Jakarta – PT Astra Honda Motor (AHM) mulai membuka pendaftaran Mudik dan Balik Bareng Honda (MBBH) 2017 guna menyambut Lebaran 1,438 H pada pertengahan Juni mendatang. Pendaftaran dibuka secara serentak mulai 22 Mei 2017 di 10lokasi dealer sepeda motor Honda yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Depok. Dibukanya pendaftaran bagi calon pemudik jauh sebelum waktu pelaksanaanya bertujuan memberi kenyamanan dan kepastian lebih awal bagi masyarakat yang ingin bersilahturahmi dengan keluarga tercinta merayakan hari suci Idul Fitri di kampung halaman.
Suasana pendaftaran Mudik Balik Bareng Honda 2016 saat melakukan registrasi ulang di kantor PT Astra Honda Motor (1/7/16). Pada kesempatan tersebut, AHM memberangkatkan para konsumen setianya bersama dengan sepeda motor Honda kesayangannya untuk bersilaturahmi ke kampung halaman dengan destinasi Semarang dan Yogyakarta.
MBBH 2017 dibuka untuk rute mudik Jakarta – Semarang dan Jakarta Yogyakarta yang diberangkatkan pada 22 Juni 2017 dari kantor AHM Sunter, Jakarta Utara pukul 06.00 WIB. Sementara pemudik yang ingin kembali ke Jakarta dapat mendaftar untuk rute Semarang – Jakarta dan Yogyakarta – Jakarta yang diberangkatkan pada 29 Juni 2017. AHM menyiapkan 56 bus untuk para pemudik dan 20 truk pengangkut 1.000 motor pemudik yang akan diberangkatkan pada 20 Juni 2017 dari pelataran parkir Bhanda Ghara Reksa, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada pukul 11:00 WIB. Sementara untuk arus balik, AHM menfasilitasi 18 bus untuk pemudik dan 6 truk untuk mengangkut 300 motor pemudik.
Para calon pemudik yang ingin mengikuti program MBBH dapat mendaftarkan dirinya dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, Surat Izin Mengemudi (SIM) C dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor Honda saat pendaftaran. Pemudik yang mengikuti program arus balik wajib menyertakan KTP Jabodetabek. Untuk menjaga keselamatan saat melakukan mudik, peserta MBBH diharapkan dalam kondisi sehat dalam perjalanan, membawa helm SNI untuk digunakan saat berkendaraan di kampung halaman dan pemudik wajib turun di tempat yang telah ditentukan.
Setiap pendaftar program MBBH berhak mendapatkan dua kursi bus beserta pengangkutan1 unit motor pemudik, asuransi selama perjalanan, layanan kesehatan, goodie bagyang berisikan jaket, konsumsi selama perjalanan dan hadiah dari sponsor. AHM pun mengadakan undian untuk para pemudik dengan hadiah dua buah unit motor, gadgets dan barang-barang elektronik lainnya. Biaya pendaftaran MBBH sebesar Rp150.000,-. Pendaftaran program Mudik Balik Bareng Honda mulai dibuka dari tanggal 22 Mei – 12 Juni 2017.
Adapun lokasi pendaftaran program MBBH 2017 yaitu Astra Motor Center – Jakarta, Bintang Jaya – Buaran Klender, Tunas Dwipa Matra – Saharjo, Tebet, Wahana Gunung Sahari – Gunung Sahari,Nusantara Surya Sakti – Slipi Mitra Jaya – Kranji, Daya Motor Cakra – Pondok Gede, Wahana cipondoh – Tangerang, Wahana Ciputat – Ciputat dan Daya Motor Cisalak – Depok.
General Manager Honda Customer Care Center (HC3) AHM Istiyani Susriyati mengatakan peminat program MBBH terus bertambah setiap tahun. Memasuki tahun ke-12 penyelenggaraanya, AHM tetap berupaya meningkatkan layanan mudik dan balik bareng bagi pengguna sepeda motor Honda ke kampung halamannya, baik dalam hal fasilitas yang didapatkan pemudik maupun kemudahan dalam pendaftaran.
“Kami membuka pendaftaran MBBH tahun ini sekitar 1 bulan sebelum penyelengggaraan mudik. Hal ini untuk menjawab aspirasi masyarakat yang ingin mendapat kepastian secepat mungkin untuk dapat berkumpul dengan keluarga tercinta saat hari raya Idul Fitri. Tahun ini kami pun menambah fasilitas untuk balik bareng yang dibuka untuk 300 unitsepeda motor pemudik yang ingin kembali ke Jakarta,”ujar Istiyani.
Pada kisaran tahun 2001, pemilik dan pengendara motor di Yogyakarta tentu tidak sebanyak saat ini. Saya tidak mempunyai angka pasti untuk membandingkannya, tetapi ini adalah pengalaman saya, karena sejak SMA tahun 1989 sudah naik motor ke sekolah, saat itu pakai Honda Astrea Star produksi tahun 1988, sehingga sampai sekarang saya lebih senang naik motor dari pada naik mobil, alasan praktis dan kecepatan menjadikan naik motor lebih menyenangkan bagi saya, bahkan sampai sekarang usia diatas 44 tahun, tiap hari saya rata-rata riding 100 km sampai 120 km.
Motor lengkap, riding gear lengkap, siap riding pula dengan tertib
Motor lengkap dan standar serta helm full face
Tentu saja dahulu orang jarang memakai helm, generasi seumuran saya pasti tahu yang namanya HELM CIDUK, tapi perlahan kampanye pemakaian helm yang baik dan aman digencarkan, sehingga ada helm Standard dan juga saya mulai mengenal Helm Cakil alias Helm Full Face. Saat SMA saya selalu pakai helm Full Face kemanapun pergi, ini gara-gara saya melihat di depan mata sendiri kecelakaan lalu lintas tabrakan motor sehingga mengakibatkan pengendaranya luka parah di kepala, ada pula tetangga saya yang hidungnya tergerus aspal gegara tidak pakai helm, dari situlah saya memilih tertib untuk memakai helm. Saat ini saya mengajarkan tertib memakai helm pada anak-anak saya, jadi kalau pagi saya antar pakai mobil, tetapi tetap bawa helm, karena saat pulangnya dijemput pakai sepeda motor. Kebetulan sekolahnya juga care terhadap siswa yang membawa helm, yaitu disediakan rak khusus untuk menaruh helm.
Motor Standard yang lengkap dengan helm Full Face
Saya pernah mendengar sendiri dari petinggi Astra Motor tentang perjuangan beliau bahwa setiap penjualan motor Honda, harus disertai dengan helm, seingat saya dulu ada helm TRX, lalu berkembang menjadi helm-helm yang semakin baik bentuknya. Jadi tidak heran kalau dijalanan banyak sekali orang naik motor memakai helm bawaan Honda, bahkan kadang naik motor selain Honda, helmnya tetap helm Honda, disinilah salah satu keberhasilan Astra Honda Motor dalam kepeduliannya terhadap konsumen pembeli sepeda motor Honda.
Memakai helm hanyalah salah satu dari tertib berkendara motor, tentu ada lagi yang lain, yaitu harus memakai jaket, memakai sepatu, malah kalau bisa yang sepatu bisa melindungi mata kaki, memakai celana panjang, memakai kaos tangan, protektor, minimal jika semua itu dipakai, maka kita akan lebih aman dalam berkendara motor, meminimalkan resiko kecelakaan parah jika misal terjadi kecelakaan. Karena bisa jadi kita sudah hati-hati, akan tetapi terimbas oleh kecerobohan dan ketidaktertiban pengendara lain, dan ini sering kali yang terjadi. Konyol dan menggemaskan.
Mayoritas wong Ngayojokarto tentu punya unggah ungguh, tepo seliro, punya adat budaya, malu jika berbuat melanggar hukum atau pranatan, ketika budaya tersebut diaplikasikan di jalan yang terjadi adalah bisa saling menghargai sesama pemakai jalan. Boleh dikatakan sebagian besar pengendara motor di Jogja ini tertib dalam berlalu lintas, akan tetapi tidak menampik jika ada oknum-oknum yang tidak tertib, misal keluar dari gang kecil menuju jalan besar langsung KLUWER, tidak mau berhenti dan menengok kekanan dahulu, sehingga sering timbul kecelakaan dari hal ini. Melanggar lampu merah, jalan di trotoar, berhenti tidak di marka yang seharusnya, dll.
Saat lampu merah, pilih berhenti di bawah rimbunan pohon agar tidak kepanasan, meskipun didepan masih lega, dan jarang ada pengendara dibelakang yang klakson klakson protes.
Uniknya Jogja, pilih berhenti di tempat yang teduh di bawah pohon beringin Gedung Agung, di depan adalah NOL KM.
Ada pula oknum pelanggar lalulintas yang seolah pinter mensiasati lampu lalu lintas, walau jelas-jelas sedang merah, tetapi melanggar dengan memanfaatkan waktu sekian detik sebelum yang hijau jalan. Kadang memang ada yang sengaja melanggar dan tidak merasa malu melakukannya. Akan tetapi ada juga yang unik di Jogja, kita akan bisa menemukan lampu bangjo ternyata masih jauh di depan sekitar 10 meter, tapi motor-motor sudah pada berhenti, ternyata saat siang panas menyengat, banyak pengendara motor yang pilih berhenti dibawah bayang-bayang pohon yang rimbun dan teduh, dan uniknya lagi hampir semua orang memaklumi hal ini dan tidak ada yang marah-marah misalnya membunyikan klakson secara terus menerus.
MALU, budaya ini masih lekat di Jogja, tapi pelahan akan terkikis juga kalau tidak kita pupuk dan kita praktekkan juga kita beri hukuman sosial dan hukuman legal bagi pelaku-pelaku pelanggar lalu lintas. Misal hukuman sosial bagi pelanggar lampu merah adalah kita sorakki dan hukuman bagi pelanggar lalu lintas yang menyebabkan celakanya orang lain adalah dengan malas menolongnya, artinya korban yang terimbas biasanya kita tolong dulu, sementara korban penyebab yang merupakan pelanggar awal biasanya kita biarkan, atau kalaupun kita tolong mesti dengan agak malas.
Teknologi selalu berkembang, begitupun media sosial, saat ini sangsi sosial bagi pelaku pelanggar lalu lintas, biasanya akan terexpose di media sosial terpopuler yaitu Facebook. Hampir tiap orang punya hp berkamera, maka jika kita melanggar aturan hukum dan tatanan sosial dan adat budaya, bisa banget kita akan difoto atau divideo oleh orang lain dan diupload di grup facebook, maka sangsi sosial dengan di hujat, dicaci dll akan diterima oleh pelanggar lalu lintas.
Gedung Astra Motor Safety Riding Centre di Jogja
Blogger koboys mengikuti kelas teori safety riding
Inspirasi 60 Tahun Astra yang menyentuh pondasi dasar dalam usaha tertib berlalu lintas adalah dengan berdirinya Astra Motor Safety Riding Centre di Jogja, sebab dari sini bisa terus dipupuk dan ditularkan kepada generasi muda khususnya tentang tata cara berkendara motor yang baik, benar, aman dan nyaman sesuai aturan. Budaya malu untuk melanggar hukum, budaya menghargai orang lain, pengendara lain di jalan bisa diajarkan terus menerus berkesinambungan. Ketertiban memang harus diajarkan, selalu dipraktekkan dan selanjutnya mendarah daging dan membudaya.
blogger koboys sebelum update tentang keselamatan berkendara di AMSRC Jogja
Latihan mengendarai kendaraan dengan baik dan benar memakai simulator seperti ini amat menyenangkan, walau tidak bisa dikatakan mudah juga
Menguasai Teori dalam safety riding juga diperlukan.
Simulator sepeda motor yang mengasyikan, menghibur, tetapi mendidik.
Praktek safety riding dengan baik dan benar di AMSRC Jogja
Lokasi praktek safety riding di AMSRC Jogja
Miris saat ini melihat anak-anak dibawah umur yang belum memenuhi syarat mendapat SIM yaitu 17 tahun, sudah naik kendaraan bermotor. Kesadaran dan peran orang tua tentulah menjadi pokok penentunya, jadi jika anak muda dilatih tertib berlalu lintas, maka untuk orang tua perlu diberikan kesadaran untuk tidak memberikan sepeda motor kepada anaknya yang belum punya SIM, karena bisa membahayakan orang lain, terlebih bagi anak itu sendiri.
Pelatihan safety riding gratis
Pelatihan Safety riding
Contact person Pelatihan Safety Riding di Astra Motor
Astra Motor sudah menempuh berbagai cara untuk mengkampanyekan tertib berlalu lintas, dan salah satunya melalui para blogger otomotif yang diajak mengikuti acara Pelatihan Safety Riding di Astra Motor Safety Riding Centre Jogja. Blogger diberikan pelajaran secara lengkap meliputi teori dan praktek langsung, setelah mengalami semua pelajaran dan pengalaman tersebut, maka blogger bisa berbagi dengan teman dan sahabat melalui blog masing-masing, melalu kanal youtube, instagram, twiter, dan tentu saja facebook, dengan demikian pesan-pesan keselamatan dan ketertiban berlalu-lintas ini menyebar dan semoga bisa mengajak pula para pembaca, teman dan sahabat para blogger untuk ikut pula mempraktekkan dalam keseharian tertib berlalul lintas.
Pencapaian yang tidak kalah hebat dari Astra Motor adalah program Mudik Bareng Honda, yang tujuan utamanya untuk lebih membantu para pemudik agar tidak riding membawa motor dari misal Jakarta ke Jogja dikendarai sendiri, bahkan kadang sampai 3 atau 4 orang boncengan satu motor yang tentu sangat tidak nyaman, dan sangat berbahaya. Astra Honda mengajak pemudik naik bis sampai tujuan, dan sepeda motornya diangkut truk tersendiri juga sampai tujuan pula, sehingga pemudik tinggal riding sebentar sudah sampai ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran, bekumpul bersama sanak saudara, sungguh ini adalah Inspirasi 60 Tahun Astra yang membanggakandan sangat mendukung budaya lokal Jogja dan sekitarnya.
Mudik bareng honda
Mudik lebih menyenangkan bersama Astra
Bis Mudik Honda
Motor Mudik Bareng Honda sudah sampai dulu di tujuan
PR terbesar saat ini di jalanan jogja adalah masih adanya pelanggar lampu lalu lintas. Kecelakaan sebagian besar berawal dari pelanggaran lalu lintas. Hukuman memang harus diberikan, bukan hal yang sulit saat ini sebenarnya dengan berkembangnya teknologi, sebagai contoh tiap traffick light dipasang CCTV, sehingga bisa memantau kendaraan yang melanggar, bisa mendeteksi nomor polisi kendaraan yang melanggar, atau kedepan mungkin sepeda motor dilengkapi RFID, sehingga bisa dideteksi dari jauh, tanpa harus melihat plat nomernya. Hasil pantauan pelanggaran tersebut lalu diupload di portal khusus, sehingga bisa diakses oleh publik dan tentu saja pelaku yang sudah teridentifikasi nomer polisi kendaraannya maka di SMS dan jikapun tidak segera mau membayar, tetap saja kelak saat kendaraan tersebut pajak tahuhan, maka bukti video dan foto pelanggaran diperlihatkan lagi, dan tetap harus membayar denda pelanggaran. Sepertinya arah tilang online ini sudah mulai berjalan di Kepolisian RI. Tinggal mengembangkan saja.
Pemandangan umum di palang pintu kereta api, semua lajur jalan full.
Budaya malu dan antri untuk berhenti tertip di lajur kiri yang mulai luntur
Setelah kereta api lewat, dan palang pintu dibuka, maka siap-siap berebut jalan.
Satu lagi PR besar adalah di perlintasan REL Kereta Api, yang saat ini sudah umum kita lihat ketika palang pintu kereta api turun, semua sisi jalan raya di kedua sisi rel KA akan terisi penuh, salah satu sebab adalah karena palang pintu KA membuka yang kanan terlibih dahulu, sehingga para pelanggar di sisi kanan bisa lolos terlebih dahulu, sementara yang tertip di sisi kiri jalan, pasrah tidak bisa maju sebelum palang KA benar benar posisinya tegak keatas. Salah satu solusi teknis bisa dicoba palang pintu dibalik, AS nya di sisi kanan, sehingga nanti yang terbuka dahulu adalah sisi kiri yang tertib, dan sisi kanan yang tidak tertib menjadi terhambat palang pintu. Solusi kedua adalah tilang dan denda dengan melihat rekaman CCTV.
Jalan raya adalah tanggung jawab kita bersama, mari mulai dari diri kita sendiri untuk tertib, lalu tularkan kepada orang lain, dan dari pihak berwenang juga memberikan aturan dan hukuman yang pasti bagi pelanggar. Semoga kita akan semakin nyaman dan aman di jalan.
Jarang kita jumpai perlintasan KA selenggang ini
Berikut ini video singkat, tentang bagaimana indahnya kalau mau saling mengalah dan berbagi di perlintasan KA.
You must be logged in to post a comment.