap ngantor saya lewat, dan saya pernah pula ke toko ini sekadar beli kaca untuk helm fullface ketiga saya. Setahu saya ini memang dealer helm NHK. Dulu saat pertama kali ketoko ini pernah dipameri NHK carbon, harnyanya 2 juta, helmnya ringan tapi kuat.

Tadinya sempat mau pilih yang basic warna merah, tapi pas saya coba, kok kuping saya yang kiri sakit, tidak nyaman, seperti keganjel, lalu saya tanya lagi yang warna lain, ternyata ada yang basic warna putih, dan saat saya coba ternyata pas banget, ya sudah akhirnya saya ambil yang warna putih.

Tadi saya pas beli pakai helm fullface honda hadian NMP. Helm NHK langsung saya pakai, helm NMP saya taruh di box kappa 42. Kesan memakai helm ini adalah terasa ringan dan tiupan angin amat minim, karena helm pas banget di kepala, maka terasa enak dibuat riding, tidak godek-godek. visor dalam yang gelap saya aktifkan dan nyaman banget. Eh diutara PG Madukismo, helm saya sudah diabsen pak polisi yang lagi razia, helem anyar, lampu utama nyala, pake safety shoes, sarung tangan, spion lengkap dan standard, tidak pakai strobo dan sirene, kok yo masih dicegat, ya sudah saya kasih sim dan STNK, lalu disuruh bablas karena memang taat pajak dan hukum 😀

Oh iya harga helm ini Rp. 380.000,- awalnya 385.000 dan saya tawar cuma turun 5ribu, tadi saat beli saya sempat cek di site penjual helm online, ternyata dijual 380.000 juga. Ini belum termasuk ongkir dari jakarta ke jogja yang mungkin bisa habis 50an ribu, berarti harganya di toko ini ya terhitung murah lah.

Kemarin sempat mau beli KBC, tapi disaranin begawan untuk beli NHK saja, maka saya manut saja, lagian harganya juga pas bagi saya, tidak terlalu mahal, tidak pula terlalu murah.

Untuk sedulur koboys, makasih kemarin atas saran-sarannya untuk beli helm ini dan itu. Dan akhirnya pulihan saya jatuh ke NHK terminator ini.

image

image

image

image

image

Posted from WordPress for Android Samsung Galaxy Mini by hadiyanta

Helm baru anakku

image

Tanggal 27 september saya belikan anak lanang saya helm yang hitam, sedang tanggal 6 oktober 2011 saya belikan anak wedok saya helm yang warna putih, masing-masing harganya Rp. 50.000,- Saya pilih helem ini karena memang kalau helem yagn agak kecil sudah tidak begitu sesuai utnuk anak saya, sedangkan helem ini lumayan ringan dan kuat, sehingga tidak begitu berat dipakainya.

Rutin helem ini ya dipakai saat berangkat dan pulang sekolah, juga untuk ke LES. Sayangi anak dengan memberikan perlengkapan helem yang baik dan kuat.

image

image

image

image

image

image

image

 

90 Detik untuk keselamatan kita

image

image

image

image

Hampir bisa dipastikan 99% biker saya lihat tidak memakai sarung tangan (ini itungan prosentase ngawur saja dengan melihat secara langsung di jalanan), kalau ada cewek biker pakai sarung tangan, itu lebih hanya sekadar untuk menghindari sengatan matahari, biar tidak item kulitnya.
Iseng saja kemarin saya hitung saat saya memakai sarung tangan, ternyata hanya makan waktu kurang dari 25 detik.
Saya sekarang juga tertib memakai knee protektor jika riding ngantor, karena sekali jalan saya mengaspal 40KM. Perlu sekitar 60 detik untuk pakai knee protector.
Jika ditambah pake helm sekitar 5 detik. Jadi cukup sisihkan waktu 90 detik untuk keamanan kita riding.
Karena eman-eman jika badan kita rusak saat jatuh atau kecelakaan, susah nyari spare part nya (ngutip dari kang nadi).

%d bloggers like this: