Jalan Alternatif Piyungan ke NGORO ORO Gunungkidul ini kapan ya di lebarkan dan diaspal mulus?

Saya dulu pernah menulisnya di blog ini, tapi baiklah saya ulangi lagi, jalan dari Perempatan Munggur sampai makam dekat jembatan yang lalu jalannya mulai menanjak ke arah NGORO ORO, kemarin baru saja dilebarkan, di cor kiro kanan, lalu diaspal ulang, panjang jalan sekitar 2,3 KM.

Tapi anehnya pas di Makam dekat kuburan, masih disisakan sekitar 70 meteran tidak dilebarkan dan diaspal.

Lalu bagian kedua yang ingin saya soroti adalah setelah Jembatan menjelang akan mulai naik ke arah NGORO ORO yang berkelok kelok naik, panjangnya jalan kisaran 2,5 KM ini layak sekali di lebarkan kiri kanan misal 1 m kiri dan 1 m kanan di cor semen, setelah itu diaspal ulang yang mulus.

Memang di beberapa tempat, atau bahkah seluruhnya di pondasi pagar bumi pakai batu, contohnya sudah dilakukan warga dekat mushola yang jalannya nanjak berkelok. Jalan terlihat jadi lebar sekali.

Jika semua dilebarkan seperti ini, niscaya mobil papasan juga enak, dan jalan ini bisa banget jadi jalan alternatif untuk naik ke Gunungkidul, terutama yang dari arah Prambanan mau wisata ke Gunungkidul.

Memang jalan ini semuanya masuk wilayah Kabupaten Bantul. Tapi memang menguntungkan akses ke Gunungkidul. Mungkin perlu dirembug di tingkat propinsi DIY.

Semoga jalan 2,5 KM ini akan segera terwujud dilebarkan dan diaspal mulus. Amin.

Desa Srimartani ke arah Petir dan Ngoro oro, arah timur. Koordinat GPS : -7.824814,110.479387

Jalan Piyungan – Ngoro oro

Perempatan Munggur, jalan Piyungan Prambanan

Dari Perempatan Munggur sampai Jembatan menjelang nanjak ke Ngoro oro, jaraknya 2,3 KM, jalan datar lebar dan mulus, keculai 100 m sebelum jembatan.

Sebelum MAKAM ini aspal halus berhenti

Jalan di dekat makam yang hanya sekitar 70 meter ini kenapa tidak sekalian diaspal ya. Koordinat GPS : -7.830145,110.501548

Jalan dekat makam sampai jembatan

Jembatan, koordinat GPS : -7.830145,110.501548

Ini jalan nanjak mulai dari Jembatan sampai Ngoro oro yang jaraknya 2,5Km, saat ini sudah aspal tapi kurang lebar. Jalan ini masih wilayah KAB BANTUL

Ini bisa di cor semen kiri kanan masing masing 1 meter

Kiri kanan di cor semeter lalu diaspal ulang pasti josss

Contohnya ini Talud warga sebelum masjid yang jalannya nanjak dan nikung

Talud warga. Koordinat GPS : -7.830145,110.501548

Talud warga

Jalan nanjak berakhir di sini, antena antena pemancar TV dan HP terlihat mendominasi. Koordinat GPS : -7.830145,110.501548

Terlihat tower HP dan TV

Koboys pesta duren syukuran istri saya

image

Hari ini jam kisaran jam 14:30 koboys kumpul di kantor saya dengan acara pesta duren. Maklumlah semua pada demen duren. Ini acaranya saya undang untuk syukuran istri saya lolos K2.
Sejak hari selasa saya sudah indent duren ke pemiliknya via satpam dan ob kantor. Total duren yang dimakan sore ini ada 14 buah.
Yang datang adalah mas irawan sekeluarga, begawan gora sekeluarga, tongsam sekeluarga, heri skakmat, kilau biru dan istri, salim p220, pertamax7 dan sudar adp.
Duren 14 buah ludes dalam waktu 1 jam. Jam 16:50 satu persatu pulang.

Indahnya punya sedulur koboys 😀

image

image

image

image

image

image

image

image

image

Pemandangan sekeliling towerku

image

Tadi siang kebetulan ada teman teman dari ISP SATNET maintenance antenanya di tower saya, kepikiran untuk minta tolong di potretkan sekelilinh tower saya dari ketinggian sekitar 50 meter. Jadi foto foto ini hasil jepretan teman teknisi SATNET.

Tampak disisi timur dari tower saya ada banyak tower TV terlihat dan diujung sana di kejauhan tampak gunung purba nglanggeran menjadi bigground yang menawan megahnya.

Sedang disisi barat agak selatan ada tower XL. Yang dekat balaidesa yaitu terlihat genteng warna biru ada tower BTS Telkomsel, dan di kanan balai desa adalah BTS INDOSAT yang menjadi satu dengan smartfren. Diujung barat terlihat tower TRANSTV diselingi tower SUTET PLN.

Naik tower 100 meter ini aman, karena ada tangga dan pengaman melengkung di sisi belakang, sampai ke puncak tower. Naik tower di siang hari bisa kedinginan lho, karena angin diatas kencang. Sebaiknya pakai kaos tebal dan lengan panjang. Juga pakai sarung tangan. Sepatu adalah keharusan.

Sungguh indah bisa menikmati pemandangan dari ketinggian.

image

image

image

image

image

image

image

image

image

sulitnya cari jalan tidak beraspal mulus di Bantul, tapi ada kok, cocok untuk off road motor

Screenshot_2013-10-22-15-20-22

Screenshot_2013-10-22-15-20-38

Screenshot_2013-10-22-15-20-47

Memang kalau saya amati selama ini, jalanan di kabupaten bantul itu mulus diaspal semua, bahkan sampai ke pelosok kampung, tapi secara tidak sengaja saya menemukan jalanan di kabupaten Bantul, yang ukurannya sih muat kendaraan roda empat, tapi aspalnya rusak, dan selebihnya jalan cor semen dua jalur kiri kanan, lalu menyempit lagi menjadi hanya jalur cor semen satu jalur. Jalur ini adalah jalur by pass bagi saya untuk naik ke pemancar saya, tempat kerja saya, yaitu di Ngoro-Oro, ini adalah juga jalur ke wisata Gunung Api Purba Nlanggeran.

Jalan ini bermula sebelum tikungan BOKONG SEMAR, nanti ambil kiri. Tikungan BOKONG SEMAR ini adalah tikungan pada jalan Wonosari ruas Piyungan sampai Patuk, selepas bangjo piyungan akan melewati jembatan, lalu naik terus, dan nanti akan melewati jembatan lagi, nah bokong semar naik lagi kisaran  300 meter, kalau ikut jalan besar bokong semar maka akan naik dan belok kanan, untuk menuju jalan by pass ini maka sebelum bokong semar mlipir kiri untuk masuk jalan dusun.

Pada foto diatas adala hasil track saya menggunakan aplikasi android MY TRACKS, didapat peta perjalanan yang meman relatif lurus dari Piyungan-Bokong Semar-Pemancar saya di Ngoro-Oro. Jaraknya adalah 5,17 KM, dengan waktu tempuh kisaran 13 menit. Ingat lho karena jalanan tidak aspal mulus semua, saya cuma santai santai jalan 20-30 kpj saja.

Screenshot_2013-10-22-15-21-56 Screenshot_2013-10-22-15-22-02

Screenshot_2013-10-22-15-22-11

Sedangkan ketiga foto diatas adalah jika saya menempuh dari Piyungan-Bokong Semar-Patuk-Kantor di  Ngoro-Oro, jalannya memang tidak efektif karena berbentuk huruf z begitu, dan total jaraknya adalah 9,64 KM, dengan waktu tempuh kisaran 15 Km, itu dengan kecepatan 40-60kpj karena jalannya mulus aspal hotmix terus.

Selisihnya dengan by pass tadi kisaran 4 KM, banyak juga ya. Coba kalau jalan by pass Bokong Semar- Ngoro Oro tersebut mulus, pasti lebih cepat waktu tempuhnya.

Screenshot_2013-10-22-15-23-41

Screenshot_2013-10-22-15-24-09

Screenshot_2013-10-22-15-24-20

Sedangkan ketiga foto diatas ini adalah rute dari Perempatan Munggur menuju ke Petir lalu naik menuju Ngoro-Oro, karena nantinya jalan yang dari Bokong Semar, akan bertemu dengan jalan ini kira kira 1,5 km sebelum Ngoro Oro. Kalau ditambah jarak Piyungan ke perempatan Munggur, saya kira ada 1,5 KM, jadi 5,6 Km ditambah 1,5 KM kurang lebih 7 KM jarak dari Piyungan ke Perempatan Munggur, lalu naik ke Ngoro oro.

Sehingga tetap saja jalur by pass yang Piyungan-Bokong Semar-Ngoro oro adalah rute paling pendek.

IMG_20131022_093712

inilah yang dinamakan tikungan BOKONG SEMAR, kalau terus naik dan belok kanan maka itulah BOKONG SEMAR, kalau mau ke by pass maka ambil yang jalur kecil kiri, terlihat tulisan jurusan ke Petir.

IMG_20131022_093738

Nanti didepan sana ambil kanan, karena yang kiri adalah menuju kuburan.

IMG_20131022_093748

Nah ini yang lurus sampai kuburan, maka ambil yan kanan.

IMG_20131022_093757

Jalan disini masih lebar dan aspalnya masih lengkap dan lumayan mulus. Itu didepan terlihat ada pertigaan, maka ambil yang lurus, kalau ambil kiri maka akan sampai ke PETIR.

IMG_20131022_093835

Lanjut, dan jalanan masih aspal lebar, walau mulai terlihat kerusakan kecil disana sini. Jalanan ini masih bisa dilalui oleh truk, karena saya pernah papasan truk disini.
IMG_20131022_093912

Lalu jalan mulai menanjak meskipun tidak ektrim, biasa saja. Masuk gigi dua biar aman.
IMG_20131022_093953

Nah mulai disini jalanan aspal mulai terlihat rusak parah, mulai deh lintasan akan makin off road.

IMG_20131022_094012

IMG_20131022_094029

IMG_20131022_094042

IMG_20131022_094145

Jalan aspal sudah habis, disambung jalan cor semen dua lajur kiri kanan, meskipun juga kurang mulus.

IMG_20131022_094201

IMG_20131022_094230

IMG_20131022_094305

Dikiri kana memang mayoritas pohon SONOKELING, jadi kayak hutan rakyat gitu. Tadi saya lewat sini hanya papasan sekali saja dengan motor penduduk. Jadi kalau malam hari tidak saya sarnkan lewat sini.

IMG_20131022_094310

IMG_20131022_094315

IMG_20131022_094352

IMG_20131022_094423

IMG_20131022_094430

IMG_20131022_094439

Jalanan mulai cuma satu lajur saja yang mulus, dan kayaknya sampai disini truk sudah tidak muat lagi jika lewat.

IMG_20131022_094449

IMG_20131022_094457

IMG_20131022_094509

IMG_20131022_094529

IMG_20131022_094545

IMG_20131022_094605

IMG_20131022_094645

IMG_20131022_094734

IMG_20131022_094739

Akhirnya jalan ini ketemu dengan jalan yang PEREMPATAN MUNGGUR – NGORO ORO, dan tinggal belok kanan naik menuju NGORO ORO. Enaknya lewat jalan ini maka saya tidak pusing dengan truk truk besar, bis, dan motor yang padat dan saling berlomba naik turun dari dan ke Bokong Semar – Patuk, saya bisa menikmati perjalanan saya yang pelan karena kondisi jalan yang mayoritas agak off road, dan bisa menyapa penduduk kulo nuwun, dan mereka juga menjawab dengan senyum tulus. Andai jalan ini oleh pemkab bantul dibikin mulus, tentunya disamping menyenangkan bagi warga bantul di sekitaran jalan ini, juga membantu saya dan mungkin juga wisatawan bermotor yang mau ke Gunung Purba Nglanggeran, dan embung Nglanggeran, sip dah pokokknya. Semoga kelak dimuluskan dan dilebarkan pada bagian yang sempit. Amin.

berburu duren ke pohonnya di Ngoro-oro Patuk Gunungkidul

Pohon duren penduduk di Timur tower pemancar TransTv jogja

Mari silahkan berburu duren di Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul. Ikuti saja jalan Jogja-Wonosari, lalu setelah sampai BUKIT BINTANG, pelan pelan saja naik sambil ambil kiri, sekitar 500 meter sampai depan POS POLISI LALU LINTAS PATUK yang ada di kanan jalan, baca plakat GUNUNG API NGLANGGERAN, nah belok kiri ikuti jalan aspal hotmix sepanjang 5 KM, nanti akan anda jumpai para pedagang duren di sepanjang jalan, kalau mau langsung ke pemilik juga bisa, antara lain di timur tower transtv jogja. Tapi biasanya sudah kalah dulu sama pedagang, kalau saya biasanya indent dulu, baru diambil besok hari.

duren kuning

in action di pohon durian kuning

berbuah lebat

mantabbbbbbbbbbb

pos Polisi Lalu Lintas Kecamatan Patuk saya foto dari seberang jalan

berhenti disini, lalu ambil kiri, ikuti jalan hotmix sepanjang 5 KM

jossss

8 tahun menunggu, akhirnya INDOSAT bikin BTS juga di NGORO-ORO

Saya memakai kartu mentari dari satelindo (sebelum berubah jadi indosat) sejak mei 1999, kartu 10 digit yang langka, sehingga tidak tergantikan oleh kartu apapun walaupun hampir semua kartu sudah saya coba, hanya SMART dan CERIA saja saja yang belum pernah mencoba beli dan memakainya.

desa pemancar

desa pemancar

Alhamdulillah akhirnya di tahun 2001 tepatnya bulan agustus, saya diterima di lativi sebagai operator transmisi yang harus bertugas di pucuk perbukitan Patuk bagian timur, disinilah semua pemancar tv yang mengcover Jogja dan Solo berada.  Saat itu di Ngoro-Ngoro baru ada Antv, TPI, Indosiar, TransTV, Lativi(tvOne) dan TV7(trans7) yang sedang dibangun. RCTI, MetroTV, SCTV, GlobalTV, masih di Dlingo Bantul, dari Radio GCD belok kanan. Untuk Tower BTS selular sama sekali belum ada.

Tahun 2001 hanya Satelindo dan Telkomsel saja yang diperhitungkan, XL saat itu terkenal amat mahal dan terkenal BTSnya sedikit sekali. Karena saya memakai kartu mentari, maka saat itu teman-teman saya dan kepala transmisi saya sarankan memakai kartu mentari pula, saat itu hanya saya dan kepala saya yang mempunyai handphone, teman-teman saya belum punya semua. Sinyal mentari satelindo memang lumayan dibanding simpati dari telkomsel, makanya kepala saya yang sudah memakai simpatipun saya sarankan ganti memakai mentari, hanya satu teman yang entah kenapa memakai simpati, dan satu satpam pula yang memakai simpati.

Saat gedung kantor sudah jadi dan kami harus berada di ruangan kantor, maka barulah timbul masalah dengan sinyal mentari. Kantor saya agak di bawah gundukan batuan besar yang membentang seperti benteng pertahanan, padahal sinyal mentari berasal dari daerah klaten dan jogja sehingga sulit menembus rintangan batuan tersebut. Jadilah kami dikantor yang memakai mentari menjadi miskin sinyal, tulalit, sulit dihibungi, sulit menghubungi, dropcall, sms susah masuk, sms keluar juga susah, tapi karena terlanjur nomer mentari yang kami gunakan dikenal oleh teman dan relasi, sehingga sayang jika harus ganti nomer.

benteng batuan alam yang menghambat sinyal HP

benteng batuan alam yang menghambat sinyal HP

Seiring dengan berjalannya waktu, maka akhirnya telkomsel dan XL membuat bts, diikuti oleh FREN dan esia, saat itu saya terpaksa nambah langganan Xplor biar mudah dalam komunikasi, meskipun kartu saya yang mentari masih saya pertahankan.

Perkembangan terakhir adalah tanggal 22 Juni 2009 kemarin, saat saya masuk pagi, saya lihat ada 3 orang sedang membersihkan tanah dan rumput di towernya FREN, saat itu saya belum tahu untuk apa. Baru kemarin 26 Juni 2009 dari OB kantor saya yang asli orang Ngoro-oro memberitahukan bahwa IM3 sedang bangun BTS di towernya FREN, ha ha ha IM3, saya koreksi saja bahwa itu indosa, IM3, mentari, Matrix, Matrixbroadband adalah produknya indosat.

Jika anda ingin melihatnya bisa via www.googlemaps.com, coba ketik Patuk Gunungkidul, nanti akan terlihat Patuk dan sekitarnya, lalu lihat ke arah kanan akan terlihat Ngoro-Oro, langsung dobel klik saja di atas tulisan Ngoro-Oro, maka peta disitu akan membesar. BTS Fren ini kira kira ada di posisi South 7 50 7 dan East 110 31 9

OK walaupun sangat-sangat terlambat setelah saya dulu sudah beberapa kali melakukan masukan baik via surat di kantor indosat jogja, via CS indosat, via blog ini, tapi baru sekarang di bangun BTS juga, sementara banyak pelanggan mentari lama yang sudah kadung beralih ke XL dan simpati, apalagi setahun yang lalu saya lihat hampir pelanggan baru yang terdiri dari ABG memilih kartu bebas dari XL, karena bisa telepon murah.

Saya kadung cinta sama indosat, jadi anggap saja saat ini walaupun terlambat, tapi tetap saja anggap saat yang tepat, anak-anak muda jaman sekarang rasanya enggak terlalu butuh voice, tapi butuh data, saya kira dengan iklan, promo langsung penggunaan IM3 untuk chatting dan facebook akan bisa menarik minat anak-anak muda untuk memakai IM3, sediakan paket data yang murah, itulah kuncinya. Tapi jangan lupa harus tidak pakai LELET. Mungkin nanti saya akan langganan matrix broadband lagi. Jangan lupa di sini ada SMP N 4 Patuk yang letaknya di dekat tower Indosiar, itu adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk IM3, karena anak muda sekarang pasti seneng chatting dengan mi33, juga seneng facebooking.

Setahu saya untuk GSM harus diberikan kanal khusus untuk data, mungkin hanya sekitar 20% saja dari kanal suara, saya kira untuk sekarang akan lebih baik jika kanal data ditingkatkan sehingga lalu lintas data akan terjamin cepat, jika sekarang anak-anak muda sudah chatting dan facebooking, maka akan sangat jarang sekali mereka menggunakan HP untuk bertelepon.

Akhirnya selamat datang untuk indosat di Komplek Pemancar TV Jogja Solo di Dusun Ngoro-Oro, Salaran, Patuk, GunungKidul. Semoga saja sudah sekalian 3G. bukan cuma GPRS dan EDGE.

%d bloggers like this: