yang sering riding malam hari, pulsar 220 sangat rekomended

Saat kemarin ultah blog saya yagn keempat dan koboys kopdar di angkringan resmi koboys di Palbapang Bantul, kebetulan teman saya datang dengan Pulsar 220. Kontan saja kami gilir test ride, secara bulat kami akui lampu proyektor Pulsar 220 sangat-sangat terang, dan sangat membantu saat riding di malam hari, bahakan bro Ardiyanto Yugo yang maaf kalau malam hari agak terganggu kurang jelas melihat, saat mencoba pakai pulsar 220 mengatakan DALANE DADI KETOK, alias jalannya jadi kelihatan.

Saya sendiri sangat kepincut dengan lampunya yang super terang dibanding lampu pulsar UG4 saya.

PZZO milik bro M Yusuf

Saat pulang, saya dan bro Yusuf, pemilik P220, bareng melewati Palbapang menuju Sedayu, wah enak banget dibelakangnya, karena lampunya memang terang.

Jadi kesimpulannya bagi yang lebih banyak riding malam hari, Pulsar 220 sangat rekomended lah, apalagi sosoknya yang besar dan gagah, tentu lebih menambah percaya diri saat riding malam hari. Daripada beli motor biasa dengan lampu biasa, dan habis banyak untuk modif lampu, kenapa tidak beli p220 saja.

Oh iya yang agak aneh dari P220 adalah, ternyata tidak setinggi pulsar UG4 milik saya, meski pakai setang jepit seperti pulsar UG4, tapi terasa nyaman tidak terlalu menunduk. Mungkin Bajaj tahu rata-rata tinggi orang indonesia tidak setinggi orang india, dan maaf bahwa bro Yusuf tingginya juga tidak semenjulang saya, ternyata dia berani pakai pulsar. he he.

Temanku keracunan PUZZO

image

image

image

image

image

image

image

image

Tadi sehabis rapat koboys membahas BAKSOS dalam rangka ultah koboys pertamax, tidak sengaja lewat depan rental komputer milik teman.

Dari kejauhan saya sudah lihat bokong pulsar, wah pasti pulsar 220, pikir saya, karena dulu teman saya ini pernah bilang kepincut pulsar 220.

Benar juga setelah sampai depan pas rentalnya, tampak sosok hitam gagah pulsar 220. Kontan saya berhenti mampir sekalian numpang sholat asyar karena sudah jam 17:15 wib.

Saya langsung ditawari kunci kontak, dan langsung saya coba sampai depan SMA saya dulu, kira-kira 3 km PP. Saya pasangi GPS android untuk test ketepatan speedometer. Ternyata speedonya puzzo lebih cepat 6 kpj daripada di gps android. Hampir sama dengan BC saya. Kalau Pzoo punya bro DIPO tadi cuma selisih 2 kpj dengan android.

Saya cuma testride santai, tanpa menggali kecepatan. Teman saya yang punya, pernah sampai 130 kpj, artinya sekitar 125kpj di gps android. Kencang juga ya.

Pulsar 220 ini dibeli saat pameran di GALERIA jogja, ditebus 19,8juta. Langsung dapat JAKET KULIT. untuk STNK mah nyantaiiiiii.

Sebagai pemilik pulsar UG4, saya tertarik pulsar 220, tapi tidak untuk beli

Pada acara peresmian bengkel joker 999 di bantul kemarin, saya berkesempatan melihat secara langsung Pulsar 220 milik bro “kyran shop”, dan dalam pandangan saya yang sudah memiliki pulsar UG4, pulsar 220 ini tidaklah terlalu istimewa, kalau dilihat dari belakang, bentuknya sama persis dengan pulsar UG4, hanya rem cakram BYBRE sajalah yang membedakan p220 dengan pUG4. Oh ya tentu saja knalpot P220 sama persis dengan punya P200, beda dengan PUG4.

P220

image

Blok kanan Pulsar UG4 terbaru, persis P220 tapi minus oil coller

http://hadiyantablog.com/2011/05/12/pulsar-ug4-baru-blok-mesin-bawah-apa-punya-p220/

Blok kanan pulsar 220

rem cakram belakang BYBRE

Dari depan memang baru terlihat mencolok perbedaan tudung half fairing p220 dibanding pUG4 saya, tetapi shock depan milik pUG4 saya sama persis dengan p220.

Pada sektor mesin baru terlihat perbedaan, terutama oil coolernya dan tentu juga bentuk blok mesinya yang agak beda dengan pUG4 dan P200.

tampak depan memang sangar

Jadi jika bukan penggemar speed freaks seperti saya, tenaga pUG4 cukuplah menemani saya dalam rising sehari-hari. Bagi anda yang pingin berburu PUG4 second, sering-seringlah nyari di forum, siapa tahu ada pemakai pUG4 yang pingin ganti p220 karena memang pecinta motor kencang.

Kalaupun mau ganti motor, saya lebih mengincar keluaran pulsar setelah P220 ini, saya yakin akan banyak produk kejutan dari pulsar setelah p220 ini.

CBR250R, Pulsar 220 DTS-i, rukunan test ride di Jogja saja

image

 

 

Heboh soal testride CBR250R dan P220 DTS-i, saya jadi teringat tabloid PULSA yang saya beli kemarin.

Apanya yang berbeda dengan tabloid ini, tabloid ini dalam setiap testride HP yang dilakukannya selalu membeli sendiri HP tersebut. Hebat kan tabloid ini! Dan saya percaya bahwa memang semua HP yang di test benar-benar dibeli sendiri, bukan pinjaman dari Vendor atau ATPM.

Ada baiknya saya tulis saja :

Demi menjaga independensi, ponsel yang diuji PULSA, didapat dengan cara membeli di pasaran, dan BUKAN PINJAMAN vendor / ATPM.


Jadi saat HP sudah diedarkan di pasaran maka tabloid ini baru bisa ngetest, karena harus membeli sendiri HPnya.

Jadi saya hanya berdoa, semoga akan ada sedulur KOBOYS yang besok beli CBR250R dan juga Pulsar 220 DTS-i, lantas nanti ditestride oleh KOBOYS seperti biasanya kita testride, mungkin di angkringan koboys di Terminal Palbapang Bantul. Sambil menikmati aneka wedang panas, nasi kucing dan aneka gorengan. Jadi besok saat nulis di blog bisa ditulis seperti ini

Demi menjaga independensi, motor  yang diuji koboys, didapat dengan cara meminjam diantara para koboys, dan BUKAN PINJAMAN vendor / ATPM.

😀

Inilah enaknya koboys, bisa testride motor aneka jenis dan merek.

* saya pernah ikut testride NMP dari Semarang ke Jogja.

%d bloggers like this: