Tadi malam ada pentas wayang di berbagai tempat. SMA ku ultah ke 50 juga nanggap wayang, dan saya sempatkan melihat.
Saya amati mayoritas penonton itu tidak melihat wayang, tapi melihat artis artis pelawak tambahan yang manggung disela sela pertunjukkan wayang, disaat limbuk dan cangik keluar, semalam ada PELAWAK, yang menurutku tidak ndagel dan membosankan dengan joke joke saru dan vulgar, sebagai pecinta wayang terus terang saya agak kecewa, ditambah penonton di kanan kiri yang merokok, menambah ketidak nyamanan dalam menikmati pertunjukan wayang.
Terbukti setelah acara selipan lawak itu berakhir, banyak penonton yang pulang.
Selanjutnya Dalang juga kerap melempar joke/dagelan yang menjurus saru, kenapa misal tidak dengan joke joke kritik sosial politik yang lucu sehingga kita bisa mentertawakan diri kita sendiri dan kondisi saat ini tanpa kita merasa tersinggung.
Beberapa orang saya dengar bercakap tentang tokoh tokoh wayang yang sedang ditampilkan dan mereka tidak tahu itu tokoh apa dan siapa.
Tapi kabar baiknya adalah wayang kulit masih ada yang nanggap dan masih ada penontonnya.
Filed under: Keluarga, Pendidikan, Seputaran Jogja | Tagged: ki hadi sugito, ki rusmadi, pagelaran wayang kulit, sma argomulyo, ultah 50 tahun sma argomulyo, wayang kulit | Leave a comment »