VIVA Menjangkau 200 Juta Masyarakat Indonesia

Raden Jihad Akbar
Senin, 12 Oktober 2015, 07:00 WIB

VIVA.co.id – Sebagai grup media, VIVA semakin membuktikan diri dengan prestasi dari perusahaan-perusahaannya. Pada tahun 2014,
ANTV dan tvOne menghadirkan piala dunia secara gratis, sehingga masyarakat Indonesia dapat ikut merasakan pesta dunia.

image

ANTV saat ini menempatkan posisinya sebagai televisi nomor tiga dengan program-program tayangan yang sangat diminati pemirsa. Ini terlihat dari TV share- nya yang mencapai 23 persen pada semester awal tahun 2015.

Sementara itu, tvOne sebagai anak perusahaan VIVA, sampai dengan tahun ketujuh saat ini, merupakan TV berita nomor satu yang paling dicari oleh masyarakat bila membutuhkan informasi.

Portal berita VIVA.co.id saat ini merupakan blog aggregator yang pertama dan terbesar di Indonesia.
“Alhamdulillah, target yang diimpikan tahun lalu setelah berakhirnya world cup di ANTV dan tvOne kini tercapai.

ANTV, tvOne dan VIVA.co.id di bawah naungan VIVA berhasil menjangkau 200 juta masyarakat Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Anindya Bakrie.

Menyadari informasi dan berita dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat, VIVA dalam perkembangannya mampu menjangkau 200 juta masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Anindya berharap, dengan pencapaian ini, kebutuhan masyarakat akan hiburan dan informasi bisa terpenuhi.
Sebagai informasi, tak kurang dari 187.661.490 masyarakat Indonesia, kini mampu menonton program-program televisi yang menghibur dan informatif di layar ANTV dan tvOne . Sebanyak 30 juta pengguna internet di Indonesia dapat mengakses VIVA.co.id

Selain menjangkau 200 juta masyarakat Indonesia, VIVA hadir dengan menyajikan tayangan dan program-program terbaik melalui
ANTV, tvOne dan VIVA.co.id . Pencapaian ini terlihat jelas dari keberadaan, pertumbuhan dan perkembangan ANTV, tvOne dan VIVA.co.id .

“Selanjutnya, jangkauan VIVA akan terus kami tingkatkan ke angka 250 juta masyarakat Indonesia yang tiap harinya akan mampu menonton ANTV, tvOne dan mengakses portal
VIVA.co.id ,” kata Anindya.

image

Jagoanku di PIALA DUNIA 2014 Brazil

Piala dunia 2014 akan resmi dimulai jumat dinihari jam 03:00 dengan pertandingan perdana tuan rumah brazil melawan kroasia.

Pertandingan yang gratis bisa disaksikan di kanal UHF disiarkan oeh tvOne dan Antv, kalau mau lebih asyik lagi maka bisa beli decoder VIVA+ yaitu tv satelit beli decoder lepas, tanpa biaya langganan untuk melihat piala dunia 2014.

Tidak seru rasanya jika dari awal tidak menjagoi salah satu. Untuk itu saya akan menjagoi JERMAN saja. Siapa tahu bisa juara.

Piala dunia kali ini akan lebih banyak kita lihat pada kisaran jam 03:00 dan juga pas puasa romadhon juga. Wah ujian buat berangkat subuhan atau berat nonton bola 😀

Untuk pertandingan pertama antara brazil dan kroasia saya yakin brasil akan menang, tebakan saya sih 4:1 untuk brazil.

Jadi untuk seru seruan saja, negara mana jagoan anda?

Piala dunia 2014 bakal menyedot banyak bandwitdh data internet

Piala dunia tahu 2014 ini adalah piala dunia dengan nuansa bakal bisa dilihat oleh para penggila penggemar bola ataupun penggemar bola biasa dengan lebih beragam dan berkualitas dan tentu nyamleng nikmat.

???????????????????????????????

Peran android dengan hp yang rata rata berlayar lebar dari 4-7 inch yang sangat dominan akan merubah orang menonton piala dunia kali ini. Lihat saja viva+ yang menyajikan piala dunia via satelit, kita tinggal beli receiver viva+ maka akan disuguhi sajian piala dunia yang berkualis. Kemudian di android bisa unduh dan install aplikasi dari viva yaitu VIVALL, aplikasi ini beragam menunya dan salah satunya untuk menonton piala dunia 2014 melalui perangkat android.

Screenshot_2014-06-04-14-42-50 Screenshot_2014-06-04-14-43-28 Screenshot_2014-06-04-14-43-43 Screenshot_2014-06-04-14-49-30 Screenshot_2014-06-04-14-49-48 Screenshot_2014-06-04-14-49-59 Screenshot_2014-06-04-14-50-19 Screenshot_2014-06-04-14-51-04

Beruntunglah bagi yang tercover internet yang kencang dan stabil, mungkin LTE disebagian wilayah, sehingga bisa nyaman streaming di layar android. Tapi pengalaman saya langganan Rp. 100.000 dapat kuota kencang 2 GB, dan android saya nyantol jaringan HSPA+ atau di HP simbolnya H+, lebih banyak lemotnya dari pada kencangnya. Ini saya sekarang, apalagi besok saat piala dunia digelar, pasti akan makin lelet karena lebih banyak yang menggunakan internet untuk streaming, atau untuk download moment moment goal indah via youtube di android lalu ditonton offline.

Jadi nanti saat piala duni 2014 berlangsung, kalau saya sudah siap saja jaringan data down di semua operator selular.

Ya sudah nonton saja di tvOne dan antv, atau beli receiver VIVA+ saja.

tv nasional jakarta tirulah langkah nexmedia

Ada yang komentar di postingan saya tentang pay tv DVB-T berjudul http://hadiyantablog.com/2011/11/15/edp-macvision-borobudur-tv-di-kpid-diy/ sebagai berikut

oke deh saya langsung buka website yang dirujuk http://www.nexmedia.co.id/ dan ternyata memang sudah ada dan  saat ini jangkauan Nexmedia dapat dinikmati diwilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JABODETABEK). Segera akan siap melayani kota-kota lainnya di Indonesia.

Keunggulan dari nextmedia ini adalah sebagai berikut (copas dari site nya)

1. Hiburan Praktis, Harga Terjangkau. Menyajikan tayangan channel-channel unggulan dengan harga terjangkau  mulai dari Rp. 51.000,-

2. Gambar Jernih. Nexmedia menggunakan teknologi MPEG 4 semakin menjamin kenyamanan dalam menikmati tayangan yang menghasilkan kualitas tayangan terbaik, gambar jernih.

3. Tanpa Parabola. Nexmedia merupakan pelopor televisi berlangganan praktis, tanpa menggunakan parabola, cukup menggunakan antenna TV biasa.

4. Dapat Dibawa Kemana Saja. Nexmedia dapat dipindah-pindah dari ruangan ke ruangan atau dari rumah ke rumah lain, praktis dan fleksibel.

5. Mudah dipasang Sendiri. Bawa pulang Nexmedia dan pasang sendiri, atau daftar sekarang kami akan mengirimkan langsung ke rumah Anda.

Nexmedia ini on air dengan teknologi DVB-T dan saya masih yakin untuk satu kanal maksimal hanya bisa 8 saluran. Jadi kalau misal nexmedia menjanjikan 32 saluran berbeda (siaran berbeda) maka nexmedia harus punya 4 kanal frekuensi. Karena tiap kanal frekuensi maksimal bisa 8 siaran berbeda, maka 4 X 8 = 32 saluran berbeda dalam waktu bersamaan.

Oke kita kembali ke judul, bahwa tv jakarta sebaiknya meniru langkah nexmedia ini. Perlu diketahui bahwa sekarang ini sudah semacam terbentuk grup-grup TV sebagai berikut

1. Grup Emtek = SCTV, Indosiar, O’Channel, nexmedia

2. MNC = RCTI, MNCTV, GLOBALTV+NusantaraTV

3. VIVA = ANTV+tvOne

4. TransCorp = Transtv+Trans7

Itulah empat grup besar yang saya ketahui, masih ada MetroTV yang entah ikut grup mana, atau mungkin bikin grup sendiri.

Jadi langkah paling mudah bagi ketiga grup (kecuali emtek) adalah meniru langkah grup emtek, yaitu bikin paytv baru persis nexmedia dengan teknologi DVB-T.

Jadi misal satu grup dapat satu kanal frekuensi tv digital DVB-T, maka misal grup VIVA nanti membuat tv baru berbayar, sehingga tvOne dan ANTV tinggal ikut saja di pemancar digital milik tv baru. Tentang tempat dan towernya tidak perlu baru, cukup memakai tanah atau gedung kosong di lokasi pemancar tvOne atau ANTV lalu tempatkan pemancar DVB-T. Selesai.

Jadi masyarakat bisa lebih cepat mempunyai pilihan untuk teknologi DVB-T. Untuk langganan mungkin bisa ditekan serendah mungkin, karena nanti tetap saja tv jakarta memasang iklan seperti biasa.

Kendala utama migrasi dari analog teresterial ke DVB-T adalah penyediaan SET TOP BOX, mungkin saja dengan adanya pay-tv DVB_T yang sepaket dengan  grup masing-masing, bisa jadi jalan tengah yang baik, jadi mulai 2012 sampai muangkin 2018 bisa siaran multicast yaitu teresterial analog dan teresterial digital (DVB-T) bisa siaran bareng, sehingga masyarakat yang ingin menonton TV dengan lebih baik bisa berlangganan pay-tv, atau nanti ada receiver unlock yang bisa untuk nonton semuya siaran tv biasanya kecuali yang berbayar. Nantinya saat 2018 siaran analog harus CUT OFF, saya yakin hampir semua orang sudah beralih ke penerima DVB-T. Mulai 2013 harus ada aturan tidak boleh jualan tv penerima yang analog.

Dengan teknologi DVB-T ini, masyarakat yang membeli atau langganan pay tv dvb-t tidak ribet, karena tinggal colokin ujung antena ke input set top box, lalu outputnya dari set top box nya masukkan ke TV yang dipunyai dirumah. Tidak perlu ganti antena, tidak perlu ganti TV.

Bandingkan dengan DVB-S (satelite) yang memerlukan antena parabola kecil, dan perlu teknisi khusus untuk memasangnya. Karena tidak perlu SDM teknisi pemasang seperti pada tv berbayar satelit dan tidak perlu antena parabola kecil, maka tv berbayar DVB-T lebih murah dalam investasi, karena hanya perlu set top box (receiver) yang di TV satelit juga perlu ini.

Tiap kanal frekuensi bisa sampai 6 atau 8 saluran berbeda, jadi nantinya tiap grup tentu saja bisa menggandeng tv lokal atau tv manapun.

Misal grup VIVA = 1. tvOne, 2. ANTV, 3. tv baru berbayar, 4. TV lokal jogja1, 5. TV lokal jogja2, 6. TV lainnya

Teknologi selalu menemukan jalannya sendiri untuk lebih murah dan lebih mudah dinikmati manusia.

%d bloggers like this: