


Memang kalau saya amati selama ini, jalanan di kabupaten bantul itu mulus diaspal semua, bahkan sampai ke pelosok kampung, tapi secara tidak sengaja saya menemukan jalanan di kabupaten Bantul, yang ukurannya sih muat kendaraan roda empat, tapi aspalnya rusak, dan selebihnya jalan cor semen dua jalur kiri kanan, lalu menyempit lagi menjadi hanya jalur cor semen satu jalur. Jalur ini adalah jalur by pass bagi saya untuk naik ke pemancar saya, tempat kerja saya, yaitu di Ngoro-Oro, ini adalah juga jalur ke wisata Gunung Api Purba Nlanggeran.
Jalan ini bermula sebelum tikungan BOKONG SEMAR, nanti ambil kiri. Tikungan BOKONG SEMAR ini adalah tikungan pada jalan Wonosari ruas Piyungan sampai Patuk, selepas bangjo piyungan akan melewati jembatan, lalu naik terus, dan nanti akan melewati jembatan lagi, nah bokong semar naik lagi kisaran 300 meter, kalau ikut jalan besar bokong semar maka akan naik dan belok kanan, untuk menuju jalan by pass ini maka sebelum bokong semar mlipir kiri untuk masuk jalan dusun.
Pada foto diatas adala hasil track saya menggunakan aplikasi android MY TRACKS, didapat peta perjalanan yang meman relatif lurus dari Piyungan-Bokong Semar-Pemancar saya di Ngoro-Oro. Jaraknya adalah 5,17 KM, dengan waktu tempuh kisaran 13 menit. Ingat lho karena jalanan tidak aspal mulus semua, saya cuma santai santai jalan 20-30 kpj saja.


Sedangkan ketiga foto diatas adalah jika saya menempuh dari Piyungan-Bokong Semar-Patuk-Kantor di Ngoro-Oro, jalannya memang tidak efektif karena berbentuk huruf z begitu, dan total jaraknya adalah 9,64 KM, dengan waktu tempuh kisaran 15 Km, itu dengan kecepatan 40-60kpj karena jalannya mulus aspal hotmix terus.
Selisihnya dengan by pass tadi kisaran 4 KM, banyak juga ya. Coba kalau jalan by pass Bokong Semar- Ngoro Oro tersebut mulus, pasti lebih cepat waktu tempuhnya.



Sedangkan ketiga foto diatas ini adalah rute dari Perempatan Munggur menuju ke Petir lalu naik menuju Ngoro-Oro, karena nantinya jalan yang dari Bokong Semar, akan bertemu dengan jalan ini kira kira 1,5 km sebelum Ngoro Oro. Kalau ditambah jarak Piyungan ke perempatan Munggur, saya kira ada 1,5 KM, jadi 5,6 Km ditambah 1,5 KM kurang lebih 7 KM jarak dari Piyungan ke Perempatan Munggur, lalu naik ke Ngoro oro.
Sehingga tetap saja jalur by pass yang Piyungan-Bokong Semar-Ngoro oro adalah rute paling pendek.

inilah yang dinamakan tikungan BOKONG SEMAR, kalau terus naik dan belok kanan maka itulah BOKONG SEMAR, kalau mau ke by pass maka ambil yang jalur kecil kiri, terlihat tulisan jurusan ke Petir.

Nanti didepan sana ambil kanan, karena yang kiri adalah menuju kuburan.

Nah ini yang lurus sampai kuburan, maka ambil yan kanan.

Jalan disini masih lebar dan aspalnya masih lengkap dan lumayan mulus. Itu didepan terlihat ada pertigaan, maka ambil yang lurus, kalau ambil kiri maka akan sampai ke PETIR.

Lanjut, dan jalanan masih aspal lebar, walau mulai terlihat kerusakan kecil disana sini. Jalanan ini masih bisa dilalui oleh truk, karena saya pernah papasan truk disini.

Lalu jalan mulai menanjak meskipun tidak ektrim, biasa saja. Masuk gigi dua biar aman.

Nah mulai disini jalanan aspal mulai terlihat rusak parah, mulai deh lintasan akan makin off road.




Jalan aspal sudah habis, disambung jalan cor semen dua lajur kiri kanan, meskipun juga kurang mulus.



Dikiri kana memang mayoritas pohon SONOKELING, jadi kayak hutan rakyat gitu. Tadi saya lewat sini hanya papasan sekali saja dengan motor penduduk. Jadi kalau malam hari tidak saya sarnkan lewat sini.






Jalanan mulai cuma satu lajur saja yang mulus, dan kayaknya sampai disini truk sudah tidak muat lagi jika lewat.









Akhirnya jalan ini ketemu dengan jalan yang PEREMPATAN MUNGGUR – NGORO ORO, dan tinggal belok kanan naik menuju NGORO ORO. Enaknya lewat jalan ini maka saya tidak pusing dengan truk truk besar, bis, dan motor yang padat dan saling berlomba naik turun dari dan ke Bokong Semar – Patuk, saya bisa menikmati perjalanan saya yang pelan karena kondisi jalan yang mayoritas agak off road, dan bisa menyapa penduduk kulo nuwun, dan mereka juga menjawab dengan senyum tulus. Andai jalan ini oleh pemkab bantul dibikin mulus, tentunya disamping menyenangkan bagi warga bantul di sekitaran jalan ini, juga membantu saya dan mungkin juga wisatawan bermotor yang mau ke Gunung Purba Nglanggeran, dan embung Nglanggeran, sip dah pokokknya. Semoga kelak dimuluskan dan dilebarkan pada bagian yang sempit. Amin.
Like this:
Like Loading...
Filed under: Sepeda Motor, Seputaran Jogja, Travelling | Tagged: bantul, bokong semar, jalan off road di bantul, jalan tidak mulus di bantul, jalur pintas ke gunugn nlanggeran, jalur pintas ke gunung langgeran, jalur pintas ke ngoro oro, kabupaten bantul, ngoro-oro, nlanggeran, patuk, petir, piyungan | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.