Pada hari Kamis malam jumat, tanggal 30 Agustus 2018, Dusun kami, Tiwir Blendung VIII, Sumbersari, Moyudan, Sleman. Nanggap pagelaran wayang dengan dalang kondang Ki Seno Nugroho, dan lakonnya adalah PETRUK KEMBAR TELU.
Saya pribadi adalah penggemar wayang kulit sejak SD, saat ini bapak saya tiap malam nyetel wayang kulit di Radio beliau, jadi saya ikit dengar dan akhirnya paham dan suka, sampai saat ini. Dalang kondang saat saya kecil adalaah Ki Timbul, Ki Parman, Ki Hadi Sugito, dalang lainnya jarang disirkan. Kalau nonton langsung pentas wayang, mungkin bisa dihitung jari tangan saja masih sisa.
Wayang jaman saya kecil masih berpegang pada pakem lumayan ketat, dan jaman terus berubah, begitupun pagelaran wayang saat ini mengalami berbagai perkembangan, terutama dengan adanya bintang tamu, yang biasanya adalah pelawak terkenal.
Perkembangan teknologi kalau saya lihat adalah, bagusnya soundsystem dengan mixer yang mumpuni, sehingga dihasilkan output suara yang berimbang dan enak didengar oleh penonton.
Yang berbeda kalau saat jaman dahulu, pentas wayang bisa saja disiarkan langsung oleh TV misal TVRI, dan kita bisa nonton dirumah, atau disiarkan live di radio. Saat ini youtube mengambil alih peran tv dan radio di masa lalu. Dan jangan kaget jika penonton Ki Seno Nugroho di jalur PWKS live juga banyak sekali, boleh dikata Ki Seno Nugroho ini adalah dalang wayang kulit di era youtube, dan hampir tidak ada pesaing yang setara beliau saat ini di ranah youtube. Jika melihat jadwal pentas bulan September 2018 yang full tanpa jeda libur, maka makin valid bahwa memang saat ini adalah era keemasan Ki Seno Nugroho.
Ada yang berbeda saat saya menonton wayang tadi malam, yaitu ada pedagang jualan air minum dll keliling diantara penonton, ada juga yang jualan alas untuk tempat duduk lesehan agar bisa nonton dengan nyaman.
Untuk penjual penjual makanan, didominasi penjual bakso, mie ayam, dan wedang ronde, saya lihat juga ada yang jual mie jowo dan beberapa makanan lain. Mungkin para pedagang itu selalu ikut jika Ki Seno Nugroho pentas di sekitaran Jogja.
Satu lagi yang tadi malam surprise bagi saya, yaitu Ki Seno bersama PWKS, melakukan penggalangan dana bantuan untuk korban gempa di Lombok, dan tadi malam terkumpul lebih dari 3 juta rupiah, dan totalnya sudah lebih dari 30 juta rupiah.
Saya lihat juga setelah Limbukan memang ada penonton yang pulang, tapi heran saya bahwa yang bertahan menonton, ternyata lebih banyak. Sebenarnya jalan ceritanya sudah pada hapal, tapi mengapa penonton tetap bertahan menonton? Itulah kelebihan Ki Seno Nugroho, jika anda penasaran, silahkan menonton langsung.
Pagelaran wayang di Dusun kami ini untuk acara merti dusun dan memperingati HUT RI ke 73.
Filed under: Hoby | Tagged: blendung, dalang, ki seno nugroho, petruk kembar telu, sumbersari, tiwir, wayang, wayang kulit | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.