Ketika UANG KERTAS tidak lagi berlaku (penerawangan masa depan)

Suatu sore di Tahun 2016.

Sehabis isyak saya mampir ke angringan di sudut dusun saya. Disamping memang untuk membeli wedang jahe yang segar, makan beberapa gorengan dan cemilan, fungsi lain di angkringan adalah saya bisa ketemu teman teman sedusun atau bahkan orang asing yang mampir ke warung angkringan ini. Terkadang ada info info penting yang bisa saya dapatkan dengan ngobrol santai sambil lalu di warung angkringan.

Akhirnya setelah kurang lebih 1 jam di angkringan, saya putuskan untuk pulang, tentu saja saya absen dulu makanan dan minuman yang sudah masuk ke perut saya.

“Wedang jahe 1, wedang teh 1, gorengan 3, mie instant rebus 1” ujar saya.

Mas Heru yang punya angkringan langsung respon, memang begitu saya sebutkan apa yang saya makan minum maka otaknya langsung quick count.

“Wedang jahe 1.500, wedang teh 1500, jadi 3.000, gorengan tiga 1.500 jadi 4.500, mie rebus 3.000 jadi total 7.500” jawab mas Heru.

Lalu saya sentuh hp android saya, aktifkan RFID BANGKING kemudian saya dekatkan hp android saya ke hp android Mas Heru. Setelah kedua hp tersambung APLIKASI RFID untuk pembayaran maka saya tinggal ketikkan angka 7.500 dan saya transfer ke HP android mas Heru. Pembayaran selesai. Proses ini langsung terintegrasi dengan rekening bank masing masing. Sehingga uang saya di rekening bank milik saya, langsung  kepotong Rp. 7.500 dan masuk ke rekening bank Mas Heru.

Oh iya anda baca tulisan ini tahun 2014 saat anda masih pakai uang dengan dual mode, yaitu pakai uang kertas dan juga sekaligus sudah pakai uang elektronik / uang digital, yaitu uang dalam angka angka bit digital ghoib yang tercatat di komputer bank tempat rekening kita terdaftar. Contoh bahwa upah saya sebagi buruh ditransfer kedalam rekening bank saya, ini namanya uang digital.

Jadi pada tahun 2016 ternyata UANG KERTAS sudah tidak berlaku dan sudah tidak syah untuk alat pembayaran. Uang kertas jadi hanya seperti uang mainan monopoli saja. Karena sudah tidak dijamin nilainya oleh negara dan tidak diakui oleh perbankan. Uang kertas hanya dikoleksi atau sebagai hiasan dinding saja di tahun 2016.

Keuntungan tidak pakai uang kertas adalah, efiesien karena tidak perlu biaya lagi untuk mencetak uang kertas. Pikirkanlah untuk mencetak uang,  kertas Rp. 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000 kira kira apa biayanya sama atau tidak? Mungkin saja untuk mencetak uang Rp. 1.000 biayanya malah lebih dari nilai uang kertas itu sendiri, misal malah habis Rp. 1.100 untuk biaya produksi uang Rp. 1.000. Uang 50.000 juga biaya produksinya Rp. 1.100 juga per lembar.

Keuntungan uang digital maka berapapun kita bisa bayar tanpa mikir kembalian. Misal beli sepatu seharga Rp. 301.897,- maka kita tetap bisa membayar sebesar itu. Kan tinggal ketik saja.

Dengan menghapus uang kertas maka tidak ada lagi pemalsuan uang kertas. Jadi di tahun 2016 ini kalau mau serangan fajar cukup dikirim langsung ke rekening masing-masing orang 😀

Itulah gambaran fiksi di tahun 2016 ketika UANG KERTAS sudah tidak berlaku. Semua orang wajib punya rekening bank, yang tidak punya maka akan tidak bisa JUAL BELI dan mungkin bayar sumbangan atau infaq atau bayar zakat. Untuk transaksinya juga mudah karena tiap HP di tahun 2016 sudah ada RFID, bahkan sekarangpun sepertinya sudah ada android yang include RFID. RFID yang bisa di set untuk tiap orang di hp masing-masing. Secara teknisnya bahwa dua hp yang mau transaksi langsung maka tinggal di dekatkan seperti saat kita pakai bluetooth. Lalu RFID akan terkoneksi dan kita tinggal masukkan password dan tinggal ketikkan jumlah uang yang mau kita bayarkan. Lalu SEND, selesai. Gak ribet. Mirip-mirip dengan SMS banking yang saat ini sudah kita pakai.

Begitulah terawangan masa depan sistem keuangan dunia. Yup betul bahwa ini berlaku diseluruh dunia sebagaimana dulu uang logam juga berlaku di seluruh dunia lalu diganti uang kertas yang juga berlaku di seluruh dunia lalu diganti total uang digital/elektronik di seluruh dunia. Tidak ada yang aneh.

Semua bank disebuah negara tentunya terintegrasi dengan bank central di negara tersebut. Bank central ini ada di semua negara, dan semua bank central di semua negara ini juga terhubung terintegrasi dalam satu SERVER UTAMA SISTEM KEUANGAN DUNIA.

Pertanyaannya adalah siapa yang menguasai SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL berikut server utamanya ini? Inilah penguasa dunia ini sesungguhnya.

Pikirkanlah.

Antri haji lama, uang kertas jadi susut nilainya

image

Ini sekadar ilustrasi untuk daerah jogja bahwa antrian jika daftar haji tahun 2013 saat ini, maka dapat giliran naik hajinya kurang lebih tahun 2025. Bahkan mungkin sudah lebih.  (sepertinya sudah tahun 2027 yang daftar saat ini)

Jika depag mau merubah pola pikir yaitu setoran awal yang 25 juta per calon jamaah haji itu langsung dibelikan emas murni batangan, maka saat ini dengan harga 500ribu per gram, akan dapat kurang lebih 50 gram, lalu emas tersebut oleh depag disimpan saja di tempat yang aman.

Atau mulai pendaftaran haji bulan oktober 2013, daftarnya dengan emas batangan 50 gram antam. Tidak lagi dengan nominal uang kertas rupiah.

Tahun 2025 saat giliran jamah haji sudah sampai, emas 50 gram tersebut tinggal dijual saja. Tahun 2025 harga emas diprediksi bisa mencapai Rp. 5 juta per gram Maka akan dapat uang 250 juta. Jadi calon haji malah kelebihan uang sebagaimana hitungan saya diatas.

250juta – 110juta + 25juta = 165juta.

Jadi tahun 2025 malah kelebihan 165juta.

Tapi jika tetap pakai cara saat ini yaitu dengan hitungan uang kertas rupiah. Maka saat tahun 2025 yang diprediksi ONH bakal tembus kisaran 110juta sehingga calon haji yang setoran awalnya baru 25 juta, masih harus melunasi kekurangannya sebanyak 85 juta.

Saya yakin banyak calon haji yang mendaftar saat ini tidak menyadari hal ini. Mengira ONH stabil dikisaran 35juta. Padahal jika pakai standar emas murni batangan, biaya ONH makin murah.

Depag harusnya berpegang pada Al Quran yaitu memakai uang sunah, yaitu dinar dan dirham. Emas dan perak. Bukan uang kertas yang nilainya susut dan menyengsarakan calon haji. Makin lama calon haji antrinya, maka makin banyak tombok yang harus dibayar saat pelunasan ONH disaat tahun keberangkatannya.

image

Untuk prediksi ONH dan harga emas di tahun 2025 bisa anda google.

Harga bbm, harga emas, demo buruh, upah buruh, dan uang kertas! apa hubungannya?

Tergelitik melihat tayangan hari buruh di TV, melihat antrian mobil dan motor beli solar dan premium, melihat demo buruh menuntut gajinya naik, melihat presiden/pemerintah yang serba salah mau menaikkan harga BBM, maka saya coba urun tulisan saja, semoga saja bukan malah menambah ruwet masalah.

Berikut ini harga emas dari beberapa kurun waktu  yang saya dapat dari paman google : Data harga emas per-gram dalam satuan Rupiah:

-1991 = +/- 13.522,-

-1996 = +/- 33.647,-

-2001 = +/- 83.724,-

-2006 = +/- 208.333,-

-2011 = +/- 518.400,-

-2013 = +/- Rp 535.000,-

 

Lalu coba amati gambar dibawah ini yang juga saya dapat di google, yaitu harga BBM dari waktu ke waktu

 

Harga BBM

Harga BBM

suaramerdeka.com – Harga logam mulia emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk (Antam), pada akhir bulan, Selasa (30/4/2013), bertahan di level Rp533.000 per gram. Sedangkan harga beli kembali (buyback) emas Antam naik Rp4.000 menjadi Rp460.000 per gram.

Saya punya motor pertama kali dibelikan orang tua saya pada tahun 1988, sehingga saya pernah menikmati harga bensin premium yang Rp. 150/ Liternya. Tetapi biar bisa dibandingkan dengan harga emas saat itu, maka saya ambil harga premium tahun 1991 yang Rp. 550/L, sedangkan harga emas tahun 1991 adalah Rp. 13.522/gram. Jadi tahun 1991 kalo saya punya emas murni 1gram yang harganya adalah Rp. 13.552, maka bisa beli premium yang harganya Rp 550/L sebanyak 24,64 Liter.

Ajaibnya ternyata secara tidak sengaja saya menemukan emas 1 gram saya pada tahun 1991 yang dulu saya anggap hilang, ternyata ketemu di antara buku buku lama saya, nah setelah emas tersebut saya jual, maka laku Rp. 460.000,- dan dengan uang ini, saya belikan bensin premiun yang harganya Rp. 4.500/L, maka akan dapat 102,22 liter.

Sama sama dengan emas murni 1gram, ternyata tahun 1991 hanya bisa beli 24,64 liter premium, sedangkan hari ini bisa dapat 102,22 liter, ah ternyata jaman dulu harga premium lebih mahal ya (dengan nilai takar emas murni lho).

Seandainya harga premium selalu mengikuti harga emas murni atau kurs emas dunia, maka saat ini dg perbandingan harga emas murni dan harga premium tahun 1991, seharusnya harga premium saat ini adalah kisaran Rp. 18.669,19 / Liter. Padahal harga premium sekarang cuma Rp 4.500/Liternya. Murah beneerrrr ya.

Nah sekarang soal permintaan buruh yang mesti tiap tahun demo minta kenaikan Upah. Kenapa selalu dirasa upah yang didapat tidak bisa mengejar harga kebutuhan hidup terutama yang pokok. Sebabnya adalah karena NILAI uang kertas nyatanya memang mengalami menyusutan terus. Bagaimana misalnya kalau buruh minta gajinya standar BERAS SEKILO yang paling enak, yang dimakan para pemimpin negeri ini? repot juga ya. Atau coba pakai standar harga beli emas ANTAM saja, bisa kok tiap hari di cek di internet. Seperti kutipan saya diatas yang warna orange, harga BELI emas antam adalah Rp. 533.000/gram. Jadi minta saja upah minimal buruh adalah 6 kali harga emas antam. Perjanjiannya harga emas pas tanggal 1 tiap bulannya. Nanti jika harga emas naik, maka gaji otomatis naik, begitu pula saat harga emas turun, maka gaji ikut turun, repot ya? tapi insya Allah ini lebih adil, menggunakan uang sunnah yaitu dinnar dan dirham, dinar adalah emas, dirham adalah perak dengan ukuran tertentu yang sudah distandarkan, dinar dan dirham adalah mata uang yang disebutkan di dalam Al Quran.

1. Al-Qur’an surat Ali-Imron ayat 75.

Al-Qur’an surat Ali-Imron ayat 75.

Al-Qur’an surat Ali-Imron ayat 75.

“Dan diantara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) diantara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya 1 (satu) Dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.”  Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Alloh, padahal mereka mengetahui”.

2. Al-Quran surat Yusuf ayat 20

Al-Quran surat Yusuf ayat 20.

Al-Quran surat Yusuf ayat 20.

“Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa Dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya”.

Beginilah adanya sekarang ini, disatu sisi harga bbm (emas hitam) yang dijual terlalu murah karena adanya subsidi, pemerintah inginnya harga bbm mengikuti harga dunia, sedangkan harga dunia sesungguhnya juga tergantung harga emas murni. Disatu sisi pemerintah memberikan gaji ke buruh dengan uang kertas yang nilainya makin berkurang dari waktu ke waktu. Jadi beginilah carut marutnya eknomoni uang kertas ini.

salah nabung? kayaknya iya!

Sejak kelas dua SD, anak-anak saya ikutkan tabungkan pendidikan (tidak perlu saya sebut saya ikut apa), intinya adalah tiap bulan autodebet dari rekening saya. Awalnya saya memang hanya Rp. 100.000/bulan, karena dua anak maka otomatis tiap bulan langsung kepotong Rp. 200.000 dari rekening saya. Semula dengan berjalannya tahun dan naiknya gaji saya, maka saya ingin menaikkan nominal tabungan pendidikan kedua anak saya, tetapi setelah baca-baca tentang uang kertas dan uang elektronik, niat tersebut saya urungkan, mengapa? oke mari kita coba kupas perlahan-lahan.

Saya mendapat tabel perkiraan harga emas dari

http://www.ayo-investasi.com/prediksi-harga-emas-2010-2015.html sebagai berikut :

ARGE PER GRAM Tahun ke Tahun
360,000.00 2009
432,000.00 1 2010
518,400.00 2 2011
622,080.00 3 2012
746,496.00 4 2013
895,795.20 5 2014
1,074,954.24 6 2015
1,289,945.09 7 2016
1,547,934.11 8 2017

Mari kita mulai. Anggap saja mulai Januari 2009 saya menabung Rp. 360.000 dan ini autodebet, sehingga sampai Desember tahun 2014 saya tiap bulan akan selalu nabung sebanyak Rp. 360.000 tiap bulannya. Oh ternyata Rp. 360.000 ini setara dengan harga emas murni 24 karat seberat 1 gram.

Selanjutnya biar mudah dilihat, mari saya tampilkan tabel tabungan saya sebagai berikut :

A

B

C

D

E

F

G

No

Bln

Thn

Emas/gram

Nabung/bulan

Gram

Gram

1

1

2009

360.000

360.000

1,00

1

2

2

2009

360.000

360.000

1,00

1

3

3

2009

360.000

360.000

1,00

1

4

4

2009

360.000

360.000

1,00

1

5

5

2009

360.000

360.000

1,00

1

6

6

2009

360.000

360.000

1,00

1

7

7

2009

360.000

360.000

1,00

1

8

8

2009

360.000

360.000

1,00

1

9

9

2009

360.000

360.000

1,00

1

10

10

2009

360.000

360.000

1,00

1

11

11

2009

360.000

360.000

1,00

1

12

12

2009

360.000

360.000

1,00

1

13

1

2010

432.000

360.000

0,83

1

14

2

2010

432.000

360.000

0,83

1

15

3

2010

432.000

360.000

0,83

1

16

4

2010

432.000

360.000

0,83

1

17

5

2010

432.000

360.000

0,83

1

18

6

2010

432.000

360.000

0,83

1

19

7

2010

432.000

360.000

0,83

1

20

8

2010

432.000

360.000

0,83

1

21

9

2010

432.000

360.000

0,83

1

22

10

2010

432.000

360.000

0,83

1

23

11

2010

432.000

360.000

0,83

1

24

12

2010

432.000

360.000

0,83

1

25

1

2011

518.400

360.000

0,69

1

26

2

2011

518.400

360.000

0,69

1

27

3

2011

518.400

360.000

0,69

1

28

4

2011

518.400

360.000

0,69

1

29

5

2011

518.400

360.000

0,69

1

30

6

2011

518.400

360.000

0,69

1

31

7

2011

518.400

360.000

0,69

1

32

8

2011

518.400

360.000

0,69

1

33

9

2011

518.400

360.000

0,69

1

34

10

2011

518.400

360.000

0,69

1

35

11

2011

518.400

360.000

0,69

1

36

12

2011

518.400

360.000

0,69

1

37

1

2012

622.080

360.000

0,58

1

38

2

2012

622.080

360.000

0,58

1

39

3

2012

622.080

360.000

0,58

1

40

4

2012

622.080

360.000

0,58

1

41

5

2012

622.080

360.000

0,58

1

42

6

2012

622.080

360.000

0,58

1

43

7

2012

622.080

360.000

0,58

1

44

8

2012

622.080

360.000

0,58

1

45

9

2012

622.080

360.000

0,58

1

46

10

2012

622.080

360.000

0,58

1

47

11

2012

622.080

360.000

0,58

1

48

12

2012

622.080

360.000

0,58

1

49

1

2013

746.496

360.000

0,48

1

50

2

2013

746.496

360.000

0,48

1

51

3

2013

746.496

360.000

0,48

1

52

4

2013

746.496

360.000

0,48

1

53

5

2013

746.496

360.000

0,48

1

54

6

2013

746.496

360.000

0,48

1

55

7

2013

746.496

360.000

0,48

1

56

8

2013

746.496

360.000

0,48

1

57

9

2013

746.496

360.000

0,48

1

58

10

2013

746.496

360.000

0,48

1

59

11

2013

746.496

360.000

0,48

1

60

12

2013

746.496

360.000

0,48

1

61

1

2014

895.795

360.000

0,40

1

62

2

2014

895.795

360.000

0,40

1

63

3

2014

895.795

360.000

0,40

1

64

4

2014

895.795

360.000

0,40

1

65

5

2014

895.795

360.000

0,40

1

66

6

2014

895.795

360.000

0,40

1

67

7

2014

895.795

360.000

0,40

1

68

8

2014

895.795

360.000

0,40

1

69

9

2014

895.795

360.000

0,40

1

70

10

2014

895.795

360.000

0,40

1

71

11

2014

895.795

360.000

0,40

1

72

12

2014

895.795

360.000

0,40

1

Rp. 25.920.000

47,89 gram

72 gram

Rp. 25.920.000

Rp. 42.897.246

Rp. 64.497.240

28,94 Gram

Rp. 16.977.246

Rp. 38.577.240

Dari tabel diatas terlihat saya menabung selama 72 bulan (lihat kolom A)

Ternyata jumlah uang tabungan pendidikan saya total adalah Rp. 360.000 X 72 bulan = Rp. 25.920.000,-

Pada Akhir bulan Desember 2014, ketika uang Rp. 25.9200.000,- ini saya ambil dan misal saya belikan emas, ternyata hanya dapat untuk membeli emas sebanyak 28,94 gram, karena harga emas saat itu adalah Rp. 895.795,- per gram. (lihat kolom E)

Masih mending sebenarnya jika uang Rp. 360.000 itu tiap bulan saya ambil lalu saya belikan emas murni, maka setelah 72 bulan, maka emas saya terkumpul sebanyak 47,89 gram, dan jika ini saya uangkan maka akan menjadi 47,89 gram X Rp. 895.795 = Rp. 42.897.246,- Lumayankan dengan cara begini ternyata hasil akhirnya saya punya jumlah uang lebih banyak ketimbang saya nabung uang Rp. 360.000 dalam wujud uang. (lihat kolom F)

Sekarang coba kita hitung selisih menabung uang tunai dibanding dengan menabung dengan emas.

Nabung Emas kolom F (Rp. 42.897.246) dikurangi Tunai kolom E (Rp. 25.920.000) = Rp. 16.977.246

wow ada selisih sebanyak Rp. 16.977.246 lhooooo, lantas kemana larinya uang sebanyak itu?

Sekarang lihat kolom G, ini metode menabung emas, jadi tiap bulan saya menabung emas 1 gram, tidak perduli berapa harganya karena pasti tiap bulan akan berbeda dan cenderung naik. Maka setelah 72 bulan otomatis saya punya emas murni sebanyak 72 gram, dan ketika bulan Desember 2014 saya jual untuk biaya pendidikan anak saya, maka 72 gram X Rp. 895.795 = Rp. 64.497.240.

===========================================================================
Sekarang coba dibalik, misal tahun 2009 saya punya yang Rp. 64.497.240,- dan uang ini saya tabung saya biarkan saja, nanti tahun 2014 bulan desember baru saya ambil.

64.497.240

uang ditabung tahun 2009

360.000

harga emas 2009

179,159

gram

Jadi uang saya tahun 2009 jika saya kurs emas dengan harga Rp. 360.000/gram akan didapatkan emas 179,159 gram emas murni.

Saat akhir desember 2014 uang saya tersebut saya ambil, dan saya kurs emas, maka hasilnya sbb :

64.497.240

uang tahun 2014

895.795

harga emas 2014

72

gram

wow selisihnya 179 – 72 = 107 gram raib.

Sengaja dalam tulisan ini saya tidak memperhitungkan BUNGA BANK, karena acuan saya adalah EMAS MURNI yang tidak mungkin beranak. Artinya saat tahun 2009 saya punya emas misal 10 gram, dan saya simpan di rumah atau di bank atau di safety box, maka emas tersebut tetap saya 10 gram saat tahun 2014 saya ambil dan saya jual, yang berbeda adalah saat tahun 2009 harga emas adalah Rp. 360.000/gram, sedangkan pada 2014 harga emas kira-kira Rp. 895.795/gram.

Jadi anda pilih nabung cara bagaimana? monggo saja. oh iya kira kira tahun 2014 punya uang 64 juta dibanding dengan tahun 2009 punya uang dengan jumlah yang sama, kira kira bisa beli berapa ekor kambing ya? dengan jenis dan besar yang kurang lebih sama lho.

Berikut ini ada beberapa tulisan menarik dari kompasiana semoga bisa makin memberikan pencerahan tentang apa itu UANG KERTAS, RIBA, dan UANG SUNAH.

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/02/22/kekeliruan-umum-tentang-uang-kertas-536111.html

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/02/22/runtuhnya-uang-kertas-536219.html

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/02/23/makin-banyak-nonmuslim-gunakan-dirham-dan-dinar-536295.html

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/02/22/cara-bebas-dari-hutang-537167.html

%d bloggers like this: