Syawalan koboys di INGKUNG KWALI dusun Kalakijo Bantul

image
Lebaran kali ini koboys mengadakan syawalan yang bertempat di INGKUNG KWALI di dusun KALAK IJO, Guosari, Pajangan, Bantul.

Ini koordinatnya :
-7.886636,110.301812

Warung kuliner ingkung ayam dan ingkung manuk gemak dipadu padan dengan nasi sego wiwit.

Letaknya kalau dari utara misal dari masjid agung bantul ambil kebarat di jalan samping utara masjid. Ambil jurusan LP PAJANGAN. Tanya orang jika bingung.

Setelah sampai LP PAJANGAN, ambil ke selatan arah SENTRA BATIK WIJIREJO. Sekitar 800 meter akan didapati plakat INGKUNG KWALI, ambil kebarat atau arah kanan masuk dusun KALAK IJO. ikuti saja petunjuk arah menuju INGKUNG KWALI.

Hadir sekitar 30 koboys dan keluarga. Semuanya habis Rp. 515.000 dengan perincian ingkung Gemak @Rp. 10.000 dan Sego Wiwit @4.000 dan minuman @2.000

Ingkung kwali ini tempatnya nyaman dan sejuk karena berada di pinggir pegunungan di sisi barat. Pelataran parkir sangat luas, jadi mobil jangan kuatir tidak kebagian tempat parkir.

Masakannya memang spesialis ingkung ayam jowo dan manuk gemak. Dipadu dengan nasi wiwit. Khas dengan sambal wiwit dan telur separo. Wiwit adalah budaya jowo sebelum panen padi mengadakan syukuran dengan membuat nasi wiwit. Nasi wiwit dibawa ke sawah lalu dibagi bagi dalam pincuk kecil kepada anak anak. Biasanya dulu telor godog satu diiris iris jadi 8 irisan. Saya waktu kecil dulu adalah pemburu nasi wiwit di sawah.

Tempat INGKUNG KWALI ini terdiri dari lesehan yang muat 50-an orang, ada pula dua gasebo yang masing masing muat satu keluarga. Ada juga setingan tempat dengan meja dan kursi. Atau mau makan diluar di sebelah barat yang masih alami dan asri dengan menggelar tikar di alam terbuka. Dengan catatan tidak hujan.

Koboys itu apa sih? Inilah kami.
www.koboys.wordpress.com

Kanggo ngraketake paseduluran.

Semoga berguna.
image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Intip dikrawu parutan kambil, kuliner ndeso uenak nak

image

image

Jaman saya kecil, mayoritas penduduk dusun saya kalau nanak nasi pakai KETEL, dengan api dari kayu bakar.

Seiring perkembangan jaman dan dengan masuknya listrik sampai ke pelosok dusun, pelan pelan pada beralih ke magiccom. Ketel mulai ditinggalkan meskipun tidak dilupakan sama sekali.

Ngliwet atau nanak nasi pakai ketel pastilah ada INTIP atau kerak. Kalau api terlalu besar kadang sampai gosong keraknya, tapi kalau apinya kecil maka keraknya hanya mendekati keras, inilah kerak atau intip yang enak.

Intip adalah makanan uenak tenan, kegemaran saya. Ada dua cara menikmati intip ini.

Pertama dengan diberi sayur berkuah, yang paling cocok adalah sayur gori/nangka dicacah kecil kecil disayur lodeh dengan santan kentalditambahi daun SO, dan kulit melinjo, dan lombok yang banyak biar pedas. Sayur ini tinggal disiramkan langsung ke ketel yang INTIP nya sudah tertinggal, nasinya sudah diambil. Nanti selang 5 menit maka intip akan medok/empuk, tinggal dikeruk pakai cendok, taruh dipiring dan santap. Rasanya wuah gak bisa dilukiskan dengan kata kata dengan tepat. Pokokke uenak.

Cara yang kedua dengan dikrawu parutan kambil, istilah indonesianya dimpur dengan parutan kelapa. Intip/kerak dikeruk, lalu parutan kelapa dimasukkan, tambah garam sedikit. Lalu dicampur. Tarus di piring, lalu santap. Rasanya gurih enak.

Cara agak lama untuk menikmati intip yaitu intip diklothok utuh, lalu dijemur, setelah kering lalu dibumbu dan digoreng. Nyusss.

Jadi kuliner ndeso itu memang wah. Gak perlu mahal.

Apa makanan ndeso favoritmu?

image

image

Mlathok woh gayam

image

image

image

image

image

image

image

Pohon Gayam biasanya banyak tumbuh di pinggir kali di wilayah pedesaan di Jogja, buahnya bentuknya besar segenggaman tangan. Isi buah gayam terlindungi cangkang yang keras.

Untuk mengupasnya diperlukan golok yang tajam, dengan alas kayu yang agak dicoak tengah untuk landasan agar buah gayam tidak lari kesana kemari saat mau digolok. Pertama golok pinggirnya boleh mana saja, lalu nanti dua sisi lainnya juga dipapas. Cukup tiga sisi saja yang dipapas, isi buah gayam sudah bisa dibuka seperti membuka cangkang mutiara.

Perlu pengalaman dan extra hati hati dalam memapas kulit buah gayam, tidak boleh terlalu tebal dipapas karena nanti akan memapas isinya. Harus konsentrasi karena kalau main main bisa bisa golok meleset kena jempol atau jari. Kalau sudah lelah mending berhenti. Pokoknya gak boleh emosi saat mengupas buah gayam.

Buah gayam ini cukup direbus pakai air dan ditambah garam secukupnya. Memang agak lama juga merebusnya sampai masak dan empuk. Kalau sudah masak maka rasanya digigit tidak kenyal, bisa mempur dan empuk, rasanya gurih.

Tapi efeknya setelah makan, disamping kenyang, maka nanti saat kentut akan lumayan khas baunya. Tidak apa. Kentut itu kan juga anugrah.

Buah gayam ini jelas tidak ada pestisida dan obat obatan. Karena tumbuh alami dan jatuh alami juga. Sebenarnya ini milik tetangga saya pohon gayamnya, tapi buahnya jatuh di jalan dan memang saat ini buah gayam seperti tidak berharga, tidak banyak kalau bisa dibilang malah tidak ada yang minat pada buah gayam ini. Memang sulit kok mengupasnya.

Dulu saat saya kecil, kakek punya pohon gayam yang sangat besar di pinggir kali, mungkin tiga orang dewasa baru bisa melingkarinya bergandengan tangan. Buah gayam jatuh di sungai. Agar tidak terbawa arus, maka dipalang bambu melintang di sungai. Buah gayam yang mengapung akan tersangkut di bambu yang juga mengapung mengikuti tinggi rendah air sungai.

Itulah mengapa saya saat ini bisa menggupas buah gayam, karena memang punya working experience dari kecil dulu 😀

Fungsi lain pohon gayam adalah tanggul alami pinggir sungai. Akar pohon gayam akan meliuk liuk sepanjang pinggir sungai, dan merupakan tanggul yang alami dan kuat, juga indah dipandang dan sejuk. Kadang jaman dulu sebagai landasan untuk orang yang buang hajat 😛

Gubuk makan IWAK KALEN spesial wader dan udang di Godean

Alhamdulillah saat puasa hari ketiga, saya berkesempatan untuk buka bersama istri di Gubuk makan “IWAK KALEN” di daerah Godean. Saya datang kisaran jam 17:10 menit, tetapi ternyata tempatnya hampir penuh, tinggal tersisa dua bangku. Ada tempat lesehan disisi barat tetapi sudah dipesan oleh rombongan.

IWAK KALEN secara arti adalah iwak atau ikan yang berasal dari KALEN, kalen adalah sungai kecil di pedusunan yang lebarnya hanya kisaran 1 meteran, kebetulan samping rumah saya ada KALEN, tapi tidak ada ikannya lagi. Tetapi saya kok tidak yakin iwaknya dari kalen beneran, kalaupun memang hasil tangkapan, pasti dari sungai besar. Yang saya masih heran, kok bisa tiap hari mendapatkan stok wader dan udang sebegitu banyak, atau mungkin sudah ada petani khusus wader dan udang untuk mensupplay warung ini. Untuk ukuran wader dan udang memang relatif kecil kecil.

Saya memesan menu seperti foto dibawah ini, tetapi sampai adzan maghrib berkumandang, ternyata menu belum disajikan ke meja saya, untungnya minuman pesanan segera datang untuk membatalkan buka puasa, menunggu kisaran sepuluh menit dari saat azdan maghrib berkumandang, barulah menunya datang. Langsung saja disikat.

Menu yang kami pesan

Wader gorengnya enak dan renyah, dan cukup banyak jumlahnya, begitu pula denga udangnya. Semua disajikan dengan sambel dan lalapan. Tetapi ternyata Mangut Nila pesanan kami, tidak dibuatkan sampai kami selesai makan. Bahkan saat mau membayar, ternyata kertas pesanan kami tidak ada. Memang kondisi saat mau buka puasa sangat sibuk, saya sampai kasihan melihat pelayan yang cuma sekitar 4 orang, hilir mudik mengantarkan pesanan, belum lagi para pelanggan yang terlihat tidak sabar menanti pesanan datang, ada yang aktif ambil sendiri ke dapur, meja sebelah saya malah uring-uringan, katanya mending buka di rumah saja lebih nikmat, batin saya, lha ini kan di warung melayani banyak orang, jadi memang kudu  sabar.  Kalau saya sih saya anggap ini cobaan orang puasa untuk bersabar 😀

Menu gubuk makan ini lumayan komplit dan murah meriah, silahkan bisa dilihat pada foto menu dibawah ini.

menu makanan

Dan ini adalah menu berbagai macam minumannya

menu minuman

Oh iya, gubuk makan ini jika pas bulan puasa, buka dari jam 11 siang sampai habis kira-kira jam 8 malam. Kalau hari biasa, buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Letak gubuk makan ini mudah kok dicari, patokannya dari Perempatan bangjo Pasar Godean, ke timur kearah kota, kira kira 1.600 meteran, yang pasti melewati kantor Kecamatan Godean yang letaknya di selatan jalan, dan juga melewati DEALER YAMAHA (Perempatan Godean-Dealer Yamaha kira kira 1,2km) diutara jalan depan kecamatan, ketimur kira-kira 400 meteran, nanti ada pertigaan menuju utara, di pojok pertigaan ini sudah ada plakat iklan gubuk makan IWAK KALEN. Ambil belok kiri atau arah utara, melewati jalan aspal yang berlubang-lubang, dikanan kiri masih dominan sawah dan beberapa rumah. Terus keutara kira-kira 250 meteran, nanti akan sampai di Gubuk makan yang terletak di kiri jalan, tepatnya ada di pertigaan di selatan jalan dusun. Letak bangunan gubuk makan IWAK KALEN ini memang di pinggir dusun dan di pinggir sawah, jadi dulunya pastilah sawah yang disulap menjadi bangunan semi permanen untuk gubuk makan ini, saat didalam gubuk, maka begitu melihat ke selatan, adalah hamparan sawah.

Kalau dari timur, dari arah jogja, nanti lihat TOKO WS yang ada di utara jalan, lanjut kebarat 200 meteran ketemu perempatan yang kalau keselatan menuju SMA GODEAN, terus lurus kebarat kira-kira 200 meteran, melewati TOKO SEPEDA PEDRO PIT SHOP yang ada di kanan jalan atau utara jalan, mulai ancang-ancang agak ketengah, nanti ketemu pertigaan dengan plakat IWAK KALEN, tinggal ambil belok kanan atau arah utara.

suasana lesehan biasanya untuk rombongan, dengan pemandangan hamparan sawah

pesanan kami, wader, udang, trancam dan ca kangkung

wader goreng, wadenya kecil kecil

udang goreng, tapi saya ternyata alergi udang 😀

ca kangkung murah meriah enak

Kami selesai makan jam 18:15 dan masih antri juga saat membayar, anehnya kertas pesanan saya tidak ada, untung saja saya jujur dan saya bilang pesanan saya ke kasir, memang kesannya untuk lonjakan pelanggan saat buka puasa, warung ini belum begitu siap dan belum begitu pengalaman, yang jelas kurang tenaga kerjanya. Untuk pesanan mungkin tiap menu dibuat kode, jadi pelanggan tinggal menuliskan kodenya saja, tidak terlalu ribet kan. Misal URANG GORENG IWAK KALEN kodenya M1 (makanan 1), untuk minuman misal TEH PANAS kodenya W1P (Wedang 1 panas), W1D (untuk teh dingin). dan seterusnya. Lalu kertas pesanan yang sudah diambil harusnya diberi catatan jam saat diambil, ini untuk mengurutkan pesasan, sebab bagi konsumen, dilewati antrian oleh yang datang belakangan itu sungguh bikin jengkel dan mangkel.

Mungkin saat buka puasa seperti sekarang ini, mending beli dibawa pulang saja, untuk beberapa item makanan, sudah ready kok, tinggal dibungkus saja.

Monggo untuk pecinta kuliner iwak kali khususnya udang dan wader, bisa dicoba, saya pribadi sangat puas dengan makanan dan harganya serta suasana lingkungan gubuk makan ini yang di tengah sawah.

Oh iya kemarin saya habis Rp. 31.500,- untuk wader goreng dua porsi, udang goreng 1 porsi, ca kangkung satu posri, trancam 1 porsi, jahe merah satu gelas, susu kopi satu gelas, dan mangut belut satu porsi. silahakan cek saja harga per itemnya.

Semoga bermanfaat bagi anda pecinta kuliner, besok kalau ke IWAK KALEN bilang saja tahu dari hadiyanta.com ya he he 😀

%d bloggers like this: