Setang godek di pulsar UG4 saya bukan salahnya BOX Kappa42

Seingat saya sejak dari beli sebelum saya tambah box, setang pulsar saya sudah godek-godek. Padahal pulsar UG4 ini sudah memakai shock depan 37 mm milik pulsar 220 yang tentu saja lebih besar dari pulsar 180UG4 dan sebelumnya, juga pulsar 200. Konon pemakain shock 220 di pulsar UG4 ini untuk mengatasi masalah setang godek, terutama bagi yang ditambahi top box dan side box besar-besar.

image

Shock besar, dan box besar kappa 42

Setelah saya tambahi box kappa 42 liter, godeknya tambah heboh, dan memang agak berkurang ketika box saya copot dari dudukanya (breket). Jadi mulai saat itu saya menvonis penyakit godek-godek di pulsar UG4 saya ini biang keroknya adalah penambahan box kappa 42 ini.

Tapiiiiiiiii…………

Continue reading

Tips agar TOP BOX senyap

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Saya agak lupa apakah pernah menulis hal ini atau belum. Seingat saya belum secara khusus.
Jadi ini adalah pengalaman saya saat awal- awal dulu pakai top box di pulsar UG4 – Black Coyote punya saya.
Saya memakai box Kappa 42, dipadu dengan dudukan/breket buatan bro Yudi dari jakarta.

Setelah terpasang saya merasakan box gemerisik, walau tidak saya beri muatan sekalipun. Setelah saya teliti, ternyata antara dudukan dan box kurang rapat pada bagian depan, lalu saya coba beri ganjal semacam busa karet, dapat dari minta ke istri, biasanya untuk membuat kain lebih kaku untuk dijahit dengan dilapisi bahan ini.

Setelah langkah ini usai saya aplikasikan, ternyata masih ada suara glodak-glodak, saya teliti suara tersebut diakibatkan antara tutup box atas dan bawah ada gesekan dan getaran. Lalu box bawah saya lapisi dengan bahan yang sama, dan menjadi singset saat box posisi tertutup.

Untuk menahan muatan didalam box agar empuk, maka saya beri busa. Saat dimuati helm dll tidak ada suara berisik helm berbenturan dengan dasar box.

Monggo boleh ditiru bagi yang punya box berisik.

Sponsor di box pulsar UG4 ku

image

image

Inilah beberapa sponsor yang sudah eksis nempel di box kappa 42 saya.

– riderkampung.wordpress.com

– kucaylampung (yan gjual box)

– AHM

– GreengOblong

– lekdjie, dab

– SL.com

– KoBOI
Masih ada space untuk yg lain.

Pulsar UG4 “Black Coyote” dan Box Kappa 42, paduan sempurna.

Saat saya putuskan beli Bajaj Pulsar, salah satu pertimbangan saya adalah, motor akan saya beri box di belakang, dan saya lihat bajaj pulsar memang cocok dan banyak sekali contohnya yang sudah diberi box belakang, bahkan box samping kiri dan kanan, memang motor bajaj pulsar ini cocok untuk touring.

Breket 6 titik pegangan, beli dari Bro YUDI Jakarta

Besi penguat disekrupkan di Pegangan shock belakang yang atas

Tampak dari atas

Akhirnya saya beli breket, yaitu dudukan untuk pasang box kepada bro YUDI di sini dan saya membeli box Kappa 42 kepada bro Kucai Lampung disini setelah menunggu 3 hari, akhirnya barang sampai juga ke tangan saya di jogja. Bro Yudi di Jakarta dan Kucai Lampung di Lampung. Kappa 42, angka 42 artinya adalah 42 liter kapasitasnya, tapi maksimal berat yang diijinkan adalah 3 Kg dan kecepannya saat riding maksimal 110 Kpj.

Breket untuk bawa kardus box Kappa 42 dari ekpedisi Lorena

unpacking box Kappa 42

Pasang dudukan di Breket

tampak bawah

tutup dudukan

Dudukan bawaan Kappa 42, yang sudah terpasang di Breket.

BOX Kappa 42 nemplok di bokong Black Coyote

Tas bawaan laptop BYON 14 inchi yang pas muat di box Kappa 42

Tas Laptop dan BYON ku 14 Inch, biar lebih gamblang.

Saat memasang breket sedikit ada kesukaran, karena masang besi panjang penopang breket ke dudukan shock belakang yang diatas, agak kurang presisi, sehingga harus dipaksakan, tapi memang malah bagus efeknya, yaitu lebih kencang, dan rigid, benar-benar terpasang secara kuat.

=================================================================================

Berikut langkah-langkah pemasangan breket ;

Langkah pertama jelas membongkar begel pegangan asli dari Pulsar UG4 di kiri dan kanan, itu ada dua sekrup yang sebenarnya letaknya tidak rata, padahal breket yang disekrup disitu dibuatnya rata, jadi sebaiknya untuk sekrup yang agak rendah diberi ring.

Tampak sekrup di bekas behel

Pasang breket di bekas dudukan begel kiri dan kanan, lalu pasang sekrupnya dan dikencangkan separo dulu, jangan langsung full kencang, ini dimaksudkan agar nanti saat pemasangan besi panjang penopang breket ke dudukan shock breaker belakang bisa enak.

Pasang dan sekrup besi panjang penopang breket ke dudukan shock belakang dengan disekrup kira-kira asal tidak lepas saja.

Dudukan shock breaker belakang (salah posisi, kedekaten tabung nitrox)

Posisi yang benar, jauh dari tabung nitrox

foto diatas adalah posisi yang benar, perbedaannya dengan yang salah adalah, pada pemasangan yang benar, akan tampak las-lasannya di luar. Pada pemasangan yang salah, las-lasan terlihat di dalam.

yang benar setelah ditukar kiri ke kanan, kanan ke kiri.

Pasang dudukan bawah penopang ke dudukan shock breaker belakang, karena punya saya memang tidak pas, maka harus dipaksa dan perlu bantuan satu orang agar lobang bisa masuk ke dudukan shock breaker.

Sekrup besi penopang ke breket

Setelah masuk, kencangkan dulu sekrup shock breaker (jangan lupa beri ring satu), setelah itu kencangkan empat sekrup yang di bekas begel kiri kanan, terakhir kencang kan sekrup di pertemuan besi penopang dan breket. selesai

Jadi intinya jika pegangan breket ke shock breaker tidak pas, maka jangan panik dan tidak perlu di bubut atau di bor ulang, cukup dipaksa saja, nanti besinya sedikit melengkung, tapi malah bisa tambah bikin kuat dan rigid.
=================================================================================

Saat pertama kali saya pakai untuk ke kantor, saya isi box dengan tas punggung saya yang berisi laptop 14 inch, dan memang pas benar ini box untuk ukuran laptop 14 inchi. Pertama memang terasa lain dalam riding si pulsar, agak ada sepakan-sepakan kekanan dan kekiri (megal-megol) saat mau belok, mungkin karena saya belum terbiasa saja.

Akhirnya saat kedua kalinya saya ke kantor, saya taruh laptop saya di tas asli laptop yang berbentuk tas kotak, dan saya ganjal dengan bantal dibawahnya biar bisa empuk saat ada goncangan pada motor, hasilnya saat riding tidak begitu terasa megal-megol lagi.

Fungsional

Saat saya mengantar dua anak saya yang masih SD, maka box ini muat dua tas milik anak saya yang berat-berat, maklum walaupun masih SD, tapi bukunya banyak dan lengkap, jadi berat juga tasnya. Jadi anak saya saya benceng pulsar dengan santai tanpa dibebani tas, dan sepulang mengantar, helm kedua anak saya yang ukurannya mini, bisa saya taruh di box, sebenarnya box Kappa 42 ini memang muat dua helm full face, hebat kan.

Jadi tercapai sudah keinginan saya ke kantor tanpa beban berat di punggung, karena laptop 14 inchi saya ini kalau tidak salah beratnya sudah 2.5Kg. Saat pakai Risma, dengan beban tas punggung sekitar 3 Kg, sampe rumah pinggang pasti sakit dan badan capek, sekarang pake Black Coyote  badan enak saja dan dengan rata-rata kecepatan 60 kpj jelas lebih nikmat naik pulsar ketimbang naik risma, ya iyalah Risma cuma 125 cc bebek sih 🙂


%d bloggers like this: