Jalan aspal hotmix mulus yang berada di selatan masjid dusunku ini sekarang harus digali sedalam 2 meteran dan selebar 80 cm untuk menanam pipa PDAM yang berawal di Bantar KaliProgro dan berakhir di daerah timur Kemusuk.
Pipa ini diameter luarnya 60 cm, terbuat dari semacam plastik. Sehingga akan awet untuk jangka puluhan tahun kedepan.
Installasi pengolahan air dari KALIPROGO berada di utara kembatan Bantar dan dialirkan melalui pipa besar ini sampai ke Kemusuk, lalu nanti dialirkan dengan pipa kecil kecil distribusi ke sleman, jogja dan bantul.
Efek dari pembangunan pipa ini adalah penutupan ruas jalan di selatan masjidku, dari timur harus belok ke kanan (utara) dan melewati jalan cor semen swadaya RT 004 dusun kami. Kami jadi panen debu dan ada kemungkinan jalan cor semen akan rusak jika dilewati truk berat bermuatan.
Agak aneh proyek ini tidak dikerjakan berurutan, harusnya lebih dulu jalan gereja Gubug kebarat sampai Moyudan yang dikerjakan. Tapi ini malah melompat ke dusun saya. Melompatnya sekitar 3 km.
Apakah nanti jalan aspal dusun kami bakal mulus lagi? Saya kok tidak yakin.
Apakah jalan cor semen swadaya RT 004 dusun kami akan dapat kompensasi? Saya juga tidak yakin.
Menurut kabar, proyek ini sudah sosialisasi pada warga yang dilewati pipa, tapi mereka lupa untuk sosialisasi kepada kam warga yang terdampak pengaliham lalu lintas karena penutupan ruas jalan.
Saya kemarin sudah usul ke saat rapat RT untuk diportal dikasih bambu agar truk tidak bisa lewat, tapi mobil keluarga dan sepeda motor masih bisa lewat. Tapi sepertinya tidak pada respon. Semoga saja jalancor semen dusun kami tidak rusak karenanya.
Pembangunan positif dan berguna bagi orang banyak jelas kami dukung, tetapi hendaknya yang mengerjakan proyek ini juga mengerti keluhan warga.
Semoga indonesia raya makin jaya.
Filed under: Bisnis, Dunia Kerja, Mobil, Sepeda Motor, Seputaran Jogja | Tagged: bantar, installasi pipa air pdam, kali progo, kemusuk, pipa pdam, sumbersari, tiwir | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.