Jalan eksotis Patuk Dlingo Imogiri melewati hutan Pinus

Pulang ngantor di pagi hari, agak luang waktunya, sehingga saya pingin pulang melewati jalur alternatif Kantor-Patuk-Perempatan Beringin Dlingo-Imogiri-Palbapang-Rumah.

Ini adalah rute pertama dari kantor sampai Patuk Gunungkidul. Jaraknya adalah 5,7 KM ditempuh dalam waktu kisaran 9 menit. Sampai di perempatan Patuk depan Pos Lalu Lintas Patuk, lalu saya ambil arah lurus keselatan ke arah Dlingo, kalau belok kiri sampai Wonosari, kalau belok kanan turun ke Piyungan.

image

Map NgoroOro Patuk

image

Stat NgoroOro Patuk

Ini adalah rute selanjutnya Patuk – Perempatan Ringin Dlingo, karena ada pohon beringin di tengah perempatan. Di Pohon beringin ini ada petunjuk arahnya.

Lurus = Imogiri, Parangtritis

Kiri = Playen (ini jalannya asyik banget tanpa ada lampu bangjo sampai playen)

Kanan = Pleret Bantul (bisa sampai sate pak Pong Jejeran)

saya dari arah Patuk.

Jalur Patuk- RinginDlingo ini jaraknya 6,25KM saya tempuh kisaran 9 menit. Jalannya diatas bukit dan bisa melihat kota Jogja juga kalau mau berhenti di sisi kanan. Melewati pula hutan pinus tapi cuma sedikit.

ringin dlingo

image

Map Patuk RinginDlingo

Screenshot_2013-02-03-11-02-34

 

Dilanjut Perempatan Ringin Dlingo menuju Imogiri, ini adalah rute paling menarik, karena melewati tengah hutan Pinus. Saya berhenti sekitar 4 kali untuk potret potret pemandangan hutan pinus yang indah. Jaraknya adalah 8 KM dan saya tempuh dalam waktu 26 menit karena sesi potret potret tadi. Setelah hutan pinusnya habis, maka akan menjumpai pertigaan yang kalau lurus akan sampai Imogiri, kalau ambil kiri akan sampai Dlingo/Temuwuh.

image

Map RinginDlingo Terong

image

Stat RinginDlingo Terong

Ini adalah rute dari Imogiri sampai perempatan Palbapang Bantul.

image

Map Terong Palbapang

image

Stat Terong Palbapang

Foto lengkapnya monggo silahkan dinikmati dibawah ini.

dlingo1

dlingo2

dlingo3

dlingo4

dlingo5

dlingo6

dlingo7

dlingo8

dlingo9

dlingo10

dlingo11

dlingo12

dlingo13

Jalur alternatif Patuk Gunungkidul via Dlingo tembus Wonolelo Imogiri

image

Dari September 2001 sampai sekarang hampir September 2011 saya selalu naik turun Gunungkidul karena ladang saya memang disini. Tetapi belum pernah saya lewat jalur via Dlingo lalu turun ke daerah Wonolelo Imogiri Bantul. Pernah lihat statusnya mas KilauBiru lewat sana, saya jadi penasaran, dan beberapa waktu yang lalu saya coba untuk travelling santai lewat sana berbekal ancer-ancer arah dari satpam kantor saya.

Untuk mengetahui arah dan merakan jejak perjalanan saya, maka saya aktifkan aplikasi MY TRACKS di hp android samsung galaxy 5 milik saya, lalu hp saya taruh di atas setang dengan tas khusus yang saya buat sendiri. Minimal dengan aplikasi ini saya tahu arah kemana saya riding, arah utara adalah tracking searah dengan laju motor, arah selatan adalah tracking berlawanan dengan laju motor, arah barat trackingnya berjalan ke kiri, arah timur trackingnya berjalan ke kanan.

Pada kesempatan menyusuri jalan ini untuk pertama kalinya, saya belum sempat foto-foto, sekadar berlalu saja. Sehingga kemarin saya ulang lagi melewatinya, dan tiap ada obyek unik dan menarik sepanjang jalan, saya ambil gambarnya.

Continue reading

Jembatan gantung di imogiri

image

image

image

image

image

 

image

Saya iseng riding santai menjelajah wilayah imogiri, tidak dinyana bisa ketemu dan melewati jembatan gantung ini.

Jembatan ini kalau tidak salah membentang di kali opak. Dibuat dengan membentangkan sepasang kawat besar dari ujung ke ujung.

Lebarnya hanya cukup untuk satu motor, jadi harus gantian jika mau melintas.

Saat saya melintas sensasinya sungguh asyik, karena bergoyang goyang. Padahal saya cuma pelan pelan. Saya lihat ada cewek pake matic melewatinya dengan kencang.

BATIK TULIS BU TATIK & GURAH HM. IKHWAN. Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Jogja

Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Jogjakarta adalah sebuah Dusun yang letaknya di dekat makam raja-raja Mataram di Imogiri. Di Dusun ini para penduduknya banyak yang membuata kerajinan batik tulis, yaitu batik yang dibuat dengan canting, bukan batik cap yang tinggal cap saja. Jadi jika pingin membeli batik tulis langsung ke desa para pengrajin batik tulis ini saja, dan salah satunya adalah Batik Tulis Bu tatik yang kebetulan adalah sahabat dari istri saya :-D.

Di desa ini juga terkenal dengan keahlian GURAH yang gunanya untuk membuang ingus, dengan diberi cairan tertentu yang tentu saja ramuannya menjadi rahasia turun-temurun penduduk disini. Dan kebetulan juga suami Bu Tatik juga buka praktek GURAH.

Untuk menuju ke Dusun ini, paling gampang adalah dari perempatan ringroad terminal Giwangan, tinggal keselatan terus, sampai melewati jembatan Karang Semut. sekitar 100 meter dari jembatan akan masuk ke gapura yang saya sendiri lupa tidak memotretnya, lalu sekitar 50 meter dari gapura akan bertemu pertigaan, maka belok kiri di pertigaan ini, ikuti ketimur kira-kira 1 km nanti akan ada pertigaan di tengah sawah, ambil yang kanan, yaitu jalan ke Pondok Pesantren AR-ROMLY seperti foto dibawah ini. Nah Batik Tulis Bu Tatik ada di timurnya pondok pesantren ini, bersebelahan.

Pesan saya kalau mau nyari batik, tanya saja Pondok Pesantren ini, jangan tanya kalau mau nyari batik.

image

Selengkapnya klik disini Continue reading

%d bloggers like this: